Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri transkultural dan berbagai gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh faktor budaya seperti kesurupan, koro, kena guna-guna, cekik, latah, amuk, dan sindrom-sindrom budaya seperti Dhat. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan penanganan berbagai gangguan jiwa tersebut dalam konteks budaya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri transkultural dan berbagai gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh faktor budaya seperti kesurupan, koro, kena guna-guna, cekik, latah, amuk, dan sindrom-sindrom budaya seperti Dhat. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan penanganan berbagai gangguan jiwa tersebut dalam konteks budaya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri transkultural dan berbagai gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh faktor budaya seperti kesurupan, koro, kena guna-guna, cekik, latah, amuk, dan sindrom-sindrom budaya seperti Dhat. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan penanganan berbagai gangguan jiwa tersebut dalam konteks budaya masing-masing.
PSIKIATRI BUDAYA Cabang psikiatri yg mempelajari pengaruh budaya terhadap proses dan timbulnya berbagai ggn jiwa serta pengobatannya, diterapkan dalam cabang psikiatri lainnya seperti psikiatri klinik atau psikiatri komunitas.
Meliputi: 1. Prevalensi dan penyebaran gg jiwa dalam hubungan dg faktor sosio kultural 2. Persamaan dan perbedaan tentang jenis dan perjalanan ggn jiwa dlm kebudayaan yg berbeda 3. Deskripsi dari jenis 2 culture bound system. 4. Faktor 2 sosiokultural yg mempengaruhi kesehatan jiwa dan fungsi mental yg optimal 5. Perbedaan metoda terapi dlm kebudayaan yg berbeda 6. Pengaruh faktor sosiokultural terhadap diagnosis dan prognosis. 7. Hubungan kausal ggn jiwa dg faktor sosiokultural 8. Reaksi 2 terhadap stress dari lingkungan sosiokultural yg berbeda Sumber Stress Budaya 1. Perubahan budaya yg cepat dan kehilangan budaya lama (urbanisasi dan modernisasi) 2. Kontak dan interaksi antar budaya (kawin antar suku, agama, kepercayaan, transmigrasi, dll) Dalam menghadapi stres pertahanan mental + pertahanan budaya sistem kepercayaan adaptasi Misalnya Organisasi dari suku budaya tertentu di kota 2 besar
Kelompok aliran agama/kepercayaan baru
Berbagai budaya reaksi berbeda terhadap berbagai gejala ggn jiwa.
Ada gejala yg ditoleransi, diperkuat atau disokong individu yg memperlihatkan gejala tersebut tak menderita dan tak dianggap sakit.
Sebaliknya jika gejala tidak dapat ditoleransi, individu pembawa gejala tersebut tampak menderita individu dengan ggn jiwa bisa diberi fungsi dan peranan yang berbeda dalam berbagai budaya Contoh Alkoholisme di Bali (Brem) dan Tapanuli (Tuak) kebiasaan yang wajar Homoseksualitas ditolerir di Ponorogo (Gemblak) Transvestisme diperkuat di Jatim (Ludruk) dan Jateng (Ketoprak)
Secara grs besar, fenomena dan sindrom yang berkaitan dengan faktor sosial budaya di Indonesia terbagi atas 2 golongan besar.
Tidak digolongkan sbg Ggn Jiwa Karena tdk memenuhi definisi ggn jiwa, misalnya kesurupan/ kemasukan yg merupakan fenomena dari upacara keagamaan dan tradisi setempat. Contoh: Kesurupan dlm upacara keagamaan di Bali (Tari Barong)
Tarian Kuda Kepang/Lumping dan Debus di Banten
Gemblakan aktivitas Homoseksualitas di Ponorogo
Yang tergolong sebagai ggn jiwa 1. Fenomena atau sindrom yg merupakan gejala atau nama lain ggn jiwa spesifik kesurupan/kemasukan, babairan, koro, kena guna-guna, cekik. 2. Fenomena atau sindrom yg merupakan suatu ggn jiwa spesifik latah, ancek KESURUPAN/KEMASUKAN Suatu keadaan perubahan kejadian pd seseorang yg disertai tanda 2 yg tergolong didalam ggn disosiatif, yg dpt dikategorikan sebagai kepribadian ganda , atau ggn disosiatif tak khas .
Sering juga merupakan serangan akut dari ggn psikotik ggn schizophreniform dengan perubahan gejala kejadian / dream like state KORO Suatu ketakutan yg terjadi mendadak disertai panik dan pada umumnya terjadi pada pria. Ketakutan hebat itu meliputi keyakinan yg biasanya sudah bertaraf waham bahwa alat kelaminnya, khususnya penis akan mengkerut masuk dan menghilang kedalam tubuhnya sehingga dirinya akan mati. Oleh karena itu biasanya pasien berusaha untuk mencegah agar jgn sampai alat kelaminnya masuk kedalam tubuhnya. Dgn cara memegang erat 2 , mengikat dgn tali, atau meminta pada org lain untuk memegangnya secara terus menerus. Kondisi ini merupakan gangguan psikotik schizophrenia atau schizophreniform.
