Professional Documents
Culture Documents
Mata
Yaskur Syarif
EMBRIOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
EKTODERM SUPERFISIAL
Lensa
Gld. Lakrimal
Epitel Kornea
Konjungtiva
Gld. Adneksa
Epidermis Palpebra
Krista Neuralis Keratosit Kornea
Endotel Kornea
Trabekula
Corpusvitrius
Stroma Iris
Jul 17, 2016
M. Siliaris
Koroid
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
EKTODERM NEURAL
Retina
RPE
Epitel Posterior
M. Dilator Pupil , M. Spinter Pupil
N. Optikus dan Glia
MESODERM
Otot Extra Okuler
Endotel
TOPOGRAFI
BOLA MATA
Terletak dalam satu rongga yang disebut orbita
Selain bola mata, Orbita berisi:
- Otot otot penggerak bola mata
- N. Opticus
- Gld. Lakrimal pada fosa lakirimalis
- Lemak
Dari limbus sampai ke n.opticus bola mata dibungkus
oleh membrana fibrosa yang disebut Kapsula Tenon.
Jul 17, 2016
Anatomi Orbita
1. Orbita skematis berbentuk spt piramid
2. Bagian basis ( dasar ) menghadap
kedepanapex orbita
3. Dinding lateral dan dinding medial membentuk
sudut 45
4. Kedua dinding lateral membentuk sudut 90 /
tegak lurus satu sama lain.
5. Tulang wajah yang membentuk Orbita :
- Os. Frontal
- Os. Maxila
- Os. Spenoidal - Os. Ethmoidalis
- Os. Zygramatuis
- Os. Lakrimalis
- Os. Palatinum
Jul 17, 2016
APEKS ORBITA
1. Foramen Optikum
2. Fissura Orbitalis Superior
a. N.Abduscen bagian lateral
b. N.Trochlearis
c. N.Oculomotorius
d. N.Ophtalmica (N.V1)
3. Fissura orbitalis inferior
4. Annulus zinn (insersi otot-otot penggerak
bola mata)
Jul 17, 2016
LanjutanBola Mata
1. Hampir Bulat Kornea didepan lebih cembung,
n.opticus dibelakang medial.
2. Pada posisi primer sumbu Bola mata dan
sumbu orbita membentuk sudut 23
3. Sumbu Bola Mata Bayi 16,5 mm sedangkan
Dewasa 24,5 mm
4. Gerakan Duksi ( gerakan satu mata )
Versi ( gerakan kedua mata)
5. Berhubungan dengan dunia luar, Pelindung bagian
depan :
Palpebra
Aparat lakrimalis
Konjungtiva
Vaskularisasi
A. OFTALMIKA
A. Centralis RetinaMenembus N. opticus 1cm dibelakang sklera.
Vaskularisasi 2/3 Bagian dalam retina.Vena sentralis retina kembali
beriringan dengan arteri sentralis retina. Normal aa : vv = 2 : 3
A. CyliarisPosterior Brevis (4 buah) Menembus sklera Sekitar papil
syaraf optik dan koroid
A. Cyliaris Posterior Langus Berjalan kedepan menembus ke sklera
membentuk flexus koroid sampai ke korpus siliare. Vena vena koroid
keluar menembus sklera membentuk vena verticosa ( 4 buah ).
A. Cyliaris Anterior Merupakn cabang-cabang
muskularis,Vaskularisasi sklera, epi sklera dan limbus.
ACPL dan ACA dipangkal iris membentuk sirkulus arteriosus
mayor.
Cabang paling depan membentuk anastemose dengan sirkulasi arteri
karotis eksterna melalui arteri fasialis
bersambung
Lapisan Kornea
Kornea terdiri atas 5 lapis :
1. Epitel : terdiri atas 5-6 lapis sel berbentuk kubus sampai
gepeng, lanjutan dari epitel konjungtiva. 10 % dari
ketebalan kornea.
2. Membrana Bowman
3. Stroma terdiri dari kumpulan sel sel yang membentuk
jaringan ikat yang kuat, merupakan 90 % dari ketebalan
kornea.
