You are on page 1of 53

LAPORAN KASUS TINEA VERSIKOLOR

Preceptor : Hedi Hendrawan Rachmadinata, dr., SpKK, M.Kes

Kelompok XXXVII-A
1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. Presentan : Septi Putri Wulansari Adwitya Darmesta G.N Vineufianadesi R Partisipan : Arini Ghaisa Atsari Ines Ayu Imaniar Wuluh Lituhayu Adhe Kurniawan (4151111029) (4151111035) (4151111040)

(4151111024) (4151111026) (4151111036) (4151111039)

Keterangan Umum
Nama Suku Bangsa Umur Jenis Kelamin Alamat Pendidikan Pekerjaan Agama Status Marital : Tn. AW : Sunda : 24 tahun : Pria : Bale Endah RT/RW 06/12 : SMA : Buruh pabrik : Islam : Menikah

Keluhan Utama
Bercak bercak putih pada punggung, kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan atas yang terasa gatal.

Penjabaran Keluhan Utama


Sejak 6 bulan yang lalu, bercak-bercak putih meluas meliputi punggung, kedua lengan atas dan pinggang sisi kiri dan kanan yang terasa gatal terutama bila berkeringat sehingga pasien menggaruknya.

Perjalanan Penyakit
Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu berupa titik-titik putih pada punggung yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 1 tahun yang lalu keluhan menjadi sebesar tetesan air yang bergabung pada punggung yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 9 bulan yang lalu titik-titik putih timbul pada kedua lengan atas yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 7 bulan yang lalu titik-titik putih timbul pada pinggang sisi kiri dan kanan yang terasa gatal terutama bila berkeringat.

Penjabaran Keluhan Utama


Pasien belum pernah mengobati keluhan tersebut, namun pasien mengaku menggunakan bawang putih yang dibuat sendiri dirumah dan dioleskan keseluruh bercak-bercak putih, namun keluhan tidak membaik dan semakin bertambah banyak.

Faktor Etiologi, Predisposisi, dan Presipitasi


Bercak-bercak putih pada punggung, lengan atas dan kedua paha yang terasa gatal terutama bila berkeringat. pasien seorang buruh pabrik yang bekerja sebagai operator mesin tekstil dengan tempat kerja yang tertutup dan panas sehingga pasien banyak mengeluarkan keringat namun tidak langsung mandi setelah bekerja. Pasien sehari-hari memakai baju seragam kerja dengan kaos nylon didalamnya yang kurang menyerap keringat.

Faktor Etiologi, Predisposisi, dan Presipitasi(lanjutan)


Pasien mempunyai kebiasaan mandi hanya 1 kali sehari karena kelelahan sehingga pasien ketiduran, mandi menggunakan sabun, menggunakan handuk yang djemur didalam rumah. Setiap selesai mandi pasien mengganti pakaian yang baru dicuci namun seragam kerja pasien hanya dicuci 3x/minggu. Pasien menyangkal memiliki riwayat kencing manis Pasien sering menggaruk karena gatal terutama apabila berkeringat

Riwayat Pengobatan
Sejak 2 tahun yang lalu, pasien belum pernah mengobati keluhannya selama ini, karena keluhan semakin bertambah banyak pasien disarankan berobat ke Poliklinik RSUD Soreang.

Anamnesis Tambahan
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit kuning Pasien tidak memiliki riwayat sakit maag

Status Generalis
K.U : Kesan Sakit : Sakit Ringan TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit R : 21x/menit S : 36.8C Kepala : : konjungtiva anemis -/sklera ikterik -/THT : tidak ada kelainan Mulut : tidak ada kelainan Gigi-geligi : tidak ada kelainan Leher : KGB tidak teraba Dada : Bentuk dan gerak simetris Jantung: BJ I-II murni reguler Paru-paru: VBS kanan=kiri, Rhonki -/-, wheezing -/Mata

