Professional Documents
Culture Documents
Konjungtivitis Bakteri
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva
Membran mukosa yang transparan dan tipis. Membungkus permukaan posterior kelopak mata
Melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat pada tarsus
2. Konjungtiva bulbaris
Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel konjungtiva terdiri dari dua
hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat, superfisial dan basal. di dekat limbus,di atas karunkula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata sel-sel epitel skuamosa. Sel-sel epitel superfisial mengandung sel-sel goblet sekresi mukus. Mukus untuk dispersi
Stroma konjungtiva dibagi lapisan adenoid
(superfisial) dan lapisan fibrosa (profunda). Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan struktur semacam folikel tanpa sentrum germinativum Lapisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus, tersusun longgar pada bola mata. Kelenjar air mata asesori (kelenjar Krause dan
anterior dan arteri palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan banyak vena konjungtiva membentuk jaring-jaring vaskuler konjungtiva yang sangat banyak
Pembuluh
limfe konjungtiva tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisan profunda bersambung dengan pembuluh limfe kelopak mata membentuk pleksus limfatikus yang kaya.
menerima persarafan percabangan (oftalmik) pertama nervus V. dari
Konjungtiva
Definisi
Menurut
Perhimpunan Dokter
Spesialis
Mata
Indonesia
(PERDAMI),
Konjungtivitis adalah suatu inflamasi atau peradangan pada konjungtiva yang dapat disebabkan oleh infeksi, iritasi, atau reaksi alergi (hipersensitivitas)
(self limiting disease) Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor : 1. Konjungtiva selalu dilapisi oleh tears film yang mengandung zat-zat anti microbial. 2. Stroma konjungtiva pada lapisan adenoid mengandung banyak kelenjar limfoid 3. Epitel konjungtiva terus menerus diganti. 4. Temperatur yang relatif rendah karena penguapan air mata, sehingga perkembangbiakan mikroorganisme terhambat. 5. Penggelontoran mikroorganisme oleh aliran air mata. 6. Mikroorganisme tertangkap oleh mukus konjungtiva hasil
Manifestasi Klinis
Konjungtivitis bakteri bisa dicurigai pada setiap pasien dengan inflamasi
iritasi dan kemerahan kedua mata, kelopak mata menempel sehingga mengakibatkan sulit dibuka di pagi hari, keluar kotoran pus kekuningan, kadang-kadang kelopak mata bengkak.
Tanda klinis inflamasi konjungtiva bilateral, injeksi konjungtiva, sekret
Pada konjungtivitis bakteri hiperakut onset injeksi konjungtiva yang cepat, edema palpebra, sekret purulen banyak, kemosis, dan rasa tidak nyaman atau nyeri. Agen penyebab biasanya N gonorrhoeae atau N meningitidis. Konjungtivitis gonokokus dapat juga terjadi pada neonatus dengan tanda khas munculnya sekret konjungtiva purulen pada kedua mata 3 5 hari setelah persalinan per vaginam.
Konjungtivitis bakteri akut sering terdapat dalam bentuk epidemik dan disebut mata merah oleh orang awam. Penyakit ini ditandai dengan dengan hiperemia konjungtiva secara akut dan biasanya sembuh sendiri. Penyebab tersering adalah S pneumoniae, S aureus, dan H influenzae. S pneumoniae merupakan penyebab
Penegakan Diagnosis
Penegakkan konjungtivitis bakteri anamnesis, pemeriksaan fisik dan
atau 2 hari, kelopak mata bengkak, dan menempel susah dibuka saat pagi hari, gatal dan terasa seperti ada sensasi benda asing pada mata.
Pemeriksaan fisik edema palpebra, palpebra saling melekat saat baru
bangun, hiperemi konjungtiva sering pada ke dua mata dan sekret purulen adanya papil pada kelopak mata. Pemeriksaan penunjang dilakukan swab pada konjungtiva kemudian dilakukan pengecatan gram
Ditemukan adanya diplokocus extra maupun intrasesular Neisseria
gonorrhoe
Giemsa ditemukan inclusion bodies clamidya.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Terapi spesifik terhadap konjungtivitis bakteri tergantung pada agen
mikrobiologinya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dokter dapat memberikan terapi awal dengan antimikrobial topikal. Terapi konjungtivitis bakteri hiperakut Jika didapatkan hasil diplokokus gram negatif dicurigai agen penyebab adalah Neisseria
Terapi konjungtivitis bakteri akut atau subakut, dan kronis Konjugtivitis bakteri akut atau subakut biasanya sembuh spontan, sembuh sendiri dalam 8 hari.
Pengobatan dengan antibiotik mempercepat penyembuhan, mengurangi
ofloxasin, atau levofloxasin selama kurang lebih 4-5 hari. Vitamin C 500 mg 1 x sehari. Antiinflamasi 2x1 sehari bila disertai dengan edema palpebra. Tidak perlu antibiotika sistemik dan analgesik.
Konjungtivitis bakteri kronis dapat diterapi seperti diatas, namun harus juga
Indikasi Rujuk
Reds Flags seperti adanya nyeri hebat pada mata atau sakit kepala, fotofobia,
penurunan visus, atau penggunaan lensa kontak menunjukkan pasien dalam kondisi yang mengancam penglihatan sehingga merupakan indikasi rujukan segera ke dokter spesialis mata.
Pasien dengan konjungtivitis bakteri hiperakut harus juga dirujuk untuk menilai
Komplikasi
Keratitis punctata superfisialis dan Dakriosistitis akut. Blefaritis marginal menahun sering menyertai konjungtivitis stafilokokus
kecuali pada pasien sangat muda yang bukan sasaran blefaritis. Parut konjungtiva dapat terjadi pada konjungtivitis pseudomembranosa dan membranosa dan pada kasus tertentu yang dikuti ulserasi kornea dan perforasi sampai endoftalmos. Ulserasi kornea marginal dapat terjadi pada infeksi N gonorrhoeae, N kochii, N meningitidis, H aegyptius, S aureus, dan M catarrhalis. Jika produk toksik dari N gonorrhoeae berdifusi melalui kornea masuk camera anterior, dapat timbul iritis toksik
Ulkus kornea dan Perforasi pada Konjungtivitis Hiperakut oleh karena N. Gonorhoeae
Prognosis
Prognosis konjungtivitis bakterial akut umumnya baik dan hampir selalu
sembuh sendiri.
Tanpa diobati, infeksi dapat berlangsung selama 10 - 14 hari Jika diobati dengan memadai sembuh dalam 1-3 hari, kecuali konjungtivitis
bakteri karena stafilokokus (yang dapat berlanjut menjadi blefarokonjungtivitis dan memasuki tahap menahun) dan konjungtivitis bakteri hiperakut (yang bila tidak dapat diobati dapat berakibat perforasi kornea dan endoftalmitis).
Karena konjungtiva gerbang masuk bagi meningokokus ke dalam darah dan