Professional Documents
Culture Documents
Anggi Indriyani Cut Alyssa Meraxa Danar Sekartaji Citra Ayu Anindita
KOMPOSISI AMALGAM
LOGAM ALLOY
Terdiri dari : minimal 40% perak max 32% timah max 30% tembaga
MERKURI
KELEBIHAN AMALGAM
Mudah dimanipulasi
KEKURANGAN AMALGAM
Estetik buruk
Preparasi luas Tidak melekat pada gigi Korosi diskolorasi gigi Menyebabkan degradasi marginal
KONTRAINDIKASI
Prep klas III, IV, V kecuali pada
kasus tertentu
Prep klas I dan II kecil hingga sedang Prep dengan kebutuhan estetik
Outline form Primary resistance form Primary retention form Convenience form
Membersihkan sisa karies Secondary resistance dan retention form Menghaluskan enamel margins Inspeksi akhir preparasi
OUTLINE FORM
Beberapa hal yang harus diingat ketika membuat outline form, yaitu:
Membersihkan seluruh karies dan pit dan fisur yang rusak sehingga
struktur gigi menjadi sehat. Membersihkan seluruh enamel rod yang tidak perlu.
OUTLINE FORM
Tetapkan eksternal outline form dengan bantuan bur no. 245. Pertahankan kedalaman pada 1,5mm, panjang ini sama dengan satu setengah kali panjang cutting bur. Kedalaman ini berjarak 0,2 mm hingga 0,5 mm dari dentin sehingga dapar menahan patahan (fracture) yang disebabkan dari tekanan oklusal Perluas margin pada sisi mesial dan distal tetapi jangan memasukkan marginal ridge. Pit dan fisur yang memiliki kerusakan hingga sedalam 0,5mm harus turut dimasukkan kedalam outline form. Pola outline form luar harus memiliki bentuk yang mulus, garis lurus dan bundar. Seluruh demineralisasi enamel juga harus dibersihkan.
Enameloplasty tindakan membersihkan enamel margin yang runcing dan tidak biasa dengan cara membulatkannya atau memipihkannya sehingga membetuk daerah yang gampang dibersihkan.
Syarat resistence form yaitu: Bentuk seperti boks dengan dasar yang datar menahan tekanan dari oklusal tanpa terjadi pergeseran. juga harus mengikuti bentuk dari permukaan oklusal Oklusal memiliki kedalaman 1,5 mm Batasi perpanjangan dinding luar sehingga memiliki daerah marginal ridge yang kuat dan mampu memberikan ketahanan bagi dentin. Preparasi struktur gigi yang lemah.
Buat seluruh garis internal dan sudut sudut tajam menjadi berbentuk bulat
Tutupi mahkota gigi agar bagian tersebut terlindungi.
CONVENIENCE FORM
Memfasilitasi dan memberikan visibilitas dan aksesibilitas yang memadai serta memudahkan preparasi operasi dan restorasi gigi. Pada restorasi amalgam, form atau bentuk juga memungkinkan digunakannya peralatan condensing dan carving
Lebarkan pulpa floor pada bidang yang sama sehingga dapat bersentuhan dengan karies.
Bersihkan seluruh enamel yang tidak diperlukan dengan menggunakan bur berkecepatan rendah.
Buatlah tipe preparasi berbentuk boks dimana dinding mesial dan distal terletak pada posisi paralel.
