You are on page 1of 34

Skizofrenia, Gangguan Waham,

Psikotik Akut, dan Skizoafektif


Dr. Shinta Brisma, SpKJ

Skizofrenia
Sejarah:
Sejarah skizofrenia sejalan dengan
sejarah psikiatri
Sudah dikenal berabad-abad, namun
sekitar 100 th lalu dikenal di
kepustakaan

2 tokoh kunci skizofrenia:


1. Emil Kraepelin (1856-1926)
2. Eugen Bleuler (1857-1939)

Benedict A. Morel (1809-1873)


Demense precoce : Pasien yang memburuk
penyakitnya sejak remaja

Karl Ludwig Kahlbaum (1828-1899)


Gejala katatonik
Ewol Hecker (1843-1909)
Perilaku kacau (bizzare) pd hebefrenik

EMIL KRAEPELIN

Dementia precox
karakteristik:
gangguan proses kognitif yang jelas (dementia)
Onset awal (precox)
mengalami perjalanan panjang yang memburuk
Gejala klinis: halusinasi dan waham
Intinya: kecenderungan kemunduran
(deterioration), yaitu emotional dullness,
withdrawal/avolition & lost of inner unity

Eugen Bleuler

Istilah skizofrenia
Menggantikan istilah Dementia Precox
Schism: perpecahan pikiran, emosi, dan
perilaku
Awam mengartikan split personality
Perbedaan konsep tentang perjalanan
penyakit
Intinya: gejala keretakan proses pikir
(fragmented thinking) & inability to relate
external world

Empat A

Gangguan fundamental (primer)


spesifik untuk skizofrenia:
Gangguan Asosiasi, Gangguan
Afektif, Autisme, Ambivalensi

Gangguan pelengkap (skunder):


halusinasi & delusi

Data Epidemiologi
1. Jenis Kelamin: laki-laki & wanita
sama
Studi: laki-laki >>> gejala negatif
2. Usia:
Puncak onset laki-laki 15-25 th
Puncak onset perempuan 25-35 th

3. distribusi geografis
Prevalensi di Timur Laut & Barat Amerika
Serikat
4. Bunuh Diri
20%-50% penderita skizofrenia mencoba
bunuh diri satu kali dlm hidup
10% mati karena bunuh diri

Kriteria Diagnostik ICD-10


Lama waktu pengamatan min. 1 bulan
Psikopatologi yang dapat ditemukan :
a.
thought echo, tought insertion atau
withdrawal, dan tought broadcasting
b.
Waham dikendalikan, waham dipengaruhi,
atau pasifitas
c.
Halusinasi yang terus-menerus berkomentar
atau mendiskusikan pasien di antara mereka
sendiri
d.
Waham-waham menetap yang tidak sesuai
dengan budayanya
e.
Gejala-gejala negatif

Kriteria Diagnostik ICD-10


-

Pasien dengan episode depresi atau manik tetap


dapat memenuhi kriteria skizofrenia, jika kriteria
untuk skizofrenina ditegakkan terlebih dahulu
sebelum onset dari episode mood
Perjalanan Skizofrenia terus-menerus,
episodik dgn kemunduran progresif atau defisit
stabil, episodik berulang, remisi komplit atau
inkomplit
Periode pengamatan kurang dari satu tahun
Tidak ada penyakit otak
Tidak ada intoksikasi atau withdrawl obat

Skizofrenia Paranoid (F20.0)


-

Gejala yang menonjol waham kejar


yang berhubungan dgn halusinasi auditorik
Gejala yang tidak menonjol bicara
terdisorganisasi, afek datar atau tdk
sesuai, perilaku terdisorganisasi atau
katatonik

Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)


-

Gejala yang menonjol Gangguan afek


(dangkal dan inappropriate )
Halusinasi dan waham ada tp tidak menonjol
Kekacauan pada pembicaraan (inkoheren)
Perilaku yang tidak bertanggungjawab/ tidak
bertujuan.
Adanya kecenderungan isolasi sosial
Prognosis buruk gejala negatif, afek datar,
hilang kemauan
Terjadi pada remaja atau dewasa muda.

