You are on page 1of 31

CHAPTER 11

ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES AND THEIR


EFFECTS
TUJUAN UTAMA DARI PROFIT ORGANIZATION ADALAH MEMAKSIMALKAN
NILAI PEMEGANG SAHAM (ATAU PEMILIK), ATAU NILAI PERUSAHAAN. JADI,
YANG DIANGANKAN OLEH RESULTS CONTROL ADALAH MEMBERIKAN
PENGHARGAAN KEPADA SETIAP INDIVIDUAL PEGAWAI ATAS PEKERJAANNYA
MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN. NAMUN DEMIKIAN, KARENA
PENGUKURAN ATAS KONTRIBUSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI
INI HAMPIR TIDAK MUNGKIN, MAKA PERUSAHAAN BIASANYA MENCARI
ALTERNATIF-ALTERNATIF PENGENDALIAN (CONTROL ALTERNATIVES).
KEBANYAKAN PERUSAHAAN MENDASARKAN DIRI PADA RESULTS CONTROL
MELALUI PENGUKURAN-PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN AKUNTASI,
KHUSUSNYA UNTUK HIGHER-MANAGERIAL LEVEL; YAKNI ACCOUNTING
PROFITS AND RETURN SERTA KOMPONEN-KOMPONENNYA

SECARA KHUSUS, ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES MEMBERIKAN


RINGKASAN PENTING MENGENAI HASIL-HASIL DARI BERBAGAI TINDAKAN
(ACTIONS) YANG DIAMBIL OLEH PARA MANAJER. HARUS DIAKUI, WALAUPUN
ACCOUNTING MEASURES YANG TERBAIK SEKALIPUN TIDAK SEMPURNA,
NAMUN PENGUKURAN-PENGUKURAN TERSEBUT DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
PENGGANTI INDIKATOR PERUBAHAN NILAI PERUSAHAAN.
PENGGUNAAN ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES SEBAGAI PENGGANTI
INDIKATOR PERUBAHAN NILAI PERUSAHAAN, MENCIPTAKAN MASALAHMASALAH PENGENDALIAN YANG SIGNIFIKAN. KEBANYAKAN MANAJER
KORPORASI SANGAT MEMAHAMI MASALAH DIMAKSUD, TETAPI TETAP MEMILIH
ACCOUNTING MEASURES KARENA KEUNGGULAN-KEUNGGULANNYA.
KEMUDIAN MEREKA MENGAMBIL LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGURANGI
MASALAHNYA.
CHAPTER INI MENGURAIKAN TENTANG SALAH SATU PENYEBAB DARI MASALAH
UTAMANYA ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES : KECENDERUNGAN
YANG MEMBUAT PARA MANAJER BERORIENTASI KE JANGKA PENDEK SECARA
BERLEBIHAN, ATAU MYOPIC. JUGA DIDISKUSIKAN ISSUE-ISSUE MENGENAI
SUBOPTIMALISASI (SUBOPTIMALIZATION), SEBAGAI BENTUK PERUBAHAN
PERILAKU (BEHAVIORAL DISPLACEMENT) YANG KHUSUSNYA DIAKIBATKAN
OLEH PENGGUNAAN ACCOUNTING-BASED ROI-TYPE MEASURES.

VALUE CREATION: THE PRIMARY GOAL OF FOR-PROFIT ORGANIZATIONS


SUDAH MENJADI KESEPAKATAN UMUM BAHWA TUJUAN UTAMA UNTUK PROFIT
ORGANIZATIONS ADALAH MEMAKSIMALKAN NILAI PERUSAHAAN (ATAU
KEKAYAAN PEMILIK), DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA PEMBATASAN,
SEPERTI KETAATAN KEPADA HUKUM, PERHATIAN YANG CUKUP KEPADA PARA
PEGAWAI, PELANGGAN DAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA. NILAI
PERUSAHAAN MERUPAKAN KONSEP DASAR EKONOMI YANG DIHITUNG PADA
WAKTU TERTENTU DENGAN MENDISKONTOKAN FUTURE CASH FLOWS YANG
DIHARAPKAN DAPAT DIPEOLEH PERUSAHAAN KE NILAI SEKARANG (PRESENT
VALUE).
KONSEP NILAI INI SANGAT PENTING UNTUK TUJUAN MANAGEMENT CONTROL,
SEBAB NILAI TERSEBUT MEMBERIKAN INDIKASI KEPADA PARA PEGAWAI UNTUK
DAPAT MEMPERBESAR NILAI PERUSAHAAN MELALUI PENINGKATAN JUMLAH
FUTURE CASH FLOWS, DENGAN MENGAKSELERASI PENERIMAAN CASH FLOWS
DIMAKSUD (KARENA TIME VALUE OF MONEY), ATAU DENGAN CARA PENERIMAAN
CASH FLOWS YANG LEBIH PASTI ATAU KURANG BERISIKO. PERUBAHAN NILAI
PERUSAHAAN SELAMA PERIODE TERTENTU DISEBUT ECONOMIC INCOME, DAN
ALTERNATIF LAIN UNTUK MENGUNGKAPKAN BASIC CORPORATE FINANCIAL
OBJECTIVE ADALAH MAXIMIZATION OF ECONOMIC INCOME, BUKAN ACOUNTING
INCOME (REVENUES DIKURANGI EXPENSES, SEBAGAIMANA YANG DIDEFINISIKAN
OLEH PARA AKUNTAN).

NEAR-PERFECT INDICATORS OF VALUE CREATION


RESULTS CONTROL YANG IDEAL ADALAH MEMAKSA PEGAWAI UNTUK BERTANGGUNG
JAWAB ATAS NILAI YANG SECARA INDIVIDUAL CIPTAKAN (ATAU SEBALIKNYA, DIRUSAK) BAGI
PEMILIK PERUSAHAAN TEMPAT MEREKA BEKERJA.
PADA KENYATAANNYA, BANYAK PEGAWAI MEMIKUL TANGGUNG JAWAB UNTUK
KEUNTUNGAN PEMEGANG SAHAM, ATAU PALING TIDAK UNTUK MENGUBAH NILAI SAHAM
BIASA. SEBAGAIMANA DIBAHAS DI CHAPTER 10, PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BERBAGAI
PERENCANAAN KOMPENSASI (COMPENSATION PLANS) YANG MENGAITKAN ANTARA
PEMBAYARAN INSENTIF DENGAN HARGA SAHAM. STOCK OPTION DAN STOCK
PERFORMANCE PLANS TELAH DIGUNAKAN SECARA UMUM UNTUK TOP-LEVEL MANAGERS
DALAM BEBERAPA TAHUN INI. PADA TAHUN 1989, PEPSICO MENJADI PERUSAHAAN
PERTAMA YANG MENGHADIAHI STOCK OPTIONS UNTUK SETIAP PEGAWAINYA; HADIAH
DIMAKSUD SAMA DENGAN 10% DARI GAJI POKOK (BASE SALARY) PARA PEGAWAI. SAMPAI
DENGAN TAHUN 1996 DIPERKIRAKAN 2.000 PERUSAHAAN TELAH MENERAPKAN BROADBASED STOCK OPTION PLANS, YANG DIRANCANG JUGA UNTUK LOWER-LEVEL EMPLOYEES.
STOCK PERFORMANCE-BASED REWARDS HARUS MEMBERIKAN HASIL YANG CUKUP BAIK
BAGI TOP MANAGEMENT DARI PUBLICLY TRADED CORPORATIONS. BAGI ORGANISASI
SEPERTI INI, NILAI YANG DICIPTAKAN (RETURNS UNTUK PARA PEMEGANG SAHAM) DAPAT
DIUKUR SECARA LANGSUNG SETIAP PERIODE (TAHUNAN, KUARTALAN, ATAU BULANAN)
SEBAGAI JUMLAH DIVIDEND YANG DIBERIKAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PADA
PERIODE YANG DIUKUR, DITAMBAH (ATAU DIKURANGI) PERUBAHAN NILAI PASAR SAHAM.
DIVIDEN DAN HARGA PASAR SAHAM KEDUA-DUANYA DAPAT DIUKUR SECARA TEPAT DAN
OBJEKTIF SESUAI WAKTU.

