You are on page 1of 26

INDERA

PENCIUMAN
(PENGIDU)
ANISA RACHMADINI
DWI PUTRI C
LAELYA PARASWINDA A.Y
MARIA DESTRI Y
SEVRINA

Hidung adalah indera yang kita


gunakan untuk mengenali
lingkungan sekitar atau sesuatu
dari aroma yang dihasilkan.

HIDUNG

Epitelium pembau mengandung


20 juta sel-sel olfaktori yang
khusus dengan akson akson
yang tegak sebagai serabutserabut saraf pembau.
Di akhir setiap sel pembau pada
permukaan epitelium mengandung
beberapa rambut-rambut pembau
yang bereaksi terhadap bahan kimia
bau-bauan di udara.

Bagian-Bagian Hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian
rongga yang sama besar yang di sebut dengan
Nostril.
Dinding pemisah di sebut dengan septum,
septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.
Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan
membran yang mensekresi lendir lengket.
Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk
mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini di
hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit
mulut kita yang di sebut dengan Palate.

berfungsi
mengahangatkan udara
dan melembabkannya.

Mucous
membran
e

Bagian ini membuat


mucus (lendir atau
ingus) yang berguna
untuk menangkap debu,
bagkteri, dan partikelpartikel kecil lainnya
yang dapat merusak
paru-paru.

Hidung meliputi bagian


Anatomi
eksternal yang menonjol dari wajah
dan fisiologi dan bagian internal berupa rongga
hidung sebagai alat penyalur udara.
penafasan Hidung bagian luar tertutup oleh kulit
dan disupport oleh sepasang tulang
bagian atas hidung. Rongga hidung terdiri atas :
Vestibulum yang dilapisi
yaitu:

Rongga
Hidung

oleh sel submukosa sebagai proteksi


Dalam rongga hidung terdapat rambut
yang berperan sebagai penapis udara
Struktur konka yang berfungsi sebagai
proteksi terhadap udara luar karena
strukturnya yang berlapis

Sel silia

yang berperan
untuk mlemparkan benda asing ke
luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.

Bagian internal hidung adalah rongga


berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal
yang sempit, yang disebut septum.
Masing-masing rongga hidung dibagi
menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi
atau konka dari dinding lateral. Rongga
hidung dilapisi dengan membran mukosa
yang sangat banyak mengandung vaskular
yang disebut mukosa hidung. Lendir di
sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel
goblet yang melapisi permukaan mukosa
hidung dan bergerak ke belakang ke
nasofaring oleh gerakan silia.

Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni


pada bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung
terbagi atas 2 bagian, yakni secara
longitudinal oleh septum hidung dan
secara transversal oleh konka superior,
medialis, dan inferior.
Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara
mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan napas ini
berfungsi sebagai penyaring kotoran dan
melembabkan serta menghangatkan udara
yang dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung
bertanggung jawab terhadap olfaktori atau
penghidu karena reseptor olfaksi terletak
dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang
sejalan dengan pertambahan usia.

Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara


lain :
Dalam hal pernafasan, udara yang
diinspirasi melalui rongga hidung akan
penyaringan
menjalani tiga
proses yaitu

(filtrasi),
penghangatan,
dan
pelembaban

Penyaringan dilakukan oleh


membran mukosa pada
rongga hidung yang sangat
kaya akan pembuluh darah
dan glandula serosa yang
mensekresikan mukus cair
untuk membersihkan udara
sebelum masuk ke
Oropharynx.

Pelembaban dilakukan
oleh concha, yaitu suatu
area penonjolan tulang
yang dilapisi oleh
mukosa.

Penghangatan
dilakukan oleh jaringan
pembuluh darah yang
sangat kaya pada
ephitel nasal dan
menutupi area yang
sangat luas dari rongga
hidung.

Faring
Faring merupakan saluran yang
memiliki panjang kurang lebih 13 cm
yang menghubungkan nasal dan
rongga mulut kepada larynx pada
dasar tengkorak.

Faring terdiri atas :

Nasopharinx
adalah saluran penghubung antara nasopharinx
dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba Eustachius
dan
Tuba
Auditory
ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada
bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari
jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah.
Oropharynx
Merupakan bagian tengah faring antara palatum
lunak dan tulang hyoid. Refleks menelan berawal dari
orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan
terdorong
masuk
ke
saluran
pencernaan
(oesephagus) dan secara simultan katup menutup
laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam
saluran pernapasan
Laringopharynx
Merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian
bawahnya, sistem respirasi menjadi terpisah dari
sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang,
oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk
ke laring.

Laring
Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan
3 Cartilago besar ). Terbesar adalah Cartilago thyroid
yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya
mengalami penonjolan membentuk prominentia

laryngea

dan di dalam cartilago ini ada pita suara.


Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago
cricoid. Laring menghubungkan Laringopharynx
dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior
dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.
Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan
terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan
napas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batuk.

