You are on page 1of 13

Jenis Ventilasi Utama

Ventilasi utama terdiri dari jenis-jenis berikut.


a. Penggolongan berdasarkan metode pembangkitan daya
ventilasi, terdiri dari : Ventilasi alami dan ventilasi mesin
b. Penggolongan berdasarkan tekanan ventilasi pada
ventilasi mesin, terdiri dari : Ventilasi tiup dan ventilasi sedot.
c. Penggolongan berdasarkan letak intake dan outtake airway,
terdiri dari : Ventilasi terpusat dan ventilasi diagonal

Ventilasi alami terutama terjadi karena perbedaan temperatur di
dalam dan luar pit.

Namun, karena pada ventilasi mesinpun, daya ventilasi alami ini
tetap bekerja, maka harus dipikirkan untuk memanfaatkannya
sedapat mungkin. Selain itu, apabila idak ada kipas angin cadangan
pada waktu kipas angin utama sedang diperbaiki, sedapat mungkin
perbaikan dilakukan pada musim panas atau dingin, yaitu ketika
daya ventilasi alami bekerja kuat.


Metode yang menggunakan kipas angin untuk melakukan ventilasi
dengan menciptakan tekanan ventilasi (positif atau negatif) di mulut
pit intake/outtake. Pada metode ini, dipilih kipas angin yang paling
sesuai dilihat dari jumlah udara ventilasi yang diperlukan dan
perbedaan tekanan ventilasi untuk mengalirkan jumlah udara
tersebut.


Ventilasi sistem tiup adalah metode ventilasi yang membangkitkan tekanan di mulut
intake yang lebih tinggi (tekanan positif) dari pada tekanan atmosfir, untuk meniup
masuk udara dalam pit. Apabila kipas angin utama dijalankan dengan metode ini gas
metan akan terperangkap di dalam gob atau dinding batu bara, sehingga
senadainya kipas angin berhenti beroperasi, ada bahaya gas tersebut mengalir ke
dalam terowongan atau lokasi kerja dalam waktu bersamaan. Selain itu, pada sistem
ini pintu ventilasi harus dibuat di mulut pit intake, sehingga menjadikannya
sebagai terowongan transportasi akan merepotkan, dan juga banyak kebocoran
angin. Untuk meniadakan kelemahan ini, memang return airway bisa dijadikan
sebagai terowongan transportasi, namun ditinjau dari segi keamanan terhadap
fasilitas transportasi sebaiknya dihindari.

Kebalikan dari sistem tiup, maka pada sistem sedot, kipas angin ditenpatkan di mulut
pit outtake, membangkitkan tekanan yang lebih rendah (tekanan negatif) dari pada
tekanan atmosfir, untuk menyedot keluar udara dari dalam pit. Karena tidak ada
kelemahan seperti ventilasi tiup yang ditulis di depan maka saat ini ventilasi di tambang
batu bara menggunakan metode ini.

a. Tahanan Ventilasi
Pada waktu air lewat di dalam pipa besi, akan mengalami tahanan karena
jumlah aliran air, kecepatan, ukuran pipa besi dan sifat permukaan dalam
pipa besi. Sama seperti kasus air tersebut, aliran udara yang melewati
terowongan juga akan menerima tahanan yang berbeda menurut
jumlah aliran udara, kecepatan, ukuran terowongan, panjang terowongan,
belokan dan bentuk keliling terowongan. Namun, karena sifat cairan dan
gas sangat berbeda, sifat tahanan yang diterima juga akan berbeda.
Untuk melakukan ventilasi, harus diberikan daya ventilasi yang dapat
mengatasi tahanan ini. Tahanan ini disebut tahanan ventilasi, yang mana




akan mengalami perubahan karena kecepatan, jumlah aliran udara
dan keadaan pit
Tahanan Belokan

Tahanan ventilasi meningkat drastis dibelokan terowongan, ditempat
yang menyempit, serta pada tempat terjadinya tabrakan aliran
udara. Tahanan yang timbul dibelokan disebabkan oleh kerugian
energi akibat aliran udara yang berlebih
Rumus Perhitungan Tahanan Ventilasi

