You are on page 1of 23

DEFINISI

Keadaan dimana seseorang anak sangat kurus, ditandai


dengan BB/PB < - 3 SD dari median WHO child
growth standard atau didapatkan edema nutrisional dan
pada anak umur 5-59 bulan Lingkar Lengan Atas
(LLA) < 110 mm

Masalah Nutrisi di Indonesia


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Malnutrisi Protein - Kalori


Anemia Defisiensi Besi
Defisiensi Yadium (GAKI)
Defisiensi Zinc
Defisiensi Vitamin A
Obesitas

Asupan gizi tidak adekuat disebabkan oleh :

Tidak tersedianya makanan secara adekuat

Anak tidak cukup mendapat makanan bergizi


seimbang

Pola makan yang salah


Sering sakit

Klasifikasi Gizi Buruk Berdasarkan Gambaran Klinis


Marasmus
Gambaran klinis marasmus berasal dari masukan kalori
yang tidak cukup karena diet yang tidak cukup, karena
kebiasaan makan yang tidak tepat atau karena
kelainan metabolik atau malformasi kongenital.

Ciri dari marasmus menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2004)


antara lain:

Penampilan wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus


Perubahan mental
Kulit kering, dingin dan kendur
Rambut kering, tipis dan mudah rontok
Lemak subkutan menghilang sehingga
turgor kulit berkurang
Otot atrofi sehingga tulang terlihat jelas
Sering diare atau konstipasi
Kadang terdapat bradikardi
Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang
sebaya Kadang frekuensi pernafasan menurun

Ciri dari Kwashiorkor menurut Ikatan Dokter


Anak Indonesia (2004) antara lain:
-

Perubahan mental sampai apatis


Sering dijumpai Edema
Atrofi otot
Gangguan sistem gastrointestinal
Perubahan rambut dan kulit
Pembesaran hati
Anemia

kwashiorkor

Marasmus

Gagal tumbuh
Edema
Perubahan pada
rambut
Perubahan mental

+ (kadang sangat
sedikit)
Selalu
Sangat umum

lebih jarang
Luar biasa

Dermatosis, flakypaint

Sering

Tidak pernah terjadi

Nafsu makan

kurang

baik

Anemia
Lemak subkutan
Wajah
Infiltrasi lemak hati

Berat (kadangkadang)

(+) , jarang berat

berkurang

Edema

Seperti orang tua

10 Langkah penanganan
gizi buruk

1. Hipoglikemia
2. Hipotermia
3. Dehidrasi
4. Koreksi Elektrolit
5. Infeksi
6. Koreksi Defisiensi Mikronutrien
7. Memulai Pemberian Makanan
8. Mengupayakan tumbuh Kejar
9. Stimulasi sensoris dan Dukungan Emosional
10. Persiapan Tindak Lanjut Pasca Perbaikan

1.Pengobatan/pencegahan hipoglikemia
Temp. < 36o C periksa KGD:
KGD < 50 mg/dl Bolus Glukosa 10% 50 ml/
Lrtn Sukrosa 10% peroral/NGT
Pencegahan: Segera pemberian makanan/ 2 jam
2.Pengobatan/pencegahan hipotermia
Temp. < 36o C
-Segera beri makanan cair/ formula khusus
- Hangatkan anak
Pencegahan: Hindari paparan langsung dengan udara

3. Pengobatan/pencegahan dehidrasi
Tidak menggunakan jalur IV kecuali Syok/renjatan
- Beri cairan Resomal ( Rehydration Sol. for
Malnutrition ) /pengganti 5 ml/kg BB setiap
30 mnt 2 jam peroral/NGT-----> 5-10 ml/kg BB
4-10 jam berikut. Beri formula khusus
Pencegahan:
- Teruskan pemberian formula khusus
- Resomal 50-100 ml setiap kali bab cair
- Teruskan pemberian ASI