APAKAH STOCK PERFORMANCE-BASED MENGUKUR INDIKATOR-INDIKATOR YANG BERGUNA


BAGI KINERJA LOWER-LEVEL EMPLOYEES? APAKAH STOCK PERFORMANCE-BASED MEMILIKI
NILAI MOTIVASI YANG BERGUNA BAGI LOWER ORGANIZATION LEVELS? DALAM KEBANYAKAN
KASUS, JAWABAN UNTUK KEDUA PERTANYAAN DI ATAS ADALAH TIDAK. SECARA INDIVIDUAL,
PADA HAKEKATNYA UPAYA-UPAYA SELURUH PEGAWAI DI BAWAH TOP LEVEL MANAGEMENT
MEMPUNYAI PENGARUH YANG SANGAT KECIL TERHADAP HARGA SAHAM.
STOCK MARKET PERFORMANCE SERING TIDAK MEMBERIKAN NEAR-PERFECT MEASURE,
SEKALIPUN BAGI KINERJA TOP-LEVEL MANAGERS. PASAR TIDAK SELALU TERINFORMASI
SECARA BAIK MENGENAI RENCANA DAN PROSPEK PERUSAHAAN, DAN JUGA TENTANG
FUTURE CASH FLOW DAN RISKS. UNTUK ALASAN-ALASAN PERSAINGAN, PERUSAHAAN
SERING MEMPERLAKUKAN INFORMASI TENTANG PRODUKTIVITAS R&D, STRATEGI HARGA
DAN SUMBER DAYA, KUALITAS PROSES DAN PRODUK, KEPUASAN PELANGGAN, SERTA
RENCANA PEMBERHENTIAN KARYAWAN SEBAGAI SESUATU YANG KONFIDENSIAL. NAMUN
APABILA PENGHARGAAN SECARA TERUKUR DAPAT DIKAITKAN DENGAN PENILAIAN PASAR,
PARA MANAJER MUNGKIN BERKEINGINAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DIMAKSUD UNTUK
MEMPENGARUHI PENILAIAN, WALAUPUN DAPAT MEMBAHAYAKAN PERUSAHAAN.
PENGUKURAN PASAR JUGA MENGANDUNG KEGADUHAN (NOISE) YANG SIGNIFIKAN YANG
MEMBUAT KESULITAN UNTUK MELIHAT SINYAL MANAGERIAL PERFORMANCE. PENILAIAN
STOCK MARKET DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIPENGARUHI
OLEH PARA MANAJER (RESESI, PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, RUMOR) DAN
MENGABURKAN INFORMASI YANG DISEDIAKAN MENGENAI KINERJA PERUSAHAAN DAN PARA
MANAJERNYA. (METODE UNTUK MELAKUKAN PENYESUAIAN TERHADAP PENGARUH
UNCOTROLLABLE FACTORS INI DIBAHAS DI CHAPTER 13).

KADANG-KADANG DALAM NON-STOCK MARKET-BASED DITEMUKAN NEAR-PERFECT


INDICATOR OF VALUE CREATION DAN DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN-TUJUAN RESULTS CONTROL
PADA LEVEL ORGANISASI DI BAWAH TOP MANAGEMENT. NILAI YANG DICIPTAKAN OLEH PARA
INDIVIDU DALAM PERAN TERTENTU MUNGKIN SEBAGIAN BESAR DIHASILKAN DARI ELEMEN
KINERJA TUNGGAL (ATAU HANYA BEBERAPA ELEMEN SAJA). UNTUK PARA PEGAWAI DI UNIT
PERAKITAN PADA PROSES PRODUKSI, KUALITAS DARI VOLUME UNIT YANG DIBUTUHKAN
MUNGKIN MERUPAKAN INDIKATOR YANG BAIK SEKALI, ATAU MEMILIKI KORELASI YANG TINGGI,
TERHADAP NILAI DARI PARA PEGAWAINYA YANG DICIPTAKAN BAGI PERUSAHAAN. UNTUK
PARA TENAGA PENJUAL, TOTAL PENJUALAN ( DIMANA PENJUALAN HAMPIR SAMADENGAN
MERAIH LABA), ATAU MARJIN PENJUALAN (PENJUALAN DIKURANGI HARGA POKOK PENJUALAN),
MERUPAKAN PENGUKURAN YANG BAIK, ATAU PALING TIDAK PENGGANTI YANG BAIK,
MENGENAI NILAI PERUSAHAAN YANG DICIPTAKAN OLEH FUNGSI PENJUALAN.
UNTUK KEBANYAKAN PEGAWAI DI BAWAH TOP MANAGEMENT LEVELS, TIDAKLAH MUNGKIN
UNTUK MENGUKUR SECARA LANGSUNG NILAI-NILAI YANG MEREKA CIPTAKAN DALAM
PERIODE PENGUKURAN TERTENTU. MENGUKUR SECARA LANGSUNG NILAI YANG DICIPTAKAN
OLEH MIDDLE-LEVEL MANAGERS MEMERLUKAN ESTIMASI MENGENAI FUTURE CASH FLOW
YANG TIDAK PASTI. JADI, PENGUKURAN INI JAUH DARI TEPAT (PRECISE). PENGUKURAN
LANGSUNG DARI ECONOMIC INCOME JUGA TIDAK SELALU OBJEKTIF, SEBAB INDIVIDU YANG
SANGAT MENGETAHUI TENTANG PENETAPAN, DAN MEMILIKI POSISI TERBAIK DALAM
PENYUSUNAN ESTIMASI CASH FLOW, BIASANYA ADALAH INDIVIDU YANG KINERJANYA SEDANG
DINILAI. KEGAGALAN YANG SIGNIFIKAN DARI KRITERIA YANG TEPAT DAN OBJEKTIF INI
MENYEBABKAN PERUSAHAAN MENCARI PENGUKURAN KINERJA PENGGANTI. JADI, PADA
MIDDLE-MANAGEMENT LEVEL, PENGUKURAN ACCOUNTING, KHUSUSNYA ACCOUNTING
PROFITS AND RETURNS, ADALAH PENGGANTI YANG PALING PENTING UNTUK DIGUNAKAN.

ADVANTAGES OF ACCOUNTING PROFIT MEASURES OF PERFORMANCE


ACCOUNTING PROFITS AND RETURNS DIGUNAKAN SECARA LUAS SEBAGAI
RINGKASAN DAN PENGGANTI INDIKATOR DARI PENCIPTAAN NILAI (VALUE
CREATION) DENGAN BEBERAPA ALASAN PENTING. PERTAMA, ACCOUNTING
PROFITS AND RETURNS DAPAT DIUKUR SECARA TEPAT WAKTU (DALAM PERIODE
WAKTU PENDEK), SERTA RELATIF TEPAT DAN OBJEKTIF.
KETEPATAN WAKTU (TIMELINESS), TEPAT (PRECISION) DAN OBJEKTIVITAS
(OBJECTIVITY) SEMUANYA MERUPAKAN KUALITAS PENGUKURAN PENTING YANG
KRITIKAL. PADA HAKEKATNYA, SETIAP INDIVIDUAL MERESPON SECARA LEBIH BAIK
TERHADAP TARGET-TARGET YANG DITETAPKAN SECARA SPESIFIK, JANGKA PENDEK
DAN UMPAN BALIK ATAS KINERJA YANG SEGERA KETIMBANG TARGET YANG KABUR
(TIDAK JELAS). TEKANAN YANG DIAKIBATKAN OLEH SHORT-TERM PERFORMANCE
MENDORONG PARA MANAJER UNTUK TIDAK MENJADI TIDAK TELITI (SLOPPY) ATAU
BOROS (WASTEFUL), DAN AKAN MERANGSANG PARA MANAJER UNTUK KREATIF.
ATURAN-ATURAN ACCOUNTING UNTUK MENETAPKAN CASH INFLOWS DAN
OUTFLOWS WALAUPUN DALAM PERIODE PENGUKURAN JANGKA PENDEK, TELAH
DITETAPKAN DAN DIURAIKAN SECARA RINCI OLEH U.S. FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS BOARD (FASB). ADALAH SANGAT MUNGKIN UNTUK
MENGUKUR ACCOUNTING PROFITS DALAM PERIODE JANGKA PENDEK, MISALNYA 1
BULAN, DENGAN KECERMATAN YANG TINGGI.

