You are on page 1of 29

NEOPLASMA

Desti Kusmardiani

DEFINISI NEOPLASMA
Merupakan massa abnormal
dari jaringan, di mana
pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasi oleh
pertumbuhan jaringan normal, dan
menetap walaupun telah dilakukan
penghentian rangsangan yang
semula menyebabkannya

Cortran S, et al. Robbins Pathologic Basis of


Disease. 7th edition. Philadelphia : Saunders. 2005

TERMINOLOGI
Neoplasma (Yunani)
Neo ( baru ) dan plasma (yang dibentuk)

Suatu masa jaringan abnormal dimana


pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasi dibandingkan dengan jaringan
normal.

Nama Lain : Tumor


Terminologi lain yaitu Tumor (bahasa latin)
artinya :
1. benjolan,
2. pertumbuhan sel-sel secara otonom.
Ada pula istilah lain yaitu kanker (cancer =
kepiting),
- seperti kepiting yaitu menempel ke manamana.

GANAS

SIFAT

JINAK

CEPAT

LAMBAT

EKSPANSIF,

TIDAK MENYEBAR

INFILTRATIF

TIDAK BERMETASTASE

METASTASE

PROGNOSIS BIASANYA

PROGNOSIS BIASANYA
BURUK

BAIK

TATA NAMA
JINAK

Diberikan sufiks oma dari


nama sel asal (fibroma,
osteoma, adenoma)

Jaringan mesenkim : -SARKOMA


Jaringan epitel : -KARSINOMA
(fibrosarkoma, squamous cell karsi
noma)
Terkecuali : leukimia, glioma, lymphoma

GANAS

Tissue of Origin

Benign

Malignant

Fibromatosis
Lipoma
Osteoma
Chondroma

Fibrosarcoma
Lipoma
Osteogenic sarcoma
Chondrosarcoma

Hemangioma
Lymphangioma
Meningioma

Angiosarcoma
Lymphangiosarcoma
Synovial sarcoma
Mesothelioma
Invasive Meningioma

Composed of
Cell Type
Parenchymal

Tumors of mesenchymal origin


1. Connective Tissue
Fibrous
Fat
Bone
Cartilage
2. Endothelial & related tissue
Blood vessels
Lymph vessels
Synovium
Mesothelium
Meningens

3. Muscle
Smooth
Striated
4. Hematopoietic/lymphoid
tissue
Leukocytes
Granular leuckocytes

Plasma cells
Lymphoid
- Nongranular leukocytes
& prelymphocytes
- Proliferating lymphocytes
& monocytes
- Proliferating immature
precursor monocytes
- Solid tumors of lymph
tissue

Leiomyoma
Rhabdomyoma

Leiosarcoma
Rhabdomyosarcoma

Leukemias
Granulocytic leukemia
Myelocytic Leukemias
Myelogenous Leukemias
Multiple myeloma
Lymphomas

Lymphocytic leukemia
Lymphoblastic leukemia

Lymphoma

Tumors of epithelial
origins
Squamous cell papilloma
Transisional cell
papilloma

Squamous cell carcinoma


Basal cell carcinoma
Transisional cell
carcinoma

5. Respiratory passage
6. Renal epithelium
7. Liver cells
8. Placental epithelium
9. Germ cells

Adenoma
Papilloma
Cystadenoma
Bronchial adenoma
Renal tubular adenoma
Liver cell adenoma
Hydatiform mole
-

Adenocarcinoma
Papillary carcinoma
Cystadenocarcinoma
Broncogenic carcinoma
Renal cell carcinoma
Hepatocelullar carcinoma
Choriocarcinoma
Seminoma
Embryonal carcinoma
Yolk sac carcinoma

Tumors of melanocytes

Nevus

Malignant melanoma

1. Squamous cells
2. Basal cells
3. Transisional cells
4. Epithelial lining of glands
or ducts

More than one


Neoplastic Cell TypeMixed Tumors, Usually
Derived from one Germ
Cell Layer
Salivary glands
Renal anlage

