You are on page 1of 47

1

2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. L
Umur : 7 Hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Bekasi, 1 Juli 14
Berat Badan : 2400 gram
Alamat : Kp. Laguwa,
Bekasi, Jawa Barat
Agama : Islam
Hubungan dengan orangtua anak
kandung
Tanggal Masuk RS: 7 Juli 2014
10.00 wib
ANAMNESIS
7 Juli 2014
Melalui
Poliklinik
pasien
kemudian
masuk ke
Perinatologi
RSUD Bekasi
5-6 Juli 2014
1-4 Juli 2014
Minum ASI (+)
Menangis (+)
Gerak aktif (+)
Minum ASI (-)
Menangis (-)
Gerak aktif (-)
KU: Tidak mau minum ASI sejak 3 hari SMRS
KT : Jarang menangis, tidak bergerak aktif, belekan

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien minum ASI hanya sedikit, jarang
menangis, tidak bergerak aktif dan belekan.

Pada hari masuk rumah sakit,
pasien tidak mau minum ASI. Pasien demam,
tidak rewel dan tidak merintih.
Ibu pasien menyangkal pasien muntah, diare,
kejang.


5
RIWAYAT KEHAMILAN
Kontrol rutin sebulan sekali ke bidan dekat
rumah. Riwayat ibu demam (-), hipertensi (-),
diabetes melitus (-), anemia (-)


RIWAYAT KELAHIRAN
Bayi perempuan lahir normal dari ibu G
1
P
0
A
0,
aterm
,
hamil
40 minggu, ditolong oleh seorang bidan dirumah,

saat lahir langsung menangis, gerak aktif, minum ASI (+).
APGAR Score tidak diketahui, ketuban hijau (-), bau busuk
(-), kental (-), mekonium (-), anus (+), BBL 2900 gram, PB -
cm, LK - cm, LD - cm

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi - -
Asma - -
Tuberkulosis - -
Diabetes - -
Kejang - -
Thalasemia - -
Riwayat serupa dalam keluarga tidak didapatkan
BCG : -
DPT : -
Polio : -
Campak : -
Hepatitis B : -
Kesan :
Imunisasi dasar belum dilakukan
sama sekali
RIWAYAT IMUNISASI
9

Pasien adalah anak pertama dari Tn.M
yang bekerja sebagai buruh, dan Ny.I
yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Secara ekonomi,
keluarga Os tergolong ekonomi
menengah kebawah
Riwayat
Sosial
Ekonomi

Tinggal dirumah kontrakan. Terdapat 1
kamar tidur dan 1 kamar mandi. Ventilasi
kurang baik, tidak memiliki jendela, cahaya
matahari tidak masuk rumah, air minum dan
air mandi berasal dari air tanah yang
ditampung menggunakan ember. Rumah
pasien terletak di rumah padat penduduk. Di
sekitar perumahan sanitasi kurang baik
terdapat selokan yang jarang dibersihkan. Di
rumah pasien tidak terdapat hewan
peliharaan.
Riwayat
Lingkungan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : TSB
PAT
A: Tonus (+) Consibility (-) Look (-)
Speech (-)
B: NCH (-) Retraksi (-) Nasal kanul O2
C: Sianosis (-) CRT <2

Tanda Vital
Nadi : 146 x/menit
Suhu : 36,8
o
C
Pernafasan : 48 x / menit

Berat badan saat ini : 2400 gram
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : caput (+), cephal hematoma
Rambut : hitam
Ubun-ubun : frontanemia mayor dan minor belum
menutup
Muka : tidak ada kelainan bentuk, muka oval.
Mata : simetris, sklera tidak icterus,
conjungtiva tidak anemis
Simetris, Normotia, liang telinga lapang,
tidak ada serumen
PEMERIKSAAN FISIK
Hidung: Pernafasan cuping hidung (-) Sekret (-)
Epistaksis (-)
Mulut: sianosis mukosa (-) Bibir kering (-)
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris,
retraksi (-)
Palpasi : stemfremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronchi (-),
wheezing (-)
Inspeksi : pulsasi (-), iktus (-), voussur
cardiaque (-)
Palpasi : iktus (-), thrill (-)
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : HR= 146 x/menit, irama regular,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : datar
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

