Professional Documents
Culture Documents
TATA URUT
I . DASAR II. TATA URUT III. LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN TUJUAN DASAR HUKUM PEMBINAAN DATA PELANGGARAN DAN LAKA LANTAS
Disiplin berlalu lintas merupakan salah satu cermin dari disiplin nasional yang menunjukkan harga diri bangsa, untuk itu Polri mengedepankan aspek pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat berkaitan dengan disiplin berlalu lintas melalui kegiatan road safety: Giat Road Safety pada dasarnya lebih menekankan kepada model pembinaan dan pendidikan dimana sasaran terhadap beberapa kelompok yang bersifat terbatas Amanat UU no. 22 th. 2009 pasal 258 lebih mengedepankan kewajiban setiap orang untuk mampu memahami secara keseluruhan dari berbagai aspek Pendidikan dan pembinaan lalu lintas tidak cukup diberikan pada giat masyarakat umum namun harus lebih mendasar melalui pendidikan ekstrakulikuler dan intrakulikuler dikenalkan mulai dari TK sampai dengan SMA yang sifatnya diintegralkan melalui pelajaran tertentu, yaitu PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) yang mengandung muatan etika dan kedisiplinan Strategi integrasi dilakukan melalui telaah standart kompetensi dan kompetensi dasar yang mengandung etika dan kedisiplinan.
Tujuan:
1. Membangun kehidupan disiplin berlalu lintas dalam kehidupan sehari hari 2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pembinaan dan pendidikan melalui berbagai kegiatan road safety 3. Terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas
2. DASAR HUKUM
UU NO. 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOU ANTARA POLRI DENGAN MENDIKNAS DI JAKARTA NOMOR: 03/III/KB/2010 DAN NOMOR : B/9/III/2010 TANGGAL 8 MARET 2010 TENTANG MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERLALU LINTAS DALAM PENDIDIKAN NASIONAL
ANGKUTAN DARAT
cuplikan realita di sekitar kita.
ANGKUTAN DARAT
cuplikan realita di sekitar kita.
ANGKUTAN DARAT
cuplikan realita di sekitar kita.
JENIS AKIBAT
DISKRIPSI MD LB LR RUMAT JUMLAH TOTAL SEPEDA MOTOR MOBIL PENUMPANG MOBIL BARANG BUS PEJALAN KAKI SPD KA BECAK GEROBAG
RANMOR
Tugas pokok Polri dalam UndangUndang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian Pasal 13 :
-
Memelihara kamtibmas Penegakan Hukum Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat
ENFORCEMENT
ENGINERING
3E + 1i
EDUKASI
IDENTIFIKASI/ REGISTRASI
Look film
PERIKSA MENURUT ACARA PERIKSA CEPAT DPT DILAKSANAKAN TANPA KEHADIRAN PELANGGAR PELANGGAR DPT MENITIP DENDA KEPADA BANK YG DITUNJUK PEMERINTAH DENDA YG DITITIP KEBANK SEBESAR DENDA MAKSIMAL KELEBIHAN DENDA SETELAH SIDANG HARUS DIBERITAHUKAN KEPADA PELANGGAR KELEBIHAN TITIPAN DENDA TILANG DIBANK 1 (SATU) Th TIDAK DIAMBIL AKAN DISETORKAN KEKAS NEGARA SEBAGIAN DIALOKASIKAN SEBAGAI INSENTIF BAGI PETUGAS POLRI & PPNS YG MELAKS GAKKUM DIJALAN
DENDA TILANG
PNBP
DITINDAK POLRI
PELANGGAR
TELLER
ATM
1 BUKTI SETOR
REK. PNBP HASIL DENDA TILANG REK. INSTENTIF POLRI & PPNS REK. PELANGGAR (SISA TITIPAN )
GIRO KAS NEGARA (PNBP HASIL DENDA TILANG ) REK . POLRI ( INSENTIF TILANG)
TITIPAN DENDA
2. BERKAS PERKARA
PENGADILAN
PUTUSAN DENDA
SISA UANG TITIPAN KEMBALI KPD PELANGGAR MASUK REK YBS ATAU AMBIL MELALUI TELLER DGN BUKTI PUTUSAN PENGADILAN
KLASIFIKASI PELANGGARAN YG DAPAT DITINDAK DENGAN MENGGUNAKAN TILANG (ACARA CEPAT) BERDASARKAN ANCAMAN HUKUMAN
denda
RP.100.000,00 RP.250.000,00
51 PSL
denda
RP.500.000,00 RP.750.000,00
denda
RP.1.000.000,00 RP.3.000.000,00
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
9.
