You are on page 1of 47

Karakteristik Sensori Penglihatan

Drg. Nursiah Nasution Mkes Bag.Fisiologi FKM

INDERA
Penglihatan lobus oksipitalis Pendengaran lobus parietal-temporalis Pembauan lobus temporalis Pengecapan thalamus Keseimbangan cerebrum

FUNGSI MATA : Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berupa berkas cahaya pada retina dengan perantaraan n. optikus dan menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk ditafsirkan

Fovea Centralis: - penipisan retina di tengah Macula lutea


(bintik kuning)

- mrpk Pusat ketajaman penglihatan

Retina
TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr luar ke dalam): 1. lapisan pigmen melanin 2. lapisan sel-sel fotoreseptor 3. membran pembatas luar 4. lapisan inti luar 5. lapisan fleksiform luar 6. lapisan inti dalam 7. lapisan fleksiform dalam 8. lapisan sel-sel ganglionik 9. serat saraf mata 10.membran pembatas dalam

6 macam sel di retina


SEL RESEPTOR ( fotoreseptor)
SEL BATANG bayangan hitam putih

- banyak di perifer retina


SEL KERUCUT bayangan berwarna

- banyak di fovea sentralis SEL HORISONTAL - Terletak secara lateral menghubungkan sel kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan ke sel bipolar.

SEL BIPOLAR Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel ganglion.


SEL AMAKRIN Menghubungkan secara lateral antara sel bipolar dan sel ganglion atau sel ganglion satu sama lain. SEL GANGLION Meneruskan sinyal dari sel bipolar untuk dilanjutkan ke saraf optikus yang akan di tafsirkan di korteks serebri (otak) . SEL INTERFLEKSIFORM Menyampaikan sinyal dari lapisan fleksiform dalam ke lapisan fleksiform luar.

Retina
Mengandung: Reseptor penglihatan - sel Rods (batang) memp fotopigmen : rhodopsin - sel Cones (kerucut) memp fotopigmen : - erythrolabe - chlorolabe - cyanolabe

Bayangan Retina
Obyek Memantulkan gelombang cahaya (berkas cahaya) Dibiaskan lensa Retina (reseptor) Berkas cahaya datang 6 m dibiaskan sejajar ke focus utama Berkas cahaya datang < 6 m dibiaskan divergen/ menyebar

Refraksi
Berkas cahaya akan berbelok/ berbias/ mengalami refraksi, bila : Berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda kepadatannya Kecuali bila jatuh tegak lurus

Sel batang maupun sel kerucut terdiri dari 3 segmen utama , yaitu :
Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya. Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto-reseptor.

Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.

Fotokimia penglihatan
Rodopsin
monokromatik sangat peka cahaya

Pigmen kerucut (warna)


penglihatan warna penglihatan tajam kurang peka cahaya

Melanopsin
pengenal kuat cahaya

Bahan penting bagi proses fotokimiawi penglihatan :


1. PIGMEN RHODOPSIN - Dihasilkan oleh fotoreseptor yang akan terurai bila terkena cahaya ( absorpsi energi cahaya). 2. VITAMIN A - Komponen penting pada zat fotokimia (sbg prekursor pigmen rhodopsin).

Fototransduksi

TAHAP BERKAS CAHAYA OTAK


CAHAYA KORNEA AQUEOUS HUMOR LENSA VITREOUS HUMOR RETINA SARAF OPTIKUS & TRAKTUS OPTIKUS KORPUS GENIKULATUM LATERAL DI TALAMUS KORTEKS PENGLIHATAN DI LOBUS OKSIPITALIS.

AKOMODASI ; - Perubahan bentuk lensa agar bayangan jatuh tepat di retina. - Dikontrol : n. II, III, IV dan VI. - Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata - Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung GLAUKOMA : - Tekanan intraokular meningkat (> 15 mmHg), disebabkan produksi Aqueus humor berlebihan.

