Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah
perdarahan yang terjadi di otak yang
disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada
pembuluh darah otak. Perdarahan dapat
terjadi hanya pada satu hemisfer (lobar
intracerebral hemorrhage), atau dapat
pula terjadi pada struktur dari otak,
seperti thalamus, basal ganglia, pons,
ataupun cerebellum (deep intracerebral
hemorrhage).
LAPORAN KASUS
Primary Survey
Tn.D, laki laki
Vital sign :
Tekanan Darah : 180/110 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernapasan : 30x/menit
Suhu : 37
Airway : tidak terdapat sumbatan jalan nafas
Breathing: Spontan, 30x/menit dengan jenis pernapasan
torakoabdominal, pergerakan thoraks simetris dan tidak ditemukan
ketinggalan gerak pada salah satu thoraks.
Circulation : TD 180/110 mmHg. Nadi 90 kali/menit, reguler, isi cukup,
CRT < 2 detik.
Dissability : tidak sadar
Evaluasi masalah :Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam
emergency yaitu penurunan kesadaran. Pasien pada kasus ini diberi label
pewarnaan triase dengan warna merah.
Tatalaksana awal : Pasien ditempatkan di ruangan resusitasi.
Anamnesis
Alloanamnesis dengan penderita pada tanggal 22 Desember 2015 pukul
21.30 WIB.
Keluhan Utama : pasien tidak sadar
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan tidak sadarkan diri
setelah terjatuh dikamar mandi dan kepala pasien terbentur disudut
BAK kamar mandi 1 jam SMRS.
Anak pasien mengatakan pasien ditemukan cucunya dikamar mandi
dalam keadaan tergeletak dilantai dan tidak menyahut saat dipanggilpanggil. Pasien lalu langsung dibawa ke IGD.
Sebelum kejadian, pasien ingin mandi sehabis menonton televisi.
Pasien tidak memiliki riwayat serangan stroke sebelumnya dan tidak
pernah dirawat dirumah sakit.
3 hari yang lalu pasien ada mengatakan kepada anaknya, tubuhnya
lemas dan kepalanya terasa pusing. Pasien ada muntah 1x saat itu,
kemudian digosok minyak angin lalu pasien beristirahat tidak dibawa ke
rumah sakit.
Pasien memiliki riwayat Hipertensi tetapi tidak rutin meminum obat.
Pasien pernah menjalani pengobatan paru paru 1 tahun yang lalu dan
sudah selesai program meminum obat TBC.
Riwayat trauma sebelumnya yang lain disangkal. Kejang (-), demam (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Koma
GCS : Eye (1), Motorik (1), Verbal (1).
Tanda vital :
Tensi : 180/110 mmHg
Nadi : 90x/menit, reguler, isi cukup,
Suhu : 37C, aksila
Respirasi : 30 x/menit, torakoabdominal.
Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis Banding
Stroke Hemmoragik
Stroke Iskemik
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Sub arachnoid
Diagnosis Kerja
Perdarahan intraserebri talamus, Perdarahan
Intraventrikuler Hidrocefalus Non- Communicans
Penatalaksanaan
O2 10 lpm NRM
Head Up 30 degree
Infus Nacl 0,9% 16 tpm
Inj. Citicholin 2x 500 mg
Inj. Metamizole 3x 500
mg
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
Inj. Ceftriaxone 2x1 gram
Manitol 20 % 200cc
dalam 20 menit
Pemasangan DC dan NGT
Usulan
Observasi KU dan
TTV
Cek AGD dan
elektrolit
Pro operasi
Lumbal pungsi
Perdarahan
Intrakranial
Perdarahan Epidural
Perdarahan Subdural
Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan
Intraventrikular
Perdarahan Epidural
perdarahan antara
tulang kranial dan
dura mater, yang
biasanya disebabkan
oleh robeknya arteri
meningea media.
Hematoma
epidural
biasanya dapat
dibedakan dari
hematoma
subdural
dengan bentuk
bikonveks
dibandingkan
dengan
crescent-shape
dari hematoma
Perdarahan Subdural
perdarahan yang
terletak diantara
duramater dan
serebrospinal.
Temuan tomografi
komputer dalam
hematoma subdural
tergantung pada
lamanya perdarahan
Pada fase akut, hematoma subdural
muncul berbentuk bulan sabit,
ketika cukup besar, hematoma subdural
menyebabkan pergeseran garis tengah.
