Professional Documents
Culture Documents
DALAM KEPELATIHAN
KODE ETIK
DALAM KEPELATIHAN OLAHRAGA
ATLET
Melatih atlet, yang utama diperhatikan:
Melihat tallent/bakat/pembawaan.
Perhatikan dalam pemilihan atau seleksi atlet.
Harus punya tingkat kesehatan yang baik (mental,
fisik, dan lain-lain).
Proporsi susunan anatomi atlet harus dilihat.
(panjang tangan, kaki, leher, dsb).
Fungsi tubuh harus punya kondisi yang tinggi
(jantung, paru, dsb).
Kondisi jiwa/psikis harus sangat menunjang.
Mempunyai daya tahan dalam latihan dari hari ke
hari (tidak mengeluh).
Aspek Lain:
Komitmen atlet dalam berlatih, karena atlet akan
melalui latihan yang tidak ringan.
Kita
menemukan
super
tallent,
akan
memudahkan kita melatih dan atlet cepat
menerima.
Kadang menemukan talent, tetapi kita atau atlet
mundur pelan-pelan.
Ada group yang benar-benar mendapatkan
prestasi yang tinggi dan group yang pelan-pelan
membawa teman-temannya mundur.
Solidaritas teman tinggi (bisa menyebabkan
mundur), psychologie efect.
Ringkasan:
Atlet membutuhkan:
Lingkungan yang baik.
Peran pelatih.
Mental juara.
Keturunan yang baik.
Daya juang yang tinggi.
PELATIH
Catatan:
Penampilan tidak akan berhasil tanpa volume latihan
(bentuk latihan dan jam latihan).
1500 jam per tahun: 30 jam teknik/minggu, 2 X perhari
(pagi-sore), 2 minggu per tahun free! (harus dihormati
sebagai kode etik pelatih).
Dalam proses persiapan, jangan hanya bekerja dengan
atlet saja tetapi semua! (satu kesatuan).
Keberhasilan bukan hanya karena pelatih, tetapi team.
Latihan 4 jam nonstop, merusak atlet!
3 jam/sesi latihan boleh, tetapi kita mampu tidak tanpa
melenceng dari kode etik pelatih?
Atlet jangan terlalu tinggi atau pendek!
Kemampuan berpikir atlet diperhatikan.
Genetik dan alami haruslah baik!
Memulai latihan, jangan terlalu berat, sesuaikan tahap
latihan dengan sesi latihan.
Persiapan
yang
berkesinambungan/terus
menerus, dan belajar memahami proses.
Dapat membuat latihan seperti perlombaan.
Menunjang faktor psikologi atlet. Awal baik,
maka tidak ada masalah diprogram latihan
selanjutnya.
Recovery (pemulihan) setelah peak.
Peralatan
di
GOR/lapangan
sangatlah
mendukung.
Tanggung jawab pelatih untuk keselamatan
atletnya.
Pelatih diharapkan bisa menolong atletnya
ketika atlet cidera.
Pelatih harus punya video kamera.
Catatan:
Arah tujuan latihan persiapan dalam
olahraga adalah menyempurnakan
kemampuan pada tubuh manusia.
PSYCHOLOGI PREPARATION
(Persiapan Psikologi)
Terjadi
Visualisasi
Lihat atlet dari posisi depan, belakang, dan samping (normal)
Lihat persendiannya (normal)
Perut tidak besar
Kaki tidak O atau X
Pinggul tidak besar
Saat duduk, dilihat perbandingan antara tubuh diperhatikan!
Test: Standing Long Jump
dlldll...
TERIMA KASIH