Professional Documents
Culture Documents
JENIS DETEKTOR
Gas
Muatan/arus/pulsa listrik
detektor
semikonduktor
Cairan kristal
Kristal
Emulsi Foto
Logam berat
detektor sintilasi
TLD
film badge
Kalorimeter
Percikan cahaya
Termoluminesen
Pengnhitaman film
Panas
TEGANGAN KERJA
Daerah Rekombinasi
Pada aplikasi tegangan kerja detektor yang rendah
beberapa pasangan ion melakukan rekombinasi
membentuk atom netral sebelum mencapai
elektroda. Rekombinasi akan semakin kecil apabila
tegangan kerja dtektor dinaikan,oleh karena itu
jumlah pasangan ion yang terkumpul bertambah
besar dengan dinaikannya tegangan kerja detektor.
Daerah Proporsional
Ion-ion negatif (elektron), yang bergerak menuju ke Anoda,
dipercepat oleh medan listrik yang lebih besar. Disekitar
anoda, elektron-elektron memperoleh energi yang cukup
untuk memproduksi ionisasi sekunder pada saat berinteraksi
dengan molekul gas. Hasil ionisasi ini memperbesar jumlah
paangan ion yang terkumpul sebanding dengan energi yang
dihamburkan oleh tumbukan partikel di luar detektor. Angka
perbandingan akan semakin besar dengan bertambah
besarnya tegangan kerja yang digunakan, Amplifikasi
mencapai 104. Pada daerah ini tinggi pulsa yang terbentuk
sebanding dengan jumlah ion primer yang terjadi. Oleh
kareran itu dengan mengoperasikan detektor pada daerah
tegangan ini dapat membedakan radiasi dari berbagai jenis
dan energi. Detektor ini disebut Detektor Proporsional.
TINGGI PULSA
GEIGER MULER
PROPORSIONAL
BILIK IONISASI
REKOMBINASI
TEGANGAN KERJA
DETEKTOR
DETEKTOR BERISI GAS
Bekerja berdasarkan prinsip ionisasi gas yang digunakan
sebagai medium pendeteksian. Umumnya berbentuk
selinder dengan elektroda di tengahnya yang merupakan
elektroda positif atau anoda dan bagian dinding selinder
merupakan elektroda negatif atau katoda yang bekerja
seperti kapasitor.
Fungsi gas di dalam detektor sebagai medium pengionan.
Ion-ion yang terjadi di dalam gas terkumpul di katoda dan
anoda dan melalui suatu rangkaian elektronik dirubah
menjadi gejala/pulsa listrik.
DETEKTOR SINTILASI
Dalam detektor Sintilasi, radiasi dirubah menjadi kilatan cahaya.
Radiasi gamma berinteraksi dengan material sintilasi melalui efek
foto listrik, hamburan compton dan produksi pasangan. Hanya pada
efek foto listrik seluruh energi radiasi gamma diserap oleh sintilator
untuk menghasilkan pulsa-pulsa cahaya yang jumlahnya
sebandingan dengan energi radiasi gamma.
Pada hamburan compton sebagian energi diberikan pada elektron
dan energi gamma yang lemah akan menghasilkan sejumlah kecil
pulsa-pulsa cahaya sehingga radiasi gamma yang terhambur tidak
tertangkap sintilator.
Sedangkan pada produksi pasangan, proses anihilasi positron akan
menghasil-kan dua buah photon dengan masing-masing energi
sebesar 0,52 MeV dan photon-photon ini kembali berinteraksi
dengan sintilator.
Anoda
Radiasi
Bahan
Sintilator
cahaya
dapat memancarkan
cahaya
Photo
Multiplier
Tube
Katoda
Meter
BAHAN-BAHAN SINTILATOR
Bahan Organik
Sintilator Kristal Murni
Sintilator Cair
Sintilator Plastik
Bahan Anorganik
NaI(Tl) :
untuk Radiasi Gamma dan sinar-X
ZnS(Ag):
untuk radiasi Alpha
Sintilator Gas : Ar, Kr, Xe, He, N, dll
DETEKTOR SEMI-KONDUKTOR
Mekanisme yang terjadi di dalam detektor ini sama seperti
pada detektor berisi gas yaitu ionisasi bahan/medium. Pada
detektor ini sebagai bahan atau medium nya digunakan zat
padat seperti Germanium dan Silicon.
Energi rata-rata yang diperlukan untuk menghasilkan 1
pasangan lubang dan elektron pada bahan semi-konduktor
adalah 3,5 eV, bandingkan dengan energi yang dibutuhkan
untuk hal yang sama pada medium udara sebesar 35 eV.
Oleh karena mediumnya padat, maka bentuk detektornya
menjadi kecil dan resolusi energinya lebih baik sehingga
cocok untuk digunakan sebagai spektrometri.
Bahan yang digunakan : Germanium dan Silicon.
MONITOR RADIASI
MONITOR PERORANGAN
Dosimeter Saku
Suatu alat monitor radiasi yang digunakan untuk mengukur jumlah
dosis yang diterima oleh pemakai alat tersebut. Dapat langsung
dibaca tanpa alat bantu lainnya.
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan ionisasi yang terjadi pada tabung
berisi gas yang berfungsi sebagai detektornya dan juga
menggunakan prinsip elektroskop, dimana apabila pada anodanya
diberi muatan, maka kedua tuas pada ujung anodanya (satu tetap,
yang satu dapat bergerak bebas) akan saling menolak, sehingga
tuas yang bergerak bebas akan menunjukan angka nol. Pengukuran
dosis radiasi pada alat pada rentang yang sangat terbatas yaitu
sampai dengan 200 mrem, atau tergantung pada tipenya dan yang
paling besar adalah 1 Rem.
Film Badge
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan kehitaman/densitas film.
Emulsi AgBr yang digunakan sebagai detektornya apabila
terkena radiasi akan terurai menjadi ion Ag+ dan ion Br- dan
setelah memalalui tahapan proses pengambangan dan
pemantapan akan terjadi bayangan laten pada film. Tingkat
kehitaman pada film inilah yang akan dikonversikan dalam
dosis radiasi yang diterima film tersebut. Tingkat kehitaman
film akan sebanding dengan jumlah dosis radiasi.
Pada holder film badge terdapat beberapa filter yang terbuat
dari bahan Alumunium, timah hitam dan tembaga atau seng
yang gunanya untuk membedakan jenis dan energi radiasi.
Film badge dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan 300
rem. Lebih dari itu emulsi film akan hangus/menjadi arang.
MONITOR LINGKUNGAN
SURVEY METER
Digunakan untuk mengetahui tingkat radiasi
di suatu tempat dalam satuan laju dosis.
Pemilihian survey meter yang akan
digunakan harus didasarkan pada :
Jenis Radiasi,
Energi Radiasi,
Kondisi tempat kerja.
MONITOR KONTAMINASI
Suatu alat monitor radiasi yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kontaminasi di suatu
tempat kerja dalam satuan cacah per satuan
waktu.
MONITOR AREA
Suatu alat monitor yang digunakan untuk
memonitor suatu daerah radiasi secara terus
menerus. Biasanya dihubungkan pada suatu
sistem peringatan dini untuk kondisi
kedaruratan nuklir.
KALIBRASI