Status Generalis
Perut Ekstremitas : Datar lembut, BU (+) normal Hepar/ lien tidak teraba : R. Fisiologis : KPR +/+ APR +/+ KGB aksila :inspeksi : tidak terlihat palpasi : tidak teraba KGB inguinal :inspeksi : tidak terlihat palpasi : tidak teraba

Status Dermatologikus
Distribusi :Regioner Ad Regio :Punggung, 1/3 proksimal permukaan ekstensor kedua lengan atas dan pinggang sisi kanan dan kiri. Lesi :Multipel, sebagian besar konfluens, bentuk sebagian teratur, sebagian tidak teratur, ukuran pungtata sampai gutata, tidak menimbul dari permukaan,batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, kering. Effloresensi :Makula hipopigmentasi dengan skuama pitiriasiformis diatasnya.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lampu WOODS Terlihat flouresensi (+) kuning keemasan. Pemeriksaan sediaan basah KOH 10% diambil dari kerokan lesi yang bereflouresensi kuning keemasan Gambaran Epitel (+) Spaghetti and Spora (chlamydiospora) (+) meatballs Hifa (+) pendek

Resume
Seorang pria berusia 24 tahun yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan keluhan berupa makula hipopigmentasi dengan skuama pitiriasiformis diatasnya yang terasa gatal terutama bila berkeringat. Berdasarkan anamnesis didapatkan perjalanan penyakit bersifat kronik. Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu berupa makula hipopigmentasi pada punggung berukuran pungtata yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 1 tahun yang lalu keluhan menjadi berukuran gutata yang bergabung pada punggung yang terasa gatal bila berkeringat.

Resume (lanjutan)
9 bulan yang lalu makula hipopigmentasi timbul pada kedua lengan atas yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 7 bulan yang lalu makula hipopigmentasi timbul pada pinggang sisi kanan dan kiri yang terasa gatal terutama bila berkeringat.

Resume (lanjutan)
Sejak 6 bulan yang lalu makula hipopigmentasi meluas meliputi bagian punggung, 1/3 proksimal kedua lengan atas dan pinggang sisi kiri dan kanan, yang terasa gatal apabila berkeringat sehingga pasien menggaruknya. Pasien belum pernah berobat sejak awal keluhan.

Resume (lanjutan)
Bercak-bercak putih pada punggung, lengan atas dan kedua paha yang terasa gatal terutama bila berkeringat. pasien seorang buruh pabrik yang bekerja sebagai operator mesin tekstil dengan tempat kerja yang tertutup dan panas sehingga pasien banyak mengeluarkan keringat namun tidak langsung mandi setelah bekerja. Pasien sehari-hari memakai baju seragam kerja dengan kaos nylon didalamnya yang kurang menyerap keringat.

Resume (lanjutan)
Pasien mempunyai kebiasaan mandi hanya 1 kali sehari karena kelelahan sehingga pasien ketiduran, mandi menggunakan sabun, menggunakan handuk yang djemur didalam rumah. Setiap selesai mandi pasien mengganti pakaian yang baru dicuci namun seragam kerja pasien hanya dicuci 3x/minggu. Pasien menyangkal memiliki riwayat kencing manis Pasien sering menggaruk karena gatal terutama apabila berkeringat

Resume (lanjutan)
Pasien tidak mempunyai riwayat kuning Pasien tidak memiliki riwayat sakit maag.

Resume (lanjutan)
Status Generalis - Status gizi - Mata - Abdomen : dalam batas normal : normoweight : sklera ikterik -/: nyeri tekan epigastrium hepar : tidak teraba

Status Dermatologikus
Distribusi :Regioner Ad Regio :Punggung, 1/3 proksimal permukaan ekstensor kedua lengan atas dan pinggang sisi kanan dan kiri. Lesi :Multipel, sebagian besar konfluens, bentuk sebagian teratur, sebagian tidak teratur, ukuran pungtata sampai gutata, tidak menimbul dari permukaan,batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, kering. Effloresensi :Makula hipopigmentasi dengan skuama pitiriasiformis diatasnya.

