Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 4: 1. Irma Budi Lestari P.17420110013 2. Isti Mauliya Mulyadi P.17420110014 3. Iwan Panji Widayana P.17420110015
Etiologi HIV/AIDS
Penyebab infeksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).
1.Periode jendela 2.Fase infeksi HIV primer akut 3.Infeksi asimtomatik 4.Supresi imun simtomatik 5.AIDS
1. Lelaki homoseksual atau biseks 2. Orang yang ketagian obat intravena 3. Partner seks dari penderita AIDS 4. Penerima darah atau produk darah (transfusi) 5. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi
2.
3.
PATOFISIOLOGI HIV
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel Thelper dengan melekatkan dirinya pada protein CD4. Ia berada di dalam, materi viral yang disebut RNA berubah menjadi viral DNA dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia. Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virusvirus yang baru. Sehingga berhasil menulari lebih banyak sel Jumlah normal dari selsel CD4+T pada orang yang sehat 8001200 sel/ml kubik darah. Ketika seorang pengidap HIV yang selsel CD4+ Tnya terhitung dibawah 200, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksiinfeksi
2. Pencegahan perpindahan dari ibu ke anak (PMTCT): seorang wanita yang mengidap HIV(+) dapat menularkan HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan masa menyusui. Dua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak. Obat obatan tersebut adalah: -Ziduvidine (AZT) dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 1428 minggu selama masa kehamilan -Nevirapine: diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar 23 hari.
3. Postexposure prophylaxis (PEP) adalah sebuah program dari beberapa obat antiviral, yang dikonsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang 30 hari, untuk mencegah seseorang menjadi terinfeksi dengan HIV sesudah terinfeksi, baik melalui serangan seksual maupun terinfeksi occupational
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Biodata Klien Riwayat Penyakit Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan (Subyektif) -Aktifitas / Istirahat -Hygiene Neurosensori -Sirkulasi -Nyeri / Kenyamanan -Integritas dan Ego -Pernafasan -Eliminasi -Keamanan -Makanan / Cairan -Seksualitas -Interaksi Sosial Pemeriksaan Diagnostik Tes Laboratorium -Serologis -Neurologis -Tes Antibodi
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko 2. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan 3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih sekunder terhadap diare
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx: Resiko tinggi infeksi 1. Monitor tanda-tanda infeksi baru 2. Gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan 3. Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar terhadap lingkungan yang patogen 4. Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai order. 5. Atur pemberian antiinfeksi sesuai order
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx: Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan 1. Anjurkan pasien atau orang penting lainnya metode mencegah transmisi HIV dan kuman patogen lainnya. 2. Gunakan darah dan cairan tubuh precaution bila merawat pasien. Gunakan masker bila perlu.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx: Resiko tinggi defisit volume cairan 1. Kaji konsistensi dan frekuensi feses dan adanya darah 2. Auskultasi bunyi usus 3. Atur agen antimotilitas dan psilium (Metamucil) sesuai order 4. Berikan ointment A dan D, vaselin atau zinc oside
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut, disebabkan oleh spesies kandida, biasanya spesies kandida albicans dan dapat mengenai vagina
Sebagian besar manusia terinfeksi oleh Candida albicans, meskipun spesies yang lain pun dapat menimbulkan gejala penyakit kulit superfisial. Lebih dari 150 spesies candida yang dapat menginfeksi manusia. Candida tropicalis, Candida parapsilosis, Candida guilliermondi, Candida krusei, Candida kefyr, Candida zeylanoides, and Candida glabrata (formerly Torulopsis glabrata) termasuk spesies yang jarang menyebabkan penyakit pada manusia
Faktor endogen : 1. Perubahan fisiologik 2. Umur, orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologik tidak sempurna 3. Imunologik. Penyakit genetik Faktor eksogen. 1. Iklim, panas & kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat 2. kebersihan kulit 3. Kebiasaan merendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan kontak dengan jamur 4. Kontak dengan penderita
PATOFISIOLOGI
Candida albicans bentuk yeast-like fungi dan beberapa spesies kandida yang lain memiliki kemampuan menginfeksi kulit, membran mukosa, dan organ dalam tubuh. Organisme tersebut hidup sebagai flora normal di mulut, traktus vagina, dan usus. Mereka berkembang biak melalui ragi yang berbetuk oval. Kehamilan, kontrasepsi oral, antibiotik, diabetes, kulit yang lembab, pengobatan steroid topikal, endokrinopati yang menetap, dan faktor yang berkaitan dengan penurunan imunitas seluler menyediakan kesempatan ragi menjadi patogenik dan memproduksi spora yang banyak pseudohifa atau hifa yang utuh dengan dinding septa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan langsung 2. Pemeriksaan biakan
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan 1. Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi. 2. Topikal ; A. Larutan ungu gentian - 1 % untuk selaput lendir. 1 2 % untuk dioleskan 2 x sehari selama 3 hari B. Nistatin ; berupa salep, krim, emulsi C. Amfoferisin D. Grup azol lainnya E. Mikonazol. 2 % berupa krim atau bedak F. Klotrimazol 1 % berupa bedak, larutan, krim G. Tiokonazol, bufanazol, isokonazol H. Siklopiroksolamin 1 %, berupa lautan , krim
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan 3. Sistemik A. kotrimoksazol 500 mg pervaginam dosis tunggal B. Sistemik dapat diberikan ketokonazole 2 x 200 mg selama 5 hari C. Flukonazole 150 mg dosis tunggal.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DATA DASAR PENGKAJIAN 1. Aktivitas / Istirahat 2. Sirkulasi 3. Eliminasi 4. Integritas Ego 5. Makanan / Cairan 6. Nyeri 7. Keamanan 8. Hygiene 9. Intoleransi sosial 10.Seksualitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ganggauan rasa nyaman (gatal-gatal) berhubungan dengan inferksi candida albicans 2. Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan, kurang terpajan informasi 3. Perubahan pola tidur berhubungan dengan gatal gatal dilipatan paha, pruritus perineal
INTERVENSI
Dx : Ganggauan rasa nyaman a. Anjurkan klien untuk menjaga agar daerah lipat paha tetap kering b. Anjurkan untuk ganti pakaian dalam 3 4 jam atau setiap habis BAK c. Jelaskan dan dorong untuk segera mengeringkan daerah genetalia dan perineal sehabis BAB dan sebaiknya dengan tissue / lap sekali pakai d. Berikan antiseptik larutan Iodine Poviden 5 10 % 3 4 kali sehari e. Anjurkan untuk mandi 2 3 kali sehari dengan sabun anti septik f. Kolaborasi dengan medis
INTERVENSI
Dx : Ganggauan rasa nyaman a. Kaji penyebab kecemasan klien lainnya dan koping yang berhasil dimasa lalu b. Berikan informasi nyata tentang penyakitnya c. Berikan dan dorong klien untuk bertanya d. Berikan umpan balik yang dapat diterima / sesuai kemampuan klien
INTERVENSI
Dx : Perubahan pola tidur
1. Kaji kebutuhan tidur klien 2. Anjurkan untuk mengolesi pada sekitar lipatan paha dengan Iodine poviden 5 10 % setiap akan tidur 3. Anjurkan untuk mengganti pakaian dalam ketika akan tidur dengan yang bersih 4. Anjurkan dan beritahu untuk mengatur lingkungan yang terang dan nyaman untuk istirahat / tidur sesuai kesukaan klien, atau posisi yang nyaman untuk tidur sesuai kebiasaan klien
OKEY.
GOOD BYE