Professional Documents
Culture Documents
an
PERBEDAAN DEFENISI
TERDAPAT PERBEDAAN DEFENISI DI
INDONESIA DGN DI NEGARA LAINNYA
INDONESIA MENGGUNAKAN ISTILAH
PAS = PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI
LUAR NEGERI MENGGUNAKAN ISTILAH
INFANTICIDE
BAGAIMANA MENENTUKAN
SAAT DILAHIRKAN?
Lahir hidup
Lahir mati
Prematur
matur
Post matur
Viable
LAHIR HIDUP
Pemeriksaan
makroskopik paru
Paru paru mungkin tampak masih
bersembunyi dibelakang kandung jantung
atau telah mengisi rongga dada. Osborn
(1953) menemukan pada 75% kasus,
ternyata paru paru telah mengisi rongga
dada, baik pada bayi yang lahir mati
maupun lahir hidup. Paru paru berwarna
kelabu ungu merata seperti hati, konsistensi
padat, tidak teraba derik udara dan pleura
yang longgar (slack pleura). Berat paru
paru kira kira 1/70 kali berat badan
Pemeriksaan
mikroskopik paru
Struktur seperti kelenjar (gland like structure)
bukan merupakan ciri paru bayi yang belum
bernafas, tetapi merupakan ciri paru janin yang
belum mencapai dua pertiga masa perkembangan
prenatal (belum mencapai gestasi 26 minggu).
Tanda khas untuk paru bayi belum bernafas
adalah adanya tonjolan (projection), yang
berbentuk seperti bantal (cushion like) yang
pada kematian akan bertambah tinggi dengan
dasar menipis sehingga tampak seperti gada (Club
like). Pada permukaan ujung bebas projection
tampak kapiler yang berisi banyak darah.
sudut
(angulated) dan berbentuk polygonal, tanpa
menyinggung tentang adanya projections.
Alveoli yang mengembang oleh cairan tersebut
tampak uniform pada seluruh lapangan.
MATUR = ATERM
POSTMATUR
Bayi postmatur ialah bayi yang dilahirkan
pada umur kehamilan 42 minggu penuh
atau lebih (294 hari atau lebih).
Tanda tanda postmaturitas adalah verniks
kaseosa dan lanugo hampir tidak terdapat,
rambut kepala dan kuku panjang,
deskuamasi kulit dan kulit dapat mengering
seperti kertas perkamen, jaringan bawah
kulit tipis, dan tampak seperti bayi sudah
berumur satu minggu atau lebih.
Tanda tanda
kekerasan
Penyebab
kematian
tersering
pada
pembunuhan anak sendiri adalah mati
lemas (asfiksia), kematian dapat pula
karena proses persalinan (trauma lahir),
kecelakaan (misalnya bayi terjatuh, partus
presipitatus), pembunuhan atau alamiah
(penyakit). Cara tersering pembunuhan
dan asfiksia yaitu pembekapan, pencekikan
dan
penenggelaman,
penggunaan
kekerasan dengan benda tumpul jarang,
kalaupun ada biasanya dilakukan berulang
ulang dengan daerah trauma yang luas.