You are on page 1of 19

Penyakit crohn

Tutorial D1

Definisi
Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileokolitis) adalah peradangan granulomatosa kronis pada saluran cerna yang terjadi berulang. Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian distal dari usus halus (ileum) dan usus besar, namun dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, dan bahkan kulit sekitar anus.

Etiologi
Penyebab penyakit Crohn tidak diketahui. Penelitian memusatkan perhatian pada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu: - Kelainan fungsi sistim pertahanan tubuh (hipersensitivitas) - Infeksi - makanan dan rokok

Patologi
Infeksi , reaksi hipersensitivitas dan makanan Lesi awal pada kelenjar limfe dekat usus halus Lama kelamaan menyerang segmen usus Terjadi reaksi inflamasi Hiperplasia jaringan limfoid dan penebalan submukosa usus Lumen usus menjadi semakin sempit

Gejala
Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah diare intermitten ringan ( 2 sampai 5 kali per hari), nyeri kolik pd abdomen bagian bawah, demam, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut bagian bawah, lebih sering di sisi kanan.

Sekitar sepertiga penderita penyakit Crohn memiliki masalah di sekitar anus, terutama fistula dan lecet (fissura) pada lapisan selaput lendir anus. Penyalit Crohn dihubungkan dengan kelainan tertentu pada bagian tubuh lainnya, seperti batu empedu, kelainan penyerapan zat gizi dan penumpukan amiloid (amiloidosis).

Manifestasi klinis diluar saluran cerna : - peradangan sendi (artritis) - peradangan mata (uveitis) - lesi di kulit

Pada anak-anak, gejala-gejala saluran pencernaan seperti sakit perut dan diare sering bukan merupakan gejala utama dan bisa tidak muncul sama sekali. Gejala utamanya mungkin berupa peradangan sendi, demam, anemia atau pertumbuhan yang lambat.

Pola umum dari penyakit Crohn


Gejala-gejala penyakit Crohn pada setiap penderitanya berbeda, tetapi ada 4 pola yang umum terjadi, yaitu : Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan Penyumbatan usus akut yang berulang, yang menyebabkan kejang dan nyeri hebat di dinding usus, pembengkakan perut, sembelit dan muntah-muntah Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang menyebabkan kurang gizi dan kelemahan menahun Pembentukan saluran abnormal (fistula) dan kantung infeksi berisi nanah (abses), yang sering menyebabkan demam, adanya massa dalam perut yang terasa nyeri dan penurunan berat badan.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kram perut yang terasa nyeri dan diare berulang, terutama pada penderita yang juga memiliki peradangan pada sendi, mata dan kulit. Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendeteksi penyakit Crohn, namun pemeriksaan darah bisa menunjukan adanya: - anemia - peningkatan abnormal dari jumlah sel darah putih - kadar albumin yang rendah - tanda-tanda peradangan lainnya.

Barium enema bisa menunjukkan gambaran yang khas untuk penyakit Crohn pada usus besar yaitu tanda senar / string sign (krn lumen usus yang sangat sempit sehingga hanya dilewati sedikit aliran barium).
Jika masih belum pasti, bisa dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) dan biopsi untuk memperkuat diagnosis (memperlihatkan adanya lesi granulomatosa). CT scan bisa memperlihatkan perubahan di dinding usus dan menemukan adanya abses, namun tidak digunakan secara rutin sebagai pemeriksaan diagnostik awal.

Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi dari peradangan ini adalah penyumbatan usus, saluran penghubung yang abnormal (fistula) dan kantong berisi nanah (abses). Fistula bisa menghubungkan dua bagian usus yang berbeda. Fistula juga bisa menghubungkan usus dengan kandung kemih atau usus dengan permukaan kulit, terutama kulit di sekitar anus. Adanya lobang pada usus halus (perforasi usus halus) merupakan komplikasi yang jarang terjadi. Jika mengenai usus besar, sering terjadi perdarahan rektum. Setelah beberapa tahun, resiko menderita kanker usus besar meningkat.

PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk membantu mengurangi peradangan dan meringankan gejalanya. Penggunaan kortikosterodi, azatioprin (imuran) , 6-mekaptopurin, dan sulfasalazine (azulfidine) bertujuan untuk mempermudah terjadinya remisi dan mengendalikan komplikasi

Obat antikolinergik (propantelin bromida) dan obat diare (difenoksilat) dapat membantu mengurangi kejang, nyeri abdomen dan diare. Pasien dianjurkan diet rendah lemak Ketidakseimbangan elektrolit dan cairan dapat dipulihkan dengan penggantian cairan atau nutrisi melalui IV Pembedahan umumnya dihindari karena rekurensi dan penyebaran lesi biasanya timbul setelah reseksi

PROGNOSIS
Beberapa penderita sembuh total setelah suatu serangan yang mengenai usus halus. Tetapi penyakit Crohn biasanya muncul lagi dengan selang waktu tidak teratur sepanjang hidup penderita. Kekambuhan ini bisa bersifat ringan atau berat, bisa sebentar atau lama. Peradangan cenderung berulang pada daerah usus yang sama, namun bisa menyebar pada daerah lain setelah daerah yang pernah terkena diangkat melalui pembedahan. Penyakit Crohn biasanya tidak berakibat fatal. Tetapi beberapa penderita meninggal karena kanker saluran pencernaan yang timbul pada penyakit Crohn yang menahun.

You might also like