Pleomorphic adenoma

Malignant mixed tumors


Wilms tumors

More Than One


Neoplastic Cell Type
Derived from More
Than One Germ Cell
Layer-Teratogenous
Totipotential cells in gonads or
in embrionic rests
Mature teratoma,
dermoid cyst

Immature teratoma,
teratocarcinoma

EPIDEMIOLOGI &
INSIDENSI

EPIDEMIOLOGI
Faktor geografis dan lingkungan
-Cahaya matahari, merokok, alkohol, makanan

Umur

- Meningkat seiring bertambahnya usia


- Anak-anak: limfoblastik leukemia, otak, limfoma, sarkoma

Herediter
- Inherited cancer syndromes (diwariskan)
- Kanker yang diturunkan secara familial
- Perbaikan defek DNA pada Sindroma autosomal resesif

EPIDEMIOLOGI
Radiasi
UV, x-rays, pecahan nuklir, radionuklir
- Ahli radiologi kanker kulit
- Pekerja tambang kanker paru-paru
- Bom atom AML, CML
- UV melanoma, skuamous sel karsinoma,
basal sel karsinoma

REGISTRASI KANKER
Sistem pengumpulan, pencatatan dan
pengolahan data SISTEMATIK, TERUS
MENERUS
SURVEI KANKER
TUJUAN
Mengetahui besar dan luas masalah kanker
Memberikan pelayanan yang baik
Bahan pendidikan, penelitian, studi

REGISTRASI KANKER
RUMAH SAKIT
Yang datang ke RS

MACAM
REGISTRASI
KANKER

REGISTRASI KANKER
PENDUDUK
SELURUH Penduduk
OPTIMAL 3-5 Juta

REGISTRASI KANKER
KHUSUS
PATOLOGI
(+) Pasti kanker
Tidak di-PA TIDAK
TEREGISTER
KANKER TERTENTU

DATA YANG PERLU DICATAT

Biodata
Waktu kejadian
Tempat perawatan / Dokter
TUMOR
Topografi
Morfologi
Diagnosis yang Valid

Neoplasma ICD
C00-D48 Neoplasms
C00-C14 Malignant neoplasms of
lip, oral cavity and pharynx
C15-C26 Malignant neoplasms of
digestive organs
C30-C39 Malignant neoplasm of
respiratory
and
intrathoracic
organs
C40-C41 Malignant neoplasm of
bone and articular cartilage
C43-C44 Melanoma and other
malignant neoplasms of skin
C45-C49 Malignant neoplasms of
mesothelial and soft tissue
C50-C50 Malignant neoplasm of
breast
C51-C58 Malignant neoplasms of
female genital organs

C60-C63 Malignant neoplasms of male


genital organs
C64-C68 Malignant neoplasm of urinary
tract
C69-C72 Malignant neoplasms of eye, brain
and other parts of central nervous system
C73-C75 Malignant neoplasms of thyroid
and other endocrine glands
C76-C80 Malignant neoplasms of ill-defined,
secondary and unspecified sites
C81-C96 Malignant neoplasm of lymphoid,
haematopoietic and related tissue
C97-C97
Malignant
neoplasms
of
independent primary multiple sites
D00-D09 In situ neoplasms
D10-D36 Benign neoplasms
D37-D48 Neoplasms of uncertain or
unknown behaviour

Proliferasi Non Neoplasma


Hipertrofi - ukuran
Hiperplasia jumlah
Metaplasia perubahan

Dysplasia abnormalitas
sel

Anaplasia tidak ada


diferensiasi

Diagnosis Tumor
Anamnesa dan pemeriksaan klinis
Imaging
- X-Ray, USG, CT, MRI

Penanda Tumor analisis lab


Sitologi
Pap smear, FNAB

Biopsi
- histopatologi

Molecular Tech
deteksi gen

KARSINOGENESIS
Proses pembentukan neoplasma/tumor.
Proses yang multistep yang meliputi inisiasi, promosi
dan progesi.
Karsinogenesis meliputi proses yang kompleks yang
ditandai dengan adanya suatu pertumbuhan yang
abnormal akibat berfungsinya onkogen atau
termutasinya gen supresor tumor sehingga tidak
berfungsi.