Dignosis Banding
Pitiriasis Versikolor Pitiriasis Versikolor dan Pitiriasis Alba

Diagnosis Kerja
Pitiriasis Versikolor

Usul Pemeriksaan
Pemeriksaan SGOT/SGPT

Penatalaksanaan
Umum : Menjaga higienitas dengan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun dan handuk bersih dan kering. Setelah berkeringat banyak, pasien harus segera mandi Hindari faktor pencetus: jangan digaruk Melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter dan kontrol apabila keluhan belum sembuh.

Penatalaksanaan(lanjutan)
Khusus Topikal : R/ Natrium Sulfat 25% aqua ad 100 m.f. l.a sol u.e Sistemik : R/ Itrakonazol tab 100 mg No XIV 1 dd 2 tab (menunggu hasil SGOT/SGPT)

Prognosis
Quo ad Vitam Quo ad Functionam Quo ad Sanationam : ad bonam : ad bonam :dubia ad malam

Pembahasan
Kasus ini dilaporkan karena pasien seorang pria dewasa berusia 24 tahun yang tinggal didaerah padat penduduk, seorang buruh pabrik operator mesin tekstil yang bekerja diruangan tertutup dan panas sehingga banyak mengeluarkan keringat, dan sosioekonomi pasien rendah sehingga dapat memudahkan terjadinya penyakit pitiriasis versikolor.

Dari identitas yang didapat, dapat dilaporkan pada kasus pitiriasis versikolor hubungan jenis kelamin tidak terlalu berpengaruh. Pekerjaan yang membuat keluarnya keringat merupakan faktor predisposisi pitiriasis versikolor hal ini disebabkan perkembangan jamur malasezia furfur senang pada daerah yang lembab. Sosioekonomi rendah mempunyai kaitan dengan angka kejadian dari pitiriasis versikolor. Hal ini berkaitan dengan status gizi yang mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit.

Pembahasan(lanjutan)
Keluhan Utama Bercak bercak putih pada punggung, kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan yang terasa gatal. Adanya bercak putih sesuai dengan gejala pitiriasis vesikolor. Pitiriasis yaitu berupa bercak berskuama halus,sedangkan versikolor memiliki arti berbagai macam warna. Pada orang yang berkulit hitam lesi akan terlihat putih, dan pada orang yang berkulit putih lesi akan terlihat hitam. Pada pasien ini berkulit hitam sehingga lesi terlihat berwarna putih. Pada daerah punggung dan kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan merupakan salah satu predileksi dari tinea vesikolor. Predileksi yang lain yaitu pada ketiak, lipat paha, leher, muka dan kulit kepala yang berambut. Regio tersebut merupakan regio yang sering mengeluarkan keringat pada saat meningkatnya aktivitas yang merupakan predileksi dari tinea versikolor

Penjabaran Keluhan Utama Sejak 6 bulan yang lalu, bercak-bercak putih meluas meliputi punggung dan kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan atas yang terasa gatal terutama bila berkeringat sehingga pasien menggaruknya. Pada pasien ini didapatkan keluhan yang meluas meliputi punggung dan kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan yang terasa gatal terutama bila berkeringat sehingga pasien menggaruknya Gatal bila berkeringat karena keringat dapat meningkatkan kelembaban kulit pasien dan dapat meningkatkan jumlah koloni jamur pada kulit.

Pasien belum pernah mengobati keluhan tersebut, namun pasien mengaku menggunakan bawang putih yang dibuat sendiri dirumah dan dioleskan keseluruh bercak-bercak putih, namun keluhan tidak membaik dan semakin bertambah banyak.