Anus (+)
akral dingin (-), sianosis (-), CRT < 2 detik,
sindactyly -/-, polidactily -/-

14 Jumlah score: 36 -> 38-39 minggu
Ballard Score & Physical Maturity





Ballard Score : 19
Physical Maturity : 17
*
*
*
*
*
*
#
#
#
#
#
#
15
SMK (Sesuai Untuk Masa Kehamilan)
Kurva Lubchenco





Berat badan : 2400 gr
Jumlah minggu : 38 minggu
16
LABORATORIUM
Darah Lengkap (8 Juli 2014 )
Hb : 16,9 g/dl (12-24)
Ht : 46,6 % (40-60)
Leukosit : 11 /mm
3 (9000-30000)

Trombosit : 207.000/mm
3 (150-450)

Eritrosit : 4,64 (3,8-6,1)
IT. Rasio : 0,08 (< 0,2)
CRP : Non reaktif
MCV : 100,4 (75-87)
MCH : 36,3 (24-30)
MCHC : 36,3 (31-37)
17
Pada tanggal 1 Juli 2014 lahir seorang bayi perempuan,
berkebangsaan Indonesia, beragama Islam, lahir Persalinan Spontan
dari ibu G
1
P
0
A
0,
Aterm
,
ditolong oleh bidan dirumah,

saat lahir
langsung menangis, gerak aktif, minum ASI (+). APGAR Score tidak
diketahui, ketuban hijau (-), bau busuk (-), kental (-), mekonium (-),
anus (+), BBL 2900 gram, PB - cm, LK - cm, LD - cm. Pada
pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit berat, Keadaan Umum:
Tampak sakit berat, PAT: A: Tonus (+) Consibility (-) Look (-) Speech
(-), B: NCH (-) Retraksi (-) Nasal kanul O2 , C: Sianosis (-) CRT <2,
Heart Rate: 146 x/menit, Pernapasan: 48 x/menit, Suhu badan: 36,8
0
C,
Berat badan: 2400 gram, Panjang badan: 48 cm, Lingkar kepala: 36
cm, Lingkar dada: 30 cm. Pada pemeriksaan fisik bagian kepala
didapatkan cefal hematom. dilakukan pemeriksaan darah rutin,
didapatkan hasil: hb 16,9 g/dl, ht 46,6 %, lekosit 11.000/mm
3
trombosit
207.000/mm
3
, CRP (Non Reaktif), IT Rasio 0,08, MCV 100,4, MCH
36,3, MCHC 36,3. pasien dari Poliklinik Anak RSUD Kota Bekasi lalu
dirawat di ruang Perinatologi RSUD Kota Bekasi untuk dilakukan
perawatan.
RESUME
DIAGNOSIS
18
1. Sepsis Neonatorum dengan Awitan Lambat
Diagnosis banding: Sepsis Neonatorum Awitan Dini
2. N. Aterm / Sesuai untuk Masa Kehamilan (SMK)
Diagnosis banding: Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK)
Besar untuk Masa Kehamilan (BMK)
3. Cefal Hematom
19
Ibu atau keluarga yang berhubungan erat dengan pasien
diberikan nasehat tentang :
Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan
infeksi berat atau infeksi intrauterin ke petugas kesehatan
Pemeriksaan dan perawatan antenatal yang baik untuk
kehamilan berikutnya
Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
Melakukan tindakan pencegahan infeksi
EDUKASI
PROGNOSIS
20
Ad vitam : Dubia
Ad fungsional : Dubia
Ad sanationam : Dubia


