1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata yang cukup bermakna IQ 70 2. Yang akibatkan atau berhubungan dengan kekurangan/hendaya dalam prilaku adaptif. 3. Timbulnya sebelum usia 18 tahun.
Diagnose : bersama / tidak dengan gangguan mental atau fisik lain
Fungsi Intelektual umum ( IQ ) nilai fungsi intelektual yang diperoleh dengan jalan mengadakan pengkajian satu atau beberapa test intelegensi umum secara individual.
Diukur dengan test-test psikometrik antara lain : WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children ). Standford Binet Scale. Raven ( John. C. Raven ) test
Bila IQ 70 ( 65 75 ) dinyatakan fungsi Intelektual dibawah rata-rata bermakna. IQ < 70 bila tidak disertai kekurangan dalam fungsi adaptifnya Bukan R.M. Prilaku adaptif adalah : Efektifitas seseorang untuk : Memenuhi standar berdikari / mandiri. Mempunyai tanggung jawab sosial, sesuai dengan apa yang dapat diharapkan pada tingkat usia dan kelompok budayanya. PREVALENSI : 1 3 % dari jumlah penduduk. Pria : wanita = 2:1
25 % kasus : faktor etiologinya : abnormal biologi biasanya dapat ditegakkan diagnosis pada usia dini. Sosial ekonomi rendah = tinggi.
75 % kasus R.M : Tidak ditemukan faktor biologi. Taraf hendaya intelektualnya biasanya ringan. Biasanya diagnose ditegakkan pada usia sekolah. Sosial ekonomi rendah > dari pada tinggi. Sering ditemukan taraf IQ yang serupa dalam keluarga. Kemungkinan dapat dikaitkan dengan berbagai jenis deprivasi psiko-sosial misalnya : - Deprivasi stimulasi sosial. - Deprivasi stimulasi intelektual. - Deprivasi stimulasi bahasa, dsb. Gambaran Penyerta : Bisa tanpa ciri prilaku lain selain merefleksikan R.M. Dapat disertai gangguan tingkah laku : Irritabilitas Agresifitas Gerakan-gerakan stereotipik Gangguan neurologik majemuk mis : Gangguan pendengaran. Gangguan penglihatan. Kejang-kejang.
Biasanya pada R.M berat. Derajat hendaya berhubungan dengan : Taraf fungsi intelektual & Ada / tidaknya gambaran penyerta.
Tingkat R.M. IQ bukan merupakan satu- satunya patokan yang dapat digunakan untuk menentukan berat/ ringannya R.M, atau dapat pula digunakan kriteria : Kemampuan untuk dididik atau Kemampuan sosial / vocational. Menurut PPDGJ II :
R.M ringan IQ 50 70 R.M sedang 35 49 R.M berat 20 34 R.M sangat berat < 20 R.M Ringan : 80 % dari seluruh R.M. Kelompok yang masih dapat dididik.
Pra sekolah ( 0 5 tahun ) : Masih dapat dikembangkan keterampilan sosial dan komunikasi. Sensori motorik serta hendayanya minimal. Sukar dibedakan dengan anak normal. Menjelang usia remaja : Dapat mempelajari keterampilan akademik hingga taraf ke VI SD.
Usia dewasa : Dapat mencapai keterampilan sosial dan pekerjaan yang cukup mandiri tapi masih mungkin membutuhkan bimbingan : bila stress sosial atau ekonomi. R.M Sedang : 12 % dari seluruh penduduk R.M. masuk kategori pendidikan yang dapat dilatih.
Masa pra sekolah : Dapat berbicara dan belajar berkomunikasi atau kesadaran norma sosialnya buruk. Dapat mengambil manfaat bila diberi latihan keterampilan bekerja dan merawat diri sendiri dibawah supervisi. Masa usia sekolah : Dpt mengambil manfaat dari latihan keterampilan sosial & pekerjaan, tapi biasanya tidak dapat maju lebih dari taraf kelas II SD dalam pelajaran sekolah. Dpt bepergian ke tempat-tempat yg telah dikenalnya.
Usia dewasa : Upaya mandirinya dapat dibantu dengan memberikan pekerjaan kasar/setengah kasar dibawah supervisi. Memerlukan pengawasan/bimbingan bila mengalami stress sosial/ekonomi yg ringan. R.M Berat : 7 % dari R.M.
Masa pra sekolah : Perkembangan motorik buruk Kemampuan biacara minimal Pembicaran komunikatif hanya mampu berkembang sedikit/tidak sama sekali. Usia sekolah : Mungkin dapat belajar bicara & latihan keterampilan higiene dasar. Tidak dapat mengambil manfaat pada latihan kerja.
Dewasa : Mungkin mampu mengerjakan tugas-tugas sederhana dibawah pengawasan ketat. R.M Sangat Berat : 1 % dari seluruh R.M.
Pra sekolah : Kapasitas minimal dalam fungsi sensori- motorik. Membutuhkan lingkungan yg sangat teratur dan selalu membutuhkan bantuan dan supervisi.
Usia sekolah : Perkembangan motorik dpt timbul lebih lanjut serta dpt menanggapi latihan minimal atau terbatas untuk merawat diri. Usia dewasa : Dpt timbul perkembangan lebih lanjut dari kemampuan bicara & perkembangan motorik serta kemampuan merawat diri yg sangat terbatas dalam lingkungan yg sangat teratur disertai bantuan & supervisi yg terus menerus.