OLEH KARENA ATURAN-ATURAN ACCOUNTING ADA, ORANG-ORANG YANG


BERBEDA YANG DITUGASKAN UNTUK MENGUKUR LABA PERUSAHAAN DALAM
PERIODE TERTENTU AKAN MENGHASILKAN KIRA-KIRA JUMLAH ANGKA YANG SAMA.
SELANJUTNYA, INDEPENDENT AUDITORS AKAN MEMBERIKAN PENGECEKAN
SECARA OBJEKTIF MENGENAI ACCOUNTING CALCULATIONS.
KEDUA, DIBANDINGKAN DENGAN PENGUKURAN-PENGUKURAN LAIN YANG DAPAT
DIUKUR SECARA TEPAT DAN OBJEKTIF DENGAN TEPAT WAKTU, SEPERTI CASH
FLOWS, SHIPMENTS ATAU SALES, ACCOUNTING MEASURES ADALAH RELATIF
SELARAS (CONGRUENT) DENGAN TUJUAN ORGANISASI BERUPA PROFIT
MAXIMIZATION. ACCOUNTING PROFITS MEMBERIKAN KEUNGGULAN
DIBANDINGKAN CASH FLOWS SEBAB ACCOUNTING ACCRUALS DIRANCANG UNTUK
MEMBERIKAN PENANDINGAN YANG LEBIH BAIK ANTARA CASH INFLOWS DAN
OUTFLOWS.
PEMBUKTIAN TERBAIK YANG TIDAK BISA DIPUNGKIRI TENTANG KESELARASAN
DARI PENGUKURAN KINERJA ACOOUNTING ADALAH PADA PERUSAHAANPERUSAHAAN YANG SECARA AKTIF SAHAMNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA.
PERDAGANGAN SAHAM MEMBERIKAN PENILAIAN YANG OBJEKTIF DARI NILAI
PERUSAHAAN YANG DAPAT DIPERBANDINGKAN DENGAN PENGUKURAN KINERJA
ACCOUNTING. RISET-RISET TELAH SECARA KONSISTEN MENUNJUKKAN BAHWA
TERDAPAT KORELASI YANG POSITIF ANTARA ACCOUNTING PROFITS DAN
PERUBAHAN HARGA SAHAM.

KETIGA, PENGUKURAN ACCOUNTING UMUMNYA SEBAGIAN BESAR DAPAT


DIKENDALIKAN (CONTROLLED) OLEH PARA MANAJER YANG KINERJANYA
DIEVALUASI. KINERJA PROFIT DARI MIDDLE-LEVEL ENTITY (DIVISION ATAU GROUP),
HAMPIR SECARA PASTI DAPAT DIKENDALIKAN OLEH MIDDLE-LEVEL GENERAL
MANAGER DAN HAL INI BENAR-BENAR MENCERMINKAN KINERJA MEREKA.
TINDAKAN-TINDAKAN PARA MANAJER DIMAKSUD SECARA MATERIAL
MEMPENGARUHI PROFIT PERUSAHAANNYA, TETAPI JARANG MEMBERIKAN
PENGARUH YANG MATERIAL TERHADAP KESELURUHAN KINERJA PERUSAHAAN
SERTA HARGA SAHAMNYA. LAGI PULA, ACCOUNTING PROFITS TIDAK
TERPENGARUH OLEH FAKTOR-FAKTOR YANG UNCONTROLLABLE (CONTOH:
TINGKAT SUKU BUNGA) YANG MENGAKIBATKAN HARGA SAHAM BERUBAH
(VOLATILE).
KEEMPAT, PENGUKURAN ACCOUNTING DAPAT DIFAHAMI (UNDERSTANDABLE).
ACCOUNTING ADALAH PELAJARAN STANDAR DI SETIAP PERKULIAHAN BISNIS, DAN
PARA MANAJER TELAH MENGGUNAKAN PENGUKURAN SEPERTI INI SEJAK LAMA
SEHINGGA MEREKA SANGAT MEMAHAMI TENTANG PERAN PENGUKURANNYA
SERTA BAGAIMANA PENGUKURAN DIMAKSUD DAPAT DIPENGARUHI.
TERAKHIR, PENGUKURAN KINERJA ACCOUNTING TIDAK MAHAL (INEXPENSIVE).
PERUSAHAAN HARUS MENGUKUR DAN MELAPORKAN HASIL-HASIL FINANSIAL
KEPADA PIHAK LUAR, TERUTAMA PARA PEMEGANG SAHAM DAN KREDITUR.

LIMITATIONS OF ACCOUNTING PROFIT MEASURES OF PERFORMANCE


BAGAIMANAPUN JUGA, ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES JAUH DARI INDIKATOR
YANG SEMPURNA UNTUK MENILAI PERUSAHAAN. SEMENTARA RISET TELAH
MENUNJUKKAN KORELASI YANG POSITIF ANTARA ANNUAL PROFITS DENGAN
PERUBAHAN HARGA SAHAM, NAMUN KORELASINYA RELATIF KECIL. KORELASINYA
SANGAT JAUH DARI NILAI KORELASI 1.0 YANG MENANDAKAN HUBUNGAN YANG
SEMPURNA. KORELASI DIMAKSUD BIASANYA BERKISAR ANTARA 0.20 DAN 0.30
TERGANTUNG SAMPLE YANG DIUJI. JADI BERLAKU SECARA UMUM BAHWA ANNUAL
ACCOUNTING PROFIT MEASURES DAPAT DIKATAKAN HANYA MEMILIKI HUBUNGAN TIDAK
SEMPURNA DENGAN ECONOMIC INCOME.
PADA BEBERAPA JENIS PERUSAHAAN, ACCOUNTING PROFIT MEASURES TIDAK MEMILIKI
MAKNA SECARA MENDASAR. DALAM SUATU STUDI TENTANG PERUSAHAAN INTERNET,
PENULIS TIDAK MAMPU UINTUK MENEMUKAN HUBUNGAN POSITIF YANG SIGNIFIKAN
ANTARA BOTTOM-LINE NET INCOME DENGAN MARKET PRICE. KETIKA DILAKUKAN
ANALISIS, HASIL DARI E-TAILING FIRMS, PERUSAHAAN YANG MENJUAL BARANG DAN
JASA PADA INTERNET, SECARA TERPISAH PENULIS MENEMUKAN HUBUNGAN YANG
NEGATIF ANTARA NET INCOME DENGAN STOCK PRICE. YAKNI, PERUSAHAANPERUSAHAAN YANG MENCIPTAKAN BANYAK NILAI ADALAH MEREKA YANG SECARA RATARATA MEMILIKI NET INCOME YANG LEBIH RENDAH.
SECARA MUDAH DAPAT DIJELASKAN MENGAPA ACCOUNTING PROFIT MEASURES TIDAK
MENCERMINKAN ECONOMIC INCOME SECARA SEMPURNA. BANYAK HAL MEMPENGARUHI
ACCOUNTING PROFITS TETAPI BUKAN ECONOMIC PROFITS, DAN SEBALIKNYA.

PERTAMA, ACCOUNTING SYSTEMS ADALAH BERORIENTASI KEPADA TRANSAKSI


(TRANSACTIONS ORIENTED). ACCOUNTING PROFITS UTAMANYA ADALAH
PENJUMLAHAN DARI PENGARUH-PENGARUH TRANSAKSI YANG TERJADI SELAMA
PERIODE TERTENTU. KEBANYAKAN PERUBAHAN PADA NILAI YANG TIDAK
DIAKIBATKAN OLEH TRANSAKSI-TRANSAKSI TIDAK DIAKUI SEBAGAI INCOME.
KETIKA PERUSAHAAN MEMPEROLEH HAK PATENT ATAU PERSETUJUAN ATAS
PENGATURAN OBAT YANG BARU, NILAI YANG SANGAT BESAR TELAH TERCIPTA,
TETAPI KARENA TIDAK ADA TRANSAKSI, TIDAK ADA ACCOUNTING ENTRY, DAN
TIDAK ADA PENGARUH TERHADAP ACCOUNTING INCOME.
KEDUA, ACCOUNTING PROFIT (DAN PENGUKURAN YANG DIPEROLEH) SANGAT
BERGANTUNG KEPADA PILIHAN DARI METODE PENGUKURAN (CHOICE OF
MEASUREMENT METHOD). BEBERAPA METODE PENGUKURAN BANYAK TERSEDIA
UNTUK MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERISTIWA-PERISTIWA EKONOMI YANG
SERUPA. PILIHAN-PILHAN AKUNTANSI PENYUSUTAN (STRAIGHT-LINE VS SUM-OFTHE-YEARS DIGITS VS DOUBLE-DECLINING BALANCE) ADALAH SALAH SATU
CONTOH.
KETIGA, ACCOUNTING PROFIT BERASAL DARI ATURAN-ATURAN PENGUKURAN
YANG SERING BIAS SECARA KONSERVATIF (CONSERVATIVELY BIASED). ATURANATURAN ACCOUNTING MENGHENDAKI PENGAKUAN ATAS GAINS AND REVENUES
YANG LEBIH LAMBAT TETAPI PENGAKUAN ATAS EXPENSES AND LOSSES YANG
LEBIH CEPAT.

