You are on page 1of 38

Enterobius vermicularis

Trichinella spiralis
Cutaneus larva migrans = creeping eruption
Visceral larva migrans

Bagus Uda Palgunadi, drh.,M.Kes.


Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya

Enterobius vermicularis

Enterobius vermicularis
(Oxyuris vermicularis)
Nama lain :
Cacing kremi = pinworm = seatworm
Nama penyakit :
Enterobiasis = Oxyuriasis
Distribusi geografis :
- Kosmopolitan
- Dingin > panas

Morfologi Telur
- Lonjong, asimetris , salah satu sisinya
datar
- 10 X 30 mikron

Morfologi cacing dewasa

Jantan (2-5 X 0,2 mm) < betina (8-13 X 0,5 mm)


Habitat : cecum ; Definitive host : manusia
Oesophagus bulbus
Anterior alae
Betina menghasilkan 11-15 ribu telur diletakkan pada
perianal / perineal

Cara penularan
Autoinfeksi
Retrofeksi
Alat alat tidur ; udara

Siklus Hidup

Melalui mulut
Telur infektif tertelan duodenum
larva caecum dws
Retrofeksi
Telur infektif perianal larva
caecum dws

Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
5.

Pruritus ani iritasi perdarahan


Rectal colic
Wanita salphingitis
Insomnia
Nafsu makan menurun

Diagnosa
1. Perianal swab ditemukan telur
2. Tinja cacing dewasa

Pengobatan
1. Pyrantel pamoat: 11 mg/kg BB/po dosis
tunggal ; max pemberian 1 gram
2. Piperazin : 65 mg/kg BB/ po dosis
tunggal; max 2,5 gram
3. Pyrvinium pamoat : 5 mg/kg BB/oral/max
250 mg/ dosis tunggal
Pencegahan
1. Kebersihan perorangan
2. Cuci tangan sebelum makan

Trichinella spiralis

Trichinella spiralis
Nama lain : Trichina worm
Nama penyakit :
- Trichiniosis
- Trichinelosis
Distribusi geografis :
-kosmopolitan
-Amerika serikat, Eropa

Morfologi larva
Waktu menetas 80-120 X 5,6 mikron
Waktu encyst 900-1300 X35-40 mikron

Morfologi cacing dewasa


Halus mirip rambut
Ujung anterior langsing
Jantan1,5 X 0,04 mm (mati setelah
kopulasi)
Betina 3,5 X 0,06 mm ; Vulva 1/3
anterior tubuh ; Larvipar 1500 larva
Betina

Jantan

Host / Hospes & predileksi / habitat


Host yg sama berperan sbg Intermediate
Host (IM) & Definitive Host (DH) yaitu :
manusia , babi , anjing , kucing , tikus &
beruang
Predileksi :
- Larva : pada otot Diafragma, intercostal,
lingua, masseter, deltoid & bicep
- Dewasa : pada usus halus

SIKLUS HIDUP
Cara penularan : Kista larva po
SH : Kista larva (stadium infektif) Usus
halus ekskistasi dewasa kopulasi
menembus mucosa usus larva saluran
lymphe pembuluh kapiler peredaran
darah ke tempat predileksi enkistasi
enkapsulasi pengapuran
Catatan :
- Enkapsulasi 3 bulan
- Pengapuran 6 bulan
- Kista 10 20 tahun

Gejala Klinis
1. Disebabkan Oleh Cacing dewasa :
- Kejang perut, mual, malaise dan diare
2. Disebabkan oleh Larva :
- Nyeri otot, nyeri persendian, oedema
periorbital
- Kelemahan tubuh pada umumnya
- Gangguan mengunyah, menelan & nafas

Diagnosa
- Biopsi otot larva
- Tes serologi (CFT)
- Tes kulit minggu ke 3-4
benjolan putih dengan diameter
5 mm

Pengobatan
- Simptomatis analgesik
- Thiabendazol : 25 mg /kg BB /
2dd / 5-7 hari