Laring sering disebut sebagai


kotak suara dan terdiri atas:
Epiglotis : daun katup kartilago
yang menutupi ostium ke arah laring
selama menelan.
Glotis : ostium antara pita suara
dalam laring.
Kartilago Thyroid : kartilago
terbesar pada trakea.

MEKANISME PENCIUMAN

Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang


mengandungsel- sel pembau. Manusia mendeteksi bau
menggunakan sel reseptor yang ada di hidung.Di atap rongga
hidung terdapat Lapisan epithelium yang sangat sensitive
terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada
bagian pendeteksi bau (smell receptors).Receptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, zat tersebut
akan larut dalam lender pada mukosa membrane sehingga
terjadi pengikatan zat dengan protein membrane pada dendrit.
Kemudian timbul impuls yang dikirim oleh saraf olfaktori ke
traktus olfaktori lalu masuk ke bulbus olfaktori. Bagian ini
lah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh
otak. Pada sel-sel pembau terdapatujung-ujung saraf
pembauatausaraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya
akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau
untuk menjalin denganserabut-serabut otak (bulbusolfaktorius).
Zat-zat kimia tertentu berupagasatauuapmasuk bersama
udara inspirasi mencapai reseptor pembau.

Zat ini dapat larut dalam lender hidung, sehingga


terjadi pengikatan zat dengan protein membrane pada
dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar keaksonakson.
Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel
yang disebut saraf I otak (olfaktori).Saraf otak ke I ini
menembus lamina cribosatulangethmoid masuk kerongga
hidung kemudian bersinapsis dengan neuron-neuron
tractusolfactorius dan impuls dijalarkan kedaerah pembau
primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
Rangsang yang diterima indra penciuman tersebut
berupa bau. Bau merupakan molekul bahan kimia yang
menguap dan melayang di udara.
Impuls yang dijalarkan dari bulbus Olfaktorius menuju
otak akan diolah untuk :
Diinterpretasikan pada daerah bau primer
Dihubungkan dengan pusat lainnya. Contoh :
dihubungkan kepusat muntah, dihubungkan dengan
hipothalamus, dll
Disimpan di korteks otak sebagai memori (ingatan) akan
bau.

Kelainan Pada Indra


Penciuman
Salesma (Cold)
Dan Influenza
(Flu)

Hidung
Tersumbat
Dan Pilek

Salesma dan infuenza merupakan


infeksi pada alat pernapasan yang
disebabkan oleh virus, dan umumnya
dapat menyebabkan batuk, pilek,
sakit leher dan kadang-kadang panas
atau sakit pada persendian. Gejala
yang mengiringi diantaranya mencret
ringan, terutama pada anak kecil.
Hidung yang tersumbat atau pilek
dapat terjadi karena salesma atau
alergi. Banyak lendir dalam hidung
menyebabkan infeksi telinga pada
anak-anak atau gangguan sinus
(peradangan gawat dan berlangsung
lama pada rongga tulang yang
berhubungan dengan rongga hidung)
pada orang dewasa.

Gangguan Sinus (Sinusitis)


Sinusitis merupakan peradangan sinus,
yaitu rongga-rongga dalam tulang
yang berhubungan dengan rongga
hidung, yang gawat dan biasanya
terjadi dalam waktu menahun (kronis).

Peradangan
Hidung Karena
Alergi (Rhinitis
Allergica)

Anosmia

Rhinitis Allergica disebabkan


oleh adanya reaksi alergi pada
hidung yang ditimbulkan oleh
masuknya substansi asing ke
dalam saluran tenggorokan.
Merupakan ketidakmampuan
untuk mengenali bau (Anosmia).
Sama seperti tuli tidak bisa
mendengar dan buta tidak bisa
melihat. Anosmia artinya tidak
bisa merasakan bau sehingga
hampir tidak dapat mengenali
rasa .Menurut penelitian,
penyakit sinus, pertumbuhan
dalam rongga hidung, infeksi
virus dan trauma kepala semua
itu bisa menyebabkan gangguan
tersebut.

Daftar Pustaka
Scalon,Valeria dkk.2007.Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi
Edisi 3..Jakarta:EGC
Ganong,F William.2008.Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.Jakarta.EGC
http://www.senseofsmell.org/
http://science.howstuffworks.com/environmental/life/hu
man-biology/smell1.htm
http://science.howstuffworks.com/environmental/life/hu
man-biology/smell2.htm
http://www.scribd.com/doc/15765860/Indera-Penciuman
http://biologid.blogspot.com/2011/12/bau-seringmenjadi-respon-pertama-kita.html
http://www.slideshare.net/AnggitaLestari/inderapenciuman
http://medicastore.com/penyakit/700/Kelainan_Pencium
an_&_Pengecapan.html

ADA YANG
INGIN
BERTANYA ???

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

You might also like