KENA GUNA-GUNA Suatu keyakinan yg dapat bertaraf waham bahwa dirinya dipengaruhi atau dikuasai oleh kekuatan adikuasa atau gaib, yg biasanya berniat jahat terhadap kesehatan/kehidupannya. Perlu dibedakan antara kepercayaan tradisional setempat tentang Guna2 dgn keyakinan kena Guna2 yg bertaraf waham (sering merupakan suatu waham aneh atau waham dikendalikan yg dikategorikan kedalam kriteria diagnosa A dari Schizophrenia)
CEKIK Terjadi didesa Babalan-Demak/Jateng dalam bulan puasa menjelang lebaran setiap tahun Suatu kondisi dengan kejang2 seluruh tubuh dan kesadaran menurun. Sebelum kejang pasien selalu menunjukkan gejala seperti org tercekik dan sebagian besar mengalami halusinasi visual menjelang atau saat serangan Kondisi ini merupakan histeria konversi LATAH Wanita setengah tua Kalangan rendah + kehidupan dan cara pikir sederhana Pendidikan rendah Tak bersuami Gejala latah sering diawali imipi tentang alat kelamin pria atau alat kelamin hewan jantan, atau sesuatu yg melambangkan alat kelamin yang bergantungan, misalnya di dapur atau di dalam kamar tidurnya Latah Gejala ini merupakan gejala khas yg timbul setelah ia kaget oleh sesuatu atau gerakan dan segera ia bereaksi dgn mengucapkan kata 2 kasar yg biasanya berkaitan dgn alat kelamin pria (koprolalia) secara beruntun dan berulang. Sering disertai oleh perbuatan / gerakan meniru gerakan orang lain atau menjalankan instruksi tertentu secara otomatis / tanpa pengendalian Latah Bila episode berakhir, biasanya ia merasa malu, menyesal, minta maaf atau menyalahkan orang lain yg telah mengejutkannya. Pada umumnya mereka sangat menderita akan ketidakmampuan dirinya mengendalikan kata 2 kotor yang diucapkan atau tindakan otomatiknya. Latah Diagnosis Differensial: ggn kepribadian histrionik (histerik) Kriteria diagnosis A. Sama dengan diatas B. Gejala ini sudah berlangsung paling sedikit selama 6 bulan disertai penderitaan mendalam akan kondisinya itu C. Tidak merupakan gejala ggn jiwa lain seperti: Gejala latah pada ggn kepribadian histrionik Ekolia + Ekopraksia sebagai gejala Schizophrenia atau ggn Tourette (307.234) AMUK (307.92) Gambaran Utama Kriteria diagnosis: A. Terdapat suatu episode tunggal dan terbatas dari kegagalan menekan impuls, yg mengakibatkan suatu tindak kekerasan yang ditujukan ke luar, sehingga mengakibatkan malapetaka bagi orang lain. B. Derajat agresivitas yg terjadi selama episode itu sangat hebat apabila dibandingkan dengan stressor psikososial yang merupakan fator pencetus C. Sebelum episode itu tidak terdapat tanda-tanda impuls atau agresivitas yg umum D. Tidak disebabkan oleh Schizophrenia, ggn keperibadian antisosial, ggn tingkah laku atau ggn eksplosif Intermitten AMUK Bila episode telah selesai, biasanya ndividu itu tenang sekali dan menyesal atau mengalami amnesia tentang sebagian seluruh perbuatannya itu. Kadang 2 dapat pula ia melakukan tindakan mencederai diri sendiri. PIBLOKTO wanita Eskimo Gejala : depresi + banyak lamunan, tremor, ansietas, berteriak, menangis, berlarian di salju dan melompat dalam air sampai kejang, berlangsung 30 menit Kadang 2 bisa destruktif melukai/membunuh orang Menurut Gussow gejalanya perubahan kesadaran yg hilang timbul, kecapaian, depresi, kebingungan, amnesia. Mungkin oleh karena suasana iklim di kutub yg menimbulkan perasaan sepi dan perasaan akan lenyap/kiamat Gejala timbul sebagai pertahanan terhadap panik, masa depan yang gelap dgn kemungkinan timbulnya kelaparan dan penderitaan. Susto atau Espanto (Mexico) Ansietas karena kehilangan roh (soul loss) yg disebabkan oleh ketakutan tiba-tiba, mata jahat, guna-guna, dll Gejala: iritabiltas, astenia, anoreksia, imsomnia, fobia, libido kurang, mengigau, gemetaran, keringat banyak, takikardia, diare, muntah-muntah, dapat terjadi kematian oleh karena komplikasi Jantung Dhat Culture bound sex neurosis India, Nepal, Srilanka, Bangladesh, Pakistan Dhat Dhatu (Sansekerta) cairan yg membentuk tubuh 7 macam cairan semen dianggap cairan yg terpenting Budaya Hindu 40 piring makanan setara dengan 1 tetes darah 40 tetes darah setara dengan 1 tetes sumsum tulang 40 tetes sumsum tulang setara dengan 1 tetes semen Dhat Gejala 2 somatik yg hebat (lelah, lemah, palpitasi, ngantuk) dengan atau tanpa ggn psikiatri dan atau disfungsi seksual yg dianggap oleh pasien sebagai akibat kehilangan semen (urin/masturbasi/hubungan seks). Rata 2 timbul pada usia 20-an dan kebanyakan belum nikah. Keluhan utama: dihubungkan dengan kehilangan semen dan sebagian menderita pula impotensi dan ejakulasi prematur. Sebagian besar pasien memperlihatkan gejala psikiatrik seperti: Depresi neurotik Depresi psikotik Nerosis cemas Terapinya berupa anti cemas dan anti depresi. Psikoterapi (konseling) sulit untuk meyakinkan pasien bahwa kehilangan semen tidak berbahaya SINDROM DHAT