MEMBERHENTIKAN, MELARANG DAN MENYITA RANMOR YG DIDUGA MELANGGAR RIKSA RANMOR MEMINTA KETERANGAN DR PENGEMUDI, PEMILIK DAN/ATAU PERUSAHAAN ANG UMUM MELAKUKAN SITA THD SIM, RANMOR MUATAN, STNKB, STCKB DAN/ATAU TANDA LULUS UJI SBG BB MELAKUKAN PENINDAKAN THD TP GAR ATAU KEJAHATAN LALIN MEMBUAT DAN MENANDATANGANI BA RIKSA MENGHENTIKAN PENYIDIKAN JIKA TIDAK TERDAPAT CUKUP BUKTI MELAKUKAN PENAHANAN BERKAITAN DG TP KEJAHATAN LANTAS TINDAKAN LAIN MENURUT HUKUM SCR BERTANGGUNG JAWAB
PERLENGKAPAN BERKENDARA
SARUNG TANGAN
HELM
Look film
PAKAIAN
SEPATU
POSISI BERKENDARA TIPE SPORT PUNDAK SIKUT PINGGUL KAKI PANDANGAN TANGAN LUTUT
Look film
PEMANASAN TUBUH
Dikarenakan pentingnya menjaga keseimbangan pada waktu mengendarai sepeda motor, maka memastikan tubuh siap adalah penting sebelum mengendarai sepeda motor dilakukan pemanasan menggerakkan tubuh : Meningkatkan Flesibilitas. Meningkatkan Refleks. Langkah pencegahan dari jatuh dan salah pengoperasian.
PENGEREMAN
1. Tutup gas tangan seluruhnya. 2. Gunakan rem depan dan rem belakang bersama-sama, rem depan sedikit lebih kuat. 3. Gunakan rem secara perlahan pada awalnya kemudian secara bertahap tambahkan tenaga pengereman. 4. Tarik handle kopling disaat sepeda motor akan berhenti total. 5. Teruskan menginjak rem belakang dengan kaki kanan. 6. Usahakan turun dengan kaki kiri di jalan.
FAKTOR MANUSIA
FAKTOR KENDARAAN
FAKTOR LINGKUNGAN
Tidak disiplin Emosional Konsentrasi kurang Kurang trampil Ngantuk/ lelah Mabuk
Tidak laik jalan Ban Pecah Rem, lampu tdk brfngsi Melebihi muatan Bukan peruntukan
Look film
Look film
FAKTOR JALAN
Jalan Sempit Jalan rusak Bergelombang Tikungan, tanjakan/turunan
FAKTOR CUACA
Hujan, licin Kabut
Kerugian secara langsung yang nampak sesaat mengalami kecelakaan belum seberapa dibandingkan kerugian tidak langsung
: :
biaya pengobatan, biaya kerusakan - aktifitas rutin terbengkalai (sekolah, kerja, dll) - nafkah keluarga terganggu - tuntutan hukum - meninggal dunia
SMPN 1 SMG
SMPN 4 SMG
SMKN 2 SMG
SMKN 8 SMG
SMPN 20 SMG
SMP BARUNAWATI
SMUN 11 SMG
SMUN 5 SMG
PANGKALAN OJEK
SOSIALISASI UU NO. 22 TH. 2009 DAN PENDIDIKAN SAFETY RIDING MELALUI INTERNET
WEBSITE SAT LANTAS POLRESTABES SEMARANG (berisi info giat dan dapat digunakan
untuk pendaftaran perpanjangan SIM melalui internet):
www.satlantas-semarang.com FACEBOOK (satlantas semarang): (satlantassemarang@yahoo.com) Grup Facebook: Info Satlantas Polrestabes Semarang
SeKian
Terima Kasih
36