Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
TOMI EKO PRASETYO
1061050199
PEMBIMBING :
DR. ROBERT SINURAT, SP. BS
EPIDEMIOLOGI
Cedera kepala -> 40 % dari semua kematian akibat
Etiologi
Penyebab umum dari cedera kepala berat bervariasi
Lapisan meningen :
Duramater ( A12 ) adalah lapisan terluar dan tebal
dari meningen.
Arachnoidmater ( A13 ) terletak di dalam
duramater , dipisahkan oleh ruang subdural yang
hanya interval kapiler.
Piamater ( A14 ) melekat erat ke permukaan otak
dan sumsum tulang belakang .
Gambar 1 .
Diseksi Kulit Kepala dan Tengkorak 4
Embryologi
Jaringan saraf , termasuk otak dan sumsum tulang
PATOFISIOLOGI
Pada umumnya cedera kepala merupakan akibat
PATOFISIOLOGI
Suatu benturan pada kepala dapat mengakibatkan
PATOFISIOLOGI
Fenomena kontak juga dapat menimbulkan jejas
Gejala klinis
pingsan,
mengantuk beberapa jam
setelah cedera,
cairan bening keluar dari
hidung atau telinga
perdarahan dari telinga,
memar di belakang telinga,
tanda kerusakan tengkorak
atau cedera kepala penetrasi,
kesulitan dalam berbicara
sakit kepala terus-menerus,
muntah karena cedera,
Pemeriksaan Fisik
Dalam evaluasi klinis cedera kepala berat, perlu
diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Cedera daerah kepala ekstrakranial : laserasi, perdarahan,
otorre, rinorre, racoons eyes ( ekhimosis periorbital), atau
battles sign ( ekhimosis retroaurikuler)
Cedera daerah spinal,
Cedera daerah thoraks ,
Cedera daerah abdomen ,
Cedera daerah pelvis ,
Cedera ekstrimitas yang menyertai.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pada penderita cedera kepala yang
masih memiliki kesadaran yang bagus meliputi
pemeriksaan neurologis lengkap, sedangkan pada
penderita yang kesadarannya menurun pemeriksaan
yang diutamakan adalah yang dapat memberikan
pedoman dalam penanganan di UGD , yaitu :
tingkat kesadaran dinilai dengan GCS ( Glasgow
Coma Scale) ,
kekuatan fungsi motorik,
ukuran pupil, dan
gerakan bola mata.
Skor
4
3
2
1
Skor
5
4
3
2
1
Respon motorik
Skor
Menurut perintah
Melokalisasi nyeri
Reaksi menghindar
Reaksi fleksi
Reaksi ekstensi
pemeriksa
3 = mampu melawan gravitasi
2 = mampu menggeser ekstrimitas
1 = mampu bergerak tapi tidak mampu menggeser
0 = tidak ada gerakan sama sekali
Ukuran pupil,
membandingan antara kanan dan kiri dan
Pemeriksaan Penunjang
foto polos kepala,
angigorafi cerebral,
CT Scan kepala,
MRI kepala
Angiografi cerebral
Meskipun merupakan prosedur yang invasif,
CT Scan kepala
CT Scan kepala merupakan standar baku untuk
CT Scan kepala
sedangkan pada pasien dengan GCS 15, CT Scan dilakukan
hanya dengan indikasi tertentu seperti :
Amnesia
yang berat
MRI kepala
Subdural Hematom
Penatalaksanaan Darurat
Survei utama untuk mengamankan stabilitas kondisi
Penatalaksanaan Darurat
Evaluasi sekunder untuk pemeriksaan dekat cedera.
Jika gangguan kesadaran parah dengan skor GCS 8 atau
Penatalaksanaan definitif
Peningkatan kepala
Penatalaksanaan definitif
Mannitol
Pemberian manitol berguna untuk kontrol ICP .
Penatalaksanaan definitif
Penatalaksanaan definitif
Antikonvulsan
Antikonvulsan dapat diberikan kepada pasien
sebagai berikut:
Pasien menunjukkan CT normal dengan lesi
parenkim
Pasien dengan epilepsi awal
pasien muda
Fenitoin , karbamazepin , zonisamide , dan
fenobarbital sering digunakan
Mortalitas
15
1%
8-12
5%
<8
40 %
TERIMAKASIH