You are on page 1of 31

Tulang terdiri dari sel-sel yang berada

pada intra-seluler. Tulang berasal dari


embrionic hyaline cartilage yang mana
melalui proses
Osteogenesis
menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh
sel- sel yang disebut Osteoblast.

Proses mengerasnya tulang akibat


penimbunan garam kalsium.(Simon &
schuster, 2003).

Tulang terdiri dari 2 bahan:


1)

Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah


matang)

2) Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:

Sel (2%) :
Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk
tulang
Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang
(matrik) / sel yang menyerap tulang.

Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit


mineral (osteoid=tulang muda)

a. Formasi kerangka/memberi
bentuk: tulang tulang membentuk
rangka tubuh untuk menentukan
bentuk dan ukuran tubuh, tulang
tulang menyokong struktur tubuh yang
lain.
Contoh : Otot rangka dilekatkan pada
tulang-tulang rangka.

Perlindungan
Tengkorak, kolum vertebra, Thorax dan
kaviti Pelvik melingkari dan melindungi
organ-organ penting.

Contoh : Tengkorak melindungi otak

Pergerakan
Tulang-tulang bertindak sebagai tuas
apabila otot-otot yang melekat
padanya berkontraksi lalu
menghasilkan gerakan

Contoh : Sendi siku ulna dan humerus

Pembentukan sel-sel darah


Sum-sum merah tulang orang dewasa
menghasilkan selsel darah merah,
putih dan platlet.
Tulang-tulang yang terlibat adalah
sternum, sebagian daripada pelvis,
femur dan humerus.

Penyimpanan mineral
Sebagian besar dari matriks tulang terdiri
dari kalsium dan fosforus.
Mineral ini menjadikan tulang-tulang kuat
dan kokoh terhadap tekanan.
Mineral-mineral ini bisa dikeluarkan untuk
kegunaan lain tubuh apabila diperlukan.
Contoh: Kekurangan kalsium dalam diet,
menyebabkan kalsium dikeluarkan untuk
kegunaan tulang yang lain seperti
untuk Kontraksi otot.

Fungsi imunologi:
limfosit B dan makrofag di bentuk
dalam sistem retikuloendotel sumsum
tulang.
Limfosit B diubah menjadi sel- sel plasma
membentuk antibody guna keperluan
kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag
merupakan fagositotik

1. Tulang panjang
Tulang-tulang dalam kumpulan ini secara
umumnya lebih panjang, lebar dan
berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan
daripada tulang-tulang panjang adalah
tulang-tulang mampat.
Contoh: Tulang pada tangan (humerus,
radius, ulna,metakarpal dan falanx) dan
kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal,
falanx) .

2. Tulang pendek
Secara umum tulang-tulang pendek berbentuk
kubus
dan didapati di ruang-ruang yang tertutup. Tulangtulang ini berperanan memindahkan daya. Tulangtulang ini berongga.
Contoh : Tulang-tulang pergelangan tangan (karpal)
dan

pergelangan kaki (tarsal).

3 Tulang pipih
Tulang-tulang ini berbentuk pipih, tipis
dan melengkung.
Contoh : Tulang-tulang kranium,
iga,sternum,skapula.

4 .Tulang tak sama bentuk / tak beraturan.


Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat
pelekatan otot atau artikulasi.
Contoh : tulang-tulang vertebra (servikel, torasik, lumbal,
sakrum dan koksiks) dan tulang telinga tengah (stapes, inkus,
maleus).

5. Tulang sesamoid : os patella (sendi ).

Tulang adalah organ kaku yang


merupakan bagian dari kerangka tulang
belakang. Tulang menopang dan
melindungi berbagai organ tubuh,
memproduksi sel darah merah dan darah
putih. Jaringan tulang adalah jenis
jaringan ikat padat.

Tulang memiliki berbagai bentuk dan


ukuran dan memiliki struktur internal dan
eksternal yang kompleks.

Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:

Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan


terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang).
Sel ini memberikan perlindungan pada tulang dan
membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel
yang rusak

Osteoblas berfungsi dalam pembentukan


tulang dengan mensekresikan matriks tulang.
Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2%
subtansi dasar (glukosaminoglikan, asam
polisakarida) dan proteoglikan). Matriks
merupakan kerangka dimana garam-garam
mineral anorganik ditimbun.

Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat


dalam pemeliharaan fungsi tulang dan
terletak dalam osteon (unit matriks tulang ).
Sel osteosit memelihara kesehatan tulang,
menghasilkan enzim dan mengendalikan
kandungan mineral dalam tulang, juga
mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke
darah.

Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang


besar, berfungsi untuk menghancurkan
jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting
dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan,
dan pengaturan kembali bentuk tulang

sel pelapis tulang: dibentuk oleh


osteoblas disepanjang permukaan
tulang orang dewasa. sel tulang ini
mengatur pergerakan kalsiun dan
fosfat dari dan kedalam tulang.

Osteon merupakan unik fungsional


mikroskopis tulang dewasa.

Ditengah osteon terdapat kapiler. Dikelilingi


kapiler tersebut merupakan matriks tulang
yang dinamakan lamella.

Didalam lamella terdapat osteosit, yang


memperoleh nutrisi melalui prosesus yang
berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal
yang menghubungkan dengan pembuluh
darah yang terletak sejauh kurang dari 0,1
mm).

Secara makroskopis struktur tulang terdiri


dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta
(bagian yang berupa jaringan padat).

Permukaan luar tulang dilapisi selubung


fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan
ikat (endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dalam kanalikuli
tulang kompa

Periosteum adalah membran vaskuler


fibrosa yang melapisi tulang, banyak
pembuluh darah dan melekat erat
pada tulang. Pada tulang yang sedang
tumbuh terdapat lapisan sel
pembentuk tulang diantara periosteum
dan tulang

aforamen, suatu lubang tempat pembuluh


darah, saraf, dan ligamentum (misalnya
pada tulang kepala belakang yang disebut
foramen oksipital).
b.Fosa, suatu lekukan didalam atau pada
permukaan tulang (misalnya pada skapula
yang disebut fosa supraskapula).
c.Prosesus, suatu tonjolan atau taju
(misalnya terdapat pada ruas tulang
belakang yang disebut prosesus spinosus).
d.Kondilus taju yang bentuknya bundar
merupakan benjolan

e. Tuberkulum : tonjolan kecil.


f.Tuberositas : tonjolan besar.
g.Trokanter : tonjolan besar, pada umumnya tonjolan ini
pada tulang paha (femur).
h.Krista pinggir atau tepi tulang (misalnya pada tulang
ilium yang disebut krista iliaka.
i. Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing
(misalnya pada tulang ilium yang disebut spina iliaka).
j.Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya
bundar (misalnya pada tulang paha yang disebut kaput
femoris).

You might also like