You are on page 1of 23

Fasilitator : dr. Nadra B.

Azwar
Ketua : Alan Budi Kusuma (1210070100068)
Sekretaris : Yuliana Suryani Putri
(1210070100078)
Notulen : randi (1210070100098)
Anggota : M. Apris Setiawan (121007010008)
Febri Yulia Sari (1210070100018)
Lysi Erlina (1210070100038)
Nofia Gustiani Indra (1210070100028)
Tiara Yunela (1210070100048)
Nurifna Angella (1210070100058)
Ghina Aisy Ramadhani
(1210070100088)

1. Spermatogenesis : proses gametogenesis pada pria dengan cara
pembelahan miosis dan mitosis
2. Orchitis : peradangan testis
3. Testosterone : hormone laki laki yang dihasilkan oleh sel interstitial
testis menyebabkan timbulnya cirri seks sekunder
4. Mumps virus : virus dari genus paramyxovirus yang menyebabkan
parotis, kadang kadang dengan komplikasi orchitis dan ditularkan
melalui sekresi saliva yang infeksius
5. Fetus : janin
6. Degenerasi : kemunduran atau kemerosotan generasi yang tidak
sebaik generasi sebelumnya
7. Scrotum : kantung kulit yang berisi testis
8. Striktura : penyempitan pada suatu saluran
9. Cryptorchidismus : kejadian tidak turunnya testis kedalam kantung
skrotum sehingga testis tetap berada dalam kavum abdomen
10. Testis : dua kelenjar reproduksi pria berbentuk oval yang
menghasilkan sperma dan hormone testosterone



1. Apa penyebab crythorchidismus?
2. Sebutkan proses spermatogenesis normal ?
3. Apa yang menyebabkan steril atau mandul pada pria?
4. Hormon apa yang berperan pada spermatogenesis?
5. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan pada penderita
cryphorchidismus?
6. Bagaimana bentuk sperma yang normal dan abnormal?
7. Kenapa pada suhu tinggi dapat mengganggu proses
spermatogenesis?
8. Bagaimana penatalaksanaan cryptorchidismus?
9. Apa yang menyebabkan kekurangan testosterone yang
diproduksi oleh testis fetus terutama saat menjelang kelahiran?
10. Kenapa pada pemakaian celana yang ketat dapat mengakibatkan
spermatogenesis yang abnormal?
11. Bagaimana siklus seksual pada laki laki?

1. Penyebab crypthorchidismus :
perbedaan pertumbuhan relative tubuh terhadap fenikulus spermatikus
meningkatnya tekanan abdomen
factor hormonal : testosterone, MIS dan ekstrinsik estrogen
perkembangan epididimis
perlekatan gubernakular

2. proses spermatogenesis :
spermatogenesis adalah proses dimana sel sel germinal primordial pria
yang disebut spermatogonium menjalani meiosis, dan menghasilkan
sejumlah sel yang disebut spermatozoa. Salah satu sel awal dalam jalur
ini spermatosit primer. Setiap spermatosit primer membelah menjadi
dua spermatosit sekunder, dan masing masing spermatosit sekunder
menjadi dua spermatid atau spermatozoa muda. Sel ini berkembang
menjadi spermatozoa matang, yang disebut sel sperma. Dengan
demikian, spermatosit primer menghasilkan dua sel, spermatosit
sekunder, dengan subdivisi yang menghasilkan empat spermatozoa.

3. Yang menyebabkan steril atau mandul pada
laki laki adalah karena kerusakan pada testis
atau sumbatan pada saluran keluar sperma
padahal produksinya ada.