Epidemiologi & Pencegahan


- Memasak daging secara
sempurna Larva mati pada
suhu 60-70 C
- Perhatian : Larva tidak mati
(tahan hidup ) pada daging
asap/asin

Cutaneus larva migrans


( creeping eruption)

Cutaneus Larva Migrans


(Creeping Eruption)
Lesi pada kulit yang terjadi akibat migrasi
dari larva cacing un-natural host
Penyebab : larva cacing tambang anjing /
kucing :
1. Larva Ancylostoma braziliense
2. Larva Ancylostoma caninum
Distribusi Geografis
Sub Tropik & Tropik (Indonesia)

Morfologi
1. Ancylostoma braziliense
- jantan 4,7 - 8,5 X 0,3 mm
- betina 6,1 10,5 X 0,4 mm
- 2 pasang gigi kecil ditengah
2. Ancylostoma caninum
- jantan 10 X 0,4 mm
- betina 14 X 0,6 mm
- 3 pasang gigi di ventral

Siklus hidup :
Penularan melalui kulit
Siklus Hidup
1. Pada kucing/anjing (Natural host)
Larva infektif kulit peredaran Darah
lung migrasi trachea lambung usus
halus dewasa
2. Pada manusia (un-natural host)
Larva infektif kulit epidermis 2-3
hari membentuk terowongan yang berliku-liku (creeping eruption) minggu /bulan

Gejala Klinis
- Creeping eruption
- gatal
- kulit garis merah
- Dermatitis infeksi secunder

Diagnosa
- Berdasarkan Gambaran klinis
yang khas pada kulit
creeping eruption
- Biopsi

Pengobatan :
1. Freezing dengan Chlorethyl
2. Thiabendazole 25 mg /kg BB /
2 dd / 2-5 hari
3. Antibiotik bila ada infeksi
secunder

Pencegahan
1. Pengobatan pada anjing & kucing
peliharaan secara berkala &
teratur.
2. Menghindari kontak langsung
dengan larva cacing infektif di
tanah

Visceral larva migrans

Visceral Larva Migrans


Adalah Suatu gejala/sindroma yang
diakibatkan oleh migrasi larva cacing
yang mencapai organ-organ extra
intestinal pada un- natural host
Penyebab :
1. Larva Toxocara canis (cacing
gelang anjing)
2. Larva Toxocara cati (cacing gelang
kucing )
3. Larva nematoda lainnya

Morfologi
Telur = Ascaris lumbricoides (pada
manusia) 75 X 85 mikron
Toxocara canis :
- jantan 3,6 8,5 cm
- betina 5,7 10 cm
Toxocara cati (Ascaris mystax) :
- jantan 2,5 7,8 cm
- betina 2,5 14 cm

Siklus Hidup
Penularan Cara infeksi : PO
1. Pada anjing/kucing (natural host)
Telur infektif usus halus larva
menembus mucosa usus peredaran darah
lung migrasi trachea lambung usus
halus dewasa
2. Pada manusia (un -natural host)
Telur infektif manusia usus halus larva
menembus mucosa usus halus peredaran
darah / pembuluh limfe organ extra intestinal
(hepar ,pulmo, limpa / lien, mata dll) lesi

Gejala klinis
1. Eosinofilia
2. Hepatomegali
3. Hiperglobulinemia
4. Demam
5. Spleenomegali
6. Koroiditis
7. Iritis
8. Perdarahan bolamata

Diagnosa
1. Biopsi hepar menemukan
larva
2. Reaksi serologis tes kulit
dengan antigen yang dibuat dari
berbagai macam nematoda

Pengobatan

1. Prednisone 20 -40 mg
2. Thiabendazole 25 mg /kg
BB / 2 dd /5 Hr

Pencegahan
1. Pengobatan pada anjing &
kucing peliharaan secara berkala
2. Hindari kontak dengan telur
infektif yang ada di tanah
3. Biasakan cuci tangan sebelum
makan

You might also like