You are on page 1of 17

PERAWATAN PALIATIF &HOSPICE CARE

YULIATI, SKp,MM
Un. Esa Unggul JAKARTA 2013

Pengertian/Defenisi
Paliatif Pallium (Latin) = Pakaian Pelindung atau Jubah. namun dalam perkembangannya dipergunakan untuk 'mewakili' suatu konsep perawatan pada Pasien-pasien yang mengalami kondisi ataupun penyakit yang bersifat mengancam kehidupan (life treatening illness) guna meningkatkan kualitas hidupnya

Perawatan Paliatif =>> semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan.(Dep.Kes.1997)

Perawatan Paliatif (palliative care) adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh,dengan pendekatan multi disiplin yang terintegrasi.

Hospice Care adalah Perawatan


pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-sosialspiritual.

Perawatan akhir hayat/perawatan terminal adalah suatu proses


perawatan medis lanjutan yg terencana melalui diskusi yang terstuktur & di dokumentasikan dengan baik & proses ini terjalin sejak awal dalam proses perawatan yang umum/biasa.

Kondisit terminal adalah suatu proses


yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1995). Perawatan terminal dapat dimulai pada mingguminggu, hari-hari & jaminan terakhir kehidupan dimana bertujuan: 1. Mempertahankan hidup 2. Menurunkan stress 3. Meringankan dan mempertahankan kenyamanan selama mungkin (Weisman)

Jenis-Jenis Penyakit Terminal Adapun yang dapat dikategorikan sebagai penyakit terminal adalah:
1. 2. 3. 4. 5. Penyakit-penyakit kanker. Penyakit-penyakit infeksi. Congestif Renal Falure (CRF) Stroke Multiple Sklerosis Akibat kecelakaan fatal.

Manifestasi Klinik
1. Fisik
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Gerakan pengindaran menghilang secara berangsurangsur dimulai dari ujung kaki dan ujung jari Aktivitas dari GI berkurang Reflek mulai menghilang. Suhu klien biasanya tinggi tapi merasa dingin & lembab terutama pada kaki & tangan dan ujung-ujung ekstremitas Kulit kelihatan kebiruan dan pucat. Denyut nadi tidak teratur dan lemah Nafas berbunyi, keras dan cepat ngorok. Penglihatan mulai kabur. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri Klien dapat tidak sadarkan diri.

2. Psikososial

Sesuai dengan fase-fase kehilangan menurut seorang ahli E. Kuber Ross mempelajari respon-respon atas menerima kematian & maut secara mendalam dari hasil penyelidikan/penelitiannya yaitu: Respon kehilangan 1. Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah (air muka), ketakutan, cara tertentu untuk mengulurkan tangan. 2. Cemas diungkapkan dengan cara menggerakkan otot rahang & kemudian mengendor. 3. Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka atau menanggis.

a.

b. Hubungan dengan orang lain Kecemasan timbul akibat ketakutan akan ketidak mampuan untuk berhubungan secara interpersonal serta akibat penolakan.

TAHAP-TAHAP KEHILANGAN
1. 2. 3. 4. 5.

Tahap Pengingkaran ( denial ) Tahap Marah ( Anger ) Tahap Depresi Tahap tawar menawar (bergaining) Tahap Menerima (acceptance )

Rentang respon penyakit terminal 1. Harapan


Mempunyai respon psikologis terhadap penyakit terminal. Dengan adanya harapan dapat mengurangi stress sehingga klien dapat menggunakan koping yang adekuat.

2. Ketidakpastian
Penyakit terminal dapat mengakibatkan ketidakpastian yang disertai dengan rasa tidak aman dan putus asa, meskipun secara medis sudah dapat dipastikan akhirnya prognosa dapat mempercepat klien masuk dalam maladaptif.

3. Putus asa

Biasanya ditandai dengan kesedihan dan seolah-olah tidak ada lagi upaya yang dapat berhasil untuk mengobati penyakitnya. Dalam kondisi ini dapat membawa klien merusak atau melukai diri sendiri.

FALSAFAH
falsafah dalam pelaksanaan Perawatan Paliatif adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses yang normal 2. Tidak mempercepat atau menunda kematian 3. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu 4. Menjaga keseimbangan dalam aspek psikologis & aspek spiritual 5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya 6. Berusaha memberi dukungan kepada keluarga yg berduka.

karakteristik perawat paliatif


Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu.

Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien.

Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah kematian. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.

Tujuan Pelayanan Hospice Care


1. Meringankan pasien dari

penderitaannya 2. Memberikan dukungan moril, spirituil maupun pelatihan praktis dalam hal perawatan pasienbagi keluarga pasien dan pelaku rawa 3. Memberikan dukungan moril bagi keluarga pasien selama masa duka cita.

You might also like