Makin muda usia makin sukar menegakkan diagnose R.M, kecuali untuk R.M yang sangat berat. D.D : 1. Gangguan Perkembangn Spesifik. Keterlambatan/kegagalan perkembangan dalam satu segi spesifik. Misal : - Gangguan perkembangan membaca - Gangguan perkembangan berhitung - Gangguan perkembangan belajar lain - Gangguan berbahasa tipe reseptif - Gangguan berbahasa tipe ekspresif Atau perkembangan yang lainnya berkembang secara normal.
R.M : Gangguan perkembangan terlihat secara umum dalam berbagai bidang. 2. Gangguan Perkembangan Pervasif: * Terdapat distorsi dlm waktu, kecepatan & urutan pd fungsi-fungsi psikologis dasar yg mencakup perkembangan keterampilan sosial & berbahasa. * Terdapat abnormal kwalitatif yg parah untuk setiap fase perkembangan.
R.M : Keterlambatan secara umum hingga anak itu seolah-olah sedang melewati suatu fase perkembangan yg > dini.
Atau R.M dapat juga bertumpang tindih dengan gangguan perkembangan spesifik atau gangguan perkembangan pervasif. 3. Fungsi Intelektual Ambang. IQ 71 84 serta terdapat devisit dalam prilaku adaptif. Untuk membedakan dengan R.M membutuhkan penilaian & test-test psikologis yang teliti.
4. Gangguan / Penglihatan. PENCEGAHAN & PENGOBATAN. 1. PENCEGAHAN PRIMER : Dengan pendidikan pd masyarakat : - Perbaikan keadaan sosial ekonomi - Konseling genetik
Tindakan kedokteran : - Perawatan prenatal yang baik - Pertolongan persalinan yang baik - Kehamilan pada wanita yg teralu muda & > 40 tahun dikurangi dst. 2. PENCEGAHAN SEKUNDER, misal : Tindakan Craniotomi ialah membuka sutura tengkorak yg menutup terlalu cepat. Diagnose & pengobatan dini peradangan otak, pendarahan Subdural dst. Diagnose & penanganan dini pd bayi yg mengalami fenil keton uria, dst. 3. PENCEGAHAN TERTIER : Mengadakan latihan & pendidikan khusus bagi penderita sebaiknya disekolah Luar Biasa. Pemberian neuroleptik pada penderita yg gelisah, hyperaktif atau destruktif & pd anak-anak yg hyperkinese. Pemberian anti depresan pd anak- anak yg mengalami depresi serta problem solving. Memberi obat-obat yg membantu metabolisme pada sel-sel otak walaupun hasilnya tidak segera nampak. Latihan & Pendidikan : Latihan & pendidikan tergantung pada berat/ringannya R.M.
Secara Umum : Mempergunakan dan mngembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau anti sosial. Mengajarkan sesuatu keterampilan agar dapat membantu anak untuk mandiri kelak. Latihan-latihan :
Latihan dirumah : Makan sendiri. Berpakaian/memilih pakaian sendiri. Membiasakan/terampil,dsb.
Latihan disekolah : Yg penting perkembangan rasa sosial.
Latihan teknis/Keterampilan : Diberikan sesuai dengan minat jenis kelainan & kedudukan sosial. Misal : Peternakan, pertanian & pekerjaan administrasi, tukang kayu, bengkel, percetakan, menjahit, dsb. Latihan moral : Diajarkan agar mengerti apa yang baik & yang tidak baik - pelanggaran diberi ganjaran. - yang benar diberi hadiah.
Ganjaran : Dapat berupa larangan bermain untuk sementara. Tidak diberi makanan yg disenangi.
Hadiah : Dapat berupa, pujian, mainan, dsb. Lingkungan harus memberi contoh yg baik. Rx Ot yg mempunyai anak R.M :
Tergantung pada kepribadian Ot itu sendiri Berat Ringannya R.M.
Ada 2 tipe Reaksi Orang Tua :
1. Reaksi Akut :
1. Kesedihan Goncangan perasaan yang hebat 2. Rx yang terjadi setelah Rx Akut dapat bekembang mengarah ke Chronic Sorrow.
Terutama bila setiap menghadapi masa-masa krisis perkembangan yang dihadapi anaknya misalnya : Masa masuk sekolah Masa mencapai pematangan seksual Masa bekerja atau persaingan sosial Rx Ot dapat berupa : Denial Rasa salah Projeksi Frustasi Ambivalensi Reaksi formasi,dsb Dapat pula : Over protective atau totaly rejective.
Ot kian kemari mengunjungi dokter- dokter untuk mencari pendapat atau keterangan dari dokter-dokter. Oki : Perlu mengadakan konseling untuk OT dari penderita R.M dengan tujuan :
Membantu mereka mengatasi frustasi. Memberi keterangan bahwa Salah apabila tidak mau berusaha untuk mengatasi keadaan anak itu. Hingga sekarang tidak ada obat untuk menyembuhkan/mencerdaskan anaknya. Bahwa anak tidak akan mencapai kemajuan bila tidak belajar melalui latihan/pendidikan misalnya di Sekolah Luar Biasa ( SLB ). TERIMA KASIH