Skizofrenia Katatonik (F20.2)


Gejala motorik yang menonjol mendominasi :

Stupor

Gaduh gelisah (aktivitas motorik tidak


bertujuan

Kepatuhan otomatis terhadap perintah,


pengulangan kata-kata

Negativisme

Posisi tubuh tertentu yang tidak wajar

Rigiditas

Fleksibilitas cerea

Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)

Atypical skizofrenia
Memenuhi kriteria Skizofrenia tetapi tidak
memenuhi salah satu subtipe F20.0-F20.2

Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)


-

Adanya episode depresi akibat skizofrenia yang


diderita
Beberapa gejala skizofrenia ada tapi tdk
mendominasi
Bila gejala skizofrenia tdk ada lagi Episode depresi
(F32.-)
Bila gejala skizofrenia menonjol subtype
skizofrenia yang sesuai (F20.0-F20.3)

Skizofrenia Residual (F20.5)


-

Ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di


masa lalu dan memenuhi diagnosa skizofrenia
namun tidak lagi menunjukan gejala-gejala
psikotik
Pasien menunjukan gejala-gejala negatif,
residual, atau keduanya
Kronis atau merupakan transisi menuju remisi
sempurna

Skizofrenia Residual (F20.5)

Gejala negatif yang menonjolperlambatan


psikomotor, aktivitas menurun,afek tumpul,
sikap pasif, tdk inisiatif, kemiskinan
kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi
non verbal yang buruk seperti dalam
ekspresi muka, kontak mata, modulasi
suara, posisi tubuh, perawatan diri dan
kinerja sosial yang buruk

Skizofrenia Simpleks (F20.6)

Adanya perubahan perilaku yang


bermakna kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat sesuatu,
tanpa tujuan hidup, penarikan diri
secara sosial
Gejala negatif dari skizofrenia
residual tanpa didahului gejala
klinik psikotik

Skizofrenia Lainnya (F20.8)


Schizophreniform

Gejala-gejalanya muncul dan hilang secara


tiba-tiba
Gejala-gejalanya biasanya lebih kacau dan
akut
Penyesuaian premorbidnya baik dan kembali
berfungsi baik setelah penyembuhan.

Skizofrenia YTT(F20.9)

PROGNOSIS
Ciri-ciri Prognosis Baik
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Late onset
Onset akut
Faktor pencetus yang jelas
Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual
dan pekerjaan
Dijumpai simptom depresi
Menikah
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
Sistem support yang baik
Gambaran klinis simptom positif

PROGNOSIS
Ciri-ciri Prognosis Buruk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Onset usia muda


Onset perlahan dan tidak jelas
Tidak ada faktor pencetus
Riwayat premorbid jelek
Perilaku menarik diri atau autistik
Belum menikah atau telah bercerai
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem support yang buruk
Gambaran klinis adalah simptom negatif
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi
Sering kambuh
Riwayat skizorenia sebelumnya

Gangguan Waham

Pasien tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood


yang pervasif seperti yang ditemukan pada kondisi psikotik
lainnya.

Tidak ada afek datar atau afek tidak serasi, halusinasi


yang menonjol, atau waham aneh yang nyata.

Pasien memiliki satu atau beberapa waham, sering berupa


waham kejar dan ketidaksetiaan dan dapat juga berbentuk
waham kebesaran, somatik, erotomania yang:

biasanya spesifik (misal, melibatkan orang, kelompok dan


tempat, atau aktivitas tertentu)

Biasanya terorganisasi dengan baik dapat menjelaskan hal


detail secara rinci.

Biasanya waham kebesaran

Wahamnya tidak cukup aneh untuk mengesankan gejala


skizofrenia.