Untuk melakukan jumlah aliran udara yang sama, makin besar
tahanan ventilasi, diperlukan tekanan ventilasi yang makin besar.
Untuk itu, tahanan ventilasi dinyatakan dengan tekanan ventilasi.
Kalau hal-hal yang berhubungan dengan tahanan ventilasi
seperti yang diuraikan di atas dinyatakan dalam rumus, akan menjadi
sebagai berikut.
h = K uL v2
a
h = tekanan ventilasi (mm air)
K = koefisien gesek terowongan (tabel, satuan: Kgs2/m4)
u = panjang keliling penampang terowongan (m) L = Panjang
terowongan (m)
a = Luas penampang terowongan (m2)
v = kecepatan angin (m/s)

Rumus Umum Atkinson

Sebagai rumus umum ventilasi untuk menghitung penurunan
tekanan akibat gesekan pada waktu udara mengalir di dalam
terowongan, ada rumus umum Atkinson yang masih digunakan
secara luas hingga kini. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:


h = Penurunan tekanan akibat gesekan (mm air) L = Panjang
terowongan (m)
u = Panjang keliling penampang terowongan (m)




v = Kecepatan angin rata-rata (m/detik) a = Luas penampang
terowongan (m2) Q = Jumlah angin (m3/detik)
K = Koefisien tahanan gesek terowongan


Daya Ventilasi

Seperti diuraikan di depan, untuk melakukan ventilasi harus
dibangkitkan tekanan ventilasi yang cukup untuk mengatasi tahanan
ventilasi. Daya teoritis yang diperlukan untuk mengatasi tahanan
tersebut dinamakan daya ventilasi (atau daya penggerak udara).

Penyebab yang dapat membangkitkan daya ventilasi adalah
sebagai berikut:

1) Perbedaan tinggi mulut pit intake dan outtake
2) Perbedaan tempetarur intake dan return airway
3) Perbedaan temperatur di dalam dan luar pit
4) Komposisi udara di dalam pit.
5) Tekanan atmosfir

Pokok Perhatian Terhadap Ventilasi Permuka Kerja

1) Ventilasi permuka kerja penambangan yang mempunyai
kemiringan, harus dilakukan dengan mengalirkan udara dari bagian bawah
ke bagian atas. (Mengenai hal ini, peraturan keselamatan tambang batu bara
Jepang menetapkan, bahwa di lokasi kerja penambangan batu bara sistem
lorong panjang pad atambang batu bara kelas A, tidak diperbolehkan melakukan
ventilasi mengarah ke bawah. Kecuali ada alasan khusus seperti lapisan batu
baranya landai, dan mendapatkan izin dari kepala bagian pengawasan
keselamatan tambang).
2) Intake dan return airway permuka kerja penambangan dapat
mengalami penyempitan dengan majunya permuka kerja, sehingga terowongan
tersebut senantiasa harus dijaga pada ukuran yang telah ditentukan.
3) Pada permuka kerja sistem mundur, ada kemungkinan gas pekat
mengalir masuk ke bagian dangkal (up-dip) permuka kerja. Oleh karena itu,
ventilasi bagian dangkal terutama perlu hati-hati, dan gas pekat diencerkan
dengan air jet atau kipas angin lokal, atau dihantar ke tempat yang aman di
dalam return airway dengan saluran udara.
4) Batuan ambruk dari atap (caving) dan batu kayu (petorified wood) yang
ada di permuka kerja dapat meningkatkan tahanan ventilasi permuka kerja
secara drastis, sehingga harus disingkirkan secepatnya.



a. Head Los
Aliran udara terjadi karena adanya perbedaan tekanan yang
ditimbulkan antar dua titik dalam sistem

b. Mine Head
Untuk menentukan jumlah aliran udara yang harus disediakan untuk
mengatasi kehilangan head (head losses) dan menghasilkan aliran
yang diinginkan, diperlukan penjumlahan dari semua kehilangan energi
aliran.

You might also like