4. Hormone yang berperan dalam
spermatogenesis adalah LH, FSH, testosterone,
estrogen, dan hormone pertumbuhan.

5. Pemeriksaan pada pasien crypthorchidismus
adalah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium meliputi pemeriksaan hormone

6. Bentuk sperma :
Normal : kepala berbentuk oval,midpiece langsing
dengan panjang 2 kali panjang kepala dan berada
dalam satu garis dengan sumbu panjang kepala, ekor
berbatas tegas
Abnormal : makro ( 25% > kepala normal ). Mikro (
25% < kepala normal ), amorf (bentuk kepala yang
ganjil, permukaan tidak rata tidak jelas batas
akrosom), ekor abnormal (pendek, spiral, permukaan
tidak halus, ganda )

7. Suhu tinggi dapat mengganggu proses
spermatogenesis karena peningkatan suhu akan
meningkatkan kadar metabolism dua kali lipat dan
mengurangi daya tahan hidup sperma tersebut dan
peningkatan suhu juga dapat menyebabkan degenerasi
(kerusakan ) sebagian besar sel sel tubulus

8. Penatalaksanaan crypthorchidismus adah dengan
melakukan pembedahan untuk menangani cryptorchidismus
untuk memindahkan testis dan meletakkannya didalam
skrotum yang disebut orchydopety

9. Yang menyebabkan kekurangan testosterone yang
diproduksi oleh testis fetus terutama saat menjelang
kelahiran adalah

10. Pemakaian celana yang ketat dapat mengakibatkan
spermatogenesis yang abnormal karena akan meningkatkan
suhu disekitar testis.

11. Siklus seksual pada laki laki :
Ereksi, terjadi saat darah mengalir ke penis sehingga
memenuhi corpus cavernosum dan corpus spongiosum
Ejakulasi, adalah penyemprotan kuat semen didalam
uretra keluar dari penis.


1. Genitalia masculina
a. anatomi
b. histologi
c. fisiologi (hormone dan siklus seksual)

2. cryptorchidismus
a. Penyebab
b. Gejala
c. Pemeriksaan
d. Pengobatan


STEP 6 : Gather information and private study


1. A. Anatomi Genitalia masculine
Interna
Testis
Berada didalam skrotum
Ada 2, kiri dan kanan
Digantung oleh feniculus spermatikus
Mempunyai polus cranialis dan caudalis
Pembungkus :
* tunica vaginalis terdiri dari lamina parietal dan lamina visceral
* tunica albuginea
- pembuluh darah :
* arteri : a. testicularis cabang dari aorta abdominalis
* vena : plexus pampini formis, kemudian mengalir ke
vena testicular Dekstra dan sinistra. Dari vena testicularis
dekstra kemudian
Dialirkan ke vena cava inferior, sedangkan dari vena
Testiskularis sinistra dialirkan ke vena renalis sinistra


b. Epididimis
Epididimis menyimpan sperma sampai matang, memiliki :
c. Caput
d. Corpus
e. Cauda

f. Ductus deferns
g. Vesicula seminalis
Berada diantara rectum dan vesica urinaria
Mensekresikan secret dan semen ke ductus vesicular seminalis
Ductus ejakulatorius
Uretra
Uretra pars prostatica
Uretra pars membranosa
Uretra pars spongiosa


B. Eksterna
`1. Scrotum
Merupakan kantung kulit yang berkerut dan berwarna gelap dari
sekitarnya dan berisi testis.
Lapisan dinding scrotum :
a. Kulit
b. Tunica dartos
c. Fascia superficialis
d. Fascia spermatica externa
e. Fascia cremasterica
f. Fascia spermatica interna
g. Tunica vaginalis

Arteri :
a. Cabang a. pudenda inferior
b. Cabang a. pudenda interior
c. Cabang a. testicularis
d. Cabang a. cresmatica
Vena : mengikuti arterinya
Vena penis superficialis

2. Penis
Memiliki:
A .Radix terdiri dari bulbus dan crus penis
B. Corpus terdiri dari corpus spongiosum dan corpora
cavernosa. Pada bagian distal corpus spongiosum
melebar menjadi glans penis yang ditutupi oleh lipatan
kulit yaitu preputium glandis
C.Arteri :
A. dorsalis penis
A. bulbi penis
A. profunda penis
Yang ketiga nya merupakan cabang a. pudenda interna
d. Vena
Vena penis profunda
Vena penis superficialis



