Professional Documents
Culture Documents
Rusmawati
Sindrom Marfan
Suatu gangguan jaringan pengikat yang
diturunkan secara autosomal dominan
Patofisiologi
Oleh karena mutasi gen fibrin-1(FBN-1)
pada kromosom 15, yang mengkode
glikoprotein fibrilin
Fibrilin merupakan komponen utama
mikrofibril yang membentuk struktur
ligamentum pada lensa dan merupakan
substrat bagi elastin di aorta dan jaringan
ikat yang lain.
Patofisiologi
Abnormalitas mikrofibril membuat lemah
dinding aorta
Kurangnya deposisi fibrilin juga
menyebakan kurangnya integritas zonula
lensa, ligamen, paru, jalan napas, dan
duramater spinalis
Marfan sindrom
Mortalitas/ morbiditas
Prolap katup mitral yang progresif
menyebabkan regurgitasi mitral, sering
disertai dengan trikuspid prolap dan
regurgitasi letal bila tidak diobati
Angka rata-rata kematian adalah pada 3040 tahun
Klinis
Diagnosis berdasarkan kriteria Berlin
yaitu, terkenanya 2 sistem skeletal dan 2
sistem yang lain setidaknya satu
manifestasi mayor (spt. ektopia lentis,
dilatasi aorta atau diseksi aorta, atau
ektasi dural)
Ghent kriteria:
kriteria mayor:
- kerabat derajat 1 pada pedigree
memenuhi kriteria diagnostik secara
independen
- adanya mutasi FBN1
- diturunkannya haptlotype FBN1
- pada anggot keluarga didapatkan
keterlibatan 1sistem organ mayor dan
keterlibatan pada sistem organ kedua
Temuan klinis
Keterlambatan perkembangan motorik
kasar dan halus
Bising diastolik dekresendo akibar aorta
regurgitasi
Ejection klik murmur dilanjutkan dengan
bising holosistolik nada tinggi akibat
regurgitasi dan prolaps mitral
Nyeri dada
Low back pain
Nyeri sendi
Dispneu, palpitasi, nyeri substernal pada
pectus excavatum yang berat
Bradipneu, sering dengan nyeri dada
pana pneumothoraks spontan
Masalah penglihatan, berkurangnya visus,
dislokasi lensa dan kerusakan retina (yang
paling sering miopia dan ambliopia)
Gb 3. arachnoidactily
Kelainan mata:
Kriteria mayor adalah ektopia lentis
Kriteria minor:
kornea datar ( diukur dengan keratometri)
meningkatnya panjang aksial bola mata( diukur
dengan USG)
katarak pada pasien < umur 50 tahun
iris hipoplasi atau hipoplasi otot ciliar
Berkurangnya penglihatan
glaukoma (< 50 tahun)
kerusakan retina
Setidaknya harus ada kriteria mayor
Kelainan kardiovaskular:
Kriteria mayor:
Aorta lengkung dilatasi
Diseksi aorta ascenden
Kriteria minor:
prolap katup mitral
dilatasi arteria pulmonaris proksimal tanpa
adanya stenosis pulmonal perifer
Kelainan pulmonal
hanya ada kriteria minor:
pneumothoraks spontan (+ 5% dari
pasien)
Apikal blebs pada foto rontgen dada
Bila sistem pulmonar terkena kelainan
pada kriteria minor harus ada