Professional Documents
Culture Documents
Indikasi
Alfa agonis yang banyak digunakan pada:
Rinitis alergika
Rinitis vasomotor
ISPA
Rinitis akut
Vasokontriksi dalam mukosa hidung melalui
reseptor alfa 1 volume mukosa ->
penyumbatan hidung
Cara Kerja
Perangsangan organ perifer: otot polos pemb.
Darah kulit dan mukosa
Penghambatan organ perifer: bronkodilatasi
Perangsangan jantung: denyut dan kekuatan
kontraksi jantung
Perangsangan SSP: perangsangan pernafasan dan
aktivitas psikomotor
Metabolik: glikogenolisis dan liposis
Endokrin: modulasi sekresi insulin, renin, dan
hormon hipofisis.
Prasinaptik: pelepasan NT.
Dekongestan
Dekongestan
sistemik
Dekongestan
topikal
Pseudoefedrin,
efedrin,
fenilpronalamin,
fenilefrin
Derivat imidazolin
Dekongestan oral
1. PSEUDOEFEDRIN
-Cara kerja: vasokontriksi pembuluh darah mukosa menurunkan
sumbatan hidung
-ES: insomnia pada pemakaian jangka panjang, TD meningkat
karena vasontriksi dan stimulasi jantung.
-Dosis: dewasa : 60mg, 3-4xsehari
anak 6-12thn: 30mg, 3-4xsehari
anak 2-5thn : 15mg, 3-4xsehari
-Contoh pseudoefedrin: Rhinofed, Rhinos, Actifed.
2. EFEDRIN
-obat adrenergik, efek bronkodilatator
-dosis:dewasa : 25-30mg, setiap 3-4jam
anak-anak : sehari 3mg/kgBB sehari dalam 4-6 dosis yang sama
-Contoh efedrin: asmadex, poncolin, theocodil
3. FENILPROPANOLAMIN
-Cara kerja: vasokontriksi pemb.darah hidung dan juga pemb,darah lain.
-ES: TD meningkat, kurang terhadap SSP seperti efedrin.
-KI: HT, hipertrofi prostat, kombinasi dengan penghambat MAO
-Dosis maks.: 75mg/hari sebagai dekongestan
-Dosis: -Dewasa : maks. 15mg/takaran/3-4xsehari
-Anak 6-12thn : maks. 7,5mg/takaran/3-4xsehari
-Anak 2-5thn : maks. 6,25mg/takatan/3-4xsehari
-Contoh PPA: Decolgen tab, Fludane.
4. FENILEFRIN
-Cara kerja: kontriksi pemb.darah kulit dan daerah splanknikus sehingga
meningkatkan TD.
-Dosis: -Dewasa : 10mg, 3xsehari
-Anak-anak 6-12 thn : 5mg, 3xsehari
-Contoh fenilefrin: bisolvon flu, domeryl
Dekongestan topikal
Derivat imidazolin (nafazolin,
tetrahidrozolin, oksimetazolin, dan
xilometazolin)
Bentuk spray atau inhalan
Terutama untuk Rinitis Akut, karena tempat
kerjanya lebih selektif.
Digunakan berlebihan, rebound congestion.
Contoh dekongestan tetes: Afrin, iliadin,
otrivin
Efek samping
Dekongestan sistemik:
memiliki efek samping sentral sehingga
menimbulkan efektakikardia(frekuesi denyut
jantung berlebihan),aritmia(penyimpangan irama
jantung), peningkatan tekanan darah atau stimulasi
susunan saraf pusat.
Dekongestan topikal:
dapat diabsorbsi dari mukosa dengan menimbulkan
depresi SSP. Gejalanya berupa rasa kantuk, pening,
hipotermi, bradikardi, bahkan juga koma pada kasus
overdosis. Sifat ini bertentangan dengan kebanyakan
adrenergic yang justru menstimulasi SSP.
Rebound congestion
Pemakaian
berulang dan
waktu lama
sensitivitas
reseptor alfaadrenergik di
pemb.darah
Fase dilatasi
berulang setelah
vasokontriksi
Kadaragonis
alfa-adrenergik
yang tinggi di
mukosa hidung
Gejala
obstruksi
Pasien lebih
sering dan lebih
banyak memakai
obat
Toleransi
Aktivitas dari tonus
simpatis yang
menyebkan
vasokontriksi
menghilang
Dilatasi dan
kongesti
jaringan
mukosa
hidung
Rebound
congestion