You are on page 1of 28

R E M A T I K

Definisi Umum :
Penyakit yg menyerang sendi dan struktur
atau jaringan di sekitar sendi.

150 jenis ( WHO )

Penyakit2 Rema Paling Sering Dijumpai:


1.
2.
3.

Osteoarthritis ( OA )
Rheumatoid Arthritis ( RA )
Arthritis Urica ( Gout )

OSTEOARTRITIS
Sindrom klinis yg ditandai dgn menipisnya
kartilago secara progresif, disertai dgn
terbentuknya tulang baru pd tepi sendi
(osteofit)
Etiologi / Risk Factor :
1. Usia > 40 th, wnt >>>
2. pembebanan sendi
- pekerjaan
- obesitas

Diagnosis:

1. Radiologi
2. Tes darah tdk berarti, cz semua normal

Gejala :

nyeri pada sendi yang


terutama pd saat bergerak.

7-an terapi :

terkena

OA,

menghilangkan nyeri dan inflamasi, kekakuan


sendi serta mengurangi progres penyakit.

Penatalaksanaan :

SYSDOA= Symptom Modifying Drugs for


OA
1. OAINS non spesifik
a. Kondrodegeneratif :
ex: indometasin, aspirin, ibuprofen dan
naproksen.
b. Kondronetral : diklofenak.
c. Kondroprotektif : piroksikam
,as.tioprofenat
Jgn lupa berikan gastroprotektor .
A.

2. OAINS Cox-2 Inhibitor: celecocib


(celebrek)
3.Kondroprotektor Agent ( 4-6 bln )
ex : Glukosamin Sulfat, Kondroitin Sulfat
dan Hyaluronic Acid.

B.DMOADs
Drugs.

digunakan
penyakit.

Disease

untuk

Modifying

mengurangi

OA

progress

DMOADs msh dlm tahap penelitian, but ada


bbrp yg potensial :
- Tetrasiklin
- Glycosaminglycan
- Pentosan Polisulfat.

RHEUMATOID ARTHRITIS

Autoimmun Disease

Diagnosis:

Mnrt ARA (American Rheumatism Association,1987),


diagnosis RA dpt ditegakkan apabila 4 dari 7
kriteria:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Morning Stiffness > 1 jam


Artritis pada 3 sendi or lbh.
Artritis pada sendi tangan atau pergelangan tangan.
Pembengkakan sendi yg simetris.
Nodus subkutan
Rheumatoid Radiografi

Pemeriksaan Penunjang :
- LED, leukosit, trombosit, globulin meningkat.
-

albumin serum menurun.

7-an Terapi :
1. mencegah kerusakan sendi.
2. mencegah kehilangan fungsi.
3. mengurangi nyeri.
4. mencapai remisi secepat mungkin.

TERAPI RA:

Non Farmakologik
1. Edukasi
2. Exercise
3. Okupasi
4. Dietetik
Farmakologik : 1. NSAIDs
2. DMARDs
3. Kortikosteroid
4. BRM

I.

NSAIDs

II.

Kortikosteroid
1. Untuk RA yg berat dan mengancam jiwa,ex:
sdh tjd vaskulistis.
2. Sbg Bridging Therapy slm menunggu
DMARDs mulai bekerja.
3. Dimulai dgn Glukokortikoid dosis rendah setara
prednison 10 mg pada pagi hari.
4. Jk tjd peradangan berat pd 1 atau 2
persendiaan,dpt diberikan Triamcinolon acetonid /
heksasetonid i.a
5. ES Osteo :tambahkan suplemen Ca2+ 1500
mg,vit D 400-800 mg & estrogen bifosnat.

III. DMARDs = Disease Modifying Arthritis


Rheumatoid Drugs ( 1-6 bln )
memperlambat progress penyakit RA.
-

Semua Px RA adlh kandidat u trp DMARDs.


Efektif jika digunakan sedini mungkin, sjk 3 bln
diagnosis RA ditegakkan.
Manfaat baru muncul stlh bbrp bln, meski remisi
sempurna jarang tercapai.

DMARD,s generasi I yg sdh mulai ditinggalkan :


senyawa emas, penisilamin dan azatriopin.
Zat2 tersendiri :
1.Hidroksiklorokuin ( HCG )
- di Indonesia plg byk digunakan, cz murah.
- efektifitas rendah dibandingkan DMARDs lain.
- dosis > 400 mg : gangguan retina.
2. Sulfasalazin ( SSZ )
- bekerja lbh cpt dr HCG
- Krg disukai cz ES mual, muntah
- Dosis awal 500 mg/hari, kmd ditingkatkan sp
4x500 mg tiap mgg,jk ada perbaikan diturunkan
sd 1000 mg/mgg.

