Professional Documents
Culture Documents
Soetomo
Neoplasma Jinak
Prostat
Kelenjar : 50 70% Stroma & muskular :
30 50 %
Testis 5 reduktase
Testosteron
Dehidrotestosteron
Sinus UG
Prostat
Prostat
Bentuk : Seperti konus
Terbalik Terjepit
Basis Apeks
Ukuran : Panjang : 4-6 cm Lebar : 3-4 cm Tinggi : 2-3 cm
Epidemiologi
1500 B.C (papirus mesir)
BPH obstruksi saluran kencing WHO : tahun 2000 terdapat 600 juta penderita BPH 400 juta di negara industri 200 juta di negara berkembang Pria pada usia : Dekade 5 : 50% BPH Dekade 6 : 60% BPH Dekade 7 : 70% BPH Dekade 8 : 90% BPH RSUD Dr. Soetomo Surabaya : Merupakan penyakit urologi terbanyak ke-2 setelah urolithiasis Usia terbanyak 60 70 tahun 75% dengan retensio urine
Etiologi
Sebab yang pasti belum diketahui Faktor yang berperanan :
- Sifat jaringan : berasal dari sinus urogenital yang berpotensi proliferasi - Hormonal : Pubertas Kastrasi BPH
- Usia balans hormonal berubah
BPH ( - )
Prostat Regresi
Simptomagenesa
Faktor utama : Topografi dan anatomi prostat
Manifestasi klinis
Sindroma Prostatism Non patognomonis
Obstruktif : Hesitansi Pancaran melemah Intermittensi Terminal Dribbling Terasa ada sisa Iritatif Urgensi Frekuensi Disuria
Pemeriksaan
Fisik umum :
-Pria usia cukup lanjut (uban, keriput) -Tensi, nadi -Respirasi -Ginjal : palpasi bimanual -Buli : inspeksi menonjol ; retensio urine palpasi : ballotement ; retensio urine -Genetalia : uretra, testis, epididimi -Colok dubur
Fisik urologis
Colok dubur
Syarat : buli-buli kosong / dikosongkan Tujuan :
1. menentukan konsistensi prostat
2. Menentukan besar prostat - akurasi rendah - perlu pengalaman - faktor subyektif pemeriksa - dapat membesar intravesikal 3. Menentukan sistem syaraf unit vesikouretra - tonus sfingter ani :tdk terasa longgar pada jari
Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap Urine lengkap, biakan kuman Faal ginjal Faal hati Gula darah PSA
Uroflowmeter
Pemeriksaan uroflowmetri
Menentukan parameter dinamik urine Syarat agar akurat :
150 cc 200-300 cc ideal 400 cc
Q max :
PEMERIKSAAN PANENDOSKOPI
Uretra anterior : ada striktura ? Bagian prostat yang membesar Panjang prostat yang obstruktif Menentukan teknik operasi Patologi lain dalam buli-buli
PENYULIT BPH
BPH yang tidak ditangani pada sebagian dari penderita lama kelamaan dapat timbul penyulit berupa : 1. Menurunnya kualitas hidup 2. Infeksi saluran kencing 3. Terbentuknya batu buli-buli 4. Terbentuknya sakulasi dan divertikel pada dinding buli-buli 5. Hernia 6. Hemorrhoid 7. Residual urin yang makin banyak sampai retensio urin akut maupun kronis 8. Gangguan fungsi ginjal 9. Hidronefrosis 10.Hematuria 11.Inkontinensia paradoksa
WATCHFUL WAITING
Sebagian besar tanpa keluhan Tanpa penyulit / gejala Kualitas hidup tetap baik BPH dengan IPSS ringan Baseline data normal Flowmetri : non obstruktif
INDIKASI
FOLLOW-UP
Tiap 3-6 bulan Ulangi : IPSS Flow (6 bulan) PSA (6-12 bulan)
Pada BPH 2&3 tidak digunakan karena efek samping lebih merugikan (Hot flushes, Libido , Impotensia, Ginekomastia, Rambut Muka , Habitus pria (-))
B. Golongan Bloker
TERAPI MEDIKAMENTOSA
SUPRESI ANDROGEN Dasar / rasionalisasi : Kastrasi / testosteron supresi vol. Prostat simptom Kastrasi prapubertas BPH (-) Defisiensi 5 reduktase kongenital Prostat tidak berkembang
Di Amerika : 300.000 400.000/tahun Di Urologi RS Dr. Soetomo Ke 2 terbanyak setelah urolithiasis 150/tahun
INDIKASI TERAPI PEMBEDAHAN BPH Retensi urin akut Retensi urin kronis (selalu > 300 ml) Residual urin > 100 ml BPH dengan penyulit Terapi medikamentosa tidak berhasil Flowmetri obstruktif INDIKASI KONTRA TERAPI PEMBEDAHAN BPH Infark miokard Akut CVA Akut
PEMBEDAHAN BPH
TUR Prostat : 90 95% Open prostatektomi : 5 10 % BPH yang besar (>50 100 gram) Tidak habis direseksi dalam 1 jam Disertasi : Batu buli besar (> 2.5 cm) Multipel Fasilitas TUR tidak ada