You are on page 1of 27

BESI

Anggota Kelompok:
Achsana Miftahul J (i0114002)
Afri Medika Utama (i0114003)
Akbar Dwi Anggora (i0114005)
Alfiady Fachry Akbar (i0114007)

BESI
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi.
Tetapi bahan ini memilik kelemahan, yaitu besi mudah
mengalami korosi.

Pencegahan Korosi pada Besi

Pengecatan.
Pelumuran dengan Oli
Pembalutan dengan Plastik
Tin Plating (pelapisan dengan timah)
Galvanisasi
Cromium Plating
Sacrificial Protection (pengorbanan anode).

Bijih Besi
Bijih besi adalah bahan baku utama untuk
pembuatan besi kasar. Besi kasar merupakan
bahan baku pembuatan besi tempa, besi tuang,
dan baja.
Mengandung silika (SiO2), alumina (Al2O3),
kalsium karbonat (CaCO3)

Macam-macam bijih besi


1. Haematite (Fe2O3)
2. Magnetite (Fe3O4)
3. Pyrities (FeS2)
4. Limonite atau Hydrated
haematite (2Fe2O3H2O)

5.

Siderit (FeCO3)

BESI KASAR
BESI TUANG/COR
DAN
BESI TEMPA

Besi kasar
Besi kasar adalah besi tidak murni
yang diperoleh dari bijih besi.
Berisi 92-95% besi, 3-4% karbon,
sisanya sulfur, mangan, pospor dan
lain-lain.
Besi kasar bersifat lemah dan getas

Pengolahan besi kasar


Pencucian lapisan bijih besi
Bongkahan-bongkahan
yang
besar
diperkecil
ukurannya
dengan
rock
crusher(penghancur batuan),menjadi berukuran 2,5 cm. Setelah itu dicuci dengan air
untuk menghilangkan kotoran seperti lempung, tanah liat, dan gangue.Lalu digunakan
pemisah magnetik untuk memisahkan besi dari campuran logam lain

Kalsinasi dan roasting bijih-bijih


Proses ini dilakukan saat pencucian berlangsung, bijih yang basah di angin-anginkan
atau dipanaskan untuk mengoksidasi lapisan bijih besi agar air dan karbondioksida
hilang

Peleburan atau pelelehan


alam proses pencucian dan kalsinasi, bijih dilelehkan dalam suatu tanur.

Blast furnace
(tanur tinggi)
Throat (leher)
Feeding system
Stock
Zona silinder
Bosh
Perapian
Tuyeres
Penyimpan panas
Peniup/Blower

Cara lain pembuatan besi kasar

Proses reduksi elektrik


Metode ini dapat dilakukan di tempat-tempat dengan persediaan listrik yang
cukup dan murah.

Tungku pembakaran rendah


Lebih digunakan hembusan udara yang diperkaya oksigen daripada udara panas
biasa, reduksi bijih besi dicapai dalam waktu yang pendek.

Sponge iron process


Dalam metode ini, besi secara langsung dihasilkan dari bijih besi yg direduksi
pada suhu di bawah titik lebur.Yang merupakan sebuah massa berpori-pori dari
besi yang direduksi dengan sejumlah terak di dalamnya.

Klasifikasi besi kasar


Besi kasar no. 1
Mengandung hampir seluruhnya karbon bebas sekitar 3-3,75% dari campuran logam. Sangat lunak, berwarna
abu-abu, dan patahannya menunjukkan serpihan grafit.

Besi kasar no. 2


Mengandung sekitar 0,4% gabungan karbon dan serpihan grafit yang lebih sedikit dari besi no. 1.

Besi kasar no. 3


Besi ini mengandung gabungan karbon sebesar 0,6%,Permukaan patahan halus dan permukaan yang padat
teratur dengan serpihan grafit yang sedikit.

Besi kasar no. 4


Besi ini mengandung gabungan karbon 0,9% ke atas. Berwarna lebih terang, lebih halus, dan lebih keras.
Digunakan untuk cetakan berat.

Besi kasar no. 5


Besi ini juga dikenal sebagai mottled pig iron. Mengandung gabungan karbon dan karbon bebas dalam
perbandingan yang sama. Patahan dari besi ini bercorang-coreng (mottled).

Besi kasar no. 6


Besi ini dihasilkan ketika tungku tidak disediakan bahan bakar yang cukup atau ketika bijih besi atau bahan
bakar mengandung sulfur dengan persentasi yang tinggi atau kerika material mentah dibakar dalam suhu
rendah. Hampir seluruh karbon dalam keadaan bergabung sehingga besi bersifat sangat keras.

Besi Tuang/Cor
Pembuatan Besi Tuang
Sebuah tungku yang dinamakan cupola furnace (tungku kubah)
digunakan dalam pembuatan besi tuang.
Bahan dimasukkan ke dalam tungku, dilelehkan dan dikeluarkan
dalam bentuk cetakan.
Tungku diisi juga dengan campuran yang baik dari besi kasar,
potongan besi, batu gamping, dan kokas.

Contoh

Komposisi besi tuang/cor


Besi cor mengandung Bahan-bahan tidak murni, yaitu:

Sulphur
Membuat besi cor menjadi getas.Kadar belerang di dalam besi cor tidak boleh melebihi
0,1%.

Phosporus
Peningkatan kadar pospor dapat meningkatkan ketidakstabilan besi cor dan membuatnya
rapuh. Maka persentasi pospor harus dipertahankan antara 1% sampai 1,5%.

