You are on page 1of 14

HUKUM KEDUA

TERMODINAMIKA
NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,
M.SI

nanikdn.staff.uns.ac.id
nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id
nanikdn@uns.ac.id
081556431053 / (0271) 821585
Hukum
Kedua Termodinamika
 Proses siklis reversibel sebarang berupa
satu kurva tertutup
 Proses ini dapat didekati dg siklus Carnot
dg arah yg sama
 Hasil keseluruhan menjadi suatu garis
bergerigi yang tertutup.
 Jika siklus-siklus itu dibuat lebih kecil, maka
bagian adiabatik seluruhnya saling
melenyapkan
 Sedangkan bagian-bagian isotermalnya
tidak
 Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara
sistem dg lingkungannya secara reversibel, maka pada
hakekatnya suhu sistem dan suhu lingkungan adalah
sama.
 Besar arus panas ini yang masuk ke dalam sistem atau
yg masuk ke dalam lingkungan di setiap titik adalah
sama, tetapi harus diberi tanda yg berlawanan.
 Karena itu perubahan entropi lingkungan sama besar
tetapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi
sistem dan jumlahnya menjadi 0.
 Karena sistem bersama dg lingkungannya membentuk
dunia, maka boleh dikatakan bahwa entropi dunia
adalah tetap
 Pernyataan tersebut hanya berlaku pada proses
reversibel saja
 Telah menjadi kodrat manusia di dunia ini bila
sesuatu tersedia melimpah dan murah, maka
penggunaannya pun cenderung boros/tidak
memperhatikan efisiensi.
Hal tersebut berlaku dalam penggunaan di bid
energi terutama energi vital bagi manusia dan
pembangunan yaitu energi listrik dan bahan bakar
minyak (BBM).
 Di Indonesia, telah lama terjadi.
Rakyat Indonesia dimanjakan dg biaya listrik dan
harga BBM murah, shg menimbulkan argumen
berada dalam jumlah melimpah. Secara tidak
langsung, menumbuhkan perilaku pola
konsumtif/boros dan tidak terkendali. Akibatnya
Indonesia diprediksi para ahli energi kurun waktu
15-20 th mendatang akan mengalami krisis energi.

 Prinsip dasar efisiensi energi adalah menggunakan


jumlah energi yang sedikit tetapi tujuan atau hasil
yang didapat sangat maksimal. Dalam upaya
efisiensi energi ini, di kaji pada hukum
Termodinamika.
 Konsep
Efisiensi dlm
HukumTermodinamika
Untuk merancang sebuah perencanaan yang optimal dalam memanfaatkan
energi, berbagai konsep telah dikembangkan, yang salah satunya adalah
dengan analisis energi yang berdasarkan pada hukum Termodinamika.
Disebutkan dalam hukum ke-1 Termodinamika bahwa energi
tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Dalam pendekatan hukum ke-1 ini, strategi efisiensi energi lebih cenderung
pada pemanfaatan sumber daya energi secara efisien. Efisien yang
dimaksud disini adalah penggunaan sumber-sumber energi disesuaikan
dengan kualitas yang dibutuhkan
Siklus Carnot
 Carnot (1824) memperkenalkan suatu proses
sederhana ke dalam teori termodinamika yg sekarang
dikenal sebagai siklus Carnot
 Carnot berusaha menjelaskan asas-asas fisis
mendasar yg menyangkut masalah efisiensi
 Usaha Carnot ini adalah dasar pengetahuan tentang
termodinamika
 Siklus Carnot dapat dilaksanakan dg sistem yg
bersifat apapun (padat, cair, gas, zat paramagnetik)
Diagram T-
S

 Pada gambar diatas, terlihat siklus Carnot a-b-


c-d-a dalam diagram T-S
 Luas kawasan yg dikelilingi oleh kurva
menyatakan siklus Carnot adalah panas total yg
masuk atau keluar sistem
Siklus Carnot utk Gas Sempurna
 Zat melakukan proses siklis yg terdiri dari 2 isoterm dan 2 adiabat

 Dimulai dari a kembali ke a: p Q1


– Ekspansi isotermal dari a ke b
pada suhu T1, panas Q1 masuk
dan usaha dilakukan oleh sistem a
– Ekspansi adiabatik dari b ke c, b
T1
suhu turun menjadi T2 dan
usaha dilakukan oleh sistem
– Pemampatan isotermal pd suhu
T2 dari c ke d. Panas Q2 keluar c
d
dari sistem dan usaha dilakukan T2
thp sistem Q2
– Pemampatan adiabatik dari d ke
V
a, suhu naik menjadi T1 dan
usaha dilakukan thp sistem
MESIN CARNOT 9

P qin
1 TA  Proses Adiabatik
23
2
41
w  Proses Isotemal
12
4
34
3
qout
TB
V
V1 V4 V2 V3
Refrigeration : Perpindahan kalor
Refrigerators : Mesin yang menghasilkan refrigeration
Refrigeration cycles : siklus yang digunakan dalam menghasilkan
refrigeration.

Refrigerants : Fluida kerja yang digunakan dalam refrigerators.


Heat pumps : Refrigerators yang digunakan untuk pemanasan
1 Ton of Refrigeration = Kalor yang diambil dari 1 ton (2,000 lb) air yg
bersuhu 32 F shg menjadi es pada 32 F selama 24 jam
1 Ton = 12,000 Btu/h = 3.517 kW

Kalor selalu mengalir dari medium bertemperatur tinggi ke


medium bertemperatur rendah
Kalor hanya mengalir jika ada perbedaan temperatur
Tujuan : Mengambil kalor dari medium bertemperatur rendah dan
memberikannya ke medium yang bertemperatur lebih tinggi
Perumusan Kelvin: Tidak ada suatu
proses yang hasil akhirnya berupa
pengambilan sejumlah kalor dari suatu
reservoar kalor dan mengkonversi seluruh
kalor menjadi usaha

Perumusan Clausius: Tidak ada proses yang


hasil akhirnya berupa pengambilan kalor dari
reservoar kalor bersuhu rendah dan
pembuangan kalor dalam jumlah yang sama
kepada suatu reservoar yang bersuhu lebih
tinggi.
Efisiensi: = W/Q dgn W = Q1 + Q2 dan Q = Q1
= (Q1 + Q2)/ Q1
= (T1 – T2)/ T1
 Kesimpulannya 
 tdk ada mesin lain yg mempunyai efisiensi termal
lebih tinggi dari mesin Carnot bila keduanya
beroperasi antara sepasang reservoir dg suhu tiap
reservoir yang bersangkutan sama

 tdk ada mesin pendingin yg mempunyai koefisien


penampilan (COF) yg lebih tinggi dari pada mesin
pendingin Carnot bila keduanya beroperasi antara
sepasang reservoir dg suhu tiap reservoir yg
bersangkutan sama
Refrigerator dan heat pump

Refrigerator dan heat pumps pada dasarnya merupakan


peralatan yang sama.
Refrigerator dan heat pumps berbeda hanya pada
tujuannya saja.
 Tujuan dari refrigerator adalah mengambil kalor
(QL) dari medium bersuhu rendah (mempertahankan
ruang pendingin tetap dingin)

 Tujuan dari heat pump adalah mensuplai kalor (QH)


ke medium bersuhu tinggi (mempertahankan ruang
pemanas tetap panas)
COP (coefficient of performance) : Refrigerator
and heat pump

COP mesin panas = Q/ -W = Q1/ -W =Q1/-(Q1 + Q2)


= T1/ (T1 – T2)

COP mesin dingin = Q2 / -W =Q2/-(Q1 + Q2)


= T2/ (T1 – T2)

You might also like