ONKOGEN DAN GEN


SUPRESOR
Di dalam tubuh manusia telah diketahui terdapat 3
golongan gen pengatur pertumbuhan normal, yaitu:

1. Proto-onkogen (mutasi pada proto-onkogen ini


yang paling sering).

2.Tumor supresor gen/anti-onkogen.


3. Gen yang mengatur kematian sel
terprogram/Apoptosis

Protoonkogen dapat teraktivasi menjadi onkogen melalui


berbagai mekanisme, yaitu :
1. Insersi promoter
2. Insersi enhancer
3. Translokasi kromosom misalnya kromosom 9 dan 22
(kromosom Philadelphia) pada CML

4. Amplifikasi gen
5. Mutasi titik

Kelompok kedua yang berperan


Mekanisme kejadian kanker adalah karena
kegagalan fungsi gen penekan tumor (Tumor
supresor gen) misalnya p53 dan Rb.
Gen ini dapat menekan terjadinya kanker
melalui 2 cara, yaitu:
1. Jalur kelompok protein yang mengelola dan
mempertahankan DNA repair sehingga terhindar
dari mutasi
2. melalui jalur kelompok protein yang bertanggung
jawab terhadap kematian sel dan cell cycle arrest.

METASTASIS
Perbedaan antara tumor jinak dan ganas adalah

Kemampuan untuk menginvasi jaringan sekitar dan


menyebar ke seluruh tubuh.
Metastasis menyebar dari tempat asal dan membentuk tumor
baru di tempat yang jauh.
Metastasis terdari dari sekumpulan proses yang terdiri dari
beberapa tahap. Pertama, kanker primernya harus
mendapatkan akses ke sirkulasi yaitu aliran darah atau
limfatik.
Setelah sel-sel kanker masuk ke sirkulasi, mereka harus tetap
bertahan, kemudian sel-sel kanker itu mengalami ekstravasasi
ke jaringan baru, dan selanjutnya menginisiasi pertumbuhan di
sana dan membangun vaskularisasi baru

Langkah-langkah utama pembentukan metastasis menurut Fidler :


Transformasi dari sel normal menjadi sel tumor dan bertumbuh setelah
kejadian transformasi inisial
Vaskularisasi ekstensif dengan sekresi faktor-faktor angiogenesis
Invasi lokal dari stroma inang oleh sel tumor yang secara genetik terprogram
untuk masuk ke jaringan limfe atau pembuluh darah
Pelepasan dan embolisasi dari satu atau multipel sel tumor yang secara
genetik terprogram untuk masuk ke jaringan limfe atau pembuluh darah
Sel tumor bertahan di sirkulasi
Sel tumor sampai di vaskular bed dari organ jauh dengan menempel di
kapiler epitel
Invasi ke organ jauh
Proliferasi sebagai implan metastatik dalam organ jauh

SINDROMA PARANEOPLASTIK
Tumor juga dapat menimbulkan tanda-tanda
dan gejala yang jauh dari lokasi primer atau
metastasenya.
Ini disebut sebagai sindroma paraneoplastik
10-15%, sebagai keluhan utama
Patofisiologinya saat ini belum diketahui dengan
pasti

Sindroma paraneoplastik merupakan


kumpulan gejala klinik yang penting
untuk diperhatikan, karena:
1. Sindroma ini terdapat bersamaan dengan pertumbuhan
neoplasma, dan dapat menjadi petunjuk awal dari tipe
kanker tertentu,
2. Pengobatan yang efektif terhadap tumor dapat diikuti
dengan meredanya sindroma paraneoplastik
3. Efek metabolik dan toksik dari sindroma ini dapat lebih
membahayakan daripada keganasannya sendiri (contoh:
hiperkalsemia, hiponatremia)

You might also like