You are on page 1of 25

Refreshing

Sumbatan di Hidung
Nama DM:
Indana Zulfa (2011730042)
Dokter Pembimbing:
Dr. Rini Febrianti, Sp.THT-KL

Anatomi Hidung

Pendarahan Hidung

Persarafan hidung

Fisiologi Hidung
Fungsi

respirasi untuk mengatur kondisi udara (air


conditioning), penyaring udara, humidifikasi,
penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan
mekanisme imunologik lokal;
Fungsi penghidu karena terdapatnya mukosa
olfaktorius dan reservoir udara untuk menampung
stimulus penghidu;
Fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara,
membantu proses bicara dan mencegah hantaran
suara sendiri melalui konduksi tulang;
Fungsi static dan mekanik untuk meringankan
beban kepala, proteksi terhadap trauma dan
pelindung panas;
Refleks nasal/Proteksi

Sumbatan Hidung
Polip

hidung
Kelainan septum
Rinitis alergi
Rinitis vasomotor

Anamnesis
Sejak

kapan timbul keluhan?


Apakah keluhan berlangsung terus menerus/hilang
timbul? Disertai nyeri?
Apakah pada satu atau kedua hidung/bergantian?
Dipengaruhi posisis tertentu (rinitis vasomotor?
Adakah riwayat kontak sebelumnya dengan
alergen?
Riwayat trauma pada hidung?
Riwayat penggunaan dekongestan untuk jangka
waktu lama (rinitis medikamentosa)?
Merokok/peminum alkohol berat?
Keluhan mulur dan tenggorokan kering?
Riwayat pekerjaan

Pemeriksaan Fisik
A.

B.

Luar
Bentuk hidung
Dorsum nasi

Dalam
Mukosa (normal, hiperemis, pucat,
keunguan)
Konka (hipertrofi/atrofi/normal)
Sekret, massa
Passage udara
Septum (deviasi/normal)

Rinoskopi Anterior
Dilakukan tamponade selama 5 menit dengan kapas
yang dibasahi larutan lidokain 2% dan efedrin
B. Angkat tampon hidung
C. Inspeksi mulai dari:
.Cuping hidung (vestibulum nasi)
.Bangunan di rongga hidung
.Meatus nasi inferior
.Konka inferior
.Meatus nasi medius
.Konka medius
.Keadaan septa nasi
.Keadaan rongka hidung (normal/tidak; sempit/lebar;
polip, tumor, benda asing)
.Discharge dalam rongga hidung, jika ada dideskripsikan
A.

Rinoskopi Posterior
Rongga

mulut disemprot dengan lidokain spray 2%


Tunggu beberapa saat
Masukkan/pasang kaca laring pada daerah ismus
fausium arah kaca ke kranial
Evaluasi bayangan-bayangan di rongga hidung
posterior (nasofaring).
Lihat bayangan di nasofaring

Fossa Rossenmuler
Torus tubarius
Muara tuba auditiva eustachii
Adenoid
Konka superior
Septum nasi posterior
Choana

Pemeriksaan Penunjang
Uji intrakutan atau intradermal yang
tunggal atau berseri (skin End-point
Titration/SET) untuk mengetahui
alergen penyebab dapat dicari
dengan cara pemeriksaan tes cukit
kulit;
Pemeriksaan IgE;
Endoskopi;
CT Scan;

Gangguan yg Menyebabkan
Sumbatan Hidung
Polip

Hidung
Kelainan Septum
Deviasi Septum
Hematoma Septum
Abses Septum
Rinitis

Alergi
Rinitis Vasomotor
Rinitis Medikamentosa

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik


Polip Hidung
Anamnesis

Hidung tersumbat (ringan/berat)


Rinore (jerih/purulent)
Hiposmia/anosmia
Post nasal drip/rinore purulent (infeksi
sekunder)
Bernapas lewat mulut, sengau, halitosis,
gangguan tidur, penurunan kualitas hidup

Pemfis

Massa pucat dari meatus medius dan mudah


digerakkan
Deformitas hidung

Pemeriksaa Naso-endoskopi
n
Dapat membantu menentukan stadium polip 1
Penunjang dan 2
Pada kasus polip koanal sering dapat dilihat
tangkai polip yang berasall dari ostium asesorius
sinus maksila.
Pem. Histologis, tampak epitel pada polip serupa
dengan mukosa hidung normal (epitel bertingkat
semu bersilia dengan submukosan sembab.
Limfosit, sel plasma, eosinophil, neutrophil,
makrofag. Mukosa mengandung sel goblet.
Polip lama dapat meny. Metaplasia epitel, epitel
transisional, kubik, atau gepeng berlapis tanpa
keratinisasi

