You are on page 1of 19

Pendahuluan

Merupakan salah satu penyebab APB terbanyak selain

solusio plasenta Perdarahan pada trimester ke -3 Biasanya sering terjadi pada umur kehamilan dibawah 36 minggu, dan sebagian besar dibawah 30 minggu Perdarahan sering berhubungan dengan pembentukan SBR

Definisi
Plasenta previa : implantasi plasenta di bagian bawah

uterus sehingga dapat menutup osteum uteri internum Variasinya: - Plasenta previa marginalis - Plasenta previa parsial - Plasenta previa totalis * Plasenta letak rendah: apabila implantasi plasenta di bagian setengah atau sepertiga bawah uterus (2-3 cm dari osteum uteri internum)

Patofisiologi
Implantasi plasenta diawali dengan perlekatan

embryonic plate pada bagian kaudal uterus Seiring perlekatan plasenta dan pertumbuhan plasenta kemungkinan besar plasenta dapat menutup osteum. Terjadi defek vaskularisasi dari desidua di sekitar servik yg kemungkinan besar akibat inflamasi atau perubahan atropi. Bagian plasenta yang mengalami perubahan atropi dapat menetap menjadi vasa previa

Epidemiologi
Di USA terdapat 0,3-0,5% pada kehamilan Resikonya meningkat 1,5-5 kali lipat pada orang

dengan riwayat seksio Dari keseluruhan plasenta previa: 1. 20-45% plasenta previa totalis 2. 30% plasenta previa parsial 3. 25-50% plasenta previa marginal

Cont,
Mortalitas perinatal: 2-3%
Mortalitas ibu: 0,03% Resiko meningkat pada umur ibu <19 tahun dan > 30

tahun

Perdarahan dapat berhenti spontan dan berulang saat

melahirkan Semua perdarahan pada trimester pertama perlu dilakukan inspikulo dan dilanjutkan dengan USG, meskipun tidak ada riwayat plasenta previa Berbahaya melakukan VT kecuali plasenta previa sudah dieksklusi Monitor pada aktivitas uterin menunjukkan 20% pasien diikuti oleh kontraksi uterus karena perdarahannya

Penyebab perdarahan:

- Saat melahirkan berhubungan dengan dilatasi sekunder servik dan disrupsi implantasi plasenta dari servik dan segmen bawah uterus Kontraksi segmen bawah tidak efisien untuk menekan pembuluh darah sehingga perdarahan terus terjadi

Etiologi
Umur tua >35 tahun

Multiparitas
Pengobatan infertilitas Kehamilan multipel

Operasi uterus sebelumnya


Aborsi berulang Sosioekonomi rendah

Interval kehamilan yg dekat


Merokok Erytroblastosis

Gejala klinis:
- Perdarahan tanpa rasa sakit pada trimester ke-3 - Sering terjadi pada malam hari - Perdarahan dapat terjadi sedikit ataupun banyak

Pemeriksaan penunjang: - Lab: CBC, PT, aPTT, Fibrinogen - Imaging: Transvaginal USG, Transabdominal USG, MRI akreta, inkreta, perkreta Kegunaan USG yg lain: 1. Mengukur umur kehamilan 2. BB janin 3. Kongenital anomali 4. Mallpresentasi 5. IUGR 6. Umbilical cord defect

Terapi
Konservatif : tokolitik (minimal bleeding)

Cortikosteroid (prematuritas) Jika berulang: MRS Pembedahan: 1. Jika jarak tepi plasenta dengan osteum servikalis internum yg diukur dg USG pada kehamilan >35 minggu > 2 cm percobaan pervaginam dg angka kesuksesan cukup tinggi

2. Jika jarak tepi plasenta dengan osteum servikalis internum yg diukur dg USG pada kehamilan >35 minggu < 2 cm seksio cesaria Persiapan: - Darah transfusi - Inform consent

Follow up
Monitor perdarahan, Hb, HCT, PT, aPTT

Komplikasi; 1. PPI 2. Malformasi kongenital 3. Abnormal presentasi 4. Solusio plasenta 5. Perdarahan masif 6. Post partum endometritis

Prognosis
50% partus prematur Meningkatkan kematian perinatal Meningkatkan neurodevelopmental delay Meningkatkan kejadian BBLR Meningkatkan kejadian: RDS, ikterus neonatorum

Edukasi
Resiko berulang
Kontrol kehamilan

You might also like