Professional Documents
Culture Documents
Mekanika Tubuh =
usaha koordinasi dari muskuloskeletal
dan sistem syaraf untuk
mempertahankan keseimbangan.
Merupakan cara menggunakan
tubuh dengan efisien:
Tidak banyak mengeluarkan tenaga
Terkoordinir & aman dalam pergerakan
Mempertahankan keseimbangan selama
aktivitas
SISTEM SARAF
Status kesehatan
Nutrisi
Emosi
Gaya hidup
1.
Status kesehatan
2.
Nutrisi
3.
Emosi
Kondisi psikologis mempengaruhi perubahan
5.
Gaya hidup
6.
Pengetahuan
o
o
Gravitasi
1.
2.
Keseimbangan
Di capai dengan cara mempertahankan
Berat
Gerakan/ambulating
Menahan/squating
Menarik /pulling
Mengangkat /lifting
Memutar/pivoting
1.
Gerakan ( ambulating )
Saat berjalan =
Terjadi perpindahan dasar tumpuan dr satu sisi
2.
Menahan ( squatting )
Tergantung posisi =
Orang duduk, atau orang berjongkok, atau
orang membungkuk, berbeda.
Posisi yang tepat dalam menahan, perlu
memperhatikan Gravitasi.
Dalam menahan, sangat diperlukan dasar
tumpuan yang tepat, gunanya = untuk
mencegah kelainan tubuh dan
memudahkan gerakan yang akan
dilakukan.
3.
Menarik ( pulling )
Memudahkan dalam memindahkan benda.
4.
Mengangkat ( lifting )
Adalah cara pergerakan dengan
menggunakan daya tarik ke atas.
o Caranya = gunakan otot otot besar dari
tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah,
perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa
sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
o
5.
Memutar ( pivoting )
Gerakan memutar anggota tubuh
Bertumpu pada tulang belakang
1.
2.
TERIMA KASIH
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Status kesehatan
Nutrisi
Emosi
Gaya hidup
Perilaku dan nilai
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Dudukkan pasien.
3. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien.
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring telentang, pakaian bawah
dibuka.
3. Tekuk lutut, regangkan paha, telapak kaki
menempel di tempat tidur, dan regangkan kedua
kaki.
4. Pasangkan selimut.
Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki
2.
Mobilitas penuh
Mobilitas sebagian
Mobilitas penuh
1.
Mobilitas sebagian
a. Mobilitas sebagian temporer
Kemampuan bergerak dengan batasan bersifat
sementara.
Karena trauma reversibel pada sistem saraf.
muskuloskeletal, misal dislokasi sendi dan tulang.
b. Mobilitas sebagian permanen
Kemampuan bergerak dengan batasan bersifat
tetap.
Karena rusaknya sistem saraf yang
irreversibel.
Misal : hemiplegia karena stroke, paraplegia
karena cidera tulang belakang, poliomielitis, dll.
1.
Gaya hidup
Perubahan gaya hidup berdampak pada
perilaku sehari hari.
2.
3.
Kebudayaan
misal : orang yang biasa berjalan, beda dengan
orang yang sakit tertentu dan di larang
beraktifitas.
4.
5.
Latihan Ambulasi
1. Duduk di tempat di atas tempat tidur.
2. Turun dan berdiri.
3. Membantu berjalan.
1.
2.
f.
g.
h.
3.
Membantu Berjalan
Cara pelaksanaan =
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan
di samping badan atau memegang
telapak tangan petugas.
c. Berdiri di samping pasien serta pegang
telapak dan lengan pada bahu pasien.
d. Bantu pasien untuk jalan.
7.
8.
9.
