You are on page 1of 41

INFEKSI ORGAN GENITAL

Keluhan Utama Ginekologik


# # # # # # #

Gangguan haid (bleeding problems) Keputihan (fluor albus, leucorrhea) Nyeri panggul (pelvic pain) Pembengkakan (tumors) Keluarga Berencana (Family Planing) Keluhan menopause Kelainan alat genital

Keputihan (Leukorea)
Dikenal 2 jenis leukorea : Fisiologis : sekret berupa mukus yang mengandung banyak epitel dan sedikit leukosit. Terjadi pada :
bayi baru lahir sampai umur 10 hari , karena pengaruh estrogen plasenta terhadap uterus dan vagina janin sebelum menarke sebelum dan pada saat koitus, karena transudasi dari dinding vagina ekitar ovulasi , secret dari kelenjar cervix uteri yang lebih encer pada wanita dengan penyakit kronis, neurosis dan ektropion porsionis uteri karena secret dari kelenjar cervix berlebihan

Leukorea Patologis : sekret berupa mukus yang mengandung banyak leukosit. Disebabkan oleh:
Neoplasma

yang permukaannya memasuki lumen saluran alat genital Infeksi organ genital (vagina, vulva, cervix dan cavum uteri). Sekret putih kekuningan sampai hijau, lebih kental, berbau.

Etiologi

Penyebab terbanyak dari leukorea ada 3


Candidiasis

vagina Trichomoniasis vagina Haemophilus vaginalis vaginitis / vaginosis bacterial / vaginosis non spesifik Vaginosis bakterialis GO Vaginosis bakterialis Non GO

Histologi dinding vagina


Epithel squamosa

Lamina propria

Longitudinal smooth muscle layer Circular smooth muscle layer

Fibrous layer

Histologi vagina

Vagina ditutupi oleh lapisan epitel skuamosa stratifikatum yang memiliki kemampuan untuk absorpsi obat Jaringan kolagen dan elastin pada lamina propria menyebabkan dinding vagina elastis Vaskularisasi banyak absorbsi obat cepat

Fisiologi vagina
Sel-sel epitel vagina yang mengalami regenerasi terusmenerus

Fisiologi vagina

Aktivitas bakteri lactobacilus vagina Lactobacilli bersaing dengan mikroba eksogen dalam mendapatkan nutrisi Lactobacilli mempertahankan maintain pH vagina tetap rendah (3,8 - 4,2) Lactobacilli menghasilkan asam yang bersifat antimicroba dan bakteriosida Lingkungan vagina normal tergantung pada keseimbangan hormon dan flora normal. Kadar estrogen yang normal mempertahankan ketebalan epitel yang mengandung glikogen. Bacillus Dderleins sebagai flora normal vagina memetabolisme glikogen menjadi asam laktat. Asam laktat akan mempertahankan keasaman vagina (pH < 4,5). Gangguan keseimbangan hormon atau flora normal ini meningkatkan predisposisi terjadinya infeksi. Valore et al Am J Obstet Gynecol 2002;187:562-8

Bakteri laktobacilli di vagina mampu memproduksi hidrogen peroksida. Keberadaan mikroflora ini tergantung dari 2 faktor yaitu keasaman vagina dan kemampuan metabolisme glukosa. Keasaman normal vagina adalah 3,5 - 4,5. Tingkat keasaman vagina dipertahankan oleh produksi asam laktat. Epitel vagina sangat dipengaruhi oleh estrogen dan sel-sel ini kaya akan glikogen. Selanjutnya glikogen akan dipecah menjadi monosakarida dan pada akhirnya akan dikonversi mejadi asam laktat oleh laktobacilli maupun oleh sel epitel vagina. Pada tingkat keasaman vagina normal terjadi autoinhibitor terhadap pembelahan bakteri anerob.

Pemicu terjadinya pergeseran flora normal vagina masih belum jelas, banyak faktor yang diduga berperan. Antara lain alkalinisasi vaginal berulang dengan obat cuci vagina (vaginal douching), hubungan seksual yang terlampau sering, berganti-ganti pasangan seksual, merokok dan penggunaan kontrasepsi IUD. Faktor usia juga berperan, hal ini berkaitan dengan kadar estrogen.

CANDIDIASIS
Diagnosis Gejala Pemeriksaan fisik Vagina : membran putih, jika dilepas timbul erosi, hyperemia introitus vagina, vagina 1/3 distal Pemeriksaan Lab Pemeriksaan KOH 10 % : sel ragi, blastospora, pseudohifa Biakan : yeast cell coloni Candidiasis Lekorea putih vulvovaginitis seperti susu, sangat gatal, nyeri sesudah miksi, dispareuni

etiologi : candida albicans. Patogenesis : infeksi kandida dapat terjadi jika ada faktor predisposisi

Candidiasis: faktor yang berpengaruh


Faktor endogen : Perubahan fisiologik Kehamilan, karena perubahan pH vagina Kegemukan, karena banyak keringat Debilitas Iatrogenik, antibiotik spectrum luas Endokrinopati Penyakit kronik ( TBC, DM, SLE, keadaan umum buruk)

