You are on page 1of 18

ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

MAMMAE
Adidya Rizky Pambudi
0910211112
A2

Anatomi Mammae
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar
yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi
susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kelenjarpayudara, yang beratnya
kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram
dan saat menyusui 800 gram

Payudara terdiri atas lemak, kelenjar dan


jaringan ikat. Jaringan ikat berfungsi untuk
memisahkan payudara dari otot pectoralis dan
seratus anterior

Batas mammae :
Superior : costae II/III
Inferior : costae VI/VII
Medial : Tepi sternum
Lateral : mid aksilaris

Perdarahan : cabang perforantes anterior dari


arteri mamaria interna
Persarafan : cabang pleksus servikalis dan
nervus interkostalis
Drainase limfatik : Lateral payudara menuju
ke kelenjar getah bening aksilaris anterior.
Bagian medial mammae bermuara ke kelenjar
getah bening mamilaris interna.

Pada payudara terdapat tiga bagian utama,


yaitu :
Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
Areola, yaitu bagian yang kehitaman di
tengah.
Papilla atau puting, yaitu bagian yang
menonjol di puncak payudara.

Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi


susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
danpembuluhdarah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul
menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil
(duktulus), kemudian beberapa duktulus
bergabung membentuk saluran yang lebih besar
(duktus laktiferus).

Sinus
laktiferus,
yaitu
saluran
di
bawah
areola
yang
besar
melebar, akhirnya memusat ke dalam puting
dan bermuara ke luar. Di dalam
dinding alveolus maupun saluran-saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi
dapat memompa ASI keluar.

Histologi
Kelenjar mammae disusun oleh kelenjar
tubuloalveolar yang masing masing kelenjar
mengandung sinus laktiferus dan duktus yang
bermuara pada putting .
Terdapat dua gambaran histologi yaitu non
laktasi dan pada saat laktasi

Non Laktasi
Disusun oleh sinus dan
duktus laktiferus.
Dibatasi oleh sel epitel
kuboid
Pada
bagian
basal
terdapat
sel
sel
mioepitel tersebar

Laktasi
Membesar
selama
hamil.
Sel-sel
alveolus
berkembang dikelilingi
oleh mioepitel.

Fisiologi

Pembentukan Payudara
1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.
2. Pubertas:
premenses: estrogen dan growth hormon
maturasi dan percabangan duktus
setelah mens: estrogen dan progesteron
lobus, lobulus,duktulus, alveolus

3. Kehamilan: progesteron, prolaktin


plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi
susu
Akhir kehamilan: progestron menurun

Pembentukan Payudara
4. Laktasi:
- hormon prolaktin: sekresi ASI
- hormon oksitosin : ekskresi ASI
5. Involusi:
penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin,
produksi susu berhenti

Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan


kembali seperti sebelum hamil (remodelling )

Siklus laktasi:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan):
penambahan & pembesaran lobulusalveolus
b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan
sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis):
mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari,
dst
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae):
mulai 40 hari setelah berhenti menyusui

You might also like