21
ANAMNESA
pada saat proses kelahiran bayi spontan ditolong oleh
seorang bidan dirumah, nilai APGAR SCORE tidak diketahui.
Pada pasien ini juga diperoleh data bahwa keluhan tidak
menangis, tidak mau minum ASI dan belekan didapatkan
keluhan pada hari ke 4, lingkungan tempat tinggal pasien yang
hanya terdiri dari satu kamar tidur satu kamar mandi, ventilasi
kurang baik dan cahaya matahari tidak masuk kerumah
-> hal ini menunjukkan adanya indikasi tersangka infeksi sepsis awitan
lambat atau infeksi neonatal kemungkinan diperoleh pada saat lahir tetapi
bermaninfestasi lambat (setelah 3 hari)
Dari pemeriksaan fisik pada kepala
didapatkan cefal hematom
dikarenakan lahir pervaginam terkena
tulang panggul Ibu
ANALISA
KASUS
22
Ballard Score didapatkan score 36
dan Kurva Lubchenco didapatkan
-> hasil sesuai dengan masa
kehamilan
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
hasil hb 16,9 g/dl, ht 46,6 %, lekosit 11.000/mm
3
trombosit 207.000/mm
3
, CRP (Non Reaktif), IT
Rasio 0,08, MCV 100,4, MCH 36,3, MCHC 36,3
-> menandakan adanya infeksi.
ANALISA KASUS
23

(7 Juli 2014)
S : GDS
T : RT: 33C ST:
27C
A : Nafas
spontan,
SpO2: 93%
retraksi (-)
B : HR: 144
kali/mnt
mottled (-)
cyanosis (-)
L : -
E : -
Dx : Sepsis
Neonatorum

Penatalaksanaan
NS -> 9 cc/jam
Cinam 3x120mg -> I
Amikasin 2x18mg
Minum 8 x 5 cc
Cek Laboratorium (darah
lengkap dan CRP)

(8 Juli 2014)
S : GDS
T : RT: 33C ST:
27C
A : Nafas
spontan,
SpO2: 92%
retraksi (-)
B : HR: 137
kali/mnt
mottled (-)
cyanosis (-)
L : -
E : -
Dx : Sepsis
Neonatorum

Penatalaksanaan
NS -> 9 cc/jam
Cinam 3x120mg -> II
Amikasin 2x18mg
Minum 8 x 5 cc


(9 Juli 2014)
S : GDS
T : RT: 33,5C ST:
27C
A : Nafas
spontan,
SpO2: 94%
retraksi (-)
B : HR: 177
kali/mnt
mottled (-)
cyanosis (-)
L : -
E : -
Dx : Sepsis
Neonatorum

Penatalaksanaan
NS -> 9 cc/jam
Cinam 3x120mg -> IV
Amikasin 2x18mg
Minum 8 x 15 cc


FOLLOW UP
24
(10 Juli 2014)
S : GDS
T : RT: 33,5C
ST: 27,5C
A : Nasal kanul O2,
SpO2: 96%
retraksi (-)
B : HR: 146 kali/mnt
mottled (-)
cyanosis (-)
L : -
E : -
Dx : Sepsis
Neonatorum

Penatalaksanaan
NS -> 9 cc/jam
Cinam 3x120mg -> V
Amikasin 2x18mg
Minum 8 x 20 cc

(9 Juli 2014)
S : GDS
T : RT: 33,5C ST:
27C
A : Nafas
spontan,
SpO2: 94%
retraksi (-)
B : HR: 177
kali/mnt
mottled (-)
cyanosis (-)
L : -
E : -
Dx : Sepsis
Neonatorum

Penatalaksanaan
NS -> 9 cc/jam
Cinam 3x120mg -> IV
Amikasin 2x18mg
Minum 8 x 15 cc


FOLLOW UP
25
26
27
TINJAUAN PUSTAKA





SEPSIS NEONATORUM
Patofisiologi
K
o
n
t
a
m
i
n
a
s
i

ANTENATAL

Barier
Plasenta

Virus : rubella,
herpes,sitomegal
ovirus
Bakteri :grop B
Streptococcus
Parasit :
plasmodium,
treponema,
toksoplasma
K
k
o
n
t
a
m
i
n
a
s
i

INTRAPARTUM

Asending
infection

Aspirasi ketuban
Luka kulit bayi
Air ketuban &
mukonium tertelan
>> bila KP 18-24
jam

