Professional Documents
Culture Documents
3
SETTING
PC
BATUK
PILEK
INFLUENZA
SALESMA
ISPA
TBC
ASMA
RHINITIS ALERGIKA
KANKER PARU
TBC DENGAN PENYULIT
ASMA/PPOK DENGAN PENYULIT
Kasus 1
Ibu NN, 35 th datang ke apotek ingin
membeli obat antiasma untuk anaknya,
An. H., 4 th. Apa yang Saudara lakukan?
BACKGROUND
Pharmaceutical care (PC) is the integration
of clinical pharmacy knowledge, skills and
attitudes into a system of
multidisciplinary care which aims to provide
quality assurance of medicines in use
Efikasi - benefi
Drug need
assesment
Therapeutic
planning
dispensing
evaluating
Distribution
Actuatingmonitoring
PRACTICE
Kasus
An. F, 4 th menderita ISPA. Oleh dokter
yang merawat disamping mendapatkan
obat penurun panas, antibatuk dan
antipilek juga diberi antibiotik amoksilin
3x 200 mg.
Kenapa amoksilin diberikan dalam 3x/hari?
Kenapa kotrimoksasol hanya 2x/hari?
Kenapa pula kalau tetrasiklin diberikan dalam 4x/hari?
Kenapa harus 200 mg? apa dasarnya?
(1)
SYSTEM
3
SETTING
PC
BATUK
PILEK
INFLUENZA
SALESMA
ISPA
TBC
ASMA
RHINITIS ALERGIKA
KANKER PARU
TBC DENGAN PENYULIT
ASMA/PPOK DENGAN PENYULIT
CONTOH KASUS
Tn Z, 65 th, mengalami asma semenjak berumur 55
th. Pengobatan rutin dengan bronkhodilator
salbutamol dan deksametason sebagai antiradang,
kadang-kadang kalau disertai dahak berwarna hijau
ditambah antibiotik siprofloksasin.Sejak berumur 60
penderita mengalami ulkus gaster. Ciprofloksasin
yang diresepkan sering memperberat rasa mual
yang sudah sering dirasakan. Sejak remaja pasien
punya kebiasaan merokok dan minum kopi.
apa kebutuhan
terap obat?
Atau problem
klinis?
QUALITY
INSURANCE
IN DRUG USE
Kalau diperlukan
Melakukan rujuka
3
SETTING
PC
BATUK
PILEK
INFLUENZA
SALESMA
ISPA
TBC
ASMA
RHINITIS ALERGIKA
KANKER PARU
TBC DENGAN PENYULIT
ASMA/PPOK DENGAN PENYULIT
Kasus 3
Tn B, 45 th, mengalami TBC paru 2 th,
tetapi belum sembuh juga. Pemeriksaan
BTA terakhir (1 minggu yg lalu) masih
positif, padahal sudah diterapi dengan
FDC dan sudah didampingi oleh petugas
DOTS. Disamping mendapatkan antiTBC
pasien juga diterapi antiepilepsi sejak
berumur 15 tahun. Sejak diterapi dengan
antiTBC epilepsinya sering kumat.
Apa DRP pada pasien tsb?
Ada berapa kemungkinan penyebab belum tercapainya
tujuan terapi anti TBC?
3
SETTING
PC
BATUK
PILEK
INFLUENZA
SALESMA
ISPA
TBC
ASMA
RHINITIS ALERGIKA
KANKER PARU
TBC DENGAN PENYULIT
ASMA/PPOK DENGAN PENYULIT
Tract
respiratorius
Konduksi
ventilasi
Difusi
sirkulasi
Difusi
General Manifestations of
Respiratory Disease
Sneezing
Coughing
Irritation
Controlled by medulla
Constant, dry unproductive vs. productive
cough
Sputum
Mucus discharge
Yellowish-green
Rusty, dark-colored
Thick, sticky
Hemoptysis
Manifestations
Breathing patterns and characteristics
Kussmaul respiration
Labored respiration, prolonged
inspiration/expiration times
Wheezing
Stridors
Breath sounds
Rales
Rhonchi
Absence
Manifestations
Dyspnea
Severe
Orthopnea
Paroxysmal nocturnal dyspnea
Cyanosis
Pleural pain
Friction rub
Clubbed fingers
Changes in ABG (arterial blood gases
4 tahapan PC
I.Assesment kebutuhan terapi obat:menentukan permasalahan
klinis dan identifikasi adanya DRP (perilaku aderensi) serta
menentukan rekomendasi & tujuan asuahan kefarmasian
II.Menyusun rencana asuhan kefarmasian:
(i)menentukan tujuan, menetapkan parameter target terapi,
(ii) memilih regimen sesuai DOC/guideline (tepat Obat), (iii)
melakukan analisis penggunaan obat agar tepat pasien:
interaksi obat-obat-makanan-fisiologis (alergi-penyakitgangguan fungsi organ adme)-life style (analisis tepat
pasien), dan memilihkan obat sesuai dengan kondisi pasien
termasuk dalam pemilihan rute dan dosis,(iv). Rencana
Monitoring terapi obat (efek terapi dan efek samping) aktual
dan potensial, (v) rencana KIE
III. Menjalankan rencana asuhan kefarmasian: (i) dispensing
dan distribusi, (ii) KIE (iii) monitoring efek terapi obat dan
identifikasi efek samping
IV. Evaluasi dan melakukan tindak lanjut: (i) menilai kesesuaian
hasil terapi dengan pencapaian target , (ii) analisis
permasalahan dan merencanakan tindak lanjut