Gangguan Psikotik Singkat

Pasien yang mengalami episode psikotik akut


yang berlangsung lebih dari satu hari, tetapi
kurang dari 1 bulan baik dengan stressor
yang jelas ataupun tanpa stressor yang jelas.
Penderita gangguan psikotik ini sangat kacau
dan dramatik dengan labilitas emosi yang
menonjol, perilaku aneh, bingung, dan
pembicaraan inkoheren, disorientasi
sementara, kehilangan daya ingat, dan/atau
halusinasi dan waham yang singkat tetapi
sangat mencolok

SKIZOAFEKTIF

Gangguan ini merupakan gangguan yang


didefinisikan dengan samar-samar dan kurang
baik untuk pasien yang memiliki tanda baik
skizofrenia maupun gangguan afektif berat
dengan mood depresi.
Mengalami gangguan afektif yang mengarah
hingga menjadi gambaran skizofrenia atau
dapat memperlihatkan gejala-gejala kedua
kondisi ini secara bersamaan.

SKIZOAFEKTIF
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%)


Dalam praktek klinik diagnosis awal skizoafektif
sering digunakan ketika diagnosis belum pasti.
Perbedaan umur dan jenis kelamin
Tipe depresi orang tua > muda.
Tipe bipolar dewasa muda > orang tua.
Pria < wanita, usia wanita > pria.
Pria perilaku antisosial & afek
tumpul/
datar.

ETIOLOGI
Tidak diketahui.

Resiko mengalami skizofrenia meningkat


pada keluarga dengan skizoafektif.
Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia,
lebih buruk dibanding gangguan mood.
Cenderung nondeteriorasi & respon baik
dgn lithium dibanding skizofrenia.

GAMBARAN KLINIS & DIAGNOSIS


BERDASARKAN

DSM-IV-TR

A. Suatu episode perjalanan penyakit


yg
berlanjut, terkadang ada satu episode
depresi
mayor, episode manik, atau epis.
campuran
bersamaan dengan gejala yg
memenuhi
kriteria A skizofrenia.

B Selama periode penyakit yg sama,


adanya waham & halusinasi untuk
sedikitnya 2 mg setelah menghilangnya
gejala mood yg menonjol.
C. Gejala yg memenuhi kriteria untuk
episode mood hadir secara
substansial terbagi dari total durasi
meliputi periode aktif dan residual .

BERDASARKAN DSM-IV-TR
______________________________________
D. Gangguan bukan disebabkan efek
fisologis langsung dari zat (drug abuse,
a medication) a/ kondisi medis umum.
Spesifikasi tipe :
Tipe bipolar : jika gangguan meliputi
episode manik atau campuran.
Tipe depresi : jika gangguan hanya
merupakan episode depresi mayor.
____________________________________

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding meliputi semua yg


dipertimbangkan utk g. mood & skizofrenia.
Kondisi medis sebelumnya, pengobatannya,
a/ keduanya menyebabkan Psikotik & G. mood.
Kecurigaan adanya kelainan neurologi
disingkirkan dgn pemeriksaan CT Scan & EEG.

PROGNOSIS

Setelah 1 tahun, prognosis pasien


skizoafektif tergantung bagaimana gejala
yg cukup menonjol, bila gejala afektif
prognosis baik, atau
bila skizofrenik
prognosis buruk.
Suatu studi yg mengikuti pasien didiagnosis
skizoafektif, selama 8 tahun menemukan
outcome-nya lebih mirip skizofrenia
daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.

PENGOBATAN

Mood stabilizers merupakan pilihan utama


terapi g. bipolar & diharapkan mjd hal penting
dalam terapi gangguan skizoafektif.
Studi terbaru membandingkan lithium dgn
CBZ, menemukan bahwa CBZ superior utk
skizoafektif tipe depresi, tetapi tidak ada
perbedaan utk tipe bipolar.

Terapi

Psikososial

Kombinasi dari terapi keluarga,


pelatihan ketrampilan sosial, & rehabilitasi
kognisi akan memberikan hasil yg lebih
baik.

You might also like