KEEMPAT, PENGHITUNGAN-PENGHITUNGAN PROFIT MENGABAIKAN BEBERAPA


NILAI EKONOMI DAN PERUBAHAN NILAI (IGNORE SOME ECONOMIC VALUES AND
VALUE CHANGES) DIMANA PARA AKUNTAN MERASA TIDAK DAPAT MENGUKUR
SECARA AKURAT DAN OBJEKTIF. INVESTASI UTAMA PERUSAHAAN DALAM
KELOMPOK HARTA TAK BERWUJUD, SEPERTI RESEARCH IN PROGRESS, HUMAN
RESOURCES, INFORMATION SYSTEMS, DAN CUSTUMER GOODWILL, AKAN
DIBIAYAKAN SEGERA. JENIS-JENIS ASET SEPERTI INI TIDAK AKAN NAMPAK PADA
NERACA. TIDAK DICANTUMKANNYA HARTA TAK BERWUJUD TERSEBUT TERJADI,
WALAUPUN BAGI BANYAK PERUSAHAAN JENIS HARTA INI JAUH LEBIH PENTING
DARIPADA JENIS HARTA YANG DIMILIKI OLEH INDUSTRI LAMA BERUPA BANGUNAN
PABRIK, MESIN-MESIN DAN TANAH. SEBAGAI CONTOH, HARTA BERWUJUD DARI
MICROSOFT KURANG LEBIH HANYA 10% DARI TOTAL NILAI PASAR PERUSAHAAN.
KELIMA, PROFIT MENGABAIKAN BIAYA INVESTASI PADA MODAL KERJA (IGNORES
THE COSTS OF INVESTMENTS IN WORKING CAPITAL). PARA MANAJER KADANGKADANG MENINGKATKAN PENJUALAN DAN LABANYA DENGAN MEMBUAT
INVESTASI BURUK BERUPA TAMBAHAN PERSEDIAAN, YANG MANA BIAYA ATAS
TAMBAHAN INVESTASI DIMAKSUD TIDAK NAMPAK DALAM INCOME STATEMENT.
KEENAM, PROFIT MENCERMINKAN BIAYA ATAS MODAL YANG DIPINJAM (THE
COST OF BORROWED CAPITAL) TETAPI MENGABAIKAN BIAYA ATAS MODAL
SENDIRI (THE COST OF EQUITY CAPITAL).

PERUSAHAAN MEMPEOLEH REAL INCOME HANYA PADA SAAT TINGKAT


PENGEMBALIAN ATAS MODAL LEBIH BESAR DARI BIAYA ATAS MODAL DIMAKSUD,
DAN MENGABAIKAN BIAYA ATAS MODAL SENDIRI, SEHINGGA PERBEDAAN ANTARA
TINGKAT PENGEMBALIAN (RETURNS) DENGAN BIAYA (COST)-NYA (YAKNI, PROFIT)
MENJADI TERLALU BESAR. PENGABAIAN INI ADALAH SERIUS SEBAB EQUITY
CAPITAL BIASANYA LEBIH MAHAL DARI BORROWED CAPITAL. DI AMERIKA SERIKAT
TINGKAT PENGEMBALIAN ATAS SAHAM HAMPIR MENDEKATI 6% LEBIH TINGGI DARI
TINGKAT PENGEMBALIAN ATAS LONG-TERM GOVERNMENT BONDS, DAN BAHKAN
COST OF EQUITY CAPITAL AKAN LEBIH TINGGI LAGI BAGI PERUSAHAAN DENGAN
SAHAM YANG BERISIKO (VOLATILE).
KETUJUH, ACCOUNTING PROFIT MENGABAIKAN RISIKO DAN PERUBAHANPERUBAHAN DARI RISIKO (IGNORES RISK AND GHANGES IN RISK). PERUSAHAAN,
ATAU ENTITAS DI DALAM PERUSAHAAN, YANG POLA DAN WAKTU EXPECTED
FUTURE CASH FLOWS-NYA TIDAK BERUBAH KEMUDIAN MEMILIKI CASH FLOW
YANG LEBIH PASTI (KURANG BERISIKO), AKAN MENINGKATKAN NILAI EKONOMINYA.
PERUBAHAN NILAI INI TIDAK TERCERMIN DALAM ACCOUNTING PROFITS.
TERAKHIR, PROFIT LEBIH FOKUS KE MASA LALU (FOCUSES ON THE PAST). NILAI
ECONOMI (ECONOMIC VALUE) BERASAL DARI FUTURE CASH FLOWS, DAN TIDAK
ADA JAMINAN BAHWA KINERJA MASA LALU MERUPAKAN INDIKATOR YANG HANDAL
MENGENAI KINERJA MASA DEPAN.

ALASAN-ALASAN MENGAPA ACCOUNTING INCOME DAN ECONOMIC INCOME BERBEDA,


TELAH MENYEBABKAN BERBAGAI KRITIK YANG KERAS TERHADAP PENGGUNAAN
ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES. NAMUN DEMIKIAN, HAMPIR SELURUH MANAJER
TELAH MEMPEROLEH LEBIH BANYAK MANFAAT DARI ACCOUNTING PROFIT MEASURES INI
DIBANDINGKAN DENGAN KETERBATASANNYA, DAN MEREKA TERUS MENGGUNAKANNYA.
NAMUN DEMIKIAN, PERLU DIWASPADAI PARA MANAJER TERMOTIVASI UNTUK
MEMAKSIMALKAN, ATAU PALING TIDAK MENGHASILKAN, ACCOUNTING PROFITS YANG
DAPAT MENCIPTAKAN SEJUMLAH MASALAH BEHAVIORAL DISPLACEMENT. PANDANGAN
YANG DANGKAL (MYOPIA) ADALAH POTENSI YANG PALING MEBAHAYAKAN. PARA
MANAJER YANG HANYA FOKUS KEPADA ACCOUNTING PROFIT DAN DIUKUR DALAM JANGKA
PENDEK CENDERUNG UNTUK MEMPERHATIKAN PENINGKATAN (ATAU MEMPERTAHANKAN)
PROFIT (RETURNS) BULANAN, TRIWULANAN, ATAU TAHUNAN. APABILA ORIENTASI PARA
MANAJER TERHADAP SHORT-TERM PROFIT TERLALU BERLEBIHAN DIBANDINGKAN DENGAN
LONG-TERM VALUE CREATION, MEREKA DISEBUT SEBAGAI MYOPIC.
INVESTMENT AND OPERATING MYOPIA
ACCOUNTING PERFORMANCE MEASURES DAPAT MENGAKIBATKAN PARA MANAJER
BERTINDAK DENGAN PANDANGAN YANG DANGKAL (MYOPICALLY), BAIK DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI MAUPUN OPERASI. MANAJER DI HOLDING COMPANY
YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMPEROLEH SHORT-TERM ERNINGS (RETURNS)
DAPAT MENYEBABKAN PARA MANAJER MENGURANGI ATAU MENUNDA INVESTASIINVESTASI YANG HASILNYA DIJANJIKAN PADA PERIODE PENGUKURAN MENDATANG,
SEKALIPUN INVESTASI TERSEBUT SECARA JELAS MENGHASILKAN NET PRESENT VALUE
YANG POSITIF. HAL SEPERTI INI DISEBUT INVESTMENT MYOPIA.

INVESTMENT MYOPIA SECARA LANGSUNG BERASAL DARI DUA MASALAH YAKNI


ACCOUNTING MEASURES YANG DIJELASKAN DI ATAS; BIAS YANG KONSERVATIF DAN
MENGABAIKAN HARTA TAK BERWUJUD YANG SEBAGIAN BESAR HASILNYA
DIPEROLEH DI MASA MENDATANG. ATURAN-ATURAN ACCOUNTING TIDAK
MEMBOLEHKAN PERUSAHAAN UNTUK MENGAKUI GAINS SAMPAI BATAS
DIREALISASIKAN, YAKNI SAMPAI DENGAN CRITICAL INCOME-PRODUCING ACTIVITIESNYA (SEPERTI PENJUALAN)TERJADI DAN EARNINGS DAPAT DIUKUR DENGAN CARA
YANG OBJEKTIF DAN DAPAT DIUJI. DI LAIN PIHAK, ATURAN-ATURAN ACCOUNTING
MENGHARUSKAN PERUSAHAAN UNTUK MULAI MENGAKUI COSTS PADA SAAT
INVESTASI DILAKUKAN. UNDERSTATEMENTS DARI EARNINGS DI AWAL PERIODEPERIODE PENGUKURAN MEMBESAR SEBAB ATURAN-ATURAN ACCOUNTING DENGAN
SENGAJA DITETAPKAN SECARA KONSERVATIF. PROYEK-PROYEK DENGAN TINGKAT
PENGEMBALIAN (RETURNS) YANG TIDAK PASTI DAN MEMILIKI NILAI PENCAIRAN
YANG KECIL, SEPERTI R&D PROJECTS DAN EMPLOYEE TRAINING, HARUS SEGERA
DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA YANG TERJADI, DAN INVESTASI MODAL HARUS
DIBEBANKAN KEPADA BEBERAPA PERIODE YANG LEBIH PENDEK DARIPADA PERIODE
PENGEMBALIAN (RETURNS) YANG AKAN TEREALISASI.
PENGARUH SECARA MOTIVASI DARI ATURAN PENGUKURAN DI ATAS ADALAH
TINDAKAN TIDAK WAJAR ATAU SALAH (PERVERSE), SEBAB PARA MANAJER YANG
TERMOTIVASI UNTUK MENGHASILKAN ACCOUNTING EARNINGS DAPAT
MELAKUKANNYA (DALAM JANGKA PENDEK) DENGAN TIDAK MELAKSANAKAN
INVESTASI, SEKALIPUN BENAR-BENAR MENGUNTUNGKAN.