4. Membrana Dessemet
5. Endotel, merupakan satu lapis sel berbentuk kubus
SKLERA
UVEA
Terdiri atas :
IRIS :
- Permukaan Pipih dengan Apertura ditengah Pupil
Stroma
- M. Sfinter Pupil : Para simpatis
- M. Dilator Pupil : Simpatis
- Fungsi Mengatur Sinar
KORPUS SILIARE
- Pars Plikata : permukaan berombak terdiri atas 2 lapis sel,
lap.tak berpigmen didalam (lanjutan dari retina) dan lapisan
berpigmen ( lanjutan dari RPE )
Fungsi sekresi Akuoshumor
- Pars Plana : Pipih sedikit pembuluh darah
Jul 17, 2016
Muskulus Siliaris
Terdiri atas 3 lapisan serat yang bersilangan
1. Longitudinal melanjut ke jala trabekula didepan
2. Sirkuler
Kontraksi dan
3. Radial
Relaksasi zonula zinnii
Khoroid
-
Akuos Humor
Diproduksi Oleh Korpus Siliare melalui kamera okuli
posterior pupil, mengisi ruangan kamera okuli anterior dan
di eksresi melalui trabekula
Antara sirkulasi dan akuos humor pada korpus siliare
terdapat rintangan Blood Aquos Barrier sehingga
molekul- molekul yang halus yang dapat masuk ke
akuoshumor
Fungsi :
1. Nutrisi Lensa dan Kornea sampai ke epitel
2. Mempertahankan tekanan intra okuler,normal 10 sampai
20 mmHg
Dan 10 % di eksresi melalui Iris
Jul 17, 2016
Lensa
LENSA KRISTALIN
Neonatus : Hampir bulat konstitensi cair, Daya Akomodasi
sangat kuat untuk mengimbangi sumbu bola mata yang
masih pendek.
Dewasa (35 thn) :
Bentuk cembung ganda, permukaan anterior lebih flat
daripada posterior
Diameter 9 mm, tebal 4,5 6 mm
Bening keabu-abuan, Transparan, Avaskuler
Daya refraksi +16 dioptri - + 20 dioptri
Indeks Bias 1,337
Konstitensi 65 % air dan 35 % protein ( Kristalin )
Menggantung ke korpus siliare melalui zonula zinnii
..bersambung
Jul 17, 2016
Kuliah Pakar Blok 20
Terdiri atas:
- Kapsul yang menutupi seluruh lensa pada sub
kapsul anterior terdapat selapis sel subkapsuler
- Kortex antara kapsul dan nukleus
- Nukleus Lebih padat dari kortex dan dapat terlihat
Y dan Y terbalik yang merupakan nukleolus
Lensa Kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator
lensa semakin tua usia lensa semakin padat
sehingga daya akomadi menurun sehingga pada
usia 60 tahun daya akomodasi hampir tidak ada.
Korpus Vitreus
Merupakan 2/3 bagian isi bola mata sehingga bola mata
selalu bulat.
Berbentuk gel dengan konstitensi 99% air
Media Refraksi
Kornea
Akuos Humor
Lensa Kristalin
Korpus Vitreus
Dengan daya refraksi bola mata +62 dioptri sehingga
memungkinkan sinar yang masuk kemata difokuskan tepat
pada
retina.
Jul 17, 2016
Kuliah Pakar Blok 20
RETINA
Merupakan Jaringan Saraf setipis kertas Rokok
yang semi transparan dan Multi Lapis membentang
dari papil Syaraf Optic kedepan sampai Oraserata
Tebal 0,1 mm
0,23 mm pada polus posterior dan
Oraserata
Makula secara klinis merupakan piigmentasi
kekuningan ( Xantofil )yang dibatasi arcade arteri
retina sentralis sehingga Fovea Avaskuler
Lapisan retina
Dari Dalam Keluar
1. Membrana lumitan Interna
2. Lap. serat saraf
3. Kapiler
4. Lap. Sel Ganglion
5. Lap. Flexiform Dalam
6. Lap. Inti Dalam
7. Lap. Flexiform Luar
8. Lap. Inti Luar
9. Membrana Lumitan Eksterna
10. Lap. Foto Reseptor Cone Rod
Retinal Pigmen Epitelium
Membrana Bruch
Khoroid
Nervus Opticus
Kumpulan satu juta serat saraf
Bagian Pars Intra Okuler
Papil saraf optik Diameter : 1,5 mm berwarna merah
muda, batas tegas, tempat keluar masuk arteri dan vena
sentralis retina.
Terdapat cekungan ( cup ) normal dibanding papil
( disc ) C/D = 0,3
Bagian Pars Intra Orbita
Keluar dari sklera, diameter menjadi 3 mm panjang 25
30 mm. Berbentuk S, berjalan dalam bentuk Muskuler
memasuki foramen optikum 4- 9 mm
Bagian Pars Intra Kranial
10 mm bergabung dengan n.optikus sebelahnya
membentuk kiasma optikum.
Jul 17, 2016
Makula 6/6
Papil N.
N. Optik
Optik
Papil
Retina 1/60