Professional Documents
Culture Documents
Tanya Ramadhani
Pendahuluan
N.
Fasialis Saraf kranial terpanjang yang berjalan di dalam tulang Sebagian besar kelainan terletak di dalam tulang temporal
Paresis
N. Fasialis kelemahan/Kelumpuhan otot-otot wajah wajah tampak asimetris Paresis N. Fasialis gejala dicari penyebab & ditentukan derajat kelumpuhannya terapi dan prognosis
Perjalanan :
N. Fasialis Di Temporal
Etiologi
Kongenital Infeksi
Gangguan Pembuluh darah
Tumor
Trauma
Idiopatik
gradasi
fungsi saraf fasialis menurut House-Brackmann gradasi Freys fungsi motorik, tonus, sinkinesis dan hemispasme
I. Disfungsi sedang
Umum Kelemahan otot wajah yang nyata Saat istirahat terlihat asimetris ringan Gerakan : - Dahi: tidak ada gerakan - Mata: tidak menutup sempurna - Mulut: asimetris walau dengan usaha maksimal Umum Saat istirahat, sudah terlihat asimetris Gerakan - Dahi: tidak ada gerakan - Mata: tidak bisa menutup - Mulut: hanya sedikit gerakan Tidak ada gerakan
I. Disfungsi Berat
I. Total Paralisis
Tonus (15)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 4 3 5
(0 3)
(0 3)
(0-2) (0-2) (0-1)
Sinkinesis (5)
Hemispasme (0)
Total Skor Freyss = Total/50 x 100% = % Lesi setinggi. dengan fungsi motorik yang baik ---%
8.
9. 10.
M frontalis : mengangkat alis M sourcilier : mengerutkan alis M piramidalis : mengerutkan & mengangkat hidung ke atas M orbikularis okuli : memejamkan ke 2 mata kuat2 M zigomatikus : tertawa lebar sambil gigi telihat M elever komunis : memoncongkan mulut ke depan sambil gigi terlihat M businator : menggembungkan ke 2 pipi M orbicularis oris : bersiul M triangularis : menarik sudut bibir ke bawah M mentalis : memoncongkan mulut yang tertutup rapat
Pemeriksaan Tonus
Area Wajah diam 1 2 3 4 HIPOTONUS Kerutan di dahi hilang Alis mata jatuh Fisura palpebra melebar Lipatan nasolabial mendatar/hilang Hidung deviasi ke arah sisi sehat Nasal ala mendatar Pipi jatuh Sudut mulut jatuh Bibir jatuh Menimbulkan gerakan asimetrik pada sisi sehat Fenomena Bells dengan sklera terlihat Bibir dan filtrum deviasi ke sisi sehat HIPERTONUS Kerutan di dahi meningkat Alis mata naik Fisura palpebra menyempit Lipatan nasolabial makin dalam Pipi menonjol/tertarik ke dalam Bibir terangkat dan/tertarik ke lateral
Wajah gerak
Gerakan pada sudut bibir saat mata berkedip Mata menutup di saat mengunyah, bicara atau tersenyum. Kontraksi beberapa otot yang menimbulkan akinesia
otot wajah yg tidak disadari, terjadi bersamaan dengan gerak otot wajah lain yang sengaja dilakukan
Hemispasme Kontraksi
otot tidak disadari, spasme intermiten ringan berat, terjadi pada 1 sisi wajah
Gustometri
Tes pengecapan
deteksi gangguan fungsi saraf korda timpani terbatas pada duapertiga anterior lidah
Caranya dengan menyuruh penderita menjulurkan lidah, kemudian meletakkan pada lidah penderita bubuk gula, kina, sitrat atau garam bergiliran & diselingi istiraha. Lalu penderita disuruh menyatakan pengecapan yang dirasakan dengan isyarat
Freys : Perbedaan ambang rangsang kanan dan kiri (>50% patologis)
Tes Schirmer
Pemeriksaan
terbaik untuk fungsi n. Petrosus superfisialis mayor Caranya meletakkan kertas hisap (lakmus 0,5 x 5-10 cm) pada dasar konjungtiva
Refleks Stapedius
Refleks
kontraksi otot stapedius terjadi ketika telinga kontralateral dirangsang dengan bunyi yang keras akibatnya akan mengubah compliance telinga tengah Diukur dengan Elektroakustik impedans meter Caranya diberikan rangsangan pada otot stapedius
Penatalaksaan
Kasus
ringan & fungsi motorik msh baik atasi edema saraf dengan memaka obat antiedema, vasodilatasi, dan neurotronika hantaran berat atau sudah terjadi denervasi total dekompresi N VII transmastoid
Kasus