You are on page 1of 12

HIDROPNEUMOTORAKS

ANATOMI

FISIOLOGI
Inspirasi

Ekspirasi

Terjadi apabila tekanan paru lebih


kecil dari tekanan atmosfer.
Tekanan paru dapat lebih kecil jika
volumenya diperbesar.
Membesarnya volume paru
diakibatkan oleh pembesaran
rongga dada yang terjadi akibat 2
faktor, yaitu faktor thorakal dan
abdominal.
Akibat membesarnya rongga dada
dan tekanan negatif pada kavum
pleura, paru-paru menjadi
terhisap sehingga mengembang
dan volumenya membesar,
tekanan intrapulmoner pun
menurun.
Dengan itu, udara yang kaya O2
akan bergerak dari lingkungan
luar ke alveolus dan O2 akan

Terjadi bila tekanan intrapulmonal


lebih besar dari tekanan atmosfer.
Kerja otot-otot ekspirasi dan
relaksasi diafragma akan
mengakibatkan rongga dada
kembali ke ukuran semula
sehingga tekanan pada kavum
pleura menjadi lebih positif dan
mendesak paru-paru.
Akibatnya, tekanan intrapulmoner
akan meningkat sehingga udara
yang kaya CO2 akan keluar dari
peru-paru ke atmosfer

DEFINISI
Suatu keadaan dimana terdapat udara
dan cairan di dalam rongga pleura yang
mengakibatkan kolapsnya jaringan paru.

KLASIFIKASI
Penyebab

Sponta
n
Acquir
ed

Gejala
Klinik

Hubungan
luar

Simple

Open

Tensio
n

Closed

ETIOLOGI
Tekanan intrabronkial akan meningkat apabila ada tahanan
pada saluran pernafasan dan akan meningkat lebih besar lagi
pada permulaan batuk, bersin atau mengejan. Peningkatan
tekanan intrabronkial akan mencapai puncak sesaat
sebelumnya batuk, bersin, dan mengejan. Apabila di bagian
perifer bronki atau alveoli ada bagian yang lemah, maka
kemungkinan terjadinya robekan bronki atau alveoli sangat
mudah. Pelebaran alveoli dan septa-septa alveoli yang
pecah kemudian membentuk suatu bula yang berdinding tipis
di dekat daerah yang ada proses non spesifik atau fibrosis
granulomatosa. Keadaan ini merupakan penyebab yang
paling sering dari pneumothoraks.

Hidropneumothoraks spontan sekunder bisa merupakan


komplikasi dari TB paru dan pneumothoraks yaitu
dengan rupturnya fokus subpleura dari jaringan nekrotik
perkejuan sehingga tuberkuloprotein yang ada di dalam
masuk rongga pleura dan udara dapat masuk dalam
paru pada proses inspirasi tetapi tidak dapat keluar
paru ketika proses ekspirasi, semakin lama tekanan
udara dalam rongga pleura akan meningkat melebihi
tekanan atmosfer, udara yang terkumpul dalam rongga
pleura akan menekan paru sehingga sering timbul gagal
napas.

PATOGENESIS
Pneumothorax merupakan suatu
kondisi
dimana
Robeknya
dinding
dada
dan pleura
parietalis
terdapat udara pada kavum pleura.
Udara
dalam kavum
sehingga terdapat
pleura ini dapat
ditimbulkan
oleh
: antara kavum
hubungan
Robeknya
pleura
visceralis sehingga saat
inspirasi udara yang berasal
dari alveolus akan
memasuki kavum pleura.
Pneumothorax jenis ini
disebut sebagai closed
pneumothorax. Apabila
kebocoran pleura visceralis
berfungsi sebagai katup,
maka udara yang masuk
saat inspirasi tak akan dapat
keluar dari kavum pleura
pada saat ekspirasi.
Akibatnya, udara semakin
lama semakin banyak
sehingga mendorong
mediastinum kearah
kontralateral dan
menyebabkan terjadinya
tension pneumothorax.

pleura dengan dunia luar.


Apabila lubang yang terjadi
lebih besar dari 2/3
diameter trakea, maka
udara cenderung lebih
melewati lubang tersebut
dibanding traktus
respiratorius yang
seharusnya. Pada saat
inspirasi, tekanan dalam
rongga dada menurun
sehingga udara dari luar
masuk ke kavum pleura
lewat lubang tadi dan
menyebabkan kolaps pada
paru ipsilateral. Saat
ekspirasi, tekanan rongga
dada meningkat, akibatnya
udara dari kavum pleura
keluar melalui lubang

DIAGNOSIS

Anamnesis
- Nyeri pada dada
- Sesak nafas
-Batuk-batuk

Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
(asimmetris, ketinggalan
bernafas)
- Palpasi
(SF melemah)
-Perkusi
(Hipersonor)
-Auskultasi
(Suara nafas melemah
sampai menghilang)

Radiologi
- dijumpai air fluid level
- ruang pleura sangat
translusen dengan tak
tampaknya gambaran
pembuluh darah paru
- tampak garis putih tegas
membatasi pleura visceralis
yang membatasi paru yang
kolaps
- tampak gambaran semiopak
homogen menutupi paru
bawah
- penumpukan cairan di dalam
kavum pleura yang
menyebabkan sinus
kostofrenikus menumpul.

PENATALAKSANAAN
Mengikuti prinsip penatalaksanaan pasien trauma
secara umum (primary survey - secondary survey)
Standar pemeriksaan diagnostik (yang hanya bisa
dilakukan bila pasien stabil), adalah : portable x-ray,
portable blood examination, portable bronchoscope.
Tidak dibenarkan melakukan pemeriksaan dengan
memindahkan pasien dari ruang emergency.
Penanganan pasien tidak untuk menegakkan diagnosis
akan tetapi terutama untuk menemukan masalah yang
mengancam nyawa dan melakukan tindakan
penyelamatan nyawa.

WATER SEALED DRAINAGE ( WSD )


Merupakan tindakan invasif yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga
pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan
menggunakan pipa penghubung.

INDIKASI

Tujuan

Pneumotoraks, hemotoraks,
empyema
Bedah paru :- karena ruptur
pleura udara dapat masuk ke
dalam rongga pleura
reseksi segmental misalnya
pada tumor, TBC
- lobectomy,
misal pada tumor, abses, TBC

Memungkinkan cairan ( darah,


pus, efusi pleura ) keluar dari
rongga pleura
Memungkinkan udara keluar
dari rongga pleura
Mencegah udara masuk
kembali ke rongga pleura yang
dapat menyebabkan
pneumotoraks
Mempertahankan agar paru
tetap mengembang dengan
jalan mempertahankan
tekanan negatif pada intra
pleura.

Prinsip Kerja
Gravitasi
Tekanan positif
Suction

You might also like