You are on page 1of 24

Glaukoma

I Putu Bagus Normantia C.P S.Ked


147101272

PENDAHULUAN
Glaukoma adalah Suatu Neuropati optik kronik didapat yang
ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan
pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokular.

Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma


adalah gangguan aliran keluar humos aquos akibat kelainan
sistem drainase sudut bilik mata depan (glaukoma sudut
terbuka) atau gangguan akses humor aquos ke sistem drainase
(glaukoma sudut tertutup).

Fisiologi aliran humor aquos


Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik
mata depan dan belakang.
Volume nya 250 L, kecepatan pembentukannya 2,5 L/ mnt.
Komposisi nya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan:
* Anyaman trabekular
* Kanalis schlemm
* Saluran kolektor

Klasifikasi glaukoma

Glaukoma primer
Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma kongenital
Glaukoma sekunder
Glaukoma absolut

Glaukoma Primer
Glaukoma Sudut Terbuka :
* Glaukoma sudut terbuka primer
* Glaukoma sudut tekanan normal
Glaukoma Sudut tertutup :
* Akut
* Sub-akut
* Kronik
* Iris Plateu

Glaukoma primer Sudut terbuka


No

Pembeda

1
2

Tekanan intra
okular
Usia Penderita

Patogenesis

Sudut terbuka
primer
>21 mmHg
kebanyakan kasus
pada usia setelah 65
tahun

Terganggunya atau
terjadinya hambatan
outflow cairan akuos
melewati trabecular
meshwork. Selain itu,

Sudut tekanan
normal
21 mmHg
Pasien dengan glaukoma
tekanan normal
cenderung lebih tua
dibandingkan pasien
dengan glaukoma sudut
terbuka primer.21
mmHg.
kepekaan abnormal
terhadap tekanan
intraokular karena
kelainan vaskular atau

Gejala Klinis
Menahun, sukar untuk menemui gejala dini karena jalan
penyakit yang sangat pelan-pelan (a silent disease)
Hampir selalu penderita datang berobat dalam keadaan
penyakit yang sudah berat.
Hampir selalu bilateral,sering satu mata terkena terlebih dahulu
dan keadaannya sering lebih berat dari mata yang satu lagi.
Injeksi siliar umumnya tidak terlihat

Refleks pupil agak lamban.


Tekanan bola mata meninggi.
COA mungkin normal dan pada gonioskopi terdapat sudut
terbuka.
Lapangan pandangan mengecil atau menghilang.
Atropi nervus optikus dan terdapat cupping.
Tes provokasi positif.
Facility of out flow menurun

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP


Glaukoma sudut tertutup akut primer :
Terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan
sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. Gejala berupa
kekaburan penglihatan mendadak, disertai nyeri hebat, halo,
mual, dan muntah. TIO meningkat, COA dangkal, kornea
berkabut, pupil terfiksasi berdilatasi sedang, dan injeksi siliaris

Glaukoma sudut tertutup subakut:


Riwayat serangan nyeri pada mata yang unilateral dan
berulang, kemerahan dan kekaburan yang disertai halo.
Serangan sering terjadi pada malam hari dan sembuh dalam
semalam.

Glaukoma sudut tertutup kronik :


Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan TIO, sudut kamera
anterior yang sempit disertai sinekia anterior dengan tingkatan
bervariasi, serta kelainan diskus optikus dan lapang pandang.

Iris Plateu
Suatu kelainan kamera anterior sentral normal tetapi sudut
kamera anterior sangat sempit karena insersi kongenital terlalu
tinggi. Jarang mengalami sumbatan pupil, namun dilatasi pupil
akan menyebabkan merapatnya iris perifer sehingga menutup
sudut mata.

GLAUKOMA KONGENITAL
1.

2.

3.

GLAUKOMA KONGENITAL PRIMER (Trabekulodisgenesis) :


Iris mengalami hipoplasia dan berinsersi ke ke permukaan trabekula
di depan taji sklera yang kurang berkembang, sehingga jalinan trabekula
terhalang dan timbul gambaran suatu membran menutupi sudut
(membran barkan)
ANOMALI PERKEMBANGAN SEGMEN ANTERIOR
Gangguan perkembangan segmen anterior, iris, kornea, dan
terkadang lensa
ANIRIDIA
Iris yang tidak berkembang. Dapat ditemukan kelainan mata
lainnya, misalnya katarak kongenital, distrofi kornea, dan hipoplasia
fovea

GLAUKOMA SEKUNDER

Glaukoma Pigmentasi
Sindrom Eksfoliasi
Glaukoma akibat kelainan lensa
Glaukoma akibat kelainan traktus uvealis
Sindrom iridokorneoendotel

Glaukoma akibat trauma


Glaukoma setelah tindakan bedah okular
Glaukoma neovaskular
Glaukoma akibat peningkatan tekanan vena
episklera
Glaukoma akibat steroid

GLAUKOMA ABSOLUTE
Hasil akhir semua glaukoma yang tidak
terkontrol. Mata yang keras, tidak dapat
melihat, dan sering nyeri.

PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan glaukoma jika hanya dengan memeriksa TIO
Tidak cukup.
Mengukur tekanan intraokular dengan tonometri
Memeriksa sudut aliran mata dengan gonioskopi
Mengevaluasi ada atau tidaknya kerusakan saraf mata dengan
oftalmoskopi
Pemeriksaan lapangan pandang

Diagnosis banding
Irititis akut.
fotofobia
rasa nyerinya kurang dibanding glaukoma
Tekanan intraokular normal, pupil kecil dan kornea
tidak sembab
flare dan sel-sel terlihat dalam bilik mata depan
dan terdapat injeksi siliar dalam (deep cilliary
injection)
Konjungtivitis
akut.
Keluhan nyeri tidak spesifik, bahkan tidak disertai
nyeri
Tajam penglihatan tidak menurun.
Ada kotoran mata dan konjungtiva sangat meradang,
tapi tidak ada injeksi siliar
Reaksi pupil normal, kornea jernih dan tekanan

Medikamentosa
Glukoma sudut terbuka
Obat pilihan utama adalah Timolol 0,25% dan 0,5 % (beta
blocker).
Glukoma sudut tertutup
untuk serangan akut berupa agen osmotic dan penghambat
secret (-bloker, 2 agonis, latanoprost atau karbonik
anhidrase inhibitor) dengan atau tanpa pilokarpin
Agen osmotik (gliserin 1-2 g/kg secara oral dan mannitol 1-2
g/kg secara intravena)

Terapi pembedahan
Iridektomi dan Iridotomi
Perifer
Trabekuloplasti Laser
Tindakan Siklodestruktif
Bedah Drainase Glaukoma

Komplikasi
Jika penanganan terlambat sinekia anterior
perifer

Pada serangan glaukoma yang hebat


dan mendadak atrofi papil saraf optik
Jika glaukoma tidak segera diatasi
terutama glaukoma primer sudut
tertutup akut akan dengan cepat terjadi
kebutaan

Prognosis
Baik
Bila obat tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan
intraokular pada mata yang belum mengalami kerusakan
glaukomatosa luas.
Buruk
Tanpa pengobatan atau pengobatan terlambat kebutaan
total

TERIMA KASIH

You might also like