Professional Documents
Culture Documents
Badan
Alief Leisyah
20 Juni 2016
Seleksi Learning Partner Medulab
Lower Neuro
Upper motorMuscular Poli
motor neuronjunctionneuropati
neuron
perifer
Lokasi?
Defini
si
Lema
h
Bada
n?
(weakne
ss)
Disfungsi sistem
motorik, sehingga
berkurangnya tenaga
yang bisa diberikan oleh
otot.
Neurologis
Stroke
Tumor
Meningitis TB
GBS
Polio
Myasthenia Gravis
Sindrom Cauda Equina
Myelopathy
ALS
Fatigue
Non - Neurologis
Ggn. Elektrolit
Ggn. Endokrin
Penyakit Infeksi Sistemik
Penyakit Muskuloskeletal
Anemia
Keganasan
Onset?
Akut Kronik
Jaras Motorik
Strok
e
DEFINISI
Penumbr
a
25
Edema
lactate
20
15
Loss of
Na/K+
electrical
pump
activity
failure; ATP
Infarction
8
Cell
Death
klasifikasi
A.
o
o
o
o
Infark Otak
Berdasarkan patofisiologinya, dibagi menjadi :
Infark Aterotrombotik
Infark Kardioemboli
Infark Lakuner
INFARK
PIS
PSA
- TIA
(+)
(-)
(-)
- Istirahat
(+)
(-)
(-)
- Aktivitas
(-)
(+)
(+)
- Nyeri kepala
(-)
(+)
(++)
- Defisit neurologik
(+)
(+)
()
- Penurunan kesadaran
(-)
(+)
()
- Kaku kuduk
(-)
()
(+)
- Tekanan Darah
sedang
variasi
sedang
Jernih
Xantochrome
Gross
Punksi Lumbal
Oklusi
Midline shift
haemorrhagic
Angiografi
Hipodens
Hiperdens (+++)
Aneurisma/AVM
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan
tambahan
-
CT- Scan
Normal/Hiperden
penatalaksanaan
Terapi farmako :
Terapi komplikasi
1. Stroke infark :
1. Antiedema : lar. Manitol
- Turunkan TD jika sistolik
20%
>220mmHg
2. Antibiotika,
- Anti agregasi trombosit :
antidepresan,
ASA, tiklopidin,
antikonvulsan : atas
klopidogrel, dipiridamol
indikasi
- Trombolitik : rt-PA
3. Anti trombosis vena
- Antikoagulan : heparin
dalam dan emboli paru
2. Pendarahan
subarachnoid :
4. Nyeri sentral :
amitriptilin, karbamazepin,
- Turunkan TD
gaba pentin
- Antivasospasme :
Nimodipin
- Neuroprotektan
Myasthen
ia Gravis
DEFINISI
MYASTHENIA GRAVIS
Diagnosis MG
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Penderita ditugaskan untuk
menghitung dengan suara yang
keras. Lama kelamaan akan
terdengar bahwa suaranya
bertambah lemah dan menjadi
kurang terang.
Penderita ditugaskan untuk
membuka matanya secara terusmenerus menatap keatas, lama
kelamaan akan timbul ptosis.
Setelah suara penderita menjadi
parau atau tampak ada ptosis,
maka penderita disuruh
beristirahat. Kemudian tampak
bahwa suaranya akan kembali baik
dan ptosis juga tidak tampak lagi.
Pemeriksaan Farmakologi :
Uji Tensilon (edrophonium chloride)
Uji Prostigmin
Penatalaksanaan
Plasma Exchange
IVIg (intravena
imunoglobulin)
(PE dan IVIg hanya
memberikan manfaat
sementara
dan tidak menjadi terapi
reguler bagi mayoritas
Pengobatan Jangka
Panjang
Kortikosteroid
Azathioprine : 2-3
mg/kgbb/hari
Cyclosporine : 5
mg/kgbb/hari terbagi
dalam dua atau tiga dosis
Cyclophosphamide
Terapi Pembedahan
Thymectomy
Guillan
Bare
Syndrom
e (GBS)
DEFINISI
Patofisiologi
Myelinated nerve
in healthy
individual
Damaged
(demyelinated) nerve
in individual
with Guillain-Barr
syndrome
Myelin
sheath
Nerve
axon
Damage to
myelin
sheath
(demyelina
tion)
Gejala Klinis
Kelemahan
Gambaran klinis yang klasik adalah
kelemahan yang ascending dan simetris
secara natural.
Perubahan Sensorik
Gejala sensorik biasanya ringan.
Nyeri
Pasien dengan SGB, 89% pasien
melaporkan nyeri. Nyeri paling parah dapat
dirasakan pada daerah bahu, punggung,
pantat, dan paha dan dapat terjadi bahkan
dengan sedikit gerakan.
Perubahan otonom
Pernapasan
40% pasien GBS cenderung memiliki
kelemahan pernafasan atau orofaringeal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan LCS
Dari pemeriksaan LCS didapatkan adanya
kenaikan kadar protein ( 1 1,5 g/dl )
tanpa diikuti kenaikan jumlah sel.
(disosiasi albumin sitologis)
Pemeriksaan EMG
TERAPI
Sampai saat ini belum ada
pengobatan spesifik untuk GBS,
pengobatan terutama secara
simptomatis. :
Sistem pernapasan
Gagal nafas merupakan
penyebab utama kematian.
Pengobatan lebih ditujukan pada
tindakan suportif dan fisioterapi.
Bila perlu dilakukan tindakan
trakeostomi, penggunaan alat
Bantu pernapasan (ventilator) bila
vital capacity turun dibawah 50%.
Fisioterapi
Imunoterapi
Plasma exchange therapy
(PE)
Imunoglobulin IV
Polio
myelitis
DEFINISI
Patofisiologi
GEJALA KLINIS
LANGKAH
DIAGNOSTIK
Anamnesis Tambahan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang :
Pleiositosis
Glukosa & protein normal
PENATALAKSANAAN
Silent infection : istirahat
Abortive polio :
Tirah baring sekitar 7 hari &
Pengobatan simptomatis
(cth : Antipiretik), setelah 2
bulan, lakukan pemeriksaan
lebih terhadap kemungkinan
kelaian muskuloskeletal
PENCEGAHAN
Imunisasi polio (oral) pada
saat lahir, usia 2, 4, 6
bulan, usia 3 tahun dan
usia 6 tahun
Referensi
1. Shah A. Medscape. [Online].; 2014 [cited 2014 June 24. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/1171206-overview.
2. Rohkamm RMD. Color Atlas of Neurology Stuttgart: Georg
Thieme Verlag; 2004.
3. Ropper AH, Brown RH. Adams and Victor's Principles of
Neurology. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.
4. Weakness and Paralysis. In Harrison Internal Medicine. 2007
5. C. A. Germann, N. J. Silvestri. Generalize Weakness. In Oxford
Neurology Emergency.
6. Weakness. Merckmanual.com. 2013
7. American Stroke Association. Management of Acute Stroke. 2013
8. Guillain-Barr Syndrome. Available
from:http://www.medicinenet.com/guillainbarre_syndrome/article
.htm.