You are on page 1of 37

Anatomical Landmark,

Terminologi & Nomenklatur


Oleh:
Sri Lestari
Terminologi
Definisi: Kata yang digunakan untuk
menggambarkan lokasi spesifik dari struktur
atau organ atau letak dari satu bagian tubuh
terhadap bagian tubuh lainnya
(Fong et al, 1984)
Maksila dan Os Palatinus
Maksila
Os Palatinus
Mandibula
Mandibula
Processus
condyloideus
Processus
coronoideus
Corpus
mandibula
Angulus
mandibula
Ramus
mandibula
M.Pterygoideus
lateralis
Discus articularis
Maksila
Rongga Mulut & Gigi geligi
Letak Gigi di Maksila & Mandibula
Pembagian Gigi :
I. Gigi sulung/ gigi susu/ deciduoust teeth
Normal anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang susunannya sebagai berikut:
10 gigi di rahang atas : 5 gigi di kiri, 5 gigi di kanan
10 gigi di rahang bawah : 5 gigi di kiri, 5 gigi di kanan

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

II Gigi tetap atau gigi permanen
Normal berjumlah 32 gigi permanen dengan susunannya sebagai berikut :
16 gigi di rahang atas : 8 gigi di kiri, 8 gigi di kanan
16 gigi di rahang bawah : 8 gigi di kiri, 8 gigi di kanan


8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Secara garis besar gigi dibagi:
1. Mahkota/korona : bagian gigi yang dilapisi jaringan email.
2. Akar/radix : bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum.
3. Garis servikal : batas antara jaringan sementum dan email, yang
merupakan pertemuan mahkota dan akar
(cement enamel junction/CEJ).
4. Ujung akar/apeks : titik terujung dari akar gigi.
5. Tepi insisal : tonjolan kecil dan panjang pada bagian mahkota dari
gigi insisivus
6. Tonjolan/cusp : tonjolan pada bagian mahkota gigi canivus,
premolar dan gigi molar.

Dilihat secara mikroskopis.
Dilihat secara mikroskopis.
Dilihat secara mikroskopis.
Garis median adalah :
garis vertical yang melalui:
1. Tengah-tengah dari muka dan seolah-olah membagi muka
menjadi dua bagian yang sama besarnya kiri dan kanan.
2. Titik kontak gigi insisivus sentral di maksila dan mandibula.
3. Tengah-tengah, antara kedua fovea palatina
4. Fossa insisivus.
5. Sutura Palatina Mediana.
6. Spina mentalis
Mahkota dan akar :

1. Klinis
Mahkota klinis
ialah bagian dari mahkota yang sudah tidak diliputi
epitel lagi yang menonjol dalam rongga mulut (tidak tetap)
Akar klinis
ialah bagian dari akar gigi yang masih diliputi oleh jaringan
periodontal (tidak tetap)
Mahkota klinis atau akar klinis, besar dan panjangnya tergantung
pada usia penderita dan tidak tetap.

2. Anatomis
Mahkota anatomis ialah bagian dari gigi yang diliputi jaringan
enamel
Akar anatomis ialah bagian dari gigi yang diliputi jaringan
sementum

Anatomi gigi
Pulpa
Dentin
Enamel
Gingiva
Cementoenamel
junction
Bone
socket
Periodontal
ligament
Root canal
Incisal
Oklusal
Area gigi pada akar dan mahkota :
Anatomical landmark gigi anterior
Anatomical landmark gigi posterior
Permukaan gigi
Sisi labial ialah sisi yang
berhadapan dengan bibir
Sisi lingual ialah sisi yang
berhadapan dengan lidah
Sisi palatal ialah sisi yang
berhadapan dengan langit-langit
Sisi mesial adalah sisi yang
berhadapan dengan garis median
Sisi distal ialah sisi yang betolak
belakang dengan garis median
Sisi bukal ialah sisi yang
menghadap ke pipi
Landmark gigi
Titik kontak/kontak point/kontak area: pertemuan
antar proksimal gigi
Titik puncak/crest point: titik terluar dr garis
luar(outline) labial/bukal/palatal/lingual
Singulum: tonjolan kecil pada bagian servikal dari
permukaan palatal/lingual
Ridge: tonjolan kecil dan panjang pd permukaan gigi
Fossa : lekukan/konkafitet/depressi yg bundar, lebar,
dangkal dan tidak rata pada permukaan gigi
Groove: lekukan/depresi yang dangkal, sempit dan
panjang
Pit : depresi kecil, besarnya seujung jarum yang
terdapat pd permukaan oklusal gigi molar
Fisure: suatu celah yang dalam dan memanjang pada
permukaan gigi (biasanya pada permukaan
oklusal/fasial/prosimal
Lobe : bagian yang menonjol merupakan bagian
permulaan pembentukan gigi pada pertumbuhan
korona gigi
1
4
7
1. Ridge
2. Pit
3. Fissure
4. Singulum

