Professional Documents
Culture Documents
BAB I. PENDAHULUAN
SARKOPENIA
Hilangnya atau menurunnya massa,
kekuatan dan fungsi otot yang berhubungan
dengan usia
Sering terjadi, kompleks, dan menelan
banyak biaya
Sekitar 13-24% pada orang-orang dengan
usia 65-70 tahun
Lebih dari 50% pada orang yang berusia
lebih dari 80
Status kesehatan lemah
Epidemiologi
Dekade
II - VIII
Prevalen
si
Etiologi
hilangnya motoneuron
nutrisi
kurangnya aktivitas fisik
penurunan level steroid seks
kelemahan
pada
Growth
Hormon/insulin like Growth Factor
(IGF-1)
Patofisiologi
Faktor internal
hormon anabolik
peningkatan
aktivitas apoptosis
miofiber
peningkatan
sitokin
stress oksidatif
perubahan fungsi
mitokondria
kemunduran
sejumlah
Faktor eksternal
defisit intake
energi dan protein
komorbiditas yang
akut dan kronis
Katabolisme /
Anabolisme
Protein
Ketidakseimbangan
anabolisme protein
katabolisme
dan
Stres oksidatif
dan disfungsi
mitokondria
Ketidakseimbangan pembentukan
Status
Proinflamasi /
Inflamasi
Peningkatan level IL6 dan penurunan level IGF-1
Peningkatan level marker inflamasi, misal TNF
Kemampuan
Regenerasi dan
Kematian Sel
Miostatin: mempengaruhi proliferasi dan diferensiasi sel satelit
Terjadi penurunan sel satelit
Apoptosis: terjadi aktivasi caspase 3 (pemicu percepatan
proteolisis)
Steroid anabolik
Usia tua : defisit hormon anabolik
Gejala Klinis
kekuatan fisik
yang berkurang
secara progresif
berjalan semakin
lambat /
memakan waktu
lebih lama
daripada
sebelumnya dan
menurun seiring
usia
kemandirian
menurun dan
penurunan
mobilitas
performa fisik
yang menurun,
aktivitas
keseharian
menurun /
menjadi terbatas
(functional
limitation)
ukuran otot
terlihat mengecil
Diagnosis
sarkopenia : (-)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
dianggap sebagai ukuran yang paling
akurat dari massa otot
Energi X-ray absorptiometry ganda
(DXA) :
lebih disukai
Kurang sensitif terhadap proses
perkembangan sarkopenia
Objek Pengukuran
Kekurangan
- CT Scan
Penampang otot
(secara cross
sectional)
Penampang otot
(secara cross
sectional)
Paparan radiasi,
biaya mahal
- MRI Scan
Biaya mahal,
kendala
ketersediaan alat
MRI
- BIA
Konduktivitas
Keterandalan masih
jaringan
dipertanyakan
- Sirkumferensi Otot Sirkumferensi
Hasil dipengaruhi
Pertengahan lengan oleh adanya lemak
atas
subkutan
- DXA Scan
Massa otot rangka Dapat diandalkan,
total
paparan radiasi
rendah
Performa Fisik
Massa otot
kekuatan otot
mortalitas
Ukuran kinerja fisik, misal : uji
Penatalaksanaan
Latihan fisik
Gaya hidup
Pola makan
Support psikologis
Latihan
Fisik
Latihan aerobik
sejumlah besar otot bergerak secara
ritmis dalam waktu yang cukup lama
Latihan tahanan
menitikberatkan pada daya tahan dalam
melawan beban
stimulus hipertrofi otot yang jauh lebih
kuat dibandingkan latihan aerobik
(endurance)
dapat digunakan untuk pencegahan dan
penanggulangan sarkopenia
Latihan tahanan
meningkatkan kecepatan sintestis
protein
Peningka
tan kadar
hormon
Meningk
atkan
IGF-1
plasma
Efek
anabolik
:
merangs
ang
sintesis
protein
Hipertrofi
otot
Latihan tahanan
Pengawasan
ketat
Lama
Intensitas
Frekuensi
Harus sesuai
petunjuk
tenaga medis
Kontraindikasi
Nutrisi
asupan
terpenuhi
protein
yang
dianjurkan
tidak
Terapi
hormonal
Penurunan level hormon esensial
GH :
pemeliharaan otot dan tulang pada masa
dewasa tidak adekuat
sukar mempertahankan kekuatan otot
Testosteron :
berkurangnya massa dan kekuatan otot
penurunan densitas tulang
Vitamin
D
Suplemen vitamin D :
resiko nefrolithiasis
resiko hiperkalsemia
Kreatin
fisik
yang
berkurang
progresif
berjalan semakin lambat
performa fisik yang menurun
aktivitas keseharian menurun
terbatas (functional limitation)
kemandirian menurun
penurunan mobilitas
ukuran otot terlihat mengecil
secara
menjadi
Keberhasilan penatalaksanaan
pada sarkopenia sangat
bergantung pada :
latihan fisik
gaya hidup
pola makan
terapi suportif psikologis
TERIMA KASIH
OSTEOARTRITIS
P EN D A H U LU A N
OA :
SEL :
- Misteri ?
