You are on page 1of 13

ANATOMI PERJALANAN

TRAKTUS PIRAMIDALIS

Oleh :
Aina Christina Wong
00 116
Pembimbing :
Dr. Wijaya H. Yahya

Sistem motorik:
1. Sistem motorik sentral (Upper
Neuron/UMN) sistem piramidal
ekstrapiramidal
2. Sistem motorik perifer (Lower
Neuron/LMN).

Motor
dan
Motor

Sistem ini menghantarkan segala perintah


dari korteks motorik serebri menuju sirkuit
lokal LMN (neuron motorik) yang aksonaksonnya menstimuli otot-otot volunter
secara langsung.

Traktus piramidal kumpulan susunan


serabut saraf yang mengatur gerakan
volunter otot rangka
Serat-serat ini adalah akson dari neuron
yang terletak dalam regio motorik, yaitu
girus presentralis ( area sitoarsitektonik
Brodmann 4 )

Serabut-serabut sistem piramidal ini


dimulai dari sel-sel piramida Betz raksasa
daerah korteks girus presentralis/ area
Broadman 4
3 4 % dari semua serat yang membuat
traktus piramidalis berasal dari sel
fusiformis dalam area Broadman 4 dan 6
Sekitar 20% serabut saraf traktus
piramidalis juga berasal dari girus
postsentralis lobus parietalis, pada area
Broadman 1,2,3.

Impuls dalam sel piramida korteks motorik,


berjalan dalam dua jaras

Traktus kortikonuklear atau


kortikobulbar berakhir pada
nuklei saraf
kranialis motorik dalam pusat otak.

Traktus kortikospinalis yang jauh lebih


tebal berakhir
pada kornu anterior medulla
spinalis (motorneruon)
Serat-serat traktus kortikospinalis
meninggalkan korteks
motorik korona
radiata substansia alba serebrum kapsula
interna pedunkulus otak tengah

80 85% serat dari setiap traktus


piramidalis, menyeberang ke sisi
yang berlawanan dalam dekusasio
piramidalis dan menjadi traktus
kortikospinal lateral.
Sisa dari serat-serat tersebut, terus
berjalan ke bawah tidak menyilang
dalam funikulus anterior sebagai
traktus kortikospinalis anterior.

Traktus kortikospinal menstimulasi motor


neuron pada medulla spinalis yang
bertugas menggerakkan otot-otot aksial
tubuh, tangan dan tungkai
Traktus kortikospinal lateral berakhir di
motor neuron yang bekerja untuk
pergerakkan sebagian besar segmen distal
tangan dan tungkai
Sedangkan traktus kortikospinal medial
berakhir di motor neuron untuk
pergerakkan otot aksial tubuh dan segmen
proksimal tangan dan tungkai

Perjalanan Traktus
Piramidalis

Manifestasi Klinis dari lesi-lesi pada


perjalanan traktus piramidalis:

Lesi subkortikal (hematom, infark, tumor, dan


sebagainya). Paresis kontralateral lengan atau tangan
serta melibatkan gerakan-gerakan keterampilan. Lesi
kecil dikorteks area 4 akan menyebabkan paresis flasid
dan sering disertai terjadinya serangan epilepsi fokal
(jackson).
Lesi kapsula interna, Hemiplegia spastik
(sehubungan dengan serabut piramidal dan
ekstrapiramidal yang tersusun padat). Keterlibatan
traktus kortikonuklear akan menyebabkan terjadinya
paralisa fasial dan hipoglosus kontralateral.
Kebanyakan nukleus motorik saraf kranial mempunyai
inervasi bilateral.

Lesi pedunkulus akan menyebabkan


terjadinya hemiplegi spastik yang
kontralateral dan disertai dengan paralisa
n. III ipsilateral.
Lesi pons dapat menyebabkan hemiplegia
kontralateral atau bilateral. Sering kali
tidak semua serabut piramidal terlibat, dan
mengingat serabut-serabut yang ke
nukleus VII dan XII terletak lebih ke arah
dorsal, maka kedua saraf ini biasanya tetap
intak. Sebaliknya, lesi-lesi ini sering disertai
oleh kelumpuhan n. VI dan n. V ipsilateral.

Lesi piramid biasanya menyebabkan


hemiparese flasid kontralateral (bukan
hemiplegia mengingat traktus yang
terlibat hanya traktus piramidal,
sedangkan ekstrapiramidal tetap intak).
Lesi servikal. Keterlibatan traktus
piramidalis lateralis (akibat amyotropic
lateral sclerosis atau multipelsklerosis)
akan menyebabkan hemiplegia spastik
ipsilateral. Spastisitas ini dikaitkan dengan
kerusakan traktus piramidal dan traktus
ekstrapiramidal.

Lesi torakal. Interupsi traktus piramidalis


lateralis akan menyebabkan monoplegia
ipsilateral tungkai, sedangkan kerusakan
yang bilateral akan menyebabkan
paraplegia.
Lesi kornu anterior. Kelumpuhan akibat
lesi ini adalah ipsilateral dan bersifat flasid
akibat gangguan LMN.
Lesi dekusasio traktus piramidalis
akan menampilkan sindrom (jarang) yang
dikenal dengan hemiplegia alternans.

You might also like