Professional Documents
Culture Documents
VIDE
O
BIOENERG
I
Bioenergi adalah energi yang diekstrak dari
biomasa atau energi yang terkandung dalam
biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang terbuat
dari tumbuhan atau hewan
Di seluruh dunia, biomassa merupakan sumber
energi terbesar keempat setelah batubara,
minyak, dan gas alam - diperkirakan sekitar 14%
dari energi primer global (dan jauh lebih tinggi di
banyak negara berkembang).
Mengapa menggunakan
biomasa sebagai sumber
energi?
Minyak merupakan sumber daya yang langka
Negara menjadi lebih dan lebih tergantung
pada impor minyak yaitu minyak dari negara
lain semakin meningkat
Efek rumah kaca pengurangan emisi CO2
Biomassa dapat menyediakan sebagian
besar pasokan energi
BIOFUEL
Biodiese
l
Bioethanol
Bioethanol
C2H5OH
VIDE
Pati
Gula
ETHAN
OL
VIDEO
Selulosa /
Hemiseslu
losa
Gula
Skema Produksi
Bioetanol
C6H12O6
Gula (e.g.:glucose)
yeas
2 C2H5OH+ 2 CO2
t
ethanol
carbon dioxide
Jenis
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Jagung
Sagu
Tetes
Kandunga
n gula
dalam
bahan
Baku
Konsumsi
(Kg)
(Kg)
1000
250 300
1000
150 200
1000
600 700
1000
120 160
1000
500
Jumlah
Hasil
Konversi
(liter)
Pebandin
gan bahan
baku dan
Bioethano
l
166.6
125
200
90
250
6.5 : 1
8:1
5:1
12 : 1
4:1
Crusher
Fungsi: Menghancurkan singkong
Silinder
pemarut
Outlet
Hopper
Diesel
Unit Hidrolisis
Suhu proses: 95 130 oC
Kelengkapan: pemanas,
kontrol suhu otomatis,
pengaduk.
Dinding dibuat berlapis
Bahan kimia tambahan:
enzim alfa amilase
gluko amilase
Fermentor
Fermentor merupakan
wadah dimana proses
perubahan gula menjadi
alkohol dengan bantuan
yeast.
Proses fermentasi harus
berlangsung dalam
kondisi steril dan suhu
berkisar 32 oC.
Destilator
Berfungsi untuk memisahkan ethanol
dari air berdasarkan perbedaan titik
didih
Untuk mendapatkan tingkat
kemurnian ethanol yang tinggi
(untuk memenuhi standar bahan
akar) destilasi dilakukan secara
bertingkat
Skema Destilator
Keseimbangan Massa
Produksi Bioethanol
Biodiesel
METHANOL + KOH
VIDE
O
TRANS-ESTERIFICATION
WASTE
OIL
CRUDE
BIODIESEL
BIODIESEL
OIL CROPS
ALGAE
Oil
pressing
PRESS
CAKE
VIRGIN
OIL
Washing
CRUDE
GLYCEROL
WASHWATER
Reaksi Transesterifikasi
Solusi :
Saponifikasi : RCOOH+KOHRCOOK+H2O
Esterifikasi:
Proses secara
konvensional
20 % methanol
dicampur dengan katalis
(KOH 3.5 gr / liter
minyak) menghasilkan
metoksida (zat
berbahaya jangan
kena kulit atau terhirup)
Minyak yang telah di
treatment di campur
dengan metoksida pada
suhu 580C 65 oC
selama 60 menit dalam
kondisi kedap udara
(sehingga methanol
tidak menguap)
PRINSIP DASAR:
Mengkontakkan biodiesel dengan air
sebaik mungkin secara hati-hati
1. Pencucian Gelembung
2. Pencucian Kabut
3. Pencucian Pengaduk
Prosedur:
Pengadukan selama 5 menit
Pengendapan selama 1 jam
Pemisahan air dari biodiesel
Pengulangan pencucian
Pengeringan
Tujuan: menurunkan kadar air
sampai 0.05 %
Metode :
- Pengering biasa
- Pengering vakum
- Pemanasan pada
biodiesel
yang dikabutkan
Referensi
Nurdyastuti I, 2006, Teknologi Proses Produksi Bioethanol,
http://www.oocities.com/markal_bppt/publish/biofbbm/biindy.pd
f
Pemasinghe, 2004, Bioethanol production technologies: Where
are we? Where should we be?, www.
sajeewa.wikispaces.com/file/view/bioethanol.ppt
Singh P., 2009, Biotechnology for Agro-Industrial Residues
Utilisation, www.springerlink.com/index/u622081h1g1t685r.pdf
Sumaryono W., 2007, Technology Development in
Bioethanol Production in Indonesia,
www.jst.go.jp/asts/asts_j/files/ppt/20_ppt.pdf
Dan Anderson, Derek Masterson, Bill McDonald and Larry
Sullivan. 2003, Industrial Biodiesel Plant Design and
Engineering: Practical Experience.
http://www.crowniron.com/userImages/Biodiesel.pdf