Deviasi
Septum

Deviasi Septum
Anamnesis

Hidung tersumbat (uni/bilateral)


Nyeri kepala & nyeri sekitar mata
Indra penciuman terganggu
Dapat menimbulkan sinusitis

Pemeriksaan Fisik

Pada bagian deviasi terdapat konka


hipertrofi, sedangkan bagian sebaliknya
terdapat konka hipotrofi sebagai
mekanisme kompensasi

Hematoma Septum
Anamnesis

Hidung tersumbat
Nyeri Hidung

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan uni/bilateral pada septum


bag. Depan
Bentuk bulat, licin, dan berwarna merah

Abses Septum
Anamnesis

Hidung tersumbat progresif+nyeri berat


terutama puncak hidung
Demam
Sakit kepala

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan dengan spekulun


tampak pembengkakan septum bulat

Rinitis Alergi
Anamnesis

Hidung tersumbat
Bersin-bersin
Rinorea (banyak, jernih, cair)
Hidung dan mata gatal
Lakrimasi

Pemeriksaan
Fisik

Rinoskopi anterior:
Mukosa edema basah, pucat (livid), secret
encer yang banyak. Bila gejala persisten,
mukosa inferior hipertrofi.
Gejala spesifik pada anak terdapat allergic
shiner, allergic salute, allergic crease (garis
melintang di dorsum nasi bag. Bawah),
fascies adenoid, cobblestone appearance
(dinding post. Faring granuler dan edema),
geographic tongue.

Pemeriksaan
Penunjang

In Vitro:
Hitung eosinophil dalam darah tepi dapat
normal/meningkat, IgE total (prist-paper radio
immunosorbent testy) sering menunjukkan
nilai normal, kecuali bila tanda alergi pada
pasien lebih dari satu macam penyakit.
In Vivo:
Skin end-point titrasion/SET
Intracutaneus Provocatie Dilutional Food Test
(IPDFT)
Challenge test

Rinitis Vasomotor
Anamnesis

Hidung tersumbat (bergantian kiri/kanan)


Rinore mukoid/serosa
Jarang disertai gejala mata
Memburuk pada pagi hari
Terbagi menjadi 3 golongan:
Sneezers, runner, blockers.

Pemeriksaan Fisik

Rinoskopi anterior:
gambaran khas berupa edema mukosa
hidung berwara merah gelap/merah tua,
dapat pula pucat.
Permukaan konka dapat licin atau
berbenjol-benjol (hipertrofi). Pada rongga
hidung terdapat secret mukoid, biasanya
sedikit. Akan tetapi pada golongan rinore
secret yang ditemukan ialah serosa dan
banyak jumlahnya.

Pem. Laboratorium Kadang ditemukan eosinophil pada secret


hidung (biasanya sedikit)
Tes cukit kulit biasanya negative
IgE spesifik tidak meningkat.

Rinitis Medikamentosa
Anamnesis

Hidung tersumbat terus menerus


Rinorea

Pemeriksaan Fisik

Rinoskopi anterior:
Edema/Hipertrofi konka
Sekret hidung berlebihan
Apabila diberi tampon adrenalin, edema
konka tidak berkurang

Daftar Pustaka
1. Soethipto, Damayanti, Mangunkusumo, Endang dan
Wardani, Retno S. Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan
Leher. Jakarta: FKUI, 2012. h.96-115.
2. Johnson, Jonas T. dan Rosen, Clark A. Bailey's Head &
Neck Surgery Otolaryngology. Philadelphia: s.n., 2014. h.359370; 460-468; 482
3. Wijaya, Wenny. SCRIBD. [Online] 8 June 2014. [Dikutip: 2
March 2016.]
https://www.scribd.com/doc/228665130/Anamnesis-THT.
4. UNS, Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL dan Surakarta, RS
Moewardi. FK UNS. [Online] [Dikutip: 2 3 2016.]
http://fk.uns.ac.id/static/file/GABUNGAN_MANUAL_SMT_5-2012ED.pdf.

Terimakasih

You might also like