C. Histologi genitalia masculine
1. Testis
Tunika albuginemia
Tunika vaskulosa
Jaringan ikat intersisiel
Mediastinum testis
Septa testis
Tubuli seminiferi
Tubuli rekti
Rete testis
Sel leydeig
2. Tubuli rekti
Lumen sempit
Epitel silindris rendah atau kuboid
3. Rete testis
Lumen lebar
Epitel selapis gepeng atau kuboid rendah
Jaringan mediastinum
4. Duktus eferens
Lumen bergelombang
Epitel thorak bersilia dan kubis bermikrovili
Ujungnya epitel torak, lumen rata
5. Duktus epididimis
Lumen rata, berisi sperma
Epitel bertingkat torak berstereosilia
Membrane basalis
Lamina propria jaringan ikat longgar

6. Granula prostat
Asinus lumen lebar, tidak teratur dan konkremen
Epitel selapis torak atau bertingkat
Adventisia jaringan ikat
7. Vesikula seminalis
Lumen melipat lipat
Kripti dan rongga
Epitel bertingkat torak
Adventitia, jaringan ikat longgar
8. Penis
Terdisi dari kulit, epidermis, dan dermis
Fasia penis, jaringan ikat longgar
Tunika lbuginemia, jaringan ikta fibrosa
Korpus kavernosa penis, terdiri atas trabekula dan kaverne
Korpus spongiosum terdiri dari trabekule dan kaverne
Trabekule terdiri atas serat kolagen, elastic, otot polos
Kaverne dilapisi endotel
Uretra pars kavernosa, epitel bertingkat atau berlapis toraks
Arteri dorsalis, arteri profunda dan arteri helisina.

D. Fisiologi genitalia masculine
a. Spermatogenesis
Terjadi disemua tubulus seminiferus selama kehidupan seksual
aktif, diawali pada usia 13 tahun akibat stimulasi oleh hormone
gonadotropin anterior dan berlanjut sepanjang hidup. Tahap
tahap spermatozoa yaitu :
Spermatozoa berkumpul ditepi membrane basal dari epitel germinal,
spermatogonia tipe A membelah menjadi bentuk bentuk sel yang berbeda
yang disebut spermatogonia tipe B
Kemudian setelah beberapa kali membelah spermatosit primer (yang
merupakan prekusor sperma)
Setelah beberapa minggu, spermatosit membelah untuk membentuk 2
spermatosit sekunder, 4 buah spermatid
Spermatid berubah dengan lambat setelah beberapa minggu menjadi
spermatozoa (sperma) dengan :
Menghilangkan beberapa sitoplasmanya
Reorganisasi benda kromatin pada intinya untuk membentuk
bagian kepala
Mengumpulkan sisa sisa sitoplasma dan membrane sel pada
salah satu ujung sel untuk membentuk ekor. Sel sel seryoli
menyediakan makanan dan mengatur spermatogenesis
b. Hormone yang menstimulasi spermatogenesis :
Testosterone
Disekresi sel sel interstisial leydig, penting untuk
pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit
sekunder
LH
Disekresi oleh hipofisis anterior, menstimulasi sel sel
interstisial leydig untuk mensekresi testosterone
FSH
Disekresi kelenjar hipofise anterior, menstimulasi sel sel
sertoli, tanpa ini spermiasi tidak terjadi
Estrogen
Dibentuk sel sel sertoli ketika mereka distimulasi FSH
yang penting pada proses spermiasi. Sel sel sertoli juga
mensekresi protein pengikat androgen yang mengikat
testosterone dan estrogen dan membawa ke tubulus
seminiferus untuk maturasi sperma.
Hormone pertumbuhan
Meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis

