You are on page 1of 6

Farmasetika Dasar

Shaum Shiyan
1. Pendahuluan (introduction to pharmacy);
2. Farmakope dan kegunaannya,
3. Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi;
4. Resep (yang mencakup persyaratan, kelengkapan,
perhitungan dosis, aspek sosial: hubungan dengan
tenaga medik);
5. Peralatan dan perlengkapan dalam pembuatan
sediaan farmasi;
6. Jenis dan macam sediaan farmasi (padat, cair, semi
solida dan galenik).
Ruang Lingkup Farmasetika Dasar
Farmasi dalam bahasa yunani (Greek) disebut
farmakon yang berarti medika atau obat.
Farmasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari cara membuat, mencampur, meracik,
memformulasi, mengidentifikasi, mengombinasi,
menganalisis, serta menstandarkan obat dan
pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendistribusian dan penggunaannya secara aman.

Introduction to pharmacy
Catatan ilmu farmasi yang paling penting dan
paling dikenal adalah "Papyrus Ebers" (1500 SM),
adalah kumpulan dari 800 resep.
Pengobatan masa lalu dilakukan secara empirik
menggunakan tumbuhan.
Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa
untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan
kandungan zat aktifnya dan beliau membuat
obat dari bahan yang sudah diketahui zat
aktifnya.
Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal
dengan bapak kedokteran dalam praktek
pengobatannya telah menggunakan lebih dari
200 jenis tumbuhan.
Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan
penyembuhan penyakit dengan teori kerja
obat yang merupakan bidang ilmu
farmakologi.
Selanjutnya Ibnu Sina (980-1037) telah
menulis beberapa buku tentang metode
pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan
obat serta cara pembuatan sediaan obat
seperti pil, supositoria, sirup dan
menggabungkan pengetahuan pengobatan
dari berbagai negara yaitu Yunani, India,
Persia, dan Arab untuk menghasilkan
pengobatan yang lebih baik.

You might also like