Akomodasi
Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung

Pupil mata
Cahaya gelap : pengaruh simpatis kontraksi otot polos radialis midriasis / mlebar Cahaya terang : pengaruh parasimpatis kontraksi otot polos sirkularis miosis /menyempit

Mekanisme Penglihatan
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak di dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot yang berpigmen, maka iris juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa.

Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otototot siliaris melalui ligamentum. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yg dekat, maka otot2 siliaris akan berkontraksi, shg lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat.

Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otototot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat.

Dan apabila mata memfokuskan objek yg jauh, maka otot2 siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel2 batang dan sel2 kerucut yg merupakan sel2 yg sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyalsinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.

Sumber cahaya masuk ke mata melalui korneaMelewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris dibiaskan oleh lensa Terbentuk bayangan diretina yang bersifat nyata , terbalik , diperkecil Sel-2 batang &sel-2 kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui syaraf optikOtak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retinaobjeck terlihat sesuai dengan aslinya

Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinar2 yg datang dari benda agar membentuk bayangan tajam pada retina. Untuk mencapai retina, sinar2 yg berasal dari benda harus melalui lima medium yg indeks biasnya (n) berbeda: udara (n=1,00), kornea (n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor vitreous (n=1,34). Setiap kali sinar lewat dr satu medium ke medium yg lain, sinar itu dibiaskan pd bidang batas. Secara kolektif, semua bidang batas berperan pada pembiasan sinar utk membentuk bayangan pd retina.

Bidang batas tersebut ada empat yaitu: perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara. perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aqueous perbatasan antara humor aqueous dan permukaan anterior lensa perbatasan antara permukaan posterior lensa dan humor vitreous

Bagian terbesar dr daya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa, akan tetapi terjadi pd bidang batas antara permukaan anterior kornea dan udara, hal ini dpt terjadi karena perbedaan indeks bias antara kedua medium ini cukup besar. Sebaliknya, pd lensa yg secara normal bersinggungan dng cairan di setiap permukaannya, memiliki daya bias total hanya 20 dioptri, yaitu kira2 1/3 dr daya bias total susunan lensa.

Bila lensa ini diambil dari mata dan kemudian lingkungannya adalah udara, maka daya biasnya menjadi enam kali lipat. Sebab dari perbedaan ini adalah karena cairan yg mengelilingi lensa mempunyai indeks bias yg tdk berbeda dari indeks bias lensa. Perbedaan indeks bias yg kecil akan sangat menurunkan kekuatan pembiasan cahaya di kedua permukaan lensa. Namun lensa adalah penting karena lengkung permukaannya dapat mencembung sehingga memungkinkan terjadinya akomodasi

Sensori Visual Proses Fisiologi Penglihatan

Cahaya mengenai benda


Mata Kornea Pupil Lensa Retina

Saraf otak Ke 2 n.optikus

Otak lobus oksipitalis

Area Visual

Stimulus

Sensoris

Sistem saraf dan otak

SEL OLFAKTORIUS
Sel reseptor yang menghasilkan sensasi bau - Letak : puncak rongga hidung Sel-sel saraf yang mempunyai tonjolan berupa silia yang dapat mendeteksi berbagai macam bau-bauan.

Nasal cavity

SEL OLFAKTORIUS

Olfactory bulb

Syarat dapat membau :


Bahan/ sumber pembauan/ odorant : 1. Dapat menguap 2. Larut dalam cairan mukosa olfactorius

Mekanisme pembauan
Bau/odorant Menembus mukosa membran olfactorius Reseptor olfactorius (hair cells) Pyriformis Hipotalamus sistem limbik

Bau sel olfaktorius N. Olfaktorius dari bulbus olfaktorius traktus olfaktorius lobus temporalis Kelainan pada penciuman - Daya penciuman melemah bila selaput lendir di hidung sangat kering / terlalu basah / membengkak. - Daya penciuman hilang akibat komplikasi dari suatu cedera kepala.

You might also like