Aksi
- Penyebab ?
- Patogenesis ?
- Pengobatan ?
- Pencegahan ?
Respon :
a. Membran sel
a. Homeostasis
b. Apoptosis / dan Nekrosis
K O N D R O SIT
Fungsi sintesis dan degradasi ECM
Homeostasis rawan sendi
Stimulus Apoptosis ? Nekrosis ?
TGF-
IGF-1
bFGF
PDGF
IL-1,
TNF-
IL-1 +b-FGF or PDGF
(IL-1 effect enhanced)
PATOGENESIS OA
1 Kondrosit MMP gangguan ECM
2 Produk kerusakan rawan sendi inflamasi
rusak
3 Enzymatic jar.sendi proinflamasi
- protease
- sitokin
ETIOPATOGENESIS
Gambaran sendi dengan perbandingan normal dan kasus OA yang telah berlangsung
beberapa tahun (Dikutip dari Poole AR, 1995)
Biokimia
Biomekanik
Abnormal
sendi
infeksi
Sendi
Rusak
Normal
Remodeling
Gagal
OA
TNF-
IL-1
Inflamasi sinovial
OA
Distruksi
rawan sendi
ECM terganggu
Etiopatogenesis OA
Teori : keradangan, degenerasi, maupun infeksi OA
Beberapa sitokin maupun hormon pertumbuhan
mengungkap misteri OA
D IA G N O SIS O A
Gejala :
Nyeri dan kaku sendi
Gangguan fungsi, krepitus
Bentuk sendi berubah
Tanda :
Keterbatasan dan nyeri gerak
Krepitus, nyeri tekan, tanda radang (+)
Tulang menonjol dan bengkak
Deformitas, instabilitas, pincang
Kelemahan otot/atrofi otot
LA N G K A H K R ITER IA
D IA G N O SIS
Klinis :
1. Nyeri sendi sudah beberapa waktu
2. Krepitus saat gerak
3. Kaku sendi kurang 30 menit
4. Pembesaran tlg. Sendi
5. Umur diatas 35 th
Diagnosis OA jika :
Butir 1,2,3/dan 4 atau 1,2,4/dan 1 dan 5
Sensitifitas 89%, spesifisitas 88%
K LIN IS, LA B D A N R A D IO LO G IS
Nyeri sendi
Osteofit
Cairan senofial (+) OA
Umur > 40 th
Kaku sendi pagi < 30 menit
Repitus sendi pd gerakan
Diagnosis OA jika :
Butir 1 dan 2 / butir 1,3,5,6 atau 1,4,5 dan 6
Sensitifitas 94%, spesifisitas 88%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
P EN G ELO LA A N O A
P erhatikan
lamanya, lokasi, dan jumlah sendi
Sejak kapan, eksaserbasi, atau remisi
Pengobatan sebelumnya, perkembangan dan
efeknya
Pengobatan alternatif, efek sampingnya
Injeksi intra artikuler, tindakan bedah, artroskopi
Penggunaan tongkat, deker, korset, dll
Riwayat tukak peptik, prdhn.lambg, PJK, dll
TU JU A N P EN G O B ATA N
1.
2.
3.
4.
5.
P ILA R P EN G O B ATA N
Non farmakologis :
Merubah pola hidup, edukasi
Modifikasi aktifitas, menurunkan berat badan
Alat bantu, rehabilitasi medik
Farmakologis :
Sistemik : analgetik, NSAIDs
Lokal
: analgetik, steroid, hyaluronan, injeksi
intera artikular
Terapi operasi : osteotomi, debridemen, fusisendi,
artropasti
OSTEOPOROSIS
P EN D A H U LU A N
O STEO P O R O SIS (O P )
Kelainan sistemik massa tlg
berkurang
Resorbsi tlg > formasi tlg
Tlg mudah fraktur
Dibagi OP Primer dan OP Sekunder
Wanita >> Pria
OSTEOPOROSIS
Tidak
bergejala
Tidak
Diketahui
Patah
Tulang
Bergejala
Diketahui
Pencegahan
Aman
Manula
Bahagia
Umur
Pe 1 dekade bhb dgn resiko 1, 4 - 1, 8 kali
Genetik
Etnis (Kaukasus/Oriental > org hitam/Polinesia)
Gender (Perempuan > Laki-laki)
Riwayat keluarga + tubuh yg kurus
Lingkungan
Makanan, defisiensi Ca
Aktifitas fisik dan pembebanan mekanik
Obat-obatan, mis: kortikosteroid, anti konvulsan, heparin
Merokok, alkohol
Jatuh (trauma), kurang gerak (OR)
O P P R IM ER
Pengurangan massa tlg ok :
1.
2.
3.
FA K TO R -FA K TO R PATO G EN IK O P
PR IM ER
1.
2.
3.
4.