You are on page 1of 11

KELOMPOK 4

Arisa Izzaty
Cindy Dwintanandi
Gihona Bestinabella A.
Arief Prasojo
Fransiska Viesta
Wenda Fitriati Noor
Habibie Aldiaman
Talitha Maghfira R.
Retno Septia A.
Nita Herlina
Anis Belinda Zayyan

SKENARIO 1
WOWPANAS
Arya sedang ikut ibunya beli sate,
tanpa sengaja tangannya menyentuh
panggangan sate di dekatnya, secara
tiba-tiba atau refleks dia meloncat
menghindari panggangan sate. Arya
langsung pucat karena terkejut dan
merasakan tangannya terasa panas,
beberapa saat kemudian baru ia
merasakan nyeri.

ANATOMI SISTEM SARAF

Sistem
Sistem Saraf
Saraf

Sistem
SistemSaraf
SarafPusat
Pusat(SSP)
(SSP)

Otak
Otak

Sistem
SistemSaraf
SarafTepi
Tepi(SST)
(SST)

Medula
MedulaSpinalis
Spinalis

Saraf
SarafMotorik
Motorik

Sistem
SistemSaraf
SarafSomatik
Somatik
Gerakan
yang
disadari
Gerakan yang disadarimisalnya
misalnyaotot
otot
rangka
rangka

Simpatis
Simpatis
-- Fight-or-Flight
Fight-or-Flightresponses
responses

Saraf
SarafSensorik
Sensorik

Sistem
SistemSaraf
SarafOtonom
Otonom
Gerakan
tidak
disadari
Gerakan tidak disadarimisalnya
misalnya
oto
otopolos
polosdan
danorgan
organ

Parasimpatis
Parasimpatis
--maintenance
maintenance

Komponen sistem saraf


dalam melakukan sistem
kontrol
1. Sensors (Receptors)
2. Afferent Pathways
3. Comparators (Integrators)
4. Efferent Pathways
5. Effectors

Sasaran Belajar
1.
2.
3.
4.
5.

Menjelaskan
Menjelaskan
refleks.
Menjelaskan
refleks.
Menjelaskan
Menjelaskan

mekanisme gerak refleks.


faktor-faktor gerak
macam-macam gerak
hubungan gerak refleks.
mekanisme nyeri.

1.

Mekanisme gerak refleks


Reseptor Saraf sensoris
Saraf motorik Medula spinalis
Efektor
Jalur gerak refeks yang bersifat cepat
inilah yang disebut lengkung refleks
(tanpa melalui sistem saraf
pusat/otak)

2. Faktor gerak refleks

Dinding sel terdiri dari komponen fosfolipid, luka sel


menyebabkan lepasnya enzim fosfolipase A2. Enzim ini
menyebabkan diproduksinya asam arakidonat (ARA) oleh sel
yang akan dilepaskan dalam darah. ARA tidak diam saja, namun
akan berubah bentuk menjadi senyawa mediator nyeri seperti
prostaglandin (PG), prosasiklin (PGI) dan tromboksan A2 (TX).
Pembentukan senyawa-senyawa ini terjadi karena dalam tubuh
terdapat enzim siklooksigenase (COX). Selain melaui enzim COX,
dapat juga ARA diubah bentuknya oleh enzim lain dalam jalur
nyeri ini yakni lipooksigenase membentuk leukotrien (LT1).
Mediator-mediator nyeri tersebut akan menyebabkan
meningkatnya potensial saraf, khususnya yang diserabut saraf Ad
dan C di sumsum tulang belakang (spinothalamic cord). Hantaran
serabut Ad berlangsung sangat lambat, sementara serabut C
sangat cepat. Perjalanan nyeri dilanjutkan oleh serabut-serabut
saraf tersebut hingga di pusat nyeri di otak (thalamus), akhirnya
sampai di somatosensory korteks (otak). Di somatosensory
korteks inilah rasa nyeri kita persepsikan.

3. Macam gerak refleks

Dalam
Superficial
Viseral

4. Hubungan gerak refleks


& nyeri
* Proses dari gerak refleks mendapatkan
impuls dari enzim (fosfolipid yang
pada akhirnya menghasilkan
prostaglandin) yang membuat efek
nyeri pada organ yang terkena impuls
nyeri tersebut

5. Mekanisme nyeri

Proses ini dimulai dari efektor kemudian


diproses oleh saraf sensoris tanpa
dilanjutkan ke sistem saraf pusat yang
kemudian dilanjutkan ke saraf motoris
yang berujung pada efektor yang
terdapat pada otot/mukosa eksterna
tubuh.
Untuk proses nyeri sendiri dihubungkan
dengan proses asam arakidonat yang
menghasilkan prostaglandin.

You might also like