DENGAN TIDAK MELAKUKAN INVESTASI YANG MENGUNTUNGKAN, PARA MANAJER


TERSEBUT MENGURANGI EXPENSES PADA PERIODE SEKARANG DAN BERUPAYA UNTUK
TIDAK KEHILANGAN REVENUE SAMPAI PERIODE-PERIODE MENDATANG. LEBIH BURUK
LAGI, PENCARIAN UNTUK SHORT-TERM EARNINGS KADANG MEMAKSA PARA MANAJER
MELAKUKAN PRAKTEK MEMANIPULASI EARNINGS, SEPERTI TIDAK MEMBUKUKAN
OPERATING EXPENSES SECARA SEGERA TETAPI DIDORONG KE MASA YANG AKAN
DATANG SEBAGAI CAPITAL INVESTMENTS. HAL YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU
MANIPULATIF INI AKAN DIBAHAS DI CHAPTER 15.
PARA MANAJER JUGA DAPAT MENAIKKAN CURRENT PERIOD INCOME DENGAN CARA
MENGHANCURKAN GOODWILL YANG SUDAH DIBANGUN DENGAN CUTOMERS,
SUPPLIERS, EMPLOYEES, ATAU MASYARAKAT LUAS. MEREKA DAPAT MEMAKSA PARA
PEGAWAI UNTUK BEKERJA LEMBUR (OVERTIME) SECARA BERLEBIHAN DI PENGHUJUNG
PERIODE PENGUKURAN UNTUK MENYELESAIKAN PRODUKSI, SEHINGGA PRODUK BISA
DIKIRIM SERTA REVENUE DAN PROFIT DAPAT DILAPORKAN. AKAN TETAPI, JIKA PRODUK
YANG DIHASILKAN BERKUALITAS RENDAH, KEPUASAN PELANGGAN (DAN PENJUALAN
MENDATANG) MUNGKIN AKAN MENURUN; BIAYA UNTUK MEMPERBAIKI ATAU BIAYA
PENGEMBALIAN DARI PELANGGAN MENINGKAT; DAN BEBERAPA PEGAWAI MUNGKIN
TERDEMOTIVASI DAN BERKEINGINAN UNTUK KELUAR. CONTOH LAIN BERUPA TRICK
UMUM ADALAH YANG DISEBUT DENGAN CHANNEL STUFFING, YAITU MENAIKKAN NEARTERM SALES DENGAN MEMPERPANJANG HARGA YANG LEBIH RENDAH KEPADA PARA
DISTRIBUTOR, UNTUK MENDORONG MEREKA MENIMBUNNYA, SEMENTARA PENJUALAN
DI KEMUDIAN HARI SECARA POTENSIAL AKAN DIRUGIKAN. INI ADALAH CONTOH DARI
OPERATING MYOPIA.

RETURN ON INVESTMENT MEASURES OF PERFORMANCE


ORGANISASI YANG TERBAGI KE DALAM DIVISI (DIVISIONALIZED ORGANIZATIONS)
BIASANYA TERDIRI DARI BERBAGAI PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
(RESPONSIBILITY CENTERS), DI MANA PARA MANAJERNYA TERUTAMA
BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MERAIH PROFIT ATAU ROI. BENTUK ORGANISASI
YANG TERBAGI KE DALAM DIVISI INI DIMULAI DI TAHUN 1920-AN,
DIPERKENALKAN OLEH DUPONT COMPANY SEBAGAI RESPON TERHADAP
MENINGKATNYA UKURAN DAN KOMPLEKSITAS ORGANISASI.
DIVISIONALIZATION DAN DECENTRALIZATION ADALAH KONSEP YANG BERKAITAN,
TETAPI DUA KATA TERSEBUT TIDAK SINONIM. ORGANISASI DIKATAKAN SEBAGAI
TERDESENTRALISASI APABILA KEWENANGAN (AUTHORITY) UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DIDORONG KE LEVEL ORGANISASI YANG LEBIH BAWAH. SELURUH
DIVISIONALIZED ORGANIZATIONS MENDESENTRALISASI KEWENANGANNYA,
PALING TIDAK SAMPAI KEPADA AREA-AREA OPERASI, KHUSUSNYA LINE BUSINESS
ATAU WILAYAH TERTENTU. NAMUN PERNYATAAN KEBALIKANNYA, TIDAK SELURUH
DECENTRALIZED ORGANIZATIONS ADALAH TERBAGI KE DALAM DIVISI
(DIVISIONALIZED). APABILA DESENTRALISASI BERLAKU DI FUNCTIONAL LINES OF
AUTHORITY (SEPERTI MARKETING, PRODUCTION, DAN FINANCE), PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN BIASANYA BERUPA COST DAN REVENUE CENTERS, DAN
BUKAN PROFIT ATAU INVESTMENT CENTERS.

DIVISIONALIZATION MEMBERIKAN BEBERAPA MANFAAT YANG BESAR. PERUSAHAAN


DENGAN SKALA USAHA YANG BESAR DAN KOMPLEKS TIDAK AKAN MAMPU
MENGENDALIKAN PERILAKU-PERILAKU SECARA EFEKTIF MELALUI ACTION CONTROL
SYSTEMS YANG DOMINAN, SEPERTI BIMBINGAN DAN PENGARAHAN LANGSUNG
DARI PIMPINAN PUSAT ATAU PELAKSANAAN STANDARD OPERATING POLICIES AND
PROCEDURES OLEH CENTRAL ADMINISTRATIVE AND SUPPORT STAFF. CENTRAL
MANAGEMENT TIDAK AKAN DAPAT MEMAHAMI SEGALA SESUATU TENTANG
KOMPLEKSITAS DARI PEMASARAN PRODUK SERTA KEMAMPUAN DAN
KETERBATASAN OPERASI PERUSAHAAN SECARA MENYELURUH.
APABILA ORGANISASI ADALAH DIVISIONALIZED ORGANIZATION, LOCAL MANAGERS
AKAN MENJADI AHLI (EXPERTS) DI PASAR TERTENTU, DAN MEREKA AKAN MAMPU
MENJADI PENGAMBIL KEPUTUSAN YANG LEBIH CEPAT. OLEH KARENA SAMPAI BATAS
TERTENTU MEREKA MAMPU MENGENDALIKAN KEBERHASILANNYA, LOCAL
MANAGERS CENDERUNG AKAN MEMILIKI MOTIVASI DAN JIWA ENTREPRENEURSHIP
YANG TINGGI. KETERLIBATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAPAT
MEMBANTU LOCAL MANAGERS MEMPEROLEH PENGALAMAN YANG BERMANFAAT
SEANDAINYA MEREKA BERPINDAH UNTUK POSISI YANG LEBIH TINGGI DI
ORGANISASI. WAKTU DARI TOP MANAGEMENT LEBIH LELUASA, SEHINGGA MEREKA
BISA LEBIH MEMFOKUSKAN DIRI PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS YANG
PENTING.