c. Siklus seksual
Ereksi
Ereksi terjadi saat katup darah pada pangkal penis terbuka dan menyebabkan darah
mengalir kedalam penis. Darah mengalir memenuhi corpus cavernosum dan corpus
spongiosum yang berongga rongga. Setelah seluruh bagian penis terisi darah (kecuali
ureter) maka terjadi ereksi. Ereksi terjadi sebagai hasil dari system syaraf
parasimpatik yang bekerja ketika pria dewasa mendapatkan rangsangan.
Ejakulasi
Penyemprotan kuat semen kedalam uretra keluar dari penis. Ejakulasi adalah suatu
reflex spinal. Rangsangan taktil dan psikis yang sama menyebabkan ereksi dan
menyebabkan ejakulasi ketika tingkat eksitasi menigkat mencapai suatu puncak.
Respon ejakulasi terjadi dalam 2 fase, yaitu :
Emisi
Impuls simpatis menyebabkan rangkaian kontraksi otot polos diprostat,saluran
reproduksi dan vesikula seminalis. Aktivitas kontraktil ini mengalirkan cairan prostat,
kemudian sperma dan akhirnya ncairan vesikula seminalis (semen ) kedalam uretra.
Fase reflex ejakulasi ini disebut emisi. Selama waktu ini, sfingter dileher kandung
kemih tertutup erat untuk mencegah semen masuk ke kandung kemih dan urin
keluar bersama dengan ejakular melalui uretra.
Ekspulsi
Pengisian uretra oleh semen memicu impuls saraf yang mengaktifkan serangkaian
otot rangka dipangkal penis. Kontraksi ritmik otot otot ini terjadi pada interval 0,8
detik dan meningkatkan tekanan didalam penis, memaksa semen keluar melalui
uretra ke eksterior. Ini adalah fase ekspulsi dari ejakulasi.

2. Cryptorchidismus
A. Penyebab
Perbedaan pertumbuhan relative tubuh terhadap fenikulus spermatikus
Peningkatan tekanan abdomen
Factor hormonal, testosterone, MIS dan ekstrinsik estrogen
Perkembangan epididimis
Pasca operasi inguinal

B. Pemeriksaan
Fisik
Saat pemeriksaan fisik kondisi pasien harus dalam keadaan relaksasi dan posisi seperti
frogleg. Cryptochidismus dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi :
@ skrotum atas
@ kantung inguinal superficial
@ kanalis inguinalis
@ abdomen
Untuk pemeriksaan fisik dan penatalaksanaan terapi klasifikasi
Pemeriksaan laboratorium
Cryptochidismus bilateral dengan tanpa testis yang teraba, perlu dilakukan evaluasi
kromosom dan endokrinologi :
@ pada pasien usia 3 bulan atau kurang, pemeriksaan LH, FSH, dan testosterone untuk
menentukan ada testis atau tidak
@ pasien usia lebih dari 3 bulan dapat dilakukan tes stimulasi hcg, untuk menentukan
kegagalan kenaikan testosterone dengan peningkatan LH atau FSH dapat didiagnosis
dengan diagnose anorchia.

Gejala
Pada saat lahir astu atau kedua testis tidak teraba didalam skrotum
C. Gejala
Pada saat lahir astu atau kedua testis tidak teraba didalam
skrotum


D. Pengobatan
Terapi hormonal
Terapi hormonal primer lebih banyak digunakan. Hormone yang
digunakan hcg, GnRH (ghonadotropin realizing hormone)
Pembedahan
Prinsip dasar orchiopexy adalah :
Mobilitasi yang cukup dari testis dan pembuluh darah
Ligasi kantong hernia
Fiksasi yang kuat testis dan skrotum
Indikasi absolute dilakukan operasi :
Kegagalan terapi hormonal
Testis ektopik
Terdapat kelainan lain, hernia dengan atau tanpa prosesus
vaginalis yang terbuka


Genitalia masculine terbagi atas internal dan external.
Yang mana internal terdiri dari testis, epididimis, ductus
deferen, vesicular seminalis, ductus ejaculator, uretra, dan
eksterna terdiri dari penis, scrotum. Hormone hormone
yang berperan dalam fungsi reproduksi alah testosterone,
LH, FSH, estrogen. Crytocydismus merupakan salah satu
bentuk kelainan pada genitalia masculine. Penyebabnya
adalah peningkatan tekanan abdomen, factor hormonal
dan pasca operasi inguinal. Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Pengobatan dapat dilakukan dengan terapi hormonal dan
pembedahan.

WWW.GINJALWIKIPEDIA.COM
Kuliah pakar

You might also like