Pengobatan yang tidak sesuai anjuran menyebabkan pengobatan tidak adekuat.

dokter

Perjalanan Penyakit Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu berupa titik-titik putih pada punggung yang terasa gatal terutama bila berkeringat. 1 tahun yang lalu keluhan menjadi sebesar tetesan air yang bergabung pada punggung yang terasa gatal terutama bila berkeringat.9 bulan yang lalu titik-titik putih timbul pada kedua lengan dan pinggang sisi kiri dan kanan atas yang terasa gatal terutama bila berkeringat. .7 bulan yang lalu titik-titik putih timbul pada pinggang sisi kanan dan kiri yang terasa gatal terutama bila berkeringat. Perjalanan penyakit pada pasien ini sifatnya kronis, predileksi khas dan gejalanya seperti pada penyakit pitiriasis versikolor.

Penyakit pitriasis versikolor perjalanan penyakit bersifat kronis, predileksinya pada tempat yang banyak mengeluarkan keringat dan gejala klinisnya gatal terutama bila berkeringat.

Bercak-bercak putih pada punggung, lengan atas dan kedua paha yang terasa gatal terutama bila berkeringat. pasien seorang buruh pabrik yang bekerja sebagai operator mesin tekstil dengan tempat kerja yang tertutup dan panas sehingga pasien banyak mengeluarkan keringat namun tidak langsung mandi setelah bekerja. Pasien sehari-hari memakai baju seragam kerja dengan kaos nylon didalamnya yang kurang menyerap keringat.

Pasien mempunyai kebiasaan mandi hanya 1 kali sehari karena kelelahan sehingga pasien ketiduran, mandi menggunakan sabun, menggunakan handuk yang djemur didalam rumah. Setiap selesai mandi pasien mengganti pakaian yang baru dicuci namun seragam kerja pasien hanya dicuci 3x/minggu. Pasien menyangkal memiliki riwayat kencing manis.

Faktor predisposisi terjadinya pitiriasis versikolor dibagi menjadi dua, yaitu faktor predisposisi eksogen dan endogen. Faktor predisposisi eksogen antara lain higienitas serta lingkungan yang panas dan lembab. Faktor predisposisi endogen yaitu penyakit diabetes melitus, anemia, TBC, gizi buruk. Pada pasien ini, terdapat faktor predisposisi eksogen berupa kebersihan yang tidak terjaga, seperti ketika berkeringat banyak tetapi tidak langsung mandi, memakai pakaian dalam yang bahannya tidak menyerap keringat, dan menggunakan handuk yang lembab.

Pasien sering menggaruk karena gatal terutama apabila berkeringat Menggaruk lesi merupakan faktor presipitasi yang menyebabkan lesi bertambah banyak pada pitiriasis versikolor.

Anamnesis tambahan Pasien tidak mempunyai riwayat kuning Pada hasil anamnesis didapatkan hasil bahwa pasien ini tidak mempunyai riwayat penyakit kuning sehingga kita dapat memberikan obat antimikotik sistemik. Obat antimikotik sistemik dimetabolisme dan dieskresikan dihepar, sehingga pada orang yang memiliki riwayat penyakit kuning yang mengganggu fungsi hepar akan menyebabkan metabolisme hepar dan eksresi hepar tidak sempurna.

Pasien tidak memiliki riwayat sakit maag Pada pasien ini tidak memiliki penyakit gastritis sehingga kita dapat memberikan obat ketokonazol oral untuk mengatasi penyakit ini. Pada orang yang memiliki penyakit gastritis sering menggunakan obat antasid atau obat-obat yang berfungsi menurunkan kadar asam lambung sehingga dapat mengurangi efektivitas ketokonazol peroral

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lampu WOODS Pada pemeriksaan lampu WOODS dari lesi, didapatkan hasil fluoresensi positif berwarna kuning keemasan. Hal tersebut disebabkan adanya sebagian lesi aktif dan sebagian lesi sudah diobati yaitu lesi Hipopigmentasi Post Inflamasi (HPI).