4. Koreksi ganggguan keseimbangan elektrolit


- Kalium 2-4 mEq/kgBB/hari
( 150-300 mg KCL/kgBB/hari)
-Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari
( 7,5-15 mg MgCl2/kgBB/hari)
5. Pengobatan dan pencegahan infeksi
- Antibiotika spektrum luas
- Vaksinasi Campak

Antibiotika:
-Tanpa komplikasi: Kotromoksazol susp. Ped. 2x 5 ml
( 2,5 ml utk anak < 4 kg )

- Sakit berat/komplikasi (+):


Ampisilin 50 mg/kgBB/IM/IV/6 jam 2 hari, dilanjutkan
Amoksisilin 15 mg/kgBB/8 jam 5 hari
+ Gentamicin 7,5mg/kg BB/IM/IV sekali sehari 7 hari.
Bila kemajuan klinis (-) Kloramfenikol 25mg/kgBB/IM/IV/6
jam 5 hari

- Kuman spesifik OAT


- Malaria (+) anti malaria

6. Mulai Pemberian Makanan


Prinsip pemberian nutrisi pada fase stabilisasi:
- Porsi kecil tapi sering dgn formula rendah laktosa
dan hipo/isoosmolar
- Berikan secara oral/NGT
- Energi: 80-100 kal/kgBB/hari
- Protein: 1-1,5 g/kgBB/hari
- Cairan: 130 ml/kgBB/hari ( 100ml bila edema (+)
- ASI diberikan setelah pemberian formula
Formula khusus: F-WHO-75

7. Fasilitasi Tumbuh Kejar


Meliputi 2 fase: transisi & rehabilitasi
* Transisi: - Diberikan secara perlahan-lahan
- F-75/pengganti F-100/pengganti
* Rehabilitasi:
- Makanan/formula WHO (F-135) dgn jlh tdk
terbatas
- Energi: 150-220 kkal/kgBB/hari
- Protein: 4-6 g/kgBB/hari
- Secara perlahan diperkenalkan makanan
keluarga

8. Koreksi Defisiensi Mikronutrien


Berikan setiap hari:
- Suplementasi multivitamin
- Asam folat 1 mg/hari ( 5mg pd hari I )
- Zn 2 mg/kgBB/hari
- Cu 0,2 mg/kgBB/hari
- Fe 3 mg/kgBB/hari atau SF 10 mg/kgBB/hari
- Vit.A :

> 1 thn : 200.000 SI


6-12 bln: 100.000 SI
< 6 bln : 50.000 SI

9. Berikan Stimulasi Sensorik dan Dukungan Emosional


Pada Penderita Gizi Buruk terdpt keterlambatan
mental dal perilaku:
Berikan:
- Kasih sayang
- Lingkungan yang ceria
-Terapi bermain terstruktur 15-20mnt/hr
- Keterlibatan ibu ( memberi makan, memandikan,
bermain,dsb )

10. Tindak Lanjut di Rumah


Anak sembuh: - Gejala klinis (-)
- BB/U: 80%
Peragakan pada orangtua:
- Pemberian makan yang sering dgn kandungan
energi dan nutrien padat
- Terapi bermain terstruktur
Kontrol:- Bln I : 1x/mgu
- Bln II : 1x/2mgu
- Bln III: 1x/bln

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Timbang BB setiap pagi sebelum makan
Hitung kenaikan BB dalam gram/kgBB/minggu
Bila kenaikan BB < 50 g/kgBB/minggu

Bila kenaikan BB 50 g/kgBB/minggu

Kurang berhasil
infeksi

Pemenuhan zat gizi kurang


dan defisiensi zat gizi mikro

Asupan zat gizi kurang


Tindakan:
Modifikasi diet sesuai
selera atau NGT

baik
Masalah
psikologik

Teruskan pemberian
makanan sesuai
dengan jadwal

Ada gangguan sal.cerna

Tindakan:
Gunakan formula rendah atau bebas laktosa & hipoosmolar
Contoh: - susu rendah laktosa
- formula tempe dengan tepung-tepungan

You might also like