Professional Documents
Culture Documents
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
OLEH :
0810312093
TANYA RAMADHANI
0810313182
NADIA YENITA
0810313228
PRESEPTOR :
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
METODE PENULISAN
TINJUAN PUSTAKA
ANATOMI
KONJUNGTIVA
Definisi konjungtiva
Konjungtiva tarsalis
Konjuntiva bulbaris
Konjungtiva forniks
HISTOLOGI
KONJUNGTIVA
KONJUNGTIVA TERDIRI DARI 2
LAPISAN:
1.
2.
LAPISAN STROMA :
ADENOID (SUPERFISIAL)
FiBROSA (PROFUNDUS)
Neurovaskularisasi Konjungtiva
Fisiologi Konjungtiva
Musin merupakan glikoprotein dengan berat molekul besar, dibentuk oleh protein
yang didukung oleh rantai yang terikat dengan sejumlah karbohidrat
Fungsi musin :
Musin memiliki sistem produksi superoksida yang berperan saat terjadi respon
inflamasi
Perlindungan Konjungtiva
Bakteri tidak bisa berkembang pada temperatur yang lebih rendah di konjungtiva
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
Definisi Konjuntivitis Bakteri
Adalah radang konjungtiva atau radang pada selaput lendir yang
menutupi belakang kelopak dan bola mata yang disebabkan oleh
bakteri
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitides
2. Akut
3. Sub akut
Hemophilus influenza
4. Kronik
Blefarokonjungtivitis
Konjungtivitis dapat dijumpai di seluruh dunia, pada berbagai ras, usia, jenis
kelamin dan strata sosial
Neonatus
Anak-anak
Dewasa
Staphylococcus aureus
Haemophillus influenza
Staphylococcus aureus
Haemophillus influenza
Streptococcus pneumonia
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus
Haemophillus influenza
Streptococcus pneumoniae
Konjungtiva
memiliki
flora
normal
yang
bermanfaat untuk mata dimana interaksi flora
normal
dengan
mukosa
ocular
dapat
menurunkan kesempatan bagi bakteri pathogen
untuk menginfeksi mata
sindrom immunodeficiency
trauma mata
infeksi sekunder
Papil
Injeksi konjungtiva
Konjungtivitis Hiperakut
Keluhan pasien bisa pada satu ataupun kedua mata. Pasien akan merasa
iritasi mata, sensasi benda asing pada mata, mata kemerahan, dan edema
kelopak mata.
Konjungtivitis
gonore
PADA NEONATUS
Konjungtivitis
gonore
PADA DEWASA
1. Stadium infiltrative
2. Stadium supuratif
3. Stadium penyembuhan
Pemeriksaan Laboratorium
Kultur konjungtiva
PENATALAKSANAAN
Pada dewasa : Ceftriaxon 1 gram intramuscular atau intravena selama 5 hari dengan tropical
saline irrigation untuk yang resisten terhadap Penisilin atau Penisilin G 10 juta unit selama 5 hari
dengan topical saline irrigation
Anak-anak : Cefotaxime, 255 mg/kgBB/8-12 jam selama 7 hari, atau Penisillin G 100.000
unit/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis selam 7 hari
Pasien dirawat.
Gejala klinis : edema palpebra & konjungtiva, bilateral ,mulai pd satu mata
dulu, sekret mukopurulen atau purulen, injeksi kony perdarahan subkony.
PENATALAKSANAAN
AB topical.AB sistemik perlu bila C Diphteri etionya juga anti toxin Diphteri
Bila kornea terkena, perlu obat tetes mata potensial seperti preparat
quinolones : cephalosporin, ofloxacin dll.
PENATALAKSANAAN
Viral
Bakteri
Klamidia
Alergika
Gatal
Minimal
Minimal
Minimal
Hebat
Hiperemia
Generalisata
Generalisata
Generalisata
Generalisata
Mata berair
Banyak
Sedang
Sedang
Minimal
Eksudasi
Minimal
Banyak
Banyak
Disertai sakit
Sesekali
Sesekali
Tak pernah
Minimal
Tak pernah
Monosit
Bakteri, PMN
PMN, Sel
Eosinofil
sitologi
tenggorakan dan
demam
Pada kerokan dan
eksudat yang dipulas
plasma
Konjungtivitis gonokokus (yang bila tidak diobati dapat berakibat perforasi kornea dan
endoftalmitia)
Tanpa diobati, infeksi dapat berlangsung 10-14 hari namun jika diobati dengan
memadai dapat sembuh 1-3 hari lebih cepat, kecuali konjungtivitis stafilokokus (yang
dapat berlanjut menjadi blefarokonjungtivitis dan memasuki tahap menahun)
Karena konjungtiva dapat menjadi gerbang masuk bagi meningokokus ke dalam darah
dan meningen, hasil akhir konjungtivitis meningokokus adalah septikemia dan meningitis
Konjungtivitis bakterial menahun mungkin tidak dapat sembuh sendiri dan menjadi
masalah pengobatan yang menyulitkan.
KESIMPULAN
Penyebabnya banyak dan dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopik yang dipulas
dengan gram atau giemsa
Setiap bakteri mempunyai karakteristik tersendiri baik dari onset maupun gejala klinisnya
dan secara umum gejala klinisnya berupa kemerahan bilateral, eksudat purulen dengan
palpebra saling melengket saat bangun tidur dan kadang-kadang edem palpebra
Konjungtivitis bakteri akut hampir selalu sembuh sendiri. Dimana tanpadiobati infeksi dapat
berlangsung 10-14 hari, tetapi jika diobati dengan memadaidapat berlangsung 1-3 hari.
Konjungtivitis bakterial menahun mungkin tidak dapatsembuh sendiri dan menjadi masalah
pengobatan yang menyulitkan