Umur : orang tua dan bayi rentan karena status imun tidak sempurna

Imunologi : penyakit genetic

Faktor eksogen:

Iklim : panas dan kelembaban meningkatkan perspirasi Kebersihan kulit Kebiasaan merendam kaki sehingga mudah maserasi dan tumbuh jamur Kontak dengan penderita

Penatalaksanaan candidiasis :
Menghindari / menghilangkan factor predisposisi Obat topical : gentian violet 0,5 1%, dioleskan 2 kali sehari selama 3 hari (jarang digunakan) derivate imidazol dalam bentuk salep vagina econazole dalam bentuk supositoria Obat sistemik: tablet vaginal mycostatin 10.000 unit , dimasukkan dalam vagina 1-2 tablet sehari selama 14 hari untuk pencegahan kekambuhan dapt diberikan mycostatin pervagianam selama 1 minggu sebelum haid kotrimazol 500 mg pervaginam dosis tunggal oral : ketokonazol 2 x 200 mg ( 5 hari) / itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal / flukonazol 150 mg dosis tunggal Prognosis ; pada umumnya baik tergantung pada factor predisposisi.

Trichomoniasis vulvovaginitis
Etiologi : trichomonas vaginalis Patogenesis : penularan paling banyak melalui hubungan seksual. Masa tunas 4 hari sampai 3 minggu. Parasit ini menimbulkan peradangan pada organ genital dengan cara invasi sampai jaringan epitel dan sub epitel. Pada kasus berat terdapat jaringan granulasi luas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel dan epitel.

Trichomoniasis vulvovaginitis
Diagnosis Trichomoniasis vulvovaginitis Gejala Sekret vagina seropurulen kekuningan, berbau tidak enak, berbusa. Postcoital bleeding, dispareuni +, perdarahan intermenstrual Pemeriksaan fisik Dinding vagina : hiperemi & odem Strawberry appearance Pemeriksaan Lab Sediaan basah + garam faali : flagel bergerak aktif Biakan + serum

Haemophilus vaginalis vaginitis

Etiologi : Haemophilus vaginalis, Gardnerella vaginalis, mycoplasma genitalis Patogenesis : belum jelas Bakterial vaginosis merupakan salah satu infeksi traktus urogenital pada wanita usia subur dengan prevalensi paling besar. 50% diantaranya tidak menunjukkan gejala yang khas sehingga penanganan dan terapinya sering tidak adekuat. Akibat lebih lanjut adalah terjadi tingkat rekurensi penyakit yang tinggi yaitu 15-30% setalah 3 bulan pengobatan. Karakteristik bakterial vaginosis adalah terjadinya perubahan flora normal vagina yang semula didominasi oleh laktobacilli digantikan oleh Gardnerella vaginalis, mycoplasma genitalis dan bakteri batang gram negatif

dianggap sebagai flora normal, karena 50% wanita sehat ditemukan bakteri ini. Dapat terjadi simbiosis antara H. vaginalis sebagai pembentuk asam amino dengan kuman anaerob (bacteriodes bivins, B. capillossus, B. disiens) atau kuman fakultatif dalam vagina yang mengubah asam amino menjadi amin sehingga meningkatkan pH secret vagina. Kondisi ini memudahkan tumbuhnya H. vaginalis. H. vaginalis melekat pada sel epitel vagina, kemudian menamnah dskuamasi sel apitel sehingga terjadi perlekatan secret pada dinding vagina. Organisme ini tidak bersifat invasive dan menimbulkan reaksi inflamasi local yang terbatas.

Haemophilus vaginalis vaginitis


Diagnosis Haemophilus vaginalis vaginitis/ Bakterial vaginosis Gejala Secret vagina sedikit, berbau amis Pemeriksaan fisik Iritasi vagina ringan Vulva dan vagina eritem Pemeriksaan Lab Pemeriksaan secret : Abu-abu homogen, viskositas rendah, berbau amis, pH 4,5 5,5, Tea sniff + Sediaan basah : lekosit , sel epitel ++, kelompok kokobasil, Clue cells ( patognomonik) Pengecatan gram : Batang kecil gram -

Dalam penegakan diagnosis bakterial vaginosis dikenal kriteria Amsel yaitu clue cell lebih dari 20%, discharge vagina homogen, peningkatan pH sekret vagina lebih sama dengan 4,7, timbulnya bau amine pada penambahan KOH 10%

Komplikasi atau akibat yang ditimbulkan oleh bekterial vaginosis :Beberapa penelitian menujukkan adanya hubungan antara bakterial vaginosis dengan partus prematurus, infeksi intrauterine, endometritis postpartum , penyakit radang panggul dan infeksi setelah tindakan genikologik. Penelitian terbaru mengatakan bahwa perubahan flora normal vagina meningkatkan predisposisi terjadinya Sexual tranmitted disease dan infeksi HIV.