PREPARASI KELAS I
OUTLINE FORM
Masuk kedalam pit dengan menggunakan bur berkecepatan tinggi. Jaga agar ujung bur sejajar dengan sumbu gigi dan pertahankan kedalaman pada 1,5 hingga 2,0 mm Lebarkan outline hingga turut memasukkan fisur pusat, Usahakan lebar isthmus sekecil mungkin dan tidak lebih dari seperempat jarak ujung intercupal. Lakukan sedikit konvergen oklusal pada dinding proksimal, lingual dan facial Lakukan enameloplasty pada struktur gigi jika diperlukan. Perkirakan boks proksimal yang berhubungan dengan daerah kontak sebelum melakukan pelebaran kedalam proksimal marginal ridge lakukan pelebaran pada preparasi kearah daerah kontak dari gigi, jaga agar jarak dari preparasi dengan marginal ridge hanya sebesar 0,8mm. Lebarkan preparasi kearah faciolingual sehingga daerah kontak dapat terlihat jelas. Pemotongan proksimal dilakukan secara gingival. Sisakan sedikit enamel pada daerah kontak Patahkan sedikit enamel pada daerah kontak dengan menggunakan chisel atau enamel hatchert. Margin proksimal harus memiliki sudut cavosurface sebesar 90 dan ketika selesai maka dinding kotak proksimal harus konvergen secara oklusal Pertahankan jaringan gigi sehingga gigi dapat tetap kuat dan kekuatan oklusal yang menekan amalgam dapat diminimalisir. Lebar ideal dari margin facial dan lingual dari kotak proksimal adalah sekitar 0,2 hingga 0,5 mm dari gigi tetangga.
OUTLINE FORM
Arah dari dinding proksimal buccal dan lingual dipengaruhi oleh morfologi dan anatomi gigi serta gigi tetangga. Tujuan dari dilebarkannya margin proksimal buccal dan lingual
adalah:
Untuk memasukkan seluruh daerah yang rusak. Untuk membebaskan kontak dengan gigi tetangga sehingga memberikan convenience fom dan aksesibiltas
REVERSE CURVE
Dilakukan pada dinding proksimal dari
PRIMARY RETENTION FORM Primary retention form mencegah terjadinya pergeseran pada restorasi.
Bersihkan karies dan bahan dari restorasi sebelumnya yang masih tersisa, bersihkan pit dan fisur tetangga yang terlibat didalam preparasi seperti yang dilakukan pada klas I. Pembersihan karies dentin dilakukan dengan spoon excavator atau bur dengan kecepatan rendah
Floor gingival dapat dibuat slot atau pot hole dengan tujuan untuk memberikan retensi tambahan.
disarankan dilakukan pelebaran facial dalam premolar maxillary minimal sehingga amalgam tidak terlalu terlihat.
Jika tidak terdapat gigi tetangga, maka dapat dibuat slot preparasi untuk merawat karies proksimal.
untuk memberikan retensi terhadap prosthesis tanpa menganggu restorasi amalgam klas II.
Jika karies proksimal masih sedikit, maka cukup menggunakan boks proksimal.
SLOT PREPARASI
Indikasi
Adanya karies akar proksimal pada pasien geriatric dengan resesi gingival. Tidak adanya gigi tetangga. Sulitnya dilakukan isolasi dengan tujuan untuk merawat sepertiga dari keries akar cervical.
Desain:
Preparasi yang dilakukan sama dengan preparasi gigi klas V. Biasanya menggunakan pendekatan dari sisi facial dan menggunakan bur no. 2 atau no. 4 berujung bulat hingga kedalaman axial tertentu, contohnya 0,75 hingga 1,25 mm Jika margin oklusal berada didalam enamel maka gunakan bur hingga kedalaman 0,5 mm didalam dentin. Persiapkan margin cavosurface dengan sudut 90o, berikan groove retensi pada garis sudut axiooclusal dan axiogingival. 0,2 mm didalam dentin
Desain
Persiapkan boks proksimal dengan ekstensi facial dan lingual yang minimum. Untuk retensi, lakukan konvergen pada ekstensi facial dan lingual. Lock retensi proksimal dibuat untuk menambah kekuatan retensi pada boks proksimal. Boks ini memiliki kedalaman 0,5mm untuk sisi gingival dan 0,3mm untuk sisi oklusal.
untuk memastikan bahwa amalgam terlihat baik. Syarat desain dari preparasi mesio-oklusal adalah dinding facial dari boks proksimal diletakkan secara sejajar dengan sumbu gigi. Alasan Estetika
Syarat desain sama seperti desain pada gigi yang berjajar, yang berbeda hanyalah preparasi bergantung pada daerah gigi yang bersentuhan dengan gigi tetangga
Jika antar fisur memiliki jarak sebesar 0,5mm atau lebih maka lakukan tindakan restorasi pada gigi dengan menggunakan restorasi amalgram individual. Dovetail baru dipergunakan jika fisur keluar dari permukaan oklusal.