K
o
n
t
a
m
i
a
s
i

POSTPARTUM

Nosokomial (NGT,
Suction, ETT, botol
susu)
Hygienis tenaga
medis
Luka umbilikus
Kateter Umbilikus
Jejas Forceps
Klasifikasi
Sepsis dibedakan menjadi
timbul dalam 3 hari pertama (72 jam)
gambaran klinis cepat memburuk terutama
ditandai gejala pernapasan yang menonjol
(ARDS)
Mortalitas & morbiditas sangat tinggi
Sumber infeksi dari proses persalinan dan
jalan lahir ibu
Early onset
timbul umur >3 hari, lebih sering di atas 1
minggu
sumber infeksi dari lingkungan & perawatan
dengan monitor invasif
ditemukan fokus infeksi (kulit, umbilikus, mata,
saluran napas)
Late onset
Bakteri, virus, jamur, dan protozoa

EARLY
ONSET

A calcoaceticus,
S. epidermidis,
Klebsiella sp.,
Pseudomonas sp.,
E. coli
Streptokokus grup B
dan bakteri enterik
yang didapat dari
saluran kelamin ibu



LATE
ONSET
:
A. calcoaceticus,
E. aerogenes,
Staphylococcus
sp.,
Klebsiella sp.,
S. marcescens, dan
Pseudomonas sp.





PATOFISIOLOGI




Namun kemungkinan kontaminasi kuman dapat timbul
melalui berbagai jalan, yaitu:


















Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran
klinis pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda
dengan gejala penyakit non infeksi berat lain pada
bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai
informasi antara lain :

Px
Penunjang
Gambaran
Klinik
Faktor
Resiko
FAKTOR RESIKO
IBU
BAYI
KP dini > 18 jam
Infeksi dan demam
(lebih dari 38C)
Korioamnionitis
ISK, keputihan
Ketuban hijau
keruh dan berbau
Prematuritas dan
berat lahir rendah
Prosedur invasif
seperti intubasi
endotrakeal, kateter,
infus, dan
pembedahan
trauma pada proses
persalinan
Bayi dengan
galaktosemia
Kategori A Kategori B
- Gangguan nafas
- Kejang
- Tidak sadar
- Suhu tubuh tidak normal
- Persalinan di lingkungan yang
kurang higienis
- Kondisi memburuk secara cepat
dan dramatis
- Tremor
- Letargi
- Mengantuk atau kurang aktif
- Iritabel atau rewel
- Muntah (menyokong ke arah
sepsis)
- Distensi abdomen (menyokong
ke arah sepsis)
- Tanda mulai muncul sesudah hari
ke 4 (menyokong ke arah sepsis)
- Air ketuban bercampur mekonium
- Malas minum, sebelumnya
minum dengan baik (menyokong
ke arah sepsis)


MANIFESTASI KLINIS
Keadaan umum
Demam, hipotermia, tidak merasa
baik,tidak mau makan, sklerema
Sistem Gastointestinal
Perut kembung, muntah, diare,
hepatomegali
Sistem Pernapasan
Apnea, dispnea, takipnea, retraksi,
grunting, sianosis
Sistem Saraf Pusat
Iritabilitas, lesu, tremor, kejang,
hiporefleksia, hipotonia, refleks Moro
abnormal, pernapasan tidak teratur,
fontanela menonjol, tangisan nada
tinggi
Sistem Kardiovaskuler
Pucat, mottling, dingin,kulit lembab,
takikardi, hipotensi, bradikardi
Sistem Hematologi
Ikterus, splenomegali, pucat, petekie,
purpura, perdarahan
Sistem Ginjal
oliguria
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Variabel klinis
Suhu tidak stabil
Denyut Jantung >180 kali/menit, <100 kali/menit
Frekuensi napas >60 kali/menit ditambah
merintih/retraksi atau desatusari
Letargis atau penurunan kesadaran
Intoleransi glukosa (glukosa plasma >10 mmol/L)
Intoleransi minum
Variabel hemodinamik
Tekanan darah <2 SD di bawah nilai normal untuk usia
Tekanan darah sistolik <50 mmHg (neonatus usia 1 hari)
Tekanan darah sistolik <65 mmHg (bayi < 1 bulan)
Variabel perfusi jaringan
Waktu pengisian kembali kapiler >3 detik
Laktat plasma >3 mmol/L
Kriteria Diagnosis Sepsis pada Neonatus