RETURN-ON-WHAT?
ROI PADA DASARNYA ADALAH RASIO DARI ACCOUNTING PROFITS YANG DIHASILKAN OLEH
DIVISI DIBAGI DENGAN INVESTMENT YANG DIBERIKAN KEPADA DIVISI TERSEBUT.
KEBANYAKAN DIVISIONALIZED CORPORATIONS MENERAPKAN BEBERAPA BENTUK
PENGUKURAN ROI UNTUK MENGEVALUASI KINERJA DIVISINYA. SALAH SATU SURVEY
MENEMUKAN BAHWA 80% DARI RESPONDEN MENGGUNAKAN ROI. ROI DIUKUR SECARA
PERIODIK, BIASANYA KUARTALAN ATAU BULANAN, DAN ACTUAL ROI AKAN DIBANDINGKAN
DENGAN PLANNED OBJECTIVE.
VARIANCES DARI PLANS DAPAT DIANALISIS MENGGUNAKAN FORMULA CHARTS (ROI
TREES) SEPERTI DIPERLIHATKAN PADA FIGURE 11.1. ANALISIS DAPAT DITUNJUKKAN
BAHWA APABILA ACTUAL ROI DARI DIVISI ADALAH 15%, DAN INI LEBIH RENDAH DARI
YANG DIRENCANAKAN PADA TINGKAT 20%, WALAUPUN SALES PROFITABILITY (PROFIT
SEBAGAI PERSENTASE DARI SALES) SESUAI DENGAN YANG DIRENCANAKAN, TETAPI ASSET
TURNOVER (SALES DIBAGI DENGAN TOTAL INVESTMENT) LEBIH BURUK DAN TIDAK SESUAI
RENCANA:
PLANNED ROI (20%) = PROFIT AS PERCENTAGE OF SALES (20%) X ASSET TURNOVER (1.0)
ACTUAL ROI (15%) = PROFIT AS PERCENTAGE OF SALES (20%) X ASSET TURNOVER
(0.75)
ANALYST KEMUDIAN DAPAT MENGURAI PENGUKURAN UNTUK MEMAHAMI APAKAH
PENYIMPANGAN UTAMANYA DISEBABKAN OLEH PENURUNAN PENJUALAN ATAU
PENINGKATAN DARI ASET TERTENTU.

FIGURE 11.1 FORMULA CHART SHOWING RELATIONSHIP OF FACTORS AFFECTING ROI


PROF
IT
PROFIT
AS % OF
SALES
RETURN
ON
INVESTM
ENT

DIVIDE
D BY

SALE
S

SALES
MINU
S

COST
OF
SALES

DIRECT
COST
PLU
S
SELLING

EXPENSES
PLU
S

ADMINISTRATI
VE EXPENSES

MULTIPLIE
D BY

ASSET
TURNOV
ER

SALE
S
DIVIDE
D BY

TOTAL
INVESTM
ENT

WORKI
NG
CAPITA
L
PLU
S

FIXED
INVESTM
ENT

CASH
PLU
S

ACCOUNTS
RECEIVABLE
PLU
S

INVENTOR
IES

ROI FORMULA CHARTS JUGA BERGUNA UNTUK MENGHUBUNGKAN KINERJA


PADA KESELURUHAN JENJANG ORGANISASI.

BAGAN (CHART) TERSEBUT DAPAT DIPERLUAS KE SEBELAH KANAN UNTUK


MENUNJUKKAN PENGUKURAN-PENGUKURAN KHUSUS YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK TUJUAN PENGENDALIAN KE LEVEL ORGANISASI YANG PALING BAWAH.
KINERJA PENJUALAN DAPAT DIPISAHKAN KE DALAM FAKTOR VOLUME PENJUALAN
DAN HARGA. FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT KEMUDIAN DAPAT DIPISAHKAN OLEH JENIS
PRODUK, WILAYAH GEOGRAFIS, SEGMEN PELANGGAN, DAN PETUGAS PENJUAL.
BENTUK AKTUAL DARI JENIS RASIO ROI YANG PERUSAHAAN TERAPKAN SANGAT
BERVARIASI, SEBAGAIMANA LABEL YANG DIBERIKAN OLEH PERUSAHAAN UNTUK
MENGUKUR BOTTOM-LINE INVESTMENT DARI INVESTMENT CENTERS-NYA.
BEBERAPA YANG BIASA DIGUNAKAN ADALAH RETURN ON INVESTMENT, RETURN ON
EQUITY, RETURN ON CAPITAL EMPLOYED, DAN RETURN ON ASSTES. DALAM RASIORASIO INI, BAIK PEMBILANG (NUMERATOR) DAN PENYEBUT (DENOMINATOR) DAPAT
MENCAKUP SELURUH ATAU HANYA SUBSET DARI LINE ITEMS YANG DIREFLEKSIKAN
OLEH CORPORATE FINANCIAL STATEMENTS. PENGUKURAN PROFIT DALAM
KALKULASI ROI BISA BERUPA FULLY ALLOCATED, AFTER-TAX PROFIT, ATAU DAPAT
PULA BERUPA BEFORE-TAX OPERATING INCOME. SAMA HALNYA, PENYEBUT
(DENOMINATOR) DAPAT MENCAKUP SELURUH LINE ITEMS DARI ASSETS AND
LIABILITIES, TERMASUK ALOKASI ASSETS AND LIABILITIES YANG TIDAK DAPAT
DIKENDALIKAN LANGSUNG OLEH MANAJER DIVISI, ATAU HANYA TERMASUK
CONTROLLABLE ASSETS, YANG UMUMNYA MELIPUTI MINIMUM RECEIVABLES DAN
INVENTORIES.

PENGUKURAN ROI DIGUNAKAN SECARA LUAS SEBAB MEMBERIKAN BEBERAPA MANFAAT.


PERTAMA, PENGUKURAN ROI MENYEDIAKAN PENGUKURAN TUNGGAL TETAPI
KOMPREHENSIF YANG MENCERMINKAN ADANYA TRADE-OFFS YANG HARUS DILAKUKAN PARA
MANAJER ANTARA REVENUES, COST, DAN INVESTMENTS. KEDUA, PENGUKURAN ROI
MENYEDIAKAN COMMON DENOMINATOR YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBANDINGKAN
RETURNS BAGI BISNIS YANG TIDAK SERUPA. KETIGA, OLEH KARENA DINYATAKAN DALAM
PERSEN, PENGUKURAN ROI MEMBERIKAN KESAN BAHWA ANGKA ROI DAPAT
DIPERBANDINGKAN DENGAN FINANCIAL RETURNS LAINNYA. TERAKHIR, OLEH KARENA
PENGUKURAN ROI TELAH DITERAPKAN CUKUP LAMA DI BERBAGAI TEMPAT, PADA
HAKEKATNYA SELURUH MANAJER MEMAHAMI DENGAN BAIK MENGENAI APA YANG TERCERMIN
DARI PENGUKURAN DAN BAGAIMANA PENGUKURAN TERSEBUT DAPAT DIPENGARUHI.
PROBLEMS CAUSED BY ROI-TYPE MEASURES OF PERFORMANCE
TERLALU MENGANDALKAN BEGITU TINGGI KEPADA PENGUKURAN ROI DALAM RESULTCONTROL SYSTEM DAPAT MENYEBABKAN BEBERAPA MASALAH. SALAH SATU MASALAH
ADALAH BAHWA PEMBILANG (NUMERATOR) PADA PENGUKURAN ROI ADALAH ACCOUNTING
PROFIT. JADI, ROI MEMILIKI SELURUH KETERBATASAN DARI PENGUKURAN PROFIT, SEPERTI
KECENDERUNGAN UNTUK MENGHASILKAN MANAGEMENT MYOPIA, BENTUK-BENTUK UMUM
DARI BEHAVIORAL DISPLACEMENT YANG TELAH DIDISKUSIKAN DI ATAS. KETERBATASAN
KEDUA ADALAH KECENDERUNGAN UNTUK MENIMBULKAN SUBOPTIMIZATION. FOKUS YANG
SEMPIT PADA ROI DAPAT MENGAKIBATKAN MANAJER DIVISI MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK
MEMPERBAIKI ROI DIVISI, WALAUPUN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERSEBUT BUKAN
MERUPAKAN KEPUTUSAN TERBAIK BAGI KEPENTINGAN PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN.