Silisium
Silisium bercampur dengan bagian dari besi dan berbentuk suatu massa padat,jika
jumlahnya kurang dari 2,5% maka tuangannya akan lebih baik. Persentasi banyaknya
silisium juga meningkatkan penyusutan dan membuat besi cor menjadi halus.

Batu kawi/mangan
Membuat besi cor menjadi getas. Jumlahnya harus kurang dari 0,75%.

Sifat besi tuang/cor


Dapat dilebur dan dikeraskan.
Bersifat rapuh dan tidak bisa tahan terhadap goncangan dan pengaruh yang kuat
Dapat meleleh dalam suhu 1250 C
Tidak berkarat
Menjadi halus ketika ditempatkan di dalam air
Tidak magnetik
Tidak bisa dikeraskan tetapi dapat dikeraskan dengan pemanasan dan pendinginan
0

mendadak

Menyusut jika didinginkan. Menurut fakta besi cor

selalu dipertimbangkan saat


perekatan pola atau adonan untuk pekerjaan pengecoran logam

Memiliki kuat tekan yang sangat kuat tetapi memiliki tegangan yang lemah. Rata-rata
mutu besi cor mempunyai kuat tekan 6000kg/cm3 dan kuat tarik 500kg/cm3.

Tidak

bisa disambung atau disatukan. Dua potongan Besi cor hanya dapat
dihubungkan oleh sekrup dan baut.

Penggunaan Besi tuang/cor

Untuk membuat pipa besi cor.


Digunakan manusia untuk menutup lubang, pembilas tempat
penyimpanan air, dan pengepasan saluran air bersih.

Penahan tekanan atau struktur untuk tiang.


Digunakan untuk macam-macam tuangan.
Untuk memproduksi roda kereta api, kursi kereta, dan lainlain.

Digunakan juga

untuk membuat kurungan, gerbang, tempat


lampu, dan lain- lain.

Tuangan
Pengertian
Tuangan adalah besi cor yang dicairkan dan
dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan melalui
suatu cetakan. Cetakan yang digunakan untuk
tuangan boleh dibuat dari pasir atau logam.

Jenis tuangan
Tuangan Centrifugal
Di dalam proses ini logam cair dituangkan ke dalam suatu cetakan yang berputar.

Tuangan Chilled
Chilling adalah suatu proses yang mana permukaan dalam hubungan tuangan ini
adalah hasil pendinginan mendadak dan permukaannya keras.

Tuagan die-casting
Di dalam proses ini tuangan logam tersebut dipaksa supaya tekanan adonannya
menjadi rendah.

Tuangan cekung
Di dalam proses ini suatu cetakan dibuat seperti biasanya dan suatu inti pejal
ditempatkan di pertengahan.

Tuangan vertical pasir


Dalam proses ini cetakan dan bagian tengah yang padat diletakan dalam posisi
vertical.

Cetakan Pasir

Syarat-syarat tuangan yang baik


Harus bebas dari retakan, gelembung udara dan lain-lain.
Sudut-sudutnya,tepi-tepinya harus bersih, tajam
sempurna.

Permukaan luar harus halus.


Permukaan yang retak ditunjukan
struktur.

dan

dengan perkembangan

Harus bisa dibor dan di pahat.


Harus benar dan seragam, baik ukuran maupun bentuk.

Ciri-ciri kerusakan tuangan


Pendinginan singkat
Kerusakan ini terjadi jika kedua aliran dari pencairan logam
tidak menyatu dengan baik.

Lubang
Kerusakan ini terjadi jika lubang angin sedikit,
mengakibatkan entrapping udara dan gas dimana
menyebabkan tuangan itu menyerap dan membentuk lubang.

Besi Tempa
Komposisi Besi Tempa

Karbon : 0,05% sampai 0,15%


Silika : 0,15% sampai 0,2%
Fosfor : 0,12% sampai 0,16%
Belerang : 0,02% sampai 0,03%
Mangan : 0,03% sampai 0,1%

Pembuatan Besi Tempa

Penyulingan besi kasar


Pengadukan
Shingling atau Penekanan
Penggulungan

Sifat-sifat besi tempa


Bahan yang plastis, ulet, dan mudah dibentuk.
Dapat dengan mudah ditempa dan disambung/dilas.
Tidak dapat digunakan sebagai pembungkus

karena

penyatuannya yang sulit.


Tahan terhadap karat.
Mencair pada suhu 1535 C.
Berat jenis sekitar 7,7-7,9.
Kuat tarik sekitar 4000 kg/cm dan kuat tekan sekitar 2000
kg/cm
Tidak dapat dikeraskan atau dirusakkan.
Besi yang paling murni.
Retakan baru memancarkan warna biru terang yang muncul
dan berkilau halus.

Ciri-ciri Kerusakan pada Besi Tempa


Pemendekan emas
Kerusakan ini disebabkan oleh adanya fosfor berlebih
(lebih dari 0,6%) di dalam besi.

Pemendekan merah
Kerusakan ini terjadi apabila kadar belerang dalam besi
tempa lebih dari 0,1% atau sekitar itu.

Melepuh
Kerusakan ini disebabkan ketika reaksi kimia antara
karbon dan oksida besi.

Shellines
Kerusakan ini menandakan adanya tekstur yang renggang
pada daerah dalam logam.

Penggunaan Besi Tempa

Penggunaan besi tempa telah digantikan secara luas


oleh baja lunak.

Digunakan untuk penggabungan rel kereta, pipa air

dan pipa uap air, baut dan sekrup, sepatu kuda, bantalan
rel, pengikat untuk tiang penopang atap balok kayu,
rantai ,dll.

Besi
keras.

tempa juga digunakan dalam pembuatan baja

Sekian Terima Kasih

You might also like