You are on page 1of 13

TITRASI REDOKS

Titrasi yang berdasarkan perubahan suatu reaksi redoks antara zat yang
dititrasi dan penitrasi
INDIKATOR:
a. Potensiometer
b. Zat atau senyawa organik

Zat organik Warna reduktan Warna oksidan
Difenil amin Tak berwarna Violet
Difenilbenzena Tak berwarna violet
Ferroin merah biru
Methilen biru Tak berwarna biru
c. Autoindikator, indikator yang berasal dari zat yang terlibat dalam reaksi
Contoh: KMnO4
Perubahan warna: merah muda menjadi tak berwarna

d. Larutan kanji, membentuk kompleks biru dengan yodium
e. Kloroform (CHCl3) atau karbon tetra klorida (CCl4)
perubahan warna : Tak berwarna menjadi coklat
METODA PERMANGANOMETRI
Dalam metoda ini biasa digunakan kalium permanganat (KMnO4), yaitu suatu zat
yang mempunyai warna khas dan bersifat oksidator.
Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi sbb:
1. Mno
4
-
+ 8H
+
+ 5e Mn
2+
+ 4H
2
O (E
o
= +1,52)
2. Mno
4
-
+ 4H
+
+ 4e Mn
3+
+ 4H
2
O (E
o
= +1,67)
3. MnO
4
-
+ e MnO
2
(E
o
= 0,54)
Standarisasi larutan permanganat
1. Arsen tri oksida
2. Natrium Oksalat
3. Garam Mohr ,besi (II) amonium sulfat)
4. Garam Oesper, besi (II) etilen diamonium sulfat
5. Natrium Sulfat
6. Kalium Iodida
Beberapa titrasi dengan permanganat
1. Penentuan besi dalam bijih besi, hematit (Fe
2
O
3
), magnetit (Fe
3
O
4
), limonit (3Fe
2
O
3
3H
2
O)
Cara menganalisa cuplikan:
a. Melarutkan ( dengan HCl)
b. Mereduksi besi menjadi besi (II) , misal dengan Ag atau SnCl
2

c. Titrasi dengan permanganat
2. Penentuan Kalsium
Cara menganalisa cuplikan (tidak langsung):
a. Kalsium diendapkan sebagai Ca
2
C
2
O
4
atau CuSCN
b. Disaring dan dilarutkan kembali dengan asam encer
c. Dititrasi dengan KMnO
4

METODA SERIUM
-Merupakan oksidator kuat
-larutannya sangat stabil
-indikator yg digunakan Feroin
-standarisasi seperti permanganat
Contoh garam-garam Ce: Serium (IV) amonium nitrat. Serium (IV) amonium sulfat
Serium (IV) hidroksida, Serium (IV) hidrogen sulfat
Penggunaan: Penentuan besi, arsen, antimon, oksalat, heksasianoferat (II), titan, krom
-Merupakan oksidator kuat , tetapi tidak sekuat permanganat atau serium
-larutannya cukup stabil
-indikator yg digunakan difenilsulfonat
-standarisasi seperti permanganat
METODA KALIUM DIKROMAT
Penggunaan: Penentuan besi dan uranium
METODA IOD
-Didasarkan atas reaksi kesetimbangan antara iodium dan iodida
I
2
+ 2e 2 I
-
E
o
= 0,535 Volt
Iodium
Iodida
-Oksidator yang lebih lemah
2 CARA DALAM METODA IOD
1. Iodimetri (metoda langsung)
Iodium langsung digunakan sebagai zat penitrasi
I
2
+ reduktor 2 I
-
+ bentuk oksidatornya


Contoh Reduktor:: asam sulfida, asam sulfit, stanin klorida
2. Iodometri (metoda tak langsung)
-Iodium dibuat dengan menambahkan KI ke dalam oksidator sampai terbentuk I
2

- I
2
yang terbentuk dititrasi dengan Natrium tiosulfat (Na
2
S
2
O
3
)
Reaksi:
Oksidator + 2I
-
reduktor + I
2

I
2
+ 2S
2
O
3
2-
2I
-
+ S
4
O
6

2-

Contoh Oksidator: Kalium permanganat, kalium bikromat, kalium perklorat
INDIKATOR
1. Autoindikator:
Iodium berwarna coklat sedangkan iodida tidak berwarna, karena itu iodium
dapat digunakan sebagai autoindikator
Dalam metoda iodimetri:
titik akhir ditentukan dengan adanya kelebihan iodium lewat titik ekivalen,
menyebabkan larutan berwarna kuning atau coklat muda
Dalam metoda Iodometri:
Titik ekivalen tercapai tepat habisnya iodium (menjadi tak berwarna atau
sedikit kuning), atau dari coklat ke tidak berwarna/coklat muda
2. Pelarut organik, misal CCL
4
atau CHCl
3

Prinsip:
kloroform atau karbon tetra klorida dapat mengekstrak iodium sehingga pelarut ini
yang semula tidak berwarna dapat menjadi kuning muda atau coklat muda karena
adanya iodium yang terekstrak didalamnya.
Metoda Iodimetri:
Titik akhir ditandai dengan oleh terbentuknya warna coklat muda atau kuning
pada lapisan pelarut organik diatas.
Metoda Iodometri:
Titik akhir ditandfai dengan hilangnya warna iodium dalam lapisan pelarut
organik tersebut.
3. Kanji
Kanji dapat membentuk senyawa kompleks yang berwarna biriu dengan iodium
Kanji mudah terurai dengan bakteri, penguraian ini dapat dicegah dengan
penambahan beberapa butir raksa(II)iodida
Pada metoda Iodimetri titik akhir ditandai dengan terbentuknya warna biru
sedangkan pada iodometri ditandai dengan hilangnya warna biru.
Penambahan larutan kanji pada metoda iodometri harus dilakukan pada hampir titik
akhir titrasi. Hal ini disebabkan karena kanji mudah menyerap I
2
sehingga jika
ditambahkan pada awal titrasi sebagian I
2
akan terserap oleh kanji sebelum dititrasi
Pada metoda iodimetri penambahan kanji dapat dilakukan pada awal titrasi karena I
2

yang ditambahkan sebagai titran akan bereaksi dengan zat yang ditentukan sehingga
kecil kemungkinan terserap oleh kanji.

KURVA TITRASI REDOKS
Garam besi (II) sebanyak 5 mmol dilarutkan dalam 100 mL asam sulfat dan dititrasi
dengan serium(IV)sulfat 0,1 M. Hitung potensial suatu elektroda pada berbagai
selang titrasi dan alurkan dalam suatu kurva titrasi. Potensial standar dari sistem
Fe
2+
- Fe
3+
adalah 0,68

Volt
Ce
3+
- Ce
4+
adalah 1,44 Volt
a. Awal titrasi
Fe
2+
+ Ce
4+
Fe
3+
+ Ce
3+

Hukum Nernst
b. Ditambahkan 10 mL larutan Ce(IV)
Asumsi: tidak lebih dari 0,1% dari besi tinggal dalam keadaan +3
c. Titik ekivalen
d. Penambahan 60 mL Serium
E = 1,40 Volt

You might also like