Terapi bakterial vaginosis

Terapi bakterial vaginosis yang ideal harus bisa menghambat pertumbuhan bakteri anaerob tnapa menganggu pertumbuhan flora normal vagina. Terapi medikamentosa yang sering digunakan ada 2 yaitu metronidazol dan clindamycin. Metronidazol : penggunaan utamanya sebagai antiparasitik terhadap trichomonas vaginalis, metronisazol juga mempunyai aktivitas melawan bakteri anaerob dan relatif tidak mengganggu laktobacilli.

Vulvitis

Gejala: bengkak, merah, nyeri 3 golongan:


Lokal:

folikulitis, hidradenitis, furunkulosis, Pada ostium uretra eksterna ( GO), Pada Glandula Bartholini Bersama dgn vaginitis Sebagai manifestasi penyakit sistemik
TBC,

gonore, sifilis, herpes genitalis, DM

Bartholinitis

Sebab: GO, streptokokus, e.coli Gejala: benjolan, bengkak, nteri, eritem saluran tersumbat abses. Jika terjadi berulang bisa menjadi kista bartholini Terapi: Antibiotik,
insisi Kista marsupialisasi
Abses

Serviks uteri

Servisitis akut
Serviks

kemerahan, cairan mukopurulen

Servisitis kronis
Lebih

sering dijumpai pada wanita yg pernah melahirkan mikrolesi di cerviks sebagai port de entre Terdapat erosio cerviks yang mudah berdarah, sekret mukopurulen, metroragi/postcoital bleeding Tx: tutul albotyhl, antibiotik Dilakukan pap smear / kolposkopi untuk menyingkirkan adanya keganasan cerviks

Corpus uteri

Uterus, tuba uterina, ovarium, periitoneum serta pembuluh darah & limfe merupakan satu kesatuan cepat menjalar
Endometritis Myometritis perimetritis peritonitis

Endometritis

Endometritis akut
Gambaran

endometrium: odem, hiperemi, infiltrasi lekosit, perdarahan Etiologi utama: infeksi gonore, infeksi abortus &partus (luka di cerviks & temapt melekat palcenta merupakan porte dentre kuman) Sebab yang lain: tindakan di endometrium (pasang IUD, radiasi intracaviter, kuretage) Gejala: demam tinggi, leukorea purulen, nyeri tekan uterus dan deareh sekitarnya

Endometritis Akut
Terapi: bila disebabkan kuman yang kurang

patogen, akan terjadi mekanisme perlindungan jaringan endometrium diikuti dengan pelepasan endometrium fungsional pd saat haid misal perdarahan pasca pemasangan IUD Terapi lain: antibiotik untuk kuman gram (+) dan gram (-)

Endometritis kronik

Jarang Gejala: tidak khas, pada umumnya leukrea dan menoragi Ditemukan pada:
TBC
Sisa

abortus dan partus Benda asing di corpus Polip dengan infeksi Salpingo-ooforitis dan PID

Piometra

Kumpulan pus dalam cavum uteri Patogenesis: terjadi infeksi cavum uteri stenosis cervikalis pus tertahan di uterus Sering terjadi pada usia pre & postmenopause Kemungkinan bersamaan dengan Ca corpus Terapi: drainage pus, antibiotik 10 hari kemudian, perlu dilakukan kurretage diagnostik

Pelvic Inflammatory Disease

PID ?
Acute/ Chronic

Inflamasi struktur pelvis


penyebaran infeksi secara Ascending dari
vagina & endocervix ke endometrium, fallopian tubes, ovaries, & struktur disekitarnya
Terdiri dari:

Upper genital tract infection, salpingitis endometritis, parametritis, tubo-ovarian abscess & pelvic peritonitis

Penularan

Sexual transmission
melalui vagina & cervix

Prosedur tindakan
Gynecological

Persalinan /abortus IUD

Penularan

Kontaminasi kuman fari organ di abdomen


(apendix, vesica felela)

Blood-borne transmission
(pelvic TB)

Pathogenesis

Faktor Predisposisi

wanita seksual aktif tanpa perlindungan kondom, berganti pasangan usia muda, first intercourse pada usia muda Intercourse menjelang / pada saat menstruasi

status kesehatan dan gizi buruk


PMS / PID sebelumnya vaginal douching terlalu sering IUD lama Tindakan medis intrauterin

Diagnosis

Common clinical manifestation


Nyeri

perut bawah 90% Nyeri goyang cervix Nyeri adneksa Demam, mual, muntah keputihan Darah: leukocytosis USG: tubo ovarian abses Operasi: Fitz-Hugh-Curtis Syndrome

Fitz-Hugh-Curtis

PID

Terapi antibiotik untuk pasien rawat jalan

Terapi antibiotik untuk pasien rawat inap

Terapi pembedahan

Laparotomi

Dengan terapi obat tidak sembuh Untuk insisi drainage tubo ovarial abses & adesiolisis

Laparoscopy

You might also like