Pemeriksaan sediaan basah KOH 10% Pada pemeriksaan KOH 10% dari kerokan lesi yang masih aktif, didapatkan epitel sebagai tempat tinggal jamur pityrosporum orbiculare, spora berupa chlamydiospora, dan terdapat hifa yang pendek, dapat berkelompok membentuk gambaran seperti spaghetti and meat balls.

Diagnosis Banding 1. Pitiriasis Versikolor 2. Pitiriasis Versikolor dan Pitiriasis Alba pada kasus ini pitiriasis alba tidak dapat disingkirkan karena pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% tidak dilakukan kerokan pada semua lesi.

Usul Pemeriksaan
Pemeriksaan SGOT/SGPT

pemeriksaan SGOT/SGPT dilakukan karena jika adanya peningkatan SGOT/SGPT 2 kali dari angka mormal maka tidak dapat diberikan antimikotik sistemik. Pada pasien ini pemberian antimikotik sistemik ditunda sampai didapatkan hasil pemeriksaan SGOT/SGPT. Obat antimikotik sistemik di metabolisme di hepar. Enzim SGOT/SGPT merupakan enzim pertanda kerusakan hati, kenaikan SGOT/SGPT dapat menggambarkan terjadinya kerusakan hati. Apabila terjadi kerusakan hati, obat antimikotik sistemik tidak dapat dimetabolisme di hepar dengan baik, sehingga meningkatkan metabolit- metabolit reaktif yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh dan dapat merusak sel hepatosit.

Obat antimikotik sistemik juga memiliki efek menghambat ko-enzim sitokrom P450. Kerja sitokrom P450 adalah mengoksidasi metabolitmetabolit yang masuk ke hati agar dapat dieleminasi oleh ginjal. Penekanan kerja dari ko-enzim sitokrom P450 membuat metabolit-metabolit reaktif tertimbun dalam hati. Metabolit reaktif bersifat hepatotoksik menimbulkan nekrosis hepatosit. Kerusakan sel hati meneyebabkan enzim-enzim intra hepatosit banyak terlepas ke sirkulasi darah diantaranya SGOT/SGPT.

Penatalaksanaan Umum : 1. Menjaga higienitas dengan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun dan handuk sendiri. Untuk mengurangi faktor predisposisi terjadinya pitiriasis versikolor 2. Setelah berkeringat banyak, pasien harus segera mandi. `Untuk mengurangi faktor predisposisi terjadinya pitiriasis versikolor 3. Hindari faktor pencetus : jangan digaruk. Hal ini dilakukan untuk mengurangi faktor presipitasi pada pitiriasis versikolor. 4. Melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter dan kontrol apabila belum sembuh. Karena apabila tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat menyebabkan komplikasi dan tidak adekuatnya pemberian obat, sehingga pasien tidak akan cepat sembuh.

Khusus
Topikal : Natrium Tiosulfat 25% dioleskan 2x/hari untuk 1 bulan Pada kasus ini pengobatan topikal dipilih krim karena murah, mudah didapat, dan tidak lengket serta nyaman untuk pasien. Diberikan 1 bulan karena proses deskuamasi atau epitelisasi setiap 28 hari sehingga diharapkan hari ke 28 kulit sudah tidak terbentuk.

Sistemik : Itrakonazol 2 x 100 mg selama 7 hari Pemberian antimikotik sistemik diberikan karena lesinya sudah meluas, dan diberikan setelah ada hasil dari pemeriksaan SGOT dan SGPT.

Prognosis
Quo ad Vitam : Ad bonam Baik karena pada pasien tidak akan menimbulkan kematian
Quo ad Functionam : Ad bonam Baik karena pitiriasis versikolor tidak mengganggu fungsi kulit yang lainnya Quo ad Sanationam : Dubia Ad Malam Bila pasien tidak segera berobat, maka fungsi melanin akan terganggu sehingga meninggalkan bercak putih yang dikeluhkan pasien. Hal ini terjadi karena pitiriasis versikolor dapat mengakibatkan hipopigmentasi post-inflamasi.

You might also like