Perdarahan
Subaraknoid
ekstravasasi darah ke dalam
rongga subaraknoid yang
terdapat di antara lapisan
piamater dan membran
araknoid.
Pada tomografi komputer,
perdarahan subaraknoid
(SAH) terlihat mengisi
ruangan subaraknoid yang
biasanya terlihat gelap dan
terisi CSF di sekitar otak.
Rongga subaraknoid yang
biasanya hitam mungkin
tampak putih di perdarahan
Perdarahan
Intraventrikular
merupakan penumpukan
darah pada ventrikel otak.
Perdarahan intraventrikular
selalu timbul apabila terjadi
perdarahan intraserebral
Perdarahan
Intraserebral
merupakan penumpukan
darah pada jaringan otak
yang semakin lama
semakin banyak dan
menimbulkan tekanan pada
jaringan otak sekitar.
Pada tomografi komputer
sesudah beberapa
jam akan tampak daerah
hematoma (hiperdens),
dengan tepi yang tidak rata
Definisi
Etiologi
Kecelakaan yang
menyebabkan trauma
kepala
Fraktur depresi tulang
tengkorak
Gerak akselerasi dan
deselerasi tiba-tiba
Cedera penetrasi peluru
Jatuh
Kecelakaan kendaraan
bermotor
Hipertensi
Malformasi Arteri Veno
Aneurisma
Obat
Merokok
Patofisiologi
PIS terjadi pada pasien dengan hipertensi kronik.
menyebabkan perubahan arteriosklerotik pembuluh darah
kecil, Pembuluh-pembuluh darah ini menjadi lemah, sehingga
terjadi robekan dan reduplikasi pada lamina interna,
hialinisasi lapisan media dan akhirnya terbentuk aneurisma
kecil yang dikenal dengan aneurisma Charcot-Bouchard. Hal
yang sama dapat terjadi pembuluh darah yang mensuplai
pons dan serebelum. Rupturnya satu dari pembuluh darah
yang lemah menyebabkan perdarahan ke dalam substansi
otak.
Manifestasi
Klinis
Kesadaran mungkin akan segera hilang, atau
bertahap seiring dengan membesarnya
hematom.
Pola pernapasaan dapat secara progresif
menjadi abnormal.
Respon pupil mungkin lenyap atau menjadi
abnormal.
Dapat timbul muntah-muntah akibat
peningkatan tekanan intra cranium
Perubahan perilaku kognitif dan perubahan
fisik pada berbicara dan gerakan motorik
dapat timbul segera atau secara lambat.
Nyeri kepala dapat muncul segera atau
Pemeriksaan dgn CT
SCAN
Pemeriksaan dengan menggunakan CT Scan dapat
mendeteksi kelainan kelainan seperti
perdarahan otak, tumor otak, kelainan kelainan
tulang, kelainan di rongga dada & rongga perut
dan khususnya mendeteksi kelainan pembuluh
darah jantung (koroner) dan pembuluh darah
umumnya (seperti penyempitan pembuluh darah
ginjal, dll). Lama pemeriksaan mulai dari
beberapa detik sampai 2 jam.
Kimia Darah
Lumbal pungsi
EEG
CT SCAN
Arterografi
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
a. Breathing : menjaga jalan nafas dengan memposisikan
kepala sedikit ekstensi untuk mencegah lidah jatuh ke
belakang, pemberian oksigen 2-3 L/menit.
b. Blood : kontrol tekanan darah dan nadi
c. Brain
: mengurangi edema, memenuhi intake
cairan dengan pemberian cairan isotonis seperti RL 12
jam/kolf, atasi gelisah dan kejang.
d. Bladder : pasang kateter untuk miksi dan mengetahui
output urine
e. Bowel : memenuhi asupan makanan, kalori dan elektrolit
f. Body skin, bone : apakah ada dekubitus, bila ditemukan
dekubitus bisa dilakukan rawat luka
KHUSUS
Operatif
Non operatif
Prognosa
Dubia et malam
DAFTAR PUSTAKA
Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek
Umum. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2009
Harsono. 2000. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
Luyendijk W. Intracerebral hemorrhage. In : Vinken FG,
Bruyn GW, editors. Handbookof Clinical Neurology.
New York : Elsevier ; 2005; 660-719.
M. Hasan dkk. 2011. Buku ajar Ilmu Penyakit Saraf.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair
Silbernagl, S., Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna
Patofisiolofi. EGC : Jakarta, 2007