SD: standar deviasi; CRP: C- reactive protein; PCR: polymerase chain reaction

Variabel inflamasi
Leukositosis (hitung leukosit
>34.000/mL)
Leukopenia (hitung leukosit
<5.000/mL)
Neutrofil imatur >10%
Immature : total neutrophil (IT) ratio
>0,2
Trombositopenia <100.000/mL
CRP >10 mg/dL atau >2 SD di atas
nilai normal
Prokalsitonin >8,1 mg/dL atau >2 SD
di atas nilai normal
IL-6 atau IL-8 > 70 pg/mL
16 s PCR positif
Penatalaksanaan
42
Pemberian cairan :
- IVFD Dextrose 7,5% ATAU
10% 500CC + Ca glukonas
dengan jumlah sesuai
kebutuhan bayi
- Mulai hari ketiga baru
ditambahkan NaCl 15%
6cc/kolf
- Bila ada tanda dehidrasi
atasi rehidrasi
- Jika ada asidosis
berikan dekstrose dan
Bicnat (4 : 1) sampai
secara klinis tidak ada
tanda asidosis.
- - Bila dapat diperiksa
analisa gas darah,
asidosis dapat dikoreksi
langsung dengan
pemberian Bicnat 4,2%
secara perlahan-lahan.
- Bila belum bisa makan
peroral beri larutan
asam amino 2-3
g/KgBB/hari.
- Bila sudah makan
peroral beri asi atau
susu formula.
Pengobatan suportif :
- Oksigen intranasal 1-2
liter/menit bila sianosis.
- Bila ada apneu disertai
bradikardi dan
sianosis lebih dari 2
episode sehari cari
etiologinya,
hipoglikemi,
hiponatremi, dll.
- Dapat
dipertimbangkan
permberian nafas
mekanik.
Edukasi :
Penjelasan mengenai
faktor risiko infeksi dan
penatalaksanaan serta
komplikasi.
44




Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)
Takipnea (frekuensi napas > 60/menit)
ditambah merintih/retraksi atau desaturasi
Iritabilitas suhu (< 36C atau > 37,9 C)
Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik
Hitung leukosit < 4000/l atau > 34.000/l
CRP > 10 mg/dl
IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml
16 sRNA gene PRC positif

Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejala
dan tanda infeksi


Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi
organ tunggal


Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusi-
tasi cairan dan dukungan inotropik


Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan
terapi sepenuhnya
FIRS
SEPSIS
SEPSIS
BERAT
Syok septik
SINDROM
DISFUNGSI
Multiorgan
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
Penatalaksanaan yang agresif diberikan pada ibu yang
dicurigai menderita korioamnionitis dengan antibiotika
sebelum persalinan.
persalinan yang cepat bagi bayi baru lahir
kemoprofilaksis intrapartum selektif nampak dapat
menurunkan tingkat morbiditas dan mortilitas pada sepsis
neonatal
Perawatan antenatal yang baik
Pemberian antibiotik profilaktik dilakukan untuk mencegah
terjadinya infeksi pada bayi neonatus.
Pembersihan dan dekontaminasi peralatan ruang bayi secara
teratur
Melakukan tindakan pencegahan infeksi: CUCI TANGAN
Melakukan indentifikasi awal terhadap faktor resiko sepsis
pengelolaan yang efektif

PROGNOSIS
Angka
kematian bayi
dengan
sepsis
neonatal 2-4
kali lebih
tinggi pada
bayi dengan
berat lahir
rendah
Dengan angka
kematian 15-
40 % pada
sepsis
neonatal
awitan cepat
dan 10-20 %
pada sepsis
neonatal
awitan lambat
Tinggi
rendahnya
angka kematian
tergantung dari
waktu timbulnya
penyakit,
penyebabnya,
besar kecilnya
bayi, beratnya
penyakit dan
tempat
perawatannya

47
THANK YOU

You might also like