GAYA HIDUP
Belajar tentang nilai dan aktivitas dari
lingkungan klg, di luar rumah
Pengaruh faktor budaya terhadap aktivitas
KETIDAKMAMPUAN
Kelemahan fisik dan mental yang menghalangi
seseorang untuk melaksanakan aktivitasnya
Ketidakmampuan primer: disebabkan lgsg krn
peny/trauma
Ketidakmampuan sekunder: dampak/akibat dari
ketidakmampuan primer
TINGKAT ENERGI
Bervariasi diantara individu
Seseorang menghindari stressor untuk
mempertahankan kesh fisik dan psikologis
TINGKAT PERKEMBANGAN
Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel.
Ekstremitas lentur dan persendian memiliki ROM lengkap.
Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas
dibawa ke depan dan tidak seimbang sehingga mudah
terjatuh
Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada
tulang belakang servikal dan lumbal lebih nyata
3.
gaya
MUSKULOSKLETAL
kekuatan otot , penurunan massa otot/atropi,
mengganggu koordinasi pada ekstremitas atas
dan bawah, membatasi kemampuan klien
melaksanakan aktivitas sehari-hari
CARDIOVASKULAR
beban kerja jantung meningkat, resiko
pembentukan trombus meningkat, hipotensi
orthostatik (postural) reflek neurovascular
menurun
vasocontriksi
darah terkumpul
pada vena bagian bawah tubuh aliran darah ke
sistem sirkulasi pusat terhambat
RESPIRATORY
ventilasi paru terganggu, pergerakan dada dan
ekspansi paru terbatas: pernafasan dangkal
Aliran drh ke paru tgg: pertukaran gas menurun,
lemahnya oksigenasi dan retensi CO2 dlm darah
Sekresi mukus lebih mengental dan menempel
sepanjang trantus respiratory
Kelemahan otot thorax, ketidakmampuan
inhalasi maksimal, gerakan ciliary menurun
mekanisme batuk terganggu
mukus
mjd statis
media berkembangnya bakteri
malnutrisi
URINARY
Pengaruh gaya gravitasi kecil
menghalangi
pengosongan urine di ginjal dan kandung kemih
scr komplit
urinary statis
media
berkembangnya bakteri
infeksi tractus
urinary
Inkontinensia, distensi kandung kemih
INTEGUMEN
elastisitas menurun
Ischemi dan nekrosis jaringan: dikubitus
ELIMINASI FECAL
motilitas kolon dan peristaltik menurun, sphicter
kontriksi: konstipasi
Kelemahan otot skletal akan mempengaruhi otot
abdomen dan perineal yang digunakan untuk
defikasi
NEUROSENSORY
Ketidakmampuan merubah posisi, perasaan
lelah, irritable, persepsi tdk relistis, bingung
Respon psikososial thd imobilitas
perubahan
sosial emosional, intelektual: menurunnya input
sensory dan lingkungan baru, pengalaman
menakutkan dan mencemaskan, perubahan
dalam konsep diri dan persepsi peran terjadi jk
individu menyadari ketergantungan, perasaan
tidak berharga, tidak berdaya, kesepian,
diekspresikan dengan apatis, depresi, bingung.
PENGKAJIAN
dilihat dari 2 bagian yaitu mobilisasi dan
imobilisasi. Dapat dikaji pada pemeriksaan fisik
1. Riwayat keperawatan sekarang
2. Riwayat keperawatan dahulu
3. kemampuan fungsi motorik (adanya
kelemahan/tdk pd masing anggota tbh)
4. kemampuan mobilitas (menilai kemampuan
gerak ke posisi miring, duduk, berdiri maupun
berpindah tanpa bantuan)
KATEGORI
Memerlukan bantuan/pengawasan
orla
Memerlukan bantuan,
pengawasan orla dan peralatan
Kekuata
n otot
karakteristik
10
25
50
75
100
DIAGNOSA
EVALUASI
Evaluasi ASKEP pd klien yang terganggu
kesejajaran tubuh dan mobilisasi mengacu pada
kriteria hasil yang telah ditetapkan pd setiap tujuan
TERIMAKASIH