3. Metotrexat ( MTX )
- Sbg DMARDs dosis yg digunakan lbh rendah,
7,5 mg/ minggu.
- KI : Px DM, Obese dan gangguan fgs hati.
- Berikan Leucovorin ( aas, folinat ) u ES MTX
4. Cyclosporin- A ( CS-A )
- merpkan AB & immunosupresan.
- KI : Px ginjal, hipertensi,epilepsi.
5.Leflunomide ( LFM )
- khasiat setara MTX.
- alternatif u Px tg intoleran MTX.

- menghambat tirosin kinase.


-

teratogenik dan hepatotoksik


lakukan pemeriksaan fgs hati tiap 2 mgg.
dosis awal 100 mg/hari slm 3 hari berturut2 dan
dilanjutkan 20 mg/hari.
- KI : terapi rifampisin, hepatitis,immunodefisiensi
berat.
Caution DMARDs:
Kontrol darah tepi untuk semua DMARds, kecuali
HCG dan Leflunomide.

IV. BRM= Biologic Response Modifiers


Dasar terapi BRM :
Berdsrkan patogenesis RA, terutama mengenai peran
sitokin dlm proses inflamasi & destruksi jaringan, a.l
: IL-1 dan TNF-J
BRM yg disetujui FDA & POM :
1. Inhibitor TNF-J
- Etanercept ( ETC ) = Enbrel ( Wyeth )
- Infliximab ( IFX )
2. Antagonis Reseptor IL-1
- Anakinra ( ANK ) = Kineret ( USA )

Arthritis Urica=Gout= Encok=Hiperurisemia


Gangguan pd met as.urat yg berakibat mengendapnya kristal2
monosodium urat monohidrat
Manifestasi Klinis :
1. Arthritis
2. Tofi
3. Batu ginjal
Gejala :
1. rasa sakit biasanya tjd pd mlm hari.
2. daerah tofi yg khas adalah pangkal ibu jari
kaki sebelah dalam, lutut dan pada daerah telinga.

Penatalaksanaan
1.

2.

3.
4.
5.

Urikosurik ( as.urat urin < 1000 mg/24 jam )


mencegah reabsorpsi as.urat pd tubulus ginjal.
ex : - probenesid dosis awal 0,5 mg/hari.
- sulfinpirazon
Inhibitor Xantin Oksidase ( > 1000 mg/24 jam )
ex : Allupurinol.
Kolkisin
OAINS / Kortikosteroid
Analgetik selain aspirin

VERTIGO

Vertigo=vertere=memutar
Penyakit pada sistem keseimbangan
tubuh ditandai dg sensasi berputar
meskipun tubuh kita berdiri tegak,
lingkungan seperti berputar
Tidak cocok antara posisi sebenarnya
dg yg dipersepsi oleh ssp
Efek bisa ringan-berat sp jatuh

GEJALA

Tempat terpijak seperti berputar atau


bergerak-gerak
Mual
Muntah
Sulit berdiri atau berjalan
Sensasi kepala terasa ringan
Tidak dapat menfokuskan pandangan

Penyebab vertigo

Benigh paroxismal positional vertigo


(BPPV)---- otonia ( Ca dlm kanalis
semisirkularis tdk stabil)
Penyakit meneire: inflamasi di endolimfatik
telinga dalam (membran timpani)
Neuritis vestibular (Infeksi virus ,Infeksi
bakteri (pada telinga tengah)
Obat (aminoglikosid, diuretik loop, OAINS,
der kina, antineoplatik (Pt), antimikroba:
sulfonamid, metro, asam nalidiksat)
Lain: migren, mabuk perjalanan

Sistem keseimbangan manusia

patofisologi

Teori rangsang berlebih (over stimulation)---hiperemi kanalis semisirkularis--- fungsi terganggu


Teori konflik sensorik: tdk cocok antara sensor mata,
vestibulum dan prorioseptik, sensor kanan & kiri tdk
seimbang
Teori neural mismatch: otak mpy memori thd
gerakan bila tdk sesuai ada reaksi dari sistem syaraf
otonom
Teori otonomik: adaptasi sisitem saraf otonom thd
gerakan
Teori neurohumoral: histamin, dopamin, serotonin
Teori sinap : rangsang gerak---- CRF---- sistem
simpatis---parasimpatis

FARMAKOTERAPI

Kausatif. Tgt penyebab


Perbaikan vestibular melalui
modulasi tranmisi
Antikolinergik gol skopolamin: hiosin
Antihistamin: betahistin, siklisin
meklisin dll

FARMAKOTERAPI

Nama generik

Nama dagang

Durasi (jam)

Cyclisin

merezine

4-6

Dimenhidrinat

dramamin

4-6

Dipheniramin

benadril

4-6

Meclisin

antiven

12-24

Prometasin

4-6

Scopolamin TD

72

Cinnarisin

Stugeron

hyosin

buscopan

betahistin

hyscopan

merislon

You might also like