5
2
3
6
5. Lingual fossa
6. Central fossa
7. Groove

Nomenklatur
Adalah cara menulis gigi geligi.
Beberapa Cara Nomenklatur

cara Zsigmondy
cara Palmers
cara Amerika
cara Applegate
cara Haderup
cara Scandinavian
cara G.B. Denton
system 2 angka dari Internasional Dental Federation
cara Utrecht / Belanda

Cara Zsigmondy
8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1


1 2 3 4 5 6 7 8


I II III IV V
I II III IV V
V VI III II I
V VI III II I
M2 atas kanan: 7

P1 atas kiri: 4

C bawah kanan: 3
m2 atas kanan: V

i2 atas kiri: II

c bawah kanan: III

Gigi permanen Gigi sulung
CARA PALMERS
8 7 6 5 4 3 2 1
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 A B C D E
A B C D E E D C B A
E D C B A

M1 atas kanan: 6

I1 atas kiri: 1

C bawah kanan: 3

M2 atas kanan: E

I2 atas kiri: B

C bawah kanan: C

Gigi permanen Gigi sulung
CARA AMERIKA
8 ... 2 1 16 159
25.31 32 17 1824
XI XII.XV
X IXVI V IV..I
XVI XVIIIXX
C atas kanan: 11

M2 atas kiri: 2

I1 Bawah kanan: 24
m1 atas kanan: IX

i2 atas kiri: IV

c bawah kanan: XIII
Gigi permanen Gigi sulung
CARA APPLEGATE
24..18 17
1 28
32 31..25
915 16 I IIV
XX XIXXVI
VIX
XV.XI
I1 bawah kiri: 24

M2 atas kiri: 15

P2 bawah kanan: 29
m1 atas kanan: II

i2 atas kiri: VII

c bawah kanan: XVIII
Gigi permanen Gigi sulung
CARA HADERUP
-
-
+ +
Gigi sulung
Gigi permanen
C atas kanan: 3+

M2 atas kiri: +7

P2 bawah kanan: 5-
m1 atas kanan: 04+

i2 atas kiri: +02

c bawah kanan: 03+
CARA SCANDINAVIAN

+ : Untuk gigi geligi atas
- : Untuk gigi geligi bawah

P2 atas kanan: +5

I2 bawah kiri: 2-

Tidak banyak
digunakan
CARA G.B. DENTON
1 2
3 4
b a
c d
Gigi sulung Gigi permanen
C atas kanan: 2.3

M2 atas kiri: 1.7

P2 bawah kanan: 3.5
m1 atas kanan: b.4

i2 atas kiri: a.2

c bawah kanan: c.3
System 2 Angka dari
Internasional Dental Federation
2 1
4 3
6
7
5
8
Gigi sulung
Gigi permanen
m2 atas kanan: 55

i2 atas kiri: 62

c bawah kanan: 83
C atas kanan: 13

M2 atas kiri: 27

P2 bawah kanan: 45
CARA UTRECHT / BELANDA
Gigi sulung Gigi permanen
C atas kanan: C Sd

M2 atas kiri: M2 Ss

P2 bawah kanan: P2 Id
m1 atas kanan: m1 Sd

i2 atas kiri: i2 Ss

c bawah kanan: c Id

d : dexter / kanan
s : sinister / kiri


S : Superior / atas
I : Inferior / bawah

You might also like