membantu dalam melakukan preservasi terhadap ridge oblique atau ridge transverse yang melindungi kekuatan dari mahkota gigi. Syarat desain : Untuk molar maxillary pertama preparasi mesio-oklusal dan disto-oklusal dilakukan secara independen tanpa menggunakan ridge oblique. Preparasi Konservatif untuk Untuk premolar mandibular pertama, preparasi proksimal tidak menggunakan ridge transverse Premolar Mandibular Awal Selain itu, karena tingginya facial tanduk pulpa maka dasar pulpal harus memiliki inklinasi pada sisi facial dan Molar Maxillary
Jika restorasi proximo-oklusal masih ada dan restorasi yang baru juga dibutuhkan, maka perawatan pada gigi pertama harus tetap diberikan dan disaat yang bersamaan juga dilakukan preparasi pada gigi tetangga untuk restorasi kedua tanpa melemahkan margin dari restorasi sebelumnya. Margin margin yang bersentuhan dari dua restorasi ini harus tegak lurus antara satu sama lain Jika sebuah gigi memiliki preparasi klas II dan kemudian dilanjutkan dengan klas V, maka lakukan preparasi dan restorasi lesi klas II terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke klas V.
dibutuhkan ekstensi tambahan jika rest seat direncanakan untuk denture parsial. Dinding lingual dan facial juga harus dilebarkan lebih jauh lagi untuk memberikan ruang bagi rest seat Selain itu, pulpa floor ditambah kedalamannya sebesar 0,5 mm pada daerah rest seat sehingga memberikan ketebalan yang cukup bagi amalgam
PENGISIAN KAVITAS
Powder dan liquid semen zinc phosphate diletakkan secara terpisah pada glass plate dengan perbandingan 1:1.
Campurkan powder semen zinc phosphate terlebih dahulu dengan gerakkan sirkular pada daerah yang lebar dengan spatula. Setiap porsi powder harus dicampurkan dengan baik sebelum mencampur porsi berikutnya.
Campurkan powder semen zinc phosphate terlebih dahulu dengan gerakkan sirkular pada daerah yang lebar dengan spatula. Setiap porsi powder harus dicampurkan dengan baik sebelum mencampur porsi berikutnya. Semen dapat digunakan bila konsistensinya seperti krem kental yang tidak putus apabila diangkat dengan spatel (1 cm).Semen diletakkan kedasar kavitas menggunakan semen stopper. Sebelum semen mengeras, kelebihan semen di email dibersihkan dengan ekskavator
Burnishing
Kondensasi
Insersi amalgam
Penggunaan matrix
Carving
TRITURASI
Tujuan membuang lapisan oksida dari partikel alloy sehingga tiap lapisan partikel dapat terlapisi oleh merkuri yang mana menghasilkan suatu masa yang homogen untuk kondensasi.
Terdapat 2 cara tritunasi : 1. Automatic almagator 2. Mortar dan pestle Tanda campuran amalgam yang baik mengkilap dan membentuk suatu masa homogen dan menyatu.
MULLING
dapat dilakukan secara manual atau mekanik dengan tangan dapat dilakukan dengan cara meremas amalgam yang baru triturasikan, yang diletakkan dalam kassa secara mekanikal dapat dilakukan amalgator dengan meutriturasikan selama 1-2 detik. Aplikasi matrix band Untuk mengencangkan band dan menstabilisasikan dengan ridge
POLES
Alat-alat dan tahaptahapnya adalah sebagai berikut: - penghalusan dengan rubber cup/wheel. - stone but (abrasive) yang kekasarannya makin lama makin halus - cup shape brush. - finishing bur. - gunakan brush dengan bubuk purnice.
Setiap kekasaran yang dapat dideteksi dengan sonde harus dibuang dengan hati-hati.