KETERBATASAN TERAKHIR ADALAH BAHWA PENGUKURAN ROI KADANG-KADANG


MEMBERIKAN SINYAL YANG MENYESATKAN (MISLEADING) TENTANG KINERJA INVESTMENT
CENTERS, KARENA KESULITAN-KESULITAN DALAM MENGUKUR PORSI FIXED ASSETS DI
PENYEBUT (DENOMINATOR). SINYAL YANG MENYESATKAN INI DAPAT MENGAKIBATKAN
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN INVESTASI DAN EVALUASI KINERJA YANG BURUK.
SUBOPTIMIZATION
PENGUKURAN ROI DAPAT MENCIPTAKAN MASALAH SUBOTIMIZATION DENGAN CARA
MENDORONG PARA MANAJER UNTUK MELAKUKAN INVESTASI YANG MEMBUAT DIVISINYA
TERLIHAT BAGUS, PADAHAL INVETASI DIMAKSUD BUKAN MERUPAKAN PILIHAN TERBAIK
BAGI PERUSAHAAN. PARA MANAJER YANG MEMILIKI KEINGINAN KUAT UNTUK
MENSUKSESKAN DIVISINYA CENDERUNG TIDAK AKAN TERTARIK OLEH INVESTASI YANG
MENJANJIKAN TINGKAT PENGEMBALIAN (RETURNS) DI BAWAH DARI APA YANG MENJADI
TUJUAN DIVISINYA, MESKIPUN INVESTASI TERSEBUT SANGAT BAIK DITINJAU DARI
PERSEPKTIF PERUSAHAAN. TABLE 11.2 MEMPERLIHATKAN CONTOH YANG SEDERHANA
DARI SUBOPTIMIZATION. DIASUMSIKAN COST OF CAPITAL PERUSAHAAN ADALAH 15%.
APABILA TERDAPAT SUATU PELUANG INVESTASI YANG MENJANJIKAN TINGKAT
PENGEMBALIAN (RETURN) 20%, INVESTASI HARUS DILAKUKAN (DENGAN ASUMSI BAHWA
PELUANGNYA ADALAH KONSISTEN DENGAN STRATEGI PERUSAHAAN SERTA TIDAK
TERLALU BERISIKO). MANAJER DIVISI A, YANG TARGET KINERJANYA DICERMINKAN OLEH
KINERJA HITORIS SEBESAR 10%, AKAN SANGAT TERTARIK UNTUK MELAKUKAN INVESTASI,
TETAPI BAGI MANAJER DIVISI B, YANG BEROPERASI DENGAN TINGKAT PENGEMBALIAN
SUDAH MENCAPAI 40%, TIDAK AKAN TERTARIK UNTUK MELAKUKAN INVESTASI.

TABLE 11.2 EXAMPLE OF SUBOPTIMIZATION: FAILURE TO INVEST IN A WORTHWHILE


PROJECT
ASSUME : CORPORATE COST OF CAPITAL = 15%
DIVISION A
DIVISION B
BASE SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,000,000

US $ 1,000,000

10%

40%

RETURN ON IVESTMENT

100,000

US $

400,000

ASSUME AN INVESTMENT OPPORTUNITY THAT IS GOOD FOR THE COMPANY : INVEST $100,000 TO
EARN $ 20,000/YEAR

NEW SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,100,000

RETURN ON IVESTMENT

120,000
10.9%

US $

420,000

US $ 1,100,000
38.2%

SEPANJANG INVESTASI BARU YANG AKHIRNYA AKAN MEMBERIKAN RETURN


YANG LEBIH RENDAH DARI AWALNYA, BENTUK DARI PENGUKURAN ROI INI
AKAN CENDERUNG MENDORONG TERJADINYA SUBOPTIMIZATION.
SEBALIKNYA, PENGUKURAN ROI DAPAT MENGAKIBATKAN MANAJER DIVISI YANG
TIDAK SUKSES UNTUK MELAKUKAN INVESTASI YANG MENJANJIKAN TINGKAT
PENGEMBALIAN (RETURN) DI BAWAH COST OF CAPITAL PERUSAHAAN.

MASALAH INI DIILUSTRASIKAN DI TABLE 11.3, DENGAN MENGUBAH DATA


PADA TABLE 11.2, YAITU COST OF CAPITAL PERUSAHAAN MENJADI 25%.
TABLE 11.3 EXAMPLE OF SUBOPTIMAZATION: INVESTMENT IN A PROJECT THAT IS
NOT
WORTHWHILE
ASSUME
: CORPORATE COST OF CAPITAL = 25%
DIVISION A
DIVISION B
BASE SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,000,000

US $ 1,000,000

10%

40%

RETURN ON IVESTMENT

100,000

US $

400,000

ASSUME AN INVESTMENT OPPORTUNITY THAT IS NOT GOOD FOR THE COMPANY: INVEST $100,000
TO EARN $20,000/YEAR

NEW SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,100,000

RETURN ON IVESTMENT

120,000
10.9%

US $

420,000

US $ 1,100,000
38.2%

PADA SITUASI SEPERTI INI, DIVISI A CENDERUNG UNTUK BERKEINGINAN


MELAKUKAN INVESTASI YANG AKAN MENGHASILKAN RETURN 20%,
WALAUPUN TIDAK DAPAT MENUTUPI COST OF CAPITAL PERUSAHAAN
SEBESAR 25%.

MISLEADING PERFORMANCE SIGNALS


KESULITAN-KESULITAN DALAM MENGUKUR PENYEBUT (DENOMINATOR) DARI
PENGUKURAN ROI, KHUSUSNYA MENGENAI FIXED ASSETS, DAPAT MEMBERIKAN
SINYAL YANG MENYESATKAN TENTANG KINERJA DARI INVESTMENT CENTER. NILAI
ASSETS YANG TERCERMIN DALAM NERACA TIDAK MEREPRESENTASIKAN NILAI ASSETS
SESUNGGUHNYA YANG TERSEDIA BAGI PARA MANAJER UNTUK MEMPEROLEH TINGKAT
PENGEMBALIAN SEKARANG INI (CURRENT RETURNS). ASSETS DITAMBAHKAN KE
DALAM BISNIS TERJADI DI BERBAGAI WAKTU PADA MASA LAMPAU, DENGAN KONDISI
PASAR YANG BERBEDA, SERTA DENGAN DAYA BELI YANG BERBEDA PULA.
ROI-OVERSTATEMENT PROBLEMS DIILUSTRASIKAN DI TABLE 11.4. DIASUMSIKAN
BAHWA DIVISI C DAN D ADALAH UNIT OPERASI YANG IDENTIK, KECUALI DIVISI C
MEMBELI KEBANYAKAN FIXED ASSET-NYA BEBERAPA TAHUN YANG LALU, SEMENTARA
DIVISI D MEMILIKI ASSETS YANG RELATIF BARU. UNTUK MENYEDERHANAKAN
MASALAH, DIASUMSIKAN BAHWA TIDAK ADA KEUNGGULAN TEKNOLOGI; ASSETS
LAMA BERKINERJA PADA TINGKAT EFISIENSI YANG SAMA DENGAN ASSETS BARU.
PROFIT BEFORE DEPRECIATION ADALAH IDENTIK, TETAPI DEPRESIASI DI DIVISI D DUA
KALI DARI DEPRESIASI DI DIVISI C, SEHINGGA PROFIT AFTER DEPRECIATION DI DIVISI
C SEDIKIT LEBIH TINGGI. NAMUN DEMIKIAN, ROI DI DIVISI C SECARA DRAMATIS LEBIH
TINGGI DARI ROI DI DIVISI D, LEBIH DISEBABKAN KARENA NET BOOK VALUE (NBV)
ASSETS YANG DIMILIKI DIVISI C JAUH DI BAWAH NBV ASSETS DARI DIVISI D.
PERBEDAAN ROI 20% DAN 3% TIDAK NYATA; INI HANYA ALAT (ARTIFACT) DARI SISTEM
PENGUKURAN.

TABLE 11.4 EXAMPLE SHOWING ROI OVERSTATEMENT WHEN DENOMINATOR IS MEASURED


IN TERMS OF NET BOOK VALUE
DIVISION C
DIVISION D
PROFIT BEFORE DEPRECIATION

US $ 110,000

US $

110,000

DEPRECIATION

US $

10,000

US $

20,000

PROFIT AFTER DEPRECIATION

US $ 100,000

US $

90,000

ASSETS (NET BOOK VALUE)

US $ 500,000

US $ 3,000,000

ROI

20%

3%

KEBIASAAN LAIN DARI PENGUKURAN ROI YANG MENYESATKAN ADALAH ROI


DIHITUNG MENGGUNAKAN NBV YANG SECARA OTOMATIS AKAN MENINGKAT
SEIRING BERLALUNYA WAKTU SEKALIPUN TIDAK DILAKUKAN INVESTASI. HAL
INI DIILUSTRASIKAN DI TABLE 11.5. DIASUMSIKAN BAHWA DIVISI E
BEROPERASI SECARA TETAP, PENDAPATAN TAHUN 1 DENGAN ROI 12%.
DIKARENAKAN TERDAPAT ASSETS YANG DISUSUSUTKAN, ROI MENINGKAT
MENJADI 13.3% DI TAHUN 2 DAN 15% DI TAHUN 3. KENAIKAN ROI INI JUGA
TIDAK NYATA.

TABLE 11.5 EXAMPLE SHOWING INCREASE IN ROI DUE MERELY TO PASSAGE OF TIME
DIVISION E
YEAR 1

YEAR 2

YEAR 3

PROFIT BEFORE DEPRECIATION

US $ 110,000 US $
110,000

US $ 110,000

DEPRECIATION

US $

50,000 US $
50,000

US $

50,000

PROFIT AFTER DEPRECIATION

US $

60,000 US $
60,000

US $

60,000

PENGUKURAN YANG MENYESATKAN SEPERTI INI DAPAT MENGAKIBATKAN PARA


ASSETS (NET
BOOK
VALUE)
US $ 500,000
US $ MEMBUAT
US KEPUTUSAN$ 400,000
MANAJER
YANG
MENGGUNAKAN
ROI-TYPE
MEASURES
450,000
KEPUTUSAN YANG BURUK, BERUPA :

ROI
12%
13.3%
15%
PARA MANAJER DIVISI TETAP MEMPERTAHANKAN ASSETS MELEBIHI UMUR OPTIMALNYA DAN
TIDAK MELAKUKAN INVESTASI ASSETS BARU KARENA AKAN MENINGKATKAN PENYEBUT
(DENOMINATOR) DARI PENGHITUNGAN ROI. PENGARUH DARI DISFUNGSI INI AKAN SANGAT
KUAT PADA SAAT MASA JABATAN DARI PARA MANAJER INI RELATIF PENDEK.
PARA MANAJER KORPORASI DAPAT MENGALOKASIKAN RESOURCES YANG BERLEBIHAN KEPADA
DIVISI YANG MEMILIKI ASSETS LEBIH TUA KARENA NAMPAKNYA DIVISI TERSEBUT RELATIF LEBIH
MENGUNTUNGKAN.
SEBAGAIMANA DIILUSTRASIKAN PADA TABLE 11.2 DAN TABLE 11.3, ADANYA TENDENSI DARI
MODAL (CAPITAL) YANG DIALOKASIKAN KEPADA DIVISI YANG KURANG MENGUNTUNGKAN.

DAPAT MENGAKIBATKAN ADANYA KEBIJAKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP


PERSEDIAAN YANG BERBEDA DI BERBAGAI DIVISI, SEKALIPUN UNTUK PERSEDIAAN YANG SERUPA.
JIKA PARA MANAJER KORPORASI TIDAK WASPADA TERHADAP DISTORSI INI DAN TIDAK MELAKUKAN
PENYESUAIAN, MAKA DAPAT MENYEBABKAN KEKELIRUAN DALAM MENGEVALUASI KINERJA PARA
MANAJER DIVISI.

RESIDUAL INCOME MEASURES AS POSSIBLE SOLUTION TO THE ROI


MEASUREMENT PROBLEMS
SEJUMLAH RESEARCHERS DAN CONSULTANTS BERPENDAPAT BAHWA PENGGUNAAN
RESIDUAL INCOME MEASURE DAPAT MENYELESAIKAN SUBOPTIMIZATION YANG
MERUPAKAN KELEMAHAN DARI ROI. RESIDUAL INCOME DIHITUNG DENGAN CARA
MENGURANGKAN BEBAN MODAL (CAPITAL CHARGE) ATAS ASSETS YANG MELEKAT DI
INVESTMENT CENTER DARI PROFIT YANG DIPEROLEH. MODAL (CAPITAL) DIBEBANKAN
PADA TARIF SAMA DENGAN WEIGHTED AVERAGE CORPORATE COST OF CAPITAL.
SECARA KONSEPTUAL, ALASAN DAPAT DIBERIKAN UNTUK MENYESUAIKAN TARIF
BEBAN MODAL BAGI RISIKO DARI INVESTMENT CENTER, JADI PENERAPAN
PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM KONSISTEN DENGAN CAPITAL BUDGETING
SYSTEM.
RESIDUAL INCOME MEASURES TENTU SAJA DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH
SUBOPTIMIZATION. BEBAN RESIDUAL INCOME DAPAT DITERAPKAN SAMA DENGAN
CORPORATE INVESTMENT RATE OF RETURN. JADI, PENGUKURAN RESIDUAL INCOME
MEMBERIKAN SELURUH MANAJER INVESTMENT CENTER SUATU INSENTIF YANG SAMA
UNTUK MELAKUKAN INVESTASI.

TANPA MEMPERHATIKAN TINGKAT PENGEMBALIAN DARI RESPONSIBILITY CENTER YANG


BERLAKU UMUM, PARA MANAJER AKAN TERMOTIVASI UNTUK MELAKUKAN INVESTASI DI
SELURUH PROYEK YANG MENJANJIKAN INTERNAL RATE OF RETURN YANG LEBIH TINGGI
DARI, ATAU SAMA DENGAN, COST OF CAPITAL. HAL INI DIILUSTRASIKAN DI TABLE 11.6
YANG MERUPAKAN MODIFIKASI DARI VERSI TABLE 11.2 DENGAN PENAMBAHAN BARIS
UNTUK RESIDUAL INCOME. DI KE DUA DIVISI TERSEBUT RESIDUAL INCOME MENINGKAT
APABILA INVESTASI YANG DIINGINKAN TERSEBUT DILAKSANAKAN.
RESIDUAL INCOME JUGA MENYELESAIKAN MASALAH FINANCING-TYPE SUBOPTIMIZATION.
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COST OF DEBT DAN COST OF EQUITY, RESIDUAL INCOME
MENGHILANGKAN KEINGINAN PARA MANAJER UNTUK MENINGKATKAN LEVERAGE ENTITAS
MELALUI DEBT FINANCING PADA TINGKAT YANG BERLEBIHAN.
NAMUN DEMIKIAN, RESIDUAL INCOME TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH DISTORSI YANG
DIAKIBATKAN OLEH INVESTASI BARU DI FIXED ASSETS. BANYAK INVESTASI YANG
MENARIK PADA AWALNYA AKAN MENGURANGI RESIDUAL INCOME, TETAPI KEMUDIAN
RESIDUAL INCOME AKAN MENINGKAT SEIRING DENGAN BERLALUNYA WAKTU KARENA
FIXED ASSETS SEMAKIN MENUA.
SALAH SATU CONSULTING FIRM, STERN STEWART & COMPANY, MEREKOMENDASIKAN
PENGUKURAN YANG DISEBUT DENGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) YANG
MENGKOMBINASIKAN BEBERAPA MODIFIKASI TERHADAP STANDARD ACCOUNTING
MODEL PADA RESIDUAL INCOME-TYPE MEASURE. FORMULA EVA ADALAH :
EVA = MODIFIED AFTER-TAX OPERATING PROFIT (TOTAL CAPITAL X WEIGHTED
AVERAGE COST OF CAPITAL

TABLE 11.6 EXAMPLE OF SUBOPTIMIZATION WITH RESIDUAL INCOME: FAILURE TO INVEST IN


WORTWHILE PROJECT
DIVISION A
DIVISION B

ASSUME : CORPORATE COST OF CAPITAL = 15%


BASE SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,000,000

RETURN ON INVESTMENT
RESIDUAL INCOME

100,000

US $

US $ 1,000,000

10%
US $

(50,000)

400,000
40%

US $

250,000

ASSUME AN INVESTMENT OPPORTUNITY THAT IS GOOD FOR THE COMPANY : INVEST $


100,000 TO EARN $ 20,000/YEAR
NEW SITUATION
PROFIT BEFORE TAX

US $

INVESTMENT

US $ 1,100,000

RETURN ON INVESTMENT

120,000
10.9%

US $

420,000

US $ 1,100,000
38.2%

MODIFIED
OPERATING INCOME BERBEDAUS
DENGAN
YANG DIDEFINISIKAN
OLEH PARA
RESIDUAL AFTER-TAX
INCOME
$ (45,000)
US $
255,000
AKUNTAN, YAKNI BAHWA INCOME DIMAKSUD MENCERMINKAN KAPITALISASI DAN AMORTISASI
DARI INTANGIBLE INVESTMENT, SEPERTI R&D, EMPLOYEE TRAINING, DAN ADVERTISING. TOTAL
CAPITAL TERMASUK DI DALAMNYA FIXED ASSETS, WORKING CAPITAL, DAN CAPITALIZED
INTANGIBLES. WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL MENCERMINKAN RATA-RATA TERTIMBANG
DARI